Pada malam sebelum hari pernikahannya Mika mendapati tunangannya sedang berselingkuh dengan temannya sendiri di hotel tempat Mika akan menggelar pesta pernikahannya.
Karena merasa sakit hati Mika pun memilih untuk menghibur dirinya di klub malam mencoba untuk menenangkan dirinya, saat di sana dia membuat kesepakatan dengan dirinya sendiri bahwa saat dia keluar nanti siapa pun yang pertama kali Mika temui maka dia akan mengajaknya menikah jika itu laki laki tanpa memikirkan bagaimana nanti akibat dari ucapannya tadi.
Entah pemikiran gila dari mana asalnya, namun Mika sudah bertekad dan dia juga merasa kasihan dengan dirinya sendiri karena tidak mengetahui perselingkuhan sang tunangan dengan temannya sendiri.
Bagaimana kelanjutan cerita mika dan adakah pria yang akan mau di ajak menikah oleh mika???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30_Menangis
Maaf sebelumnya buat para readers karena beberapa hari ini aku jarang upload bab karena ada urusan jadi mohon dimaklumi ya para readers.
Insyaallah aku bakalan up rutin lagi jadi jangan lupa buat tekan tombol ❤️ biar kalian dapet notifikasi dari cerita aku kali ini, like, vote dan komentar ya buat dukung aku terus🙏😊
HAPPY READING!!!
🥕🥕🥕
"Gila ya elo!!" bentak nya keras karena merasakan sakit di tangan nya.
🥕🥕🥕
"Apa gue gak dengar?!" bentak Fita dengan keras.
"Udah fit, gak usah di ladenin lebih baik kita pulang aja saya sudah tidak pingin ke taman lagi." ucap mika berusaha mencegah agar tidak terjadi perdebatan yang lebih parah lagi.
"Sebentar nyonya," gumam Fita tidak terima ada yang mengejek nyonya nya.
Dia memang dulunya sangat tomboy bahkan urakan namun setelah di selamatkan oleh tuanya dulu saat dia akan di bunuh oleh seseorang Fita pun bersumpah akan mengabdi kepada Melvin sehingga melihat mika yang adalah istri tuan nya di sakiti seperti ini membuat Fita habis kesabaran.
"Eh elo cari mati ya?!" bentak Amel tidak suka jika ada yang melihat nya dengan pelototan seperti yang di lakukan Fita sekarang ini.
"Apa! Enggak terima!" bentak Fita tak kalah kerasnya seperti Amel tadi.
"Udah fit, nanti malah saya laporin ke Melvin mau." ancam mika dan benar saja Fita sedikit melunak kemudian mika dengan cepat pun menarik tangan para asisten rumah tangga nya untuk pergi dari sana bahkan dia tak berpamitan terlebih dahulu karena sudah sangat malu di lihatin banyak orang maklum lah karena dia kan baru saja masuk berita sehingga melihat mika mungkin ada beberapa yang tidak asing dengan wajahnya.
"Dasar!" bentak Amel merasa kesal karena di hari weekend indahnya ini harus bertemu dengan adik tirinya yang sok baik itu.
"Udah sayang mending kita pulang yuk," ajak sang pacar.
Amel pun menuruti nya saja dengan mengentalkan kakinya menandakan dia marah dan kesal.
"Fita, saya gak suka loh ya kamu kayak tadi itu!" ucap mika saat mereka sudah berada di mobil menuju ke mansion.
"Maaf nyonya, tadi saya kelepasan karena memang tadi wanita gila tadi..." ucapnya terpotong karena melihat lirikan tajam dari mika.
"Ehh, maksud saya karena wanita tadi terus saja mengejek nyonya." jawab Fita merasa sangat bersalah karena tak menghiraukan larangan mika.
"Tapi saya juga berterima kasih karena kamu sudah membela saya dan membuat saya tidak terlihat lemah," lirih mika melanjutkan ucapannya membuat Fita langsung melihat ke arah nyonya itu.
"Nyonya tidak marah sama saya?" tanya Fita dan langsung mendapatkan gelengan kepala dari mika.
"Enggak kenapa juga saya harus marah," sahut mika menampakkan senyum manisnya membuat ketiga asisten rumah tangga tersebut pun sangat senang.
Tak lama mereka sampai di mansion, setelah itu mika pun masuk ke dalam mansion namun tak melihat adanya sang suami.
"Nyonya, lebih baik kami obati dahulu kepala nyonya pasti sakit kepalanya." sahut mustika merasa khawatir karena mengingat tarikan Amel tadi cukup keras.
"Enggak apa-apa kok, saya langsung ke kamar saja." jawab mika kemudian naik ke atas, asisten rumah tangga pun hanya pasrah saja dan kembali ke paviliun.
Tak lama berselang Melvin yang selesai rapat sebentar dengan Angga di ruang kerjanya pun memilih keluar dari ruang kerja dan menuju ke dapur karena dia merasa haus.
Saat dia sedang mengambil air di lemari pendingin tak sengaja dia melihat salah satu asisten rumah tangganya yang ikut bersama dengan sang istri ke taman tadi sudah pulang dan berada di dapur juga.
"Loh bukannya kamu tadi ikut mika ke taman?" tanya melvin karena baru beberapa saat mika sudah keluar namun kenapa asisten rumah tangga nya malah masih ada di sini.
"Iya, tuan." jawab Fita dengan menunduk takut.
"Terus kenapa sudah pulang? Apakah nyonya juga sudah pulang?" tanya Melvin.
"Sudah tuan," jawab Fita dengan takut nya.
Mendengar hal itu membuat Melvin mengerenyitkan dahinya bingung karena setahunya baru saja mika pergi tapi mengapa sudah kembali.
Melvin kemudian pun menuju ke kamar nya di mana di sana sudah ada mika yang sedang duduk di sofa melamun membuat Melvin menghampiri sang istri.
"Kok sudah pulang?" tanya Melvin duduk di samping sang istri.
"Enggak, aku tadi cuma mau pulang aja." jawab mika tidak berniat untuk memberitahukan kejadian tadi kepada sang suami.
"Beneran?" tanya Melvin merasa ada yang di tutup-tutupi oleh mika.
"Iya, bener kok. Aku tadi cuma capek aja jadi pulang," alasan mika.
"Ya udah kalau gitu kamu istirahat aja," tutur Melvin mengelus rambut sang istri.
Mika pun menganggukkan kepalanya dan menuju ke tempat tidur, entah mengapa saat Melvin mengelus rambutnya tadi tiba-tiba saja mika ingin menangis saja membuatnya segera menghindar dari nya.
Melvin tahu ada yang tidak beres karena mika seperti langsung menghindarinya tadi dan menuju ke tempat tidur, Melvin pun memilih untuk berbaring di samping mika yang memunggunginya.
Melvin pun langsung membalikkan tubuh sang istri menghadap ke arahnya yang ternyata sedang berusaha untuk menahan air matanya yang sudah siap untuk jatuh.
"Kenapa?" satu kalimat tanya dari Melvin yang langsung mendapat respon yang tiba-tiba dari mika yang langsung memeluk tubuh sang suami dan menangis di dalam dekapan sang suami.
Melvin yang melihat sang istri menangis di dadanya pun hanya bisa mengelus punggung sang istri sedangkan mika terus saja membahasi baju sang suami menumpahkan semua kesedihannya kepada sang suami padahal dia sudah berjanji tidak akan terlihat lemah di depan sang suami namun sia-sia dia mengingkari janjinya sendiri karena jujur dia butuh seseorang untuk menguatkannya.
"Ada apa?" tanya melvin saat melihat mika sudah mulai tenang di pelukannya.
"Aku capek," jawab mika lirih dengan sesenggukan.
"Capek kenapa?"
"Ya cuma pakek aja, kayaknya capek kerja deh. Aku besok minta cuti aja ya," sahut mika.
"Mau berhenti kerja," tawar melvin karena dengan mika tak bekerja pun dia bisa membiayai semua kebutuhan sang istri, bahkan jika sang istri meminta sebuah mall atau apa pun dia bisa memberikannya.
"Enggak, aku cuma mau cuti aja." jawab mika sambil menggelengkan kepalanya.
Melvin pun mengerti dan hanya menjawab iya kepada sang istri yang terpenting hal tersebut tidak membuat sang istri capek lagi karena sangat sedih bagi Melvin melihat sang istri menangis seperti itu.
"Udah gak mau nangis lagi?" tanya Melvin DNA langsung di angguki oleh mika.
"Maaf buat baju kamu basah." ucap mika merasa bersalah karena dia sudah membuat baju sang suami basah.
"Iya, gak papa kok. Lebih baik kamu istirahat aja, mau aku buatin minum?" tawar melvin dan mika pun menggelengkan kepalanya.
Melvin pun kembali memeluk sang suami, begitu pun dengan mika yang ikut memeluk sang suami dan mulai menyelam di alam mimpi mungkin karena mungkin kecapekan Salma menangis tadi.
.
.
TBC
trus si cowonya terlalu kaku thor