"Waaa kenapa begini."
Itulah jeritan hati sepasang insan yang di pertemukan di acara perjodohan oleh keluarga mereka yang merupakan mafia terbesar di kota dan membagi kota menjadi dua wilayah. Perjodohan mereka sebagai pewaris adalah kunci perdamaian dan penggabungan dua keluarga mafia yang selalu berselisih dan saling memperebutkan wilayah.
Namun keduanya menjadi sangat bingung dan tidak berani menolak walau mereka ingin menolak karena memiliki kekasih masing masing dan melihat satu sama lain sebagai aib di masa lalu.
Alasannya ketika keduanya sempat melarikan diri dari keluarga mereka karena tidak mau menjadi pewaris sewaktu muda, keduanya bekerja menjadi aktor dan aktris film porno yang selalu tampil bersama dalam setiap syuting.
"Ya, kami mau menikah," ujar keduanya dengan terpaksa demi menjaga perdamaian dua keluarga walau mereka tidak saling mencintai dan hanya tubuh mereka yang saling mengenal satu sama lain.
Mohon di baca dan tinggalkan jejak ya, makasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee Jhon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3
Keesokan paginya, Dean terbangun di ranjangnya, dia langsung turun dari ranjang nya dan langsung menoleh mengambil smartphonenya di meja dan melihat jam di layarnya,
“Aduh udah jam segini, gue telat...oh (kembali duduk di ranjangnya) bener juga ya, gue udah di pecat,” ujar Dean dalam hati
Dia menoleh ke belakang, terlihat Layla masih tertidur memunggungi dirinya, Dean menarik selimutnya dan menyelimuti tubuh Layla,
“Dia bisa tidur pules gitu ya ? tapi gue juga pules sih....au ah, sekarang gue harus cari kerja lagi,” ujar Dean.
Dia langsung melihat smartphonenya dan memeriksa semua lamaran yang dia kirim semalam, kemudian dia membuka situs situs bursa kerja yang penuh dengan lowongan lowongan dari banyak perusahaan. Tiba tiba, “driiing....driiiing,” smartphone nya berbunyi, Dean melihat siapa yang menelponnya, dia langsung berdiri dan berdiri di balik tirai jendela,
“Halo Yessi ?” tanya Dean.
“Halo sayang, kamu lagi di mana ? aku udah denger dari Meri, katanya kamu di pecat ya kemarin ?” tanya Yessi.
“Kamu udah denger ya dari Meri, cepet juga, iya baru kemarin aku di pecat,” jawab Dean.
“Trus kamu sekarang dimana ? aku lagi mau ke kosan kamu nih,” balas Yessi.
“Eh...aku lagi ga di kosan, aku lagi di rumah...um...rumah papa,” balas Dean.
“Oh gitu, kalau gitu kita ketemuan di mall aja gimana ?” tanya Yessi.
“Iya, aku berangkat sekarang,” jawab Dean.
“Ya udah, sampai nanti sayang,” balas Yessi.
“Sampai nanti,” balas Dean.
Dean menutup teleponnya, dia langsung keluar dari balik tirai, Dean langsung kaget karena melihat Layla sudah duduk di atas ranjang sambil mengucek matanya, pakaiannya sedikit turun dan memperlihatkan sedikit tubuhnya. Layla menoleh melihat Dean,
“Pagi, sori ya aku telat bangun,” ujar Layla.
“Pagi juga...aku juga baru bangun,” balas Dean.
Keduanya kembali terdiam dan terlihat canggung satu sama lain, kemudian Dean duduk di sisi ranjang dan mengambil buku menu di atas meja tepat di sebelah ranjang,
“Mau sarapan apa ?” tanya Dean kepada Layla.
“Apa aja, aku mau pergi juga,” jawab Layla.
“Oh ok, aku juga mau pergi,” balas Dean.
“Kemana ?” tanya Layla.
“Ada janji aja, kalo kamu ?” tanya Dean.
“Sama ada janji,” jawab Layla.
Keduanya kembali diam, Dean menatap buku menunya dan Layla mengusap rambutnya yang masih berantakan untuk merapikannya tanpa saling melihat satu sama lain. Dean bergerak ke samping untuk meraih telepon di meja yang berada di sisi ranjang tempat Layla berada, tiba tiba “tap,” tangan keduanya bersentuhan karena Layla juga bergerak untuk mengambil pengikat rambutnya yang dia taruh di meja. Dean dan Layla langsung sama sama menarik tangan mereka,
“So..sori,” ujar Dean.
“I..iya, so..sori juga,” balas Layla.
Keduanya perlahan saling menoleh dan melirik, tatapan mata mereka bertemu, kemudian keduanya menatap ke bawah mengamati diri pasangannya masing masing. Pandangan mata mereka bertemu lagi ketika naik dan tiba tiba “snap,” sesuatu putus di kepala mereka, akal sehat mereka mendadak hilang yang ada di pikiran mereka hanyalah pelampiasan akibat menahan semalaman. Dengan kecepatan tinggi dan tanpa berpikir lagi, keduanya bergerak di atas ranjang dan langsung berpelukan dengan sangat erat, mereka langsung berciuman dengan heboh sambil saling melucuti pakaian mandi satu sama lain. 30 menit setelah pertempuran panas menggairahkan yang hampir menghancurkan ranjang hotel, keduanya berbaring terlentang tanpa busana di balik selimut dengan wajah merah dan kedua tangan menutupi wajah mereka masing masing.
“Aaaaaaah apa yang gue lakukan, aduh bablas,” ujar keduanya dalam hati setelah rasionalitas mereka kembali.
“Dling,” sebuah pesan masuk ke dalam smartphone Dean dan Layla secara bersamaan, mereka langsung berbalik dan mengambil smartphone di meja masing masing, tangan kedua nya langsung gemetar ketika membaca pesan di dalamnya,
“Sudah di mana sayang, aku sudah di mall nih,”
Yessi memberitahu Dean kalau dia sudah sampai di mall, Dean langsung menoleh dan melihat Layla berwajah pucat karena membaca pesannya,
“Aduh...Anton sudah sampai ke mall, aku belum ngapa ngapain,” gumam Layla tanpa sadar.
“Tunggu, kamu bilang mall ?” tanya Dean.
“Iya, aku janjian ama pacar ku di mall, kenapa ?” tanya Layla.
“Um...aku juga janjian ama pacar ku di mall,” jawab Dean.
“Hah...nah lo, gimana dong ? kita pergi sama sama ke mall ?” tanya Layla.
“Mana bisa, kalau ketahuan pacar ku gimana nanti,” jawab Dean.
“Iya juga, jadi gimana ?” tanya Layla.
“Keluar masing masing aja gimana ?” tanya Dean.
“Tapi di depan kan ada yang jagain kita, nanti Al lapor ke papa repot,” jawab Layla.
“Loh kamu tahu kamu di jagain ?” tanya Dean.
“Waktu kamu keluar semalem, aku sempet keluar juga bentar dan di cegah ama Al, makanya aku minta dia bawain aku minuman,” jawab Layla.
Dean menoleh melihat ada beberapa kaleng bir di meja yang berada di sisi Layla, berarti Layla mengatakan yang sebenarnya. Otak Dean langsung berputar keras bagaimana cara mereka mengakali kedua ajudan dari dua keluarga yang berada di depan. Layla membalas pesan dari Anton pacar nya untuk menunggu di mall, kemudian Dean menoleh melihat Layla,
“Dah gini aja, kita berdua pura pura ke mall, begitu sampai mall, kita minta mereka ga usah ikut di dalam lalu kita berpencar, gimana ?” tanya Dean.
“Ya udah gitu aja, aku mandi duluan ya,” jawab Layla.
“Iya, duluan aja,” balas Dean.
Layla langsung keluar dari selimut dan berlari menuju kamar mandi tanpa sehelai benang pun di tubuhnya, Dean berdiri dan memakai kembali baju mandinya, kemudian dia mengirim pesan kepada Yessi kalau dia ada urusan sebentar dan sekarang sedang menuju ke mall. Setelah keduanya siap, mereka keluar kamar hotel dan mengatakan kepada Hans juga Al kalau merkea berdua ingin jalan jalan ke mall.
Kedua ajudan langsung mengikuti mereka dari belakang dan mengawal mereka ke mall yang berada tidak jauh dari hotel menggunakan mobil sedan mewah. Begitu sampai di lobby dan sebelum turun dari mobil,
“Hans, lo tunggu sini ya,” ujar Dean.
“Lo juga ya Al,” tambah Layla kepada Al yang duduk di kursi penumpang depan.
“Maaf tapi perintah bos,”
“Diem lah, sekarang emang enak pacaran di liatin lo orang trus lo ikutin lagi, lagian lo berdua mencolok banget sih, menarik perhatian tau ga, udah bilang aja ama papa, gue ama Layla ke mall pusing amat sih,” ujar Dean membentak dan memotong ucapan Hans.
Terlihat Hans dan Al saling menoleh melihat satu sama lain, kemudian Al mengambil smartphonenya dan menelpon, begitu juga Hans yang menelpon. Setelah telepon di tutup,
“Kata bos ok,” ujar Hans.
“Iyalah, kalau ga ok, gue yang ngomong,” balas Dean.
“Sama, kata bos juga ok, tuan putri,” tambah Al.
“Ok makasih Al,” balas Layla.
Kemudian keduanya turun dari mobil, Layla menggandeng lengan Dean yang menyediakan lengannya untuk di gandeng, Hans dan Al mengawasi mereka sampai masuk ke dalam lobby mall. Begitu di dalam, keduanya menoleh ke belakang, mereka melihat mobil sudah jalan dan keduanya langsung melepaskan gandengan mereka,
“Ok Sar, sampai nanti ya,” ujar Dean.
“Iya, sampai nanti ya, Dean,” balas Layla.
Keduanya langsung berjalan ke arah berlawanan sambil mengangkat smartphone mereka dan menelpon pacar mereka masing masing untuk menentukan tempat bertemu.