Hyuna Isvara, seorang wanita berusia 29 tahun yang bekerja sebagai seorang koki di salah satu restoran.
4 tahun menjalani biduk rumah tangga bersama dengan Aksa Dharmendra, tidak juga diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk memiliki anak.
Namun, kehidupan rumah tangga mereka tetap bahagia karena Aksa tidak pernah menuntut tentang anak dari Hyuna.
Akan tetapi, kebahagiaan mereka sedikit demi sedikit menghilang sejak Aksa mengenalkan seorang wanita kepada Hyuna tepat di hari annyversary mereka.
Siapakah wanita yang Aksa kenalkan pada Hyuna?
Bagaimanakah rumah tangga mereka selanjutnya?
Yuk, ikuti kisah Hyuna yang penuh dengan perjuangan dan air mata!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 29. Bertanya-tanya.
Hyuna terdiam saat mendengar apa yang Wildan katakan, sementara Vicky menatap putranya dengan nanar.
"Makan makananmu sebelum dingin, Will."
Wildan lalu mengangguk dan memakan makanan yang ada di hadapannya membuat Hyuna terkesiap. Dengan cepat dia membantu anak laki-laki itu untuk makan.
Selesai makan, Hyuna segera mengantar mereka keluar restoran. Dia dan Wildan menunggu Vicky serta Damian yang sedang ke toilet.
"Hyuna."
Hyuna membalikkan tubuhnya saat mendengar panggilan seseorang. Keningnya langsung mengkerut saat melihat keberadaan Aksa.
Aksa sendiri terpaku saat melihat Hyuna sedang bersama dengan anak kecil. "Dia sia-"
"Mama, begitu kah?"
Aksa tersentak kaget saat mendengar panggilan anak kecil itu pada Hyuna, sementara Hyuna sendiri tersenyum sambil mengusap puncak kepala Wildan.
"Kau pintar sekali, Sayang. Papa pasti akan menyukainya."
Deg.
Jantung Aksa langsung berdegup kencang saat mendengar ucapan Hyuna, dengan cepat dia menarik tangan wanita itu membuat Hyuna terkesiap.
"Apa yang kau lakukan, Mas?" tanya Hyuna dengan tajam.
"Siapa anak kecil ini, Hyuna? Kenapa dia memanggilmu mama?"
Hyuna mengernyitkan kening bingung. Dia lalu menghempaskan tangan Aksa sampai cekalan laki-laki itu terlepas.
"Memangnya apa pedulimu, Mas? Kau tidak berhak bertanya tentang apapun yang berhubungan denganku," ucap Hyuna dengan penuh penekanan membuat Aksa benar-benar kesal.
Vicky dan Damian yang ternyata sudah berada di tempat itu terdiam sambil melihat apa yang terjadi. Mereka memperhatikan Hyuna yang saat ini sedang bersitegang dengan seorang lelaki.
"Aku masih menjadi suamimu, Hyuna. Jadi aku berhak untuk apapun yang berhubungan denganmu."
Hyuna tersenyum miris dengan apa yang Aksa katakan. "Jangan lupa, Mas. Kita sedang dalam masa perceraian, aku bahkan sudah menyerahkan seluruhnya pada pengacara dan tidak akan datang lagi ke persidangan. Jadi aku mohon jangan lagi menggangguku."
Hyuna lalu menggenggam tangan Wildan dan membawanya berjalan ke parkiran. Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti saat mendengar suara seseorang.
"Maaf karena sudah membuatmu menunggu lama, Hyuna."
Aksa langsung memalingkan wajahnya saat mendengar suara seseorang, begitu juga dengan Hyuna yang terkejut saat mendengar ucapan Vicky.
Aksa membulatkan matanya saat melihat sosok laki-laki yang saat ini berada di hadapannya, sementara Damian dan juga Vicky menatapnya dengan tajam.
"Tu-tuan Vicky?" Jantung Aksa terasa ingin melompat keluar dari rongga dadanya.
Vicky langsung mengernyitkan keningnya saat mendengar ucapan Aksa. "Siapa kau?" Dia bertanya dengan tajam.
Aksa langsung menundukkan kepalanya dengan gelisah dan bertanya-tanya. Dia gelisah karena bertemu dengan atasannya, tetapi di sisi lain dia bertanya-tanya kenapa Hyuna bisa bersama dengan laki-laki itu.
"Sa-saya Aksa Dharmendra, Tuan. Saya bekerja dalam divisi keuangan di bawah naungan Tuan Hilson."
Vicky menganggukkan kepalanya, ternyata laki-laki itu adalah salah satu dari karyawannya. Dia lalu melangkahkan kakinya mendekati Hyuna.
"Kau selesai kerja jam berapa?"
Hyuna terkesiap saat mendengar pertanyaan Vicky. Dia yang tidak menyangka jika Aksa mengenal laki-laki itu merasa bingung, apa lagi Aksa sepertinya sangat menghormati Vicky.
"Sa-saya selesai kerja jam 9 malam, Tuan,"
"Panggil manajermu ke sini."
"Hah?"
Hyuna kembali tersentak kaget saat mendengar perintah Aksa. Apakah dia sudah membuat kesalahan sehingga membuat laki-laki itu memanggil managernya?
"Apa saya sudah membuat kesalahan pada Anda, Tuan?" tanya Hyuna dengan takut.
Vicky lalu memberi perintah pada Damian untuk mengatakan apa yang dia inginkan pada manager restoran itu, dan mengabaikan pertanyaan Hyuna.
Hyuna merasa benar-benar gelisah. Wajahnya tampak sangat cemas, apalagi saat Vicky tidak menjawab pertanyaannya.
"Ya Allah, apa aku sudah membuat kesalahan? Kenapa dia memanggil Pak Dayu?"
Tidak berselang lama datanglah Dayu dengan terburu-buru, dia segera menghampiri Vicky padahal dia sudah berusaha agar tidak menampakkan diri di hadapan laki-laki itu.
"Maaf karena sudah membuat Anda menunggu, Tuan." Dayu menundukkan kepalanya dan dijawab dengan anggukan kepala Vicky. Dia lalu beralih melihat ke arah Hyuna yang sedang menatap penuh gelisah.
"Kau sudah boleh pulang, Hyuna. Selamat menikmati hari liburmu."
Hyuna tercengang saat mendengar ucapan Dayu, sementara Aksa menatap mereka semua dengan tajam.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Sejak kapan Hyuna mengenal tuan Vicky dan dekat dengannya?"
•
•
•
Tbc.