NovelToon NovelToon
Rahasia Puteri

Rahasia Puteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Anak Genius / Selingkuh / Mengubah Takdir / Trauma masa lalu
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: SangMoon88

Seorang wanita bernama Puteri mempunyai masa lalu yang kelam, membuatnya berubah semenjak kematian sang ayah, membuat dirinya berkamuflase. Seperti seseorang yang mempunyai dua kepribadian, plot twist dalam setiap kehidupannya membuat kisah yang semakin seru

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20

Setelah selesai makan, Puteri dan Selvi lantas melanjutkan perbincangan mereka soal pencarian bukti, siapa saja dalang dibalik kejadian itu, dan apa motifnya. Walaupun motif awal dan pelaku utamanya mereka sudah tau, hanya saja untuk melaporkan itu memerlukan bukti yang lebih akurat.

Bukti pertama sudah mereka kantongi, tapi itu masih belum cukup. Nino harus mengatakannya secara langsung, untuk memperkuat bukti tersebut, dan perihal dugaan Puteri soal keterlibatan Nino, dengan seseorang yang dipanggil Ta dalam percakapan teleponnya kala itu.

Kemudian Selvi teringat dengan foto yang ia sempat ambil menggunakan ponselnya di hari kejadian, dimana malam itu Nino hendak masuk ke ruangan Puteri di rawat. Foto yang menunjukan bukti ia sudah berselingkuh.

Selvi pun menunjukan foto itu kepada Puteri, awalnya Puteri terkejut, tidak menyangka pria yang ia cintai bisa melakukan hal gila seperti itu, tapi kemudian ia tersenyum. Seolah mendapatkan ide dari foto yang di tunjukan oleh Selvi tersebut.

" Aku gak tau kamu punya foto ini???, kapan ini kejadiannya??" Tanya Puteri dengan tatapan tajam.

"Iya sorry aku lupa put, itu aku ambil saat aku nemenin kamu malam-malam di RS."

" Terus, berarti Nino tau kan soal foto ini??" Tanya Puteri lagi memastikan.

"Iya, malahan dia sempet ngancam aku, awas aja katanya kalo sampe aku cerita dan nunjukin foto ini sama kamu!!!.

" Dia gak ngelak kalo dia udah selingkuh??" Sambil terus memandangi foto di ponsel Selvi.

"Enggak, wait kalo gak salah aku ada video juga, yang gak sengaja ku ambil saat Nino berusaha merampas ponsel aku, ya walaupun gambarnya grasak-grusuk, tapi audio nya cukup jelas." Jelas Selvi sambil mengambil ponsel dari tangan Puteri, untuk mencari video yang ia maksudkan, kemudian memperlihatkannya kepada Puteri.

"Nih dengerin Put. "Jangan macam-macam Nino, atau aku akan berteriak" ."Awas ya kamu Vi, aku akan buat perhitungan sama kamu,"."Silahkan, aku tunggu, tapi sebelum itu terjadi, lihat apa yang nanti akan kita lakukan padamu!!!," 

"Bagus Vi, ini bisa jadi tambahan bukti kalo dia berselingkuh, aku tau sekarang, apa rencana kita selanjutnya!!!." Ucap Puteri dengan senyum penuh arti.

"Apa itu??." Kemudian Puteri membisikan rencana nya kepada Selvi. Selvi yang seolah paham rencana sepupunya itu hanya mengangguk-angguk sebagai jawabannya.

"Hu'um aku setuju Put!!!". Sambil mengacungkan 2 jempol.

"Tapi ada satu hal yang aku takutkan Vi,!!" Balas Puteri yang masih ragu dengan rencananya sendiri.

"Apa??"

"Keselamatan kamu!!!, dia aja bisa nekad ke aku, apalagi ke kamu!!!." Bukan tanpa alasan Puteri mengkhawatirkan sepupunya itu, sebab Nino adalah orang yang bisa dibilang nekad. Ia tidak ingin sepupunya terluka karena sudah membantunya mencari kebenaran.

"Iya juga ya!!" Jawab Selvi dengan ragu, pasalnya mengingat kembali kala itu, saat Nino mengancamnya di RS, Selvi melihat tatapan Nino seperti serigala yang ingin menerkam mangsanya, dan menelannya bulat-bulat, membuatnya ngeri.

Saat mereka tengah asik berpikir tiba-tiba ada suara motor terdengar dan pintu diketuk.

"Assalamualaikum, Put!!!"

"Siapa??" Tanya Selvi pada Puteri, namun hanya dijawab gelengan sambil mengangkat kedua bahu dan tangan sebagai tanda tidak tau.

"Waalaikumsalam, eh teh Wulan, ayo masuk teh, sama siapa??" Selvi membukakan pintu sambil mempersilahkan masuk.

"Itu sama suami, sini pah!!!" Jawabnya sambil memanggil suaminya.

Tetapi suaminya hanya menunggu diluar saja, karena ia sedang merokok, tidak enak rasanya apabila nimbrung didalam.

"Gimana keadaan kamu sekarang Put, udah membaik??" Tanya Wulan sambil cipika cipiki dengan keduanya.

"Alhamdulillah udah teh, udah mendingan." Jawab Puteri sambil mengusap perut teh Wulan.

"Terus hari ini kalian jadi ke warung??" Tanya Wulan lagi.

"Hu'um dan tau gak teh ada informasi besar yang si bapak warung itu ceritain!!." Jelas Selvi heboh sambil menyodorkan secangkir minuman untuk tamunya.

"Apa tuh." Wulan penasaran, kemudian mereka berdua bercerita sambil bergantian.

"Astagfirullah setega itu ya si Nino, harus dilaporin ini Put."

"Iya dan Puteri curiga kalo dia bersekongkol sama selingkuhannya!!" Timpal Puteri sambil menyerahkan foto dan video yang ada di ponsel Selvi.

"Selingkuhan??" Wulan mengambil ponsel yang diberikan Puteri padanya,

"Udah gak bisa dimaafin ini mah Put!!! Terus rencana kalian selanjutnya apa??"

Mereka pun menceritakan rencana selanjutnya yang sudah Puteri pikirkan sebelumnya.

"Bagus itu!!" Jawab Wulan setuju sambil menyerahkan ponsel Selvi.

"Tapi Puteri takut nanti Nino malah mengincar Selvi teh. Apa gak sebaiknya itu sebagai rencana pamungkas aja??" Tanya Puteri meminta saran.

"Maksudnya gimana??" Tanya Wulan lagi sambil menyeruput air yang tadi disodorkan Selvi.

"Iya gimana kalo kita selidiki dulu soal cewek yang diduga sebagai selingkuhannya sekaligus komplotannya ini, setelah bukti-bukti mengarah kesana, baru kita jalankan rencana yang barusan. Terus kita langsung laporin ke polisi, jadi gak khawatir dia akan macam-macam kalo sudah ketangkap!." Tegas Puteri menjelaskan.

"Wah bener-bener. Rencana ini teteh setuju!!!"

Iya aku juga setuju, aku bisa kerahin temen-temen aku buat cari tau soal cewek itu!." Jawab Selvi menimpali sambil mengambil ponselnya hendak mengontak teman-teman yang ia maksud.

"Teteh juga bisa minta tolong temen-temennya si papah buat terus mantau setiap pergerakan Nino. Siapa tau ada masanya dimana mereka lagi ketemu bedua kan, bisa langsung kita pergokin!!!" Terang Wulan lagi.

"Huum." Jawab Puteri mengangguk.

"Yaudah Put, teteh gak bisa lama, keburu magrib pamali cenah buat ibu hamil masih keluyuran."

"Ia teteh lagian repot-repot kesini Puteri jadi gak enak, padahal kan bisa ngobrol lewat telepon." Jawab Puteri yang tak enak karena sudah merepotkan seniornya itu.

"Oia duh ampir lupa, ini ada titipan parsel buah dari anak-anak, dan ini juga sedikit dari kita sama pak manager buat nebus obat kamu hehehe, jangan diliat nominalnya ya.. Semoga bermanfaat, dan cepet sembuhnya." Jawab Wulan sambil menyerahkan yang ia bawa, kemudian cipika cipiki seraya pamit pada mereka.

"Uuuh makasih teteh, maaf udah ngerepotin."

"Yaudah teteh pamit ya, Assalamualaikum." Sambil naik keatas motor, melambaikan tangannya.

"Waalaikumsalam, hati-hati teh" Jawab Puteri dan Selvi kompak sambil melambaikan tangan.

*************************

Sementara itu Nino merasa gundah gulana karena Puteri tidak mengangkat telepon, dan sms nya pun tidak dibalas.

Ia yang merasa kesal, hampir saja nekad menemui Puteri di rumahnya, namun ia teringat kata-kata Rita, bila Puteri emosinya masih labil dan Nino jangan terlalu memaksakannya.

Nino hendak pergi menemui Rita karena Rita hari itu tidak bekerja. Ia pun memutuskan menyusul Rita kekostannya. Tanpa Nino sadari ada 2 orang pria yang sedang mengikuti dan memantau gerak geriknya.

Ia pun tiba di depan kostan Rita, ia mengetuk dan memanggil-manggil nama Rita, namun sayang Rita tidak ada dikamar kostannya itu. Nino yang kesal mencoba menelpon Rita berkali-kali tapi tetap tidak ada jawaban.

Sementara itu, kedua pria suruhan wulan sudah mengantongi bukti, mereka merekam Nino yang masuk kedalam sebuah kost- kosan yang kamarnya berbentuk leter U, sehingga bisa diintip dari tembok depan, karena ukuran tembok yang tidak terlalu tinggi, mempermudah pekerjaan mereka.

Nino akhirnya memutuskan pergi dari sana menuju tempat lain, mereka masih mengikutinya. Kali ini nino masuk kedalam rumah, setelah ditunggu beberapa lama Nino tidak keluar lagi, mereka berpikir jika itu adalah rumahnya Nino. Maka mereka pun segera pulang.

Sebelum pulang kedua pria suruhan Wulan, melaporkan hasil pekerjaannya hari ini. Dan Wulan mengatakan jika besok mereka harus bertemu untuk melakukan rencana selanjutnya.

Malam itu, setelah mendapatkan bukti, Wulan segera mengirimkannya kepada Puteri, agar Puteri bisa segera melanjutkan misi yang kedua. Yaitu menemui Rita.

Selvi yang masih menginap di rumah Puteri pun langsung gercep menghubungi teman-temannya. Mencari tau siapa Rita, bagaimana latar belakangnya. Sebenarnya semua itu membutuhkan uang, termasuk menyewa 2 orang suruhan Wulan, dan semua biaya itu dihandle oleh Selvi. Ya Selvi memang bisa dibilang orang kaya, apapun yang ia inginkan, berapapun uang yang ia minta, orang tuanya pasti memberikan tanpa banyak pertanyaan.

1
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir juga👍🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!