#Pembaca Pikiran #
Bugh..Bugh... Bugh...
" Pergi! Pergi! Jangan buat para pelanggan aku jijik melihat mu!
" Paman kau jahat sekali pada teman aku!"
" Apa teman kamu? Sejak kapan kau punya teman seperti gembel itu?"
Anak laki laki itu bisu. (Walaupun sebenarnya dia memiliki sebuah kemampuan khusus yang tidak seorang pun tahu.) Dia tidak tahu siapa orang tuanya. Dia di temukan di waktu hujan deras di dekat pembuangan sampah kota itu. Dan di pungut oleh seorang pemulung, yang tiga hari lalu meninggal. Karena dia tidak tahu anak itu anak siapa? pemulung itu pun dulu memberi nama anak laki laki bisu tadi dengan nama REED , yang dia doakan kelak anak malang itu akan menjadi seorang penguasa.
Bagaimana kelanjutan hidup Reed ? Apakah dia akan bertemu dengan orang tua kandungnya? Apakah kemampuan khusus yang Reed sembunyikan itu? Semoga suka dengan karya kelima aku ini. Happy reading Tetap Berikan dukungan kalian yang sangat berharga buat author ya. Thank you so much...muah muah😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKU HARUS KUAT
Pagi subuh itu Reed masih duduk di sebuah kios yang tutup dan berteduh disana.
Tapi saat dia mau berdiri dia malah di tendang oleh laki laki paruh baya berbadan besar dan berkumis tebal itu.
Bugh bugh bugh...
" Pergi! Pergi! Jangan buat para pelanggan aku jijik melihat mu!
" Paman kau jahat sekali pada teman aku!"
" Apa teman kamu? Sejak kapan kau punya teman seperti gembel itu?"
" Sejak tiga hari lalu. Saat aku jatuh dia yang menolong aku. "
" Hah hanya karena menolong kau saat jatuh sudah kau anggap teman. Sana sana pergi dari depan kios ku lihat banyak pelanggan aku yang pada antri. Sana cepat pergii!"
Reed pun segera pergi. Sedangkan gadis cilik itu di pegang tangannya oleh orang yang dipanggil paman itu untuk masuk kiosnya dan tidak boleh berteman dengan Reed lagi.
Reed pun pergi dengan segera. Dia harus mencari uang lagi untuk dia makan sehari hari. semua penghasilan Reed membantu banyak orang membawa belanjaan di pasar tradisional itu. Tidak di habiskan tapi dia rajin menabung juga.
Hari itu sudah sangat siang saat dia melihat ibu ibu penjual gorengan yang masih banyak dagangannya.
Reed mengulurkan uang warna hijau ke ibu itu untuk membeli gorengan yang beraneka macam itu.
Sang ibu pun tersenyum dan memberi banyak gorengan dagangannya itu.
Reed tersenyum dan mengangguk kepada ibu penjual gorengan tersebut. Dan membawa banyak gorengan ke tepi pasar. Di sana Reed melihat banyak pengemis duduk duduk disana dan Reed pun membagikan gorengan itu pada para pengemis tersebut. Dia sendiri mengambil secukupnya dan akhirnya pergi meninggalkan para pengemis tersebut.
Itulah kehidupan Reed sehari hari selama dia di kota asing. Jauh dari kota asalnya dulu. Hingga dia pun merasa pasar itu sekarang adalah rumahnya.
Saat malam tiba dia hanya tidur alas kardus di depan kios kios yang tutup. Subuh bangun sebelum pemilik kios datang.
Reed sangat rajin bekerja. Dia adalah anak yang baik hati dan rendah hati.
Banyak orang sekarang mengenal siapa Reed. Bocah tunawicara yang baik hati dan tampan itu semakin banyak orang bersimpati dan berempati. Banyak pelanggan memakai jasa angkut nya sehingga tiap hari dia mempunyai banyak tips dari para pelanggannya itu.
...****************...
SEPULUH TAHUN KEMUDIAN.
Reed kecil sekarang tumbuh jadi pemuda yang sangat tampan dengan rambut panjangnya yang hitam legam dan tubuhnya yang gagah membuat banyak gadis dan ibu ibu memujanya.
Banyak sekali pelanggan yang selalu menolong Reed hingga dia besar. dengan jasa angkut yang diberikan oleh Reed pada mereka, mereka juga tak segan memberikan tips yang banyak untuk pemuda tampan itu.
Bu guru yang dulu menolongnya sekarang sudah menikah dan tinggal di luar kota ikut suaminya dinas. Ibu yang dia tolong pertama dulu juga sudah meninggal tahun lalu. hingga Reed benar benar sekarang tidak ada lagi orang yang sangat dekat padanya.
Tapi kemampuan dia membaca pikiran semakin kuat. Dia tahu siapa saja di sekitarnya yang berbahaya. Tapi dia tidak mau menunjukkan kemampuannya itu pada siapapun.
kemampuannya itu sangat menolong dia dalam hidup sehari-hari. Di satu sisi dia memang tunawicara. Tapi di satu sisi dia adalah seseorang yang sangat hebat dalam membaca pikiran dan isi hati orang lain.
Reed sudah melatih kemampuannya itu d.wgan sangat baik. Sekarang di usianya yang dia puluh tahun dia sungguh menjadi pemuda yang tangguh yang diharapkan oleh papa Rory dulu.
Tapi Reed tidak sombong karena dia bisa membaca pikiran dan hati seseorang. Dia biasa saja. Tapi dia selalu waspada untuk menghindari bahaya. Walaupun dia juga sudah lama belajar bela diri dengan seseorang yang juga baik padanya selama di pasar tradisional tersebut.
Saat dia sadar sepuluh tahun yang lalu di tepi sungai, seseorang yang menolong dia ternyata memberikan dia satu kenang kenangan yaitu sebuah kalung indah yang mempunyai liontin batu berwarna biru safir. Ya mirip dengan batu blue safir dan gelang bermata ungu muda dan putih bening tembus pandang , seperti batu kecubung dan batu mustika air, yang indah sekali, dengan rantai perak.
Selama ini Reed menyimpan kedua benda itu dengan harapan suatu saat dia akan bertemu orang yang sudah menyelamatkan nyawanya itu hanya untuk berterima kasih saja. Tidak dengan maksud lainnya.
Kini Reed yang sudah bertumbuh menjadi pemuda tampan itu telah memiliki beberapa pekerjaan.
subuh dia menolong pelanggannya untuk membawa belanjaan. Siang habis makan siang dia membantu di sebuah bengkel bapak tua yang dulu pernah dia tolong karena pingsan di pasar. Bapak pemilik bengkel ini hanya tinggal sendirian karena istrinya sudah meninggal karena sakit dan putranya sudah menikah dan bekerja di luar kota.
Bengkel yang sangat besar itu banyak sekali membutuhkan karyawan. Jadi sebagai ucapan terima kasih Reed pun diajak bekerja dan belajar tentang mesin dan otomotif oleh Bapak tua ini.
Sore tiba Reed pun pulang kembali ke pasar. Dia tetap tinggal di depan kios yang tutup dan tidur disana.
Tapi malam itu tiba tiba pegawai rumah bapak pemilik bengkel itu mencari Reed karena sang tuan mencari Reed malam itu.
" Reed maafkan bapak. Bapak malam malam ganggu tidur dan istirahat mu. Mulai malam ini bapak minta tolong kamu temani bapak di rumah dan bengkel ini ya Reed. Karena pegawai yang tadi jemput kamu itu akan pulang kampung , orang tuanya sakit keras Reed. Jadi bapak tidak ada teman disini kalo malam. "
Reed terdiam sebentar dan akhirnya tersenyum dan mengangguk anggukkan kepalanya dengan tangan yang tertangkup di depan dadanya menyatakan jika dia sangat berterimakasih pada pemilik bengkel tersebut.
Malam itu akhirnya Reed pun tidur menemani bapak tersebut.
Bagaimana perjuangan Reed selanjutnya? Akankah Reed selamanya tinggal dengan pemilik bengkel tersebut?
Bersambung...