pernikahan merupakan impian setiap wanita. apalagi mengadakan perayaan layaknya negeri dongeng. namun hal tersebut pupus bagi seorang wanita bernama nadin.
nadin merupakan seorang gadis cantik berusia 22 tahun, kuliah nya harus terhenti disaat majikan orang tuanya memaksa nya untuk menikah dengan putranya yang bernama Andreas.
Baca cerita lengkapnya yaaa...
stay tune sayangkuu🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19
"zayn.. Yang namanya pikiran orang itu kita kan nggak ada yang tau.. Oma bukan menuduh.. Cuma biasanya orang miskin gitu suka mencari celah agar bisa masuk di kehidupan orang kaya, biar bisa hidup enak tanpa harus bekerja lagi..!! " ucap oma ratna lantang.
Nadin yang berada di luar mendengar ucapan oma ratna, hati nya begitu pedih dan teriris. Namun ia mencoba tak memikirkan itu, ia hanya niat bekerja untuk membantu keluarganya agar bisa hidup lebih layak lagi.
"ya Allah.. Kenapa omanya mas zayn bicara seperti itu.. Padahal aku tidak ada niatan untuk seperti yang dibicarakannya.. Apa setiap orang miskin seperti aku harus di bilang seperti itu.?... " bathin nadin.
"ayo nadin.. Bangkit, jangan lemah hanya karena omongan mereka.. Buktikan kalo kamu bukan orang miskin yang seperti itu.. " ucap nadin menyemangati dirinya sendiri.
"oma, kalo gitu aku pulang dulu ya, aku ada janji sama teman ku" ucap zayn pada omanya pamit.
"loh.. Baru juga sampai udah mau pulang aja. Emang nggak kangen sama oma?.. " ucap oma ratna.
"ya kangen sih oma.. Tapi aku juga udah ada janji sama temanku" jawab zayn.
"kalo oma mau, oma nginep aja di rumah aku.
Lagian mama juga sendiri di rumah, butuh teman curhat.. Kasian dia oma.. " sambung zayn.
"iya, kapan kapan oma nginep. Cari waktu yang tepat dulu. " jawab oma ratna.
"oh iya, inget pesan oma.. Jangan sampai kamu tergoda dengan wajah polos pembantu itu... Carilah wanita yang sepadan kayak papamu.. " ujar oma ratna berjalan keluar melirik wajah nadin.
Nadin tau maksud dari ucapan oma ratna, dia hanya diam tak bicara apa pun. Arga bersalaman dan pamit pada omanya.
"zayn.. Suruh dia duduk di belakang, jangan di depan!! " perintah oma ratna.
"tapi oma... Aku kan bukan sopir.. " jawab zayn.
"udah.. Nggak ada tapi tapi an.. Nurut sama oma.. Oma nggak suka ah.. " ucap oma ratna sambil menatap nadin dengan ketus.
"iya, iya oma... Kamu duduk di belakang aja nadin!. " perintah zayn pada nadin. Nadin hanya mengangguk. Ia menahan perih di hatinya namun ia tahan agar tak terlihat sedih.
"nyonya saya pamit dulu.. Assalamu'alaikum" pamit nadin. Namun oma ratna hanya diam saja tak menjawab. Lalu nadin masuk ke mobil di belakang.
"hati hati sayang.. Inget pesan oma!.. " lagi lagi teriak oma ratna pada zayn.
Selama diperjalanan menuju pulang ke rumah. Nadin hanya diam saja melihat keluar kaca mobil. Zayn bingung harus ngomong apa, dia kehabisan kata kata.
Nadin yang menatap keluar jendela, merasakan kesedihan yang mendalam.
"bukan kah kamu sering di hina.. Bukankah ini makanan sehari hari kamu dari orang orang... Apalagi ini orang kaya.. lalu kenapa kamu harus sedih.. Kamu harus semangat nadin.. " bathin nadin.
"ekhem... Nadin... " panggil zayn. Nadin menoleh ke arah zayn.
"iya tuan zayn.. " jawab nadin. Zayn kaget nadin tiba tiba memanggil nya tuan kembali.. Padahal sebelumnya sudah memanggil mas sesuai perintah bu yani.
"kenapa panggil tuan lagi??!! " tanya zayn mengerutkan keningnya.
"maaf tuan.. Saya tidak mau disangka yang macam macam, saya hanya niat ingin bekerja.. Tuan kan majikan saya. Jadi sudah sewajarnya saya memanggil tuan" jawab nadin. Membuat zayn merasa bersalah karena ucapan oma ratna yang di dengar oleh nadin tadi.
"maaf ya.. Oma aku memang seperti itu orang nya.. Jangan dimasukin ke dalam hati" ujar zayn.
"tidak apa apa tuan.. Saya sudah terbiasa diperlakukan seperti itu.. Jadi tidak perlu merasa bersalah" kata nadin dengan sedikit tersenyum agar zayn tak lagi melanjutkan pembicaraan.
Sesampainya di rumah, nadin langsung masuk ke dalam. Ia tak melihat bu yani, mungkin sedang istirahat.. Nadin meletakkan semua belanjaan dari supermarket ke dapur, lalu ia kembali ke kamar nya.
Nadin terus terbayang bayang ucapan pedasnya oma ratna..
"nanti kalo aku udah gajian, dan punya uang yang cukup, aku mau keluar dari sini saja.. " gumam nadin.
Lalu ia merebahkan tubuhnya di kasur empuk tersebut, lalu ia menarik nafas dalam dalam.
"haaaahhhhhhhh.... " nadin melepaskan nafas nya panjang.
zayn yang juga kembali ke kamar nya, masih terngiang ngiang ucapan oma ratna, bahkan ia masih hafal raut wajah nadin hingga sampai rumah.
"kenapa coba oma ngomong kayak gitu.. Walaupun nadin itu miskin dan dekil, tapi dia anak yang baik.. Buktinya ia tidak marah ketika oma menghinanya. Tapi kasihan juga dia, dia pasti merasa sedih, apalagi saat oma menyuruhnya keluar rumah" ucap zayn sambil mengusap wajahnya kasar.
*****
Pagi hari nadin sudah bangun dari tidurnya. Selesai melaksanakan ibadah nya, nadin membereskan kamar tidur, lalu pergi ke dapur untuk mencuci piring serta memasak makanan untuk sarapan pagi majikannya.
Setelah itu nadin membereskan rumah, menyapu, mengepel lantai, dan sebagainya. lalu ia menyirami tanaman yang ada di depan.
"waaah.. Rajin sekali kamu neng nadin.. " ucap pak ali supir bu yani.
"iya atuh pak, harus rajin.. " jawab nadin sambil tersenyum manis.
"neng umurnya berapa? " tanya pak ali.
"aku 22 tahun pak ali.. Kenapa ya? " tanya nadin sambil terus menyiram tanaman.
"enggak kenapa kenapa neng.. Anak bapak usianya tak jauh beda dari kamu, cuma badannya hampir kayak kamu sih kayaknya. Umur nya aja baru 19 tahun. Dia lagi kuliah, dapat beasiswa" ujar pak ali.
"alhamdulillah ya pak.. Saya juga dapat beasiswa pak, tapi saya kuliahnya off dulu, soalnya kekurangan biaya juga pak" jelas nadin.
"aduh.. Sayang banget gitu neng.. Diterusin atuh.. " ucap pak ali..
"insyaallah pak.. Saya cari uang nya dulu baru lanjut lagi" jawab nadin..
"nadinn.... " panggil bu yani.
"iya bu.. " jawab nadin, ia mematikan keran air lalu bergegas masuk menemui bu yani.
"kamu udah bikin sarapan? " tanya bu yani.
"udah bu" jawab nadin.
"kamu masukin ke kotak bekal buat zayn ya.. Zayn ada meeting pagi, jadi nggak sempat kalo harus sarapan di rumah" suruh bu yani.
"baik bu"
"jangan sampai ketinggalan" sambung bu yani.
"iya bu,siapp " jawab nadin.
Lalu nadin berlalu menuju dapur mengambil kotak bekal, dan memasukkan sarapan untuk zayn ke dalamnya. Lalu kotak bekal tersebut nadin masukkan ke dalam paper bag.
Tak lama kemudian zayn turun dengan pakaian kantornya. Zayn terlihat sangat tampan dan berwibawa. Dengan rambut licin yang disisir rapi, wajah putih dan kumis tipis di atas bibir.
"pagi tuan.. Ini sarapannya sudah saya masukin ke dalam kotak bekal, kata ibu tuan sarapan di kantor" ucap nadin memberikan paper bag berisi bekal tersebut pada zayn, namun nadin tak berani menatap zayn dan hanya menunduk saja mengalihkan pandangan. Membuat zayn heran melihat sikap nadin itu.
HAPPY READING♥
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥