kisah seorang anak pungut yang di perlakuan tidak baik oleh ke dua orang tua angkat nya yang bernama zara ,dan malam itu dia dijual oleh ke dua orang angkat nya seharga 2 Miliar untuk melayani se orang laki - laki yang sedang mencari gadis perawan yuk kita simak kisah selanjutnya,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
" Lakukan itu " kata Zara mulai bersuara
" Aku tidak keberatan ,kau menyuruh ku bertahan dalam rasa sakit ini setelah kau mengambil hal berharga terakhir dari hidup ku ? ujar Zara
Saka terdiam mendengar nya sorot mata nya tak teralih dari manik mata Zara yang menatap nya penuh ke sakitan .
" Aku mungkin saja bisa menerima sesuatu yang sudah hilang dari ku seprti ke perawanan ku . tapi tidak dengan separuh napas ku yang sudah kau buang itu ,liontin ku " ucap Zara
Air mata Zara semakin deras ia hampir terisak jika tah menahan nya
" aku tak pernah tahu seprti apa ke dua orang tua ku hiks, tapi aku menaruh harapan besar ke pada liontin yang ku punya , Bibi sumi bilang itu adalah satu satu nya peninggalan orang tua ku saat aku di buang pada pintu panti ketika masih bayi " ucap Zara
"*Shit* ! cerita macam apa ini ?" batin Saka yang tiba tiba saja mendadak melemahkan tatapan nya . padahal Saka sudah biasa mendengar cerita lebih menyedihkan dari orang yang ingin bergabung ke dalam organisasi nya dan bahkan biasa saja ketika mereka semua membunuh orang yang berani dalam hidup mereka di hadapan nya .
" Aku sudah rapuh dari lama ,dan kau mencoba meruntuhkan pertahanan ku untuk semangat menjalani hidup yang begitu kejam ini " ucap nya lagi
Saka menjauh dari Zara kemudian ia menarik celana nya yang masih dapat di jangkau , sementara Zara sudah menangis terisak di dekat nya . ia begitu menyayangi liontin itu ia begitu menjaga liontin pemberian orang tua nya yang Sebenar nya tak bisa di bilang sebagai orang tua karena sudah menelantar kan anak nya .
Air mata nya bercucuran keluar sangat sakit dan perih , sesak memenuhi dada nya yang terasa berat dan begitu bengkak di dalam sana menahan semua ke sakitan yang ia terima selama ini .
" liontin ini yang kau maksud ?" tanya Saka ,yang membuat Zara langsung menghentikan tangisan nya ketika ke dua mata itu menangkap sebuah liontin .
Saka melepaskan ikatan tangan Zara , yang membuat wanita itu langsung duduk dan menarik selimut untuk menutupi dada nya dan segera menarik liontin dari tangan Saka dengan cepat .
Zara langsung menggenggam nya dan meletakkan genggaman tangan itu di dada sambil menunduk memejamkan mata . Ia menangis terisak isak di sana yang membuat Saka hanya bisa diam menatap Zara .
" Hiks .. hikss ..hikss.., kau boleh mengambil segela nya tapi tidak dengan liontin ku hiks .. ,kau boleh merusak segala nya tapi tidak dengan liontin ku hiks ... " ucap Zara menggeleng dengan menatap liontin yang berada pada telapak tangan nya .
Air mata nya semakin mengalir deras , rasa rindu tak tertahan semakin membuncah pada diri gadis itu . ia ingin sekali bertemu orang tua nya dan memeluk mereka yang bahkan Zara sendiri tak tahu wajah mereka seperti apa .
Tapi Zara sangat yakin bahwa ke dua orang tua nya menyayangi diri nya .
" Hikss "
Saka menarik Zara ke dalam pelukan nya , tangisan Zara semakin pecah di dada bidang Saka . ia tak tahu bagai mana cara nya menumpah kan kerinduan ini . ia hanya bisa meremas seprei hingga kuku kuku tangan nya memutih .
" Aku merindukan merka hiks.. " isak Zara hampir bergumam karena tangis yang kini sulit untuk di hentikan . bahkan wanita itu sampai sesenggukkan .
Saka mengusap punggung Zara yang tak beralas itu , begitu lembut dan mulus sekali ia menatap Zara yang menangis terisak membalas pelukan nya , seakan wanita itu memeluk erat ke dua orang tua nya .
" Ah Shit , situasi macam apa ini ? " umpat Saka
ke mana sisi kejam Saka ? sebelum nya pria itu sama sekali tak peduli dengan hal apa pun yang tidak ada sangkut paut dengan diri nya sama sekali.
Ia tak peduli jika seseorang menceritakan ke sedihan nya pada pria itu . Malahan pria itu merasa senang mendengar ke pahitan yang seseorang alami . Tapi kali ini ada yang berbeda sungguh , berbeda sekali .
" Berikan pada ku , aku akan memakaikan nya untuk mu " ucap Saka
Zara melonggarkan pelukan nya wanita itu mencoba menghentikan tangis nya meskipun sesenggukan nya semakin parah . Saka mengambil liontin dari tangan Zara dengan Zara yang masih menahan indukan liontin agar Saka tak bisa mengambil sepenuh nya .
" Aku akan memakaikan nya untuk mu " ucap Saka untuk yang ke dua kali nya , Zara mendongak menatap Saka dengan tatapan yang penuh ke takutan .
" Aku tidak akan mengambil nya dari mu " ucap Saka lagi
Zara melemah kan cengkeraman nya ketika Saka berhasil membuat nya percaya . Saka mengambil liontin itu dari tangan Zara kemudian pria itu mengumpulkan rambut Zara ke satu arah . Saka menatap leher jenjang milik Zara , Sebelum akhir nya mendekat dan sedikit memeluk tubuh itu untuk memasang liontin di bagian tengkuk sang wanita .
Saka kembali menarik diri ke dua nya sama sama menatap liontin yang kembali mengalung indah pada leher jenjang Zara.
" Hal berharga yang ku punya saat ini "ucap Zara dengan senyuman ketika liontin itu kembali pada nya . Air mata nya terus saja menitik dengan sendiri .
" Barang yang ada pada mu tak boleh kau pakai lagi . tapi aku mengizinkan mu untuk tetap memakai liontin ini " ucap Saka , Zara mengangkat wajah nya dan menatap Saka dengan mata yang kembali berair.
" Terima kasih.... " ucap nya pelan hingga Saka sedikit merasa ada desiran aneh saat mendengar nya .
Saka langsung mengalih kan pandangan nya dengan Zara yang kembali memegangi liontin ke sayangan nya itu . ia tersenyum dan mengusap liontin nya dengan sayang .
Sedikit lama terjadi ke heningan , Saka baru teringat akan sesuatu .pria itu mengambil sebuah kotak berisi ponsel yang ia beli sebelum pulang tadi dan memberikan nya pada Zara .
" ku ganti ponsel mu yang sudah ku bakar itu ,gunakan lah sebaik baik nya " ucap Saka
Zara menggeleng menolak " tidak perlu ini berlebihan " ucap Zara setelah tak lagi ada yang berharga selain liontin itu kembali pada nya . wanita itu sudah sangat bersyukur sekali .
" Aku membelikan nya untuk mu , aku tak suka dengan penolakan " kata Saka
Zara diam sebelum akhir nya ia meraih ponsel itu dan tersenyum pada Saka .
" Terima kasih.... " ucap nya kembali
Lagi lagi Saka merasakan desiran aneh pada dada nya , apa ini ? mengapa Saka sperti ini ? ia belum pernah merasakan nya.
Saka menatap Zara yang kembali memandangi liontin nya . ke bahagian Zara terlihat sangat sederhana sekali .
" Apa kau senang? " tanya Saka yang kembali membuat Zara menoleh pada pria itu .
Zara mengangguk " Sangat " kata nya