NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Tidak Mandul

Ternyata Aku Tidak Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:900.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Surat keterangan infertil dari rumah sakit, membuat hidup Anyelir seketika hancur. Tidak ada kebanggaan lagi pada dirinya karena kekurangan tersebut. Namun sebuah kesalahan semalam bersama atasannya, membuat dia hamil. Mungkinkah seorang wanita yang sudah dinyatakan mandul, bisa punya anak? Atau ada sebuah kesalahan dari surat keterangan rumah sakit tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TATM BAB 30

Hampir tengah malam, Robby baru pulang ke rumah. Mendapati sang istri sudah tidur, ia naik ke atas ranjang, memeluknya dari belakangan. Matanya memanas, dan tak lama kemudian, air mata meleleh melewati pipinya. "Maaf," ucapnya dengan suara lirih dan bergetar. "Maafin aku, Nye." Sebelah tangannya membekap mulut, takut suara isakannya mengganggu tidur Anye. Rasa bersalah, menggerogoti hatinya. Dia akan terus mempertahankan Anye apa pun yang terjadi. Dia akan selalu ada di samping Anye untuk menebus kesalahannya, dan.... Dan tak bisa dipungkiri, juga demi tetap menjaga rahasia besarnya.

Pikiran yang kacau, membuat Robby tak bisa tidur, hanya terlelap beberapa jam, setelah itu kembali terjaga. Mendengar adzan subuh, dia membangunkan Anye untuk sholat berjamaah.

"Kamu kerja hari ini?" tanya Robby selepas Anye mencium punggung tangannya.

"Aku dapat cuti sehari karena minggu lalu tak libur sama sekali."

"Ya udah, kalau begitu, lanjut tidur lagi aja, gak perlu masak buat aku."

Anye mengangguk, membereskan peralatan sholatnya lalu kembali tidur. Dia memang tak berniat sama sekali untuk masak. Nanti pasti Robby sudah dibawakan bekal oleh Sera. Dia sudah tak mood untuk menjadi istri idaman sekarang ini.

Sekitar jam 7 pagi, Anye terbangun karena suara berisik dari rumah sebelah. Siapa lagi kalau bukan Ririn, kakak iparnya itu selalu tantrum setiap pagi, saat anaknya mau sekolah dan suaminya mau kerja. Rumah diapit mertua dan kakak ipar, sungguh bikin sesak nafas. Karena sudah tak bisa tidur, ia turun karena haus dan perut yang terasa lapar. Rencananya mau masak nyambi nyuci baju, namun sesampainya di dapur, ia malah mendapati pemandangan yang lain dari biasanya. Robby, suaminya itu terlihat sibuk di depan kompor, sedang memasak.

"Kamu lagi ngapain, Mas?"

Robby menoleh mendengar suara Anye. Senyumnya mengembang melihat sang istri ada di dapur. "Kamu udah bangun, Yang. Tunggu bentar, kamu duduk dulu, bentar lagi mateng," ia kembali fokus ke masakannya.

Anye mengerutkan kening. Sudah sangat lama Robby tidak pernah masak untuknya, bahkan ia sudah lupa kapan terakhir kali. Ia berjalan ke arah dispenser, mengambil segelas air putih lalu meminumnya. Ekor matanya memperhatikan Robby yang sedang memasak nasi goreng. Setelah air minumnya habis, ia menuju meja makan yang berada satu ruangan dengan dapur, menarik kursi lalu duduk.

Aroma nasi goreng memenuhi dapur yang tidak terlalu luas itu. Dua buah piring sudah disiapkan oleh Robby, dan begitu nasi goreng campur sosisnya matang, langsung dia pindahkan kesana. Dan sebagai pelengkapnya, taburan bawang goreng, timun, dan telur ceplok.

"Sarapan yuk!" Robby meletakkan satu piring di hadapan Anye, sementara satunya di depannya sendiri.

"Kamu gak perlu repot-repot seperti ini, Mas."

"Masakin buat istri, gak repotlah. Lagian gak tiap hari juga, hanya sesekali." Dia mengambil toples kerupuk yang masih tertinggal di meja dapur, lalu membawanya ke meja makan. "Kerupuk udang kesukaan kamu," ia menarik kursi, duduk di hadapan Anye.

Robby hendak memulai makan, namun melihat Anye yang hanya diam, tak menyentuh masakannya sama sekali, dia menghela nafas panjang. "Dimakan dong."

"Ini yang terakhir kalinya. Setelah ini, gak perlu masak buat aku lagi." Anye mengangkat sendok dan garpunya.

"Please, jangan ngomong kayak gitu. Aku ingin selamanya, bisa masak buat kamu. Oh iya, cuciannya udah beres, kamu tinggal jemur aja."

Anye mende sah pelan, mulai sadar jika Robby melakukan semua ini agar dia tidak meminta cerai. "Keputusanku udah final, Mas. Aku ingin kita bercerai."

Robby menghela nafas berat. "Kita makan dulu, gak baik membuat makanan menunggu." Segera ia memasukkan sesuap nasi ke dalam mulut.

Anye merasa, jika Robby selalu mengalihkan topik saat ia membahas perceraian, namun tekadnya sudah bulat, ia ingin bercerai.

Keduanya makan dalam keheningan, hanya suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring, yang terdengar. Sampai suara derap langkah dan kasak kusuk dua orang gadis membuat mereka kompak menoleh ke arah pintu dapur yang terbuka.

Anye berdecak pelan melihat kedatangan Raisa dan Sera, yakin jika kedatangan mereka, hanya akan menimbulkan masalah.

"Pagi Masku tersayang. Lagi sarapan ya?" Raisa yang sudah rapi dengan pakaian kantor, mendekat bersama Sera. Matanya langsung tertuju pada isi piring kakaknya. "Yaelah, sama bini kamu, cuma dibuatin nasi goreng," ia tersenyum mencibir, sementara Sera terlihat menahan senyum.

"Aku dan Ibu, barusan masak banyak," ujar Sera bersemangat. Anye tersenyum kecut, muak mendengar Sera menyebut Bu Dini dengan panggilan ibu. "Makan di rumah ibu aja yuk," ajaknya.

"Ayok, Mas!" Raisa menarik lengan Robby. "Ngapain makan nasi goreng yang kelihatannnya gak enak itu," ia memutar kedua bola matanya malas.

"Ini yang masak Mas Robby," celetukan Anye membuat Raisa dan Sera langsung kaget. Tangan Raisa bahkan langsung terlepas dari lengan kakaknya. "Udah Mas, pergi aja ke rumah ibumu, ada makanan enak disana," tanpa menatap wajah Robby ataupun lainnya, Anye melanjutkan makannya. Dia tak peduli, mau Robby kesana atau tetap disini.

"Pulanglah, aku udah sarapan." Sama seperti Anye, Robby melanjutkan sarapannya.

"Ta, tapi udah terlanjur masak banyak, Mas. Lagian kamu ngapain sih, pakai masak buat istri kamu," Raisa menatap Anye tajam. "Jangan mau kamu dibabukan wanita gak guna itu. Udah gak bisa ngasih keturunan, masih aja minta dispesialkan. Gak tahu diri banget."

Brakkk

"Cukup Raisa!" bentak Robby.

Raisa sampai terjingkat kaget, demikian pun dengan Anye dan Sera.

Tubuh Raisa sedikit gemetaran dan wajahnya pucat, takut, karena selama ini, Robby tak pernah marah padanya, apalagi sampai menggebrak meja seperti barusan.

"Pulanglah! Jangan ganggu kami," ucap Robby dingin, namun mampu membuat Raisa menelan ludah susah payah, pun dengan Sera.

Kedua wanita itu akhirnya balik badan, berjalan menuju pintu dapur.

"Tunggu!" seru Robby sebelum mereka benar-benar keluar. "Ser, mulai hari ini, kamu berangkat dan pulang kantor sendiri. Aku gak bisa nebengin kamu lagi."

Huk huk huk

Anye sampai keselek nasi goreng. Mimpi apa dia semalam, Robby membelanya, bahkan sampai bilang seperti itu pada Sera.

Robby bangkit dari duduknya, bukan untuk menghampiri Sera yang masih mematung di dekat pintu, namun untuk mengambilkan Anye minum.

"Pelan-pelan kalau makan," Robby menyodorkan segelas air putih pada Anye.

Raisa yang kesal melihat itu, menghentakkan kakinya kasar lalu meninggalkan rumah Robby. Sementara Sera, langsung gundah gulana karena sekarang, Robby tak mau barengin dia ke kantor. Sepertinya, akan makin sulit lagi baginya untuk dekat dengan Robby.

"Padahal aku kira, mereka akan bertengkar karena Anye nuduh Mas Robby macam-macam. Kirain juga di Anye bakalan minta cerai, tapi kenapa mereka malah makin mesra gitu sih? Mana Mas Robby pakai ngeratuin si mandul itu, makin besar kepala kan dia," Raisa terus merepet sampai masuk ke dalam rumahnya. Menjatuhkan bobot tubuh dengan kasar ke kursi makan sambil membuang nafas berat.

1
Deasy Dahlan
Tania.. Seperti cewek pengganggu aja
ummah intan
anye keren
ummah intan
betul betul betul..itu yg sering terjadi sein kekanan tp beloknya kekiri
sikepang
pebinor yg dh mentok dengan anye /Drool/
Nur Adam
lnjut
Esther Lestari
semangat Anye....skrg tidur nyenyak besok biar siap jiwa raga menghadapi mama mertua seharian
Rida Arinda
gaaassss Nye 💪🏻💪🏻💪🏻🤗🤗🤗
Kamiem sag
Anye lagi termakan kata kanya (baik baik saja) "darapan bersama dan kerumah sampai malam
lyani
dih
Ma Em
Sabar Sagara tahan sebentar lagi sampai Anye bebas dari Robby, senang banget kalau Anye sama Sagara ada saja kelakuan Sagara yg membuat senyum2 karena lucu Sagara yg terlalu bucin sama Anye takut banget ditinggal pergi oleh Anye, sudahlah mama Embun restui Anye menjadi istrinya Sagara dan kelihatannya mama Embun sdh mulai melunak dan dgn kegigihan Sagara memperjuangkan Anye akhirnya mama Embun pasti memberikan restu.
Niͷg_Nσͷg
Semangat Nye...maju tak gentar, mundur tak ganjel. saatnya ganti kamu yang berjuang nye? setelah gara memperjuangkanmu , di depan kedua orang tuamu..saatnya kini kamu mengambil hati mama embun, kamu pasti bisa melakukannya..tetap tenang dan jangan panik 🤭 selagi Gara ada di sampingmu, semua akan baik2 saja.
Niͷg_Nσͷg: wkwkwk bagian anye malah bikin sport jantung 😂 emang gara nya juga pintar ngambil hati pamer kak...apalagi Gara main suapp 🤣🤣
imau: dilihat-lihat lebih menegangkan perjuangan Anye, perjuangan Sagara banyak bikin ngakak nya 😂
total 2 replies
ryuka
wkwkwkwk.. serangan ke 2 besok siap2.. 😆🤣🤣
Rafly Rafly
tenang Anye... suara reader udah berada dlm genggaman mu pun hati dan cinta Mr gara... masalah nyonya tua..kalo masih julid. serahkan saja sama kita..biar di rujak petis campur terasi
MACA
aduh si gara..sat set bnget
Sugiharti Rusli
ah lucu banget sih mereka, jadi emesh kan😅😅😅
Tuty Ismail
semangat Anye..... pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang......... mkasih update nya
Susi Akbarini
jeng3...
kita tunggu sepak teejang Anye selanjurnya..
😀😀😀❤❤❤❤
Purnama Pasedu
jadi diri sendiri anye ya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Anye ,kamu pasti bisa meluluhkan mama Anggun💪💪💪
Eonnie Nurul
calon ibu mertua sudah mulai melunak meski belum banyak,semoga besok waktu di ajak ke rumah keluarga gara semua nya bisa menerima Anya ☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!