Wife Number 1

L3nguhan Shazia belum juga usai. Karena setelah dari kamar mandi, maka Dominic melanjutkan nya di tempat tidur. Tampaknya Dominic memang akan merealisasikan ucapannya yang tidak akan membiarkan Shazia keluar dari kamar.

"Dom.... Ssshhh, euggh...."

"Ya sayang? Baby? Kau sangat cantik, kau terlihat lebih cantik seperti ini!" Jelas Dominic yang sedang berada di posisi atas sambil memainkan buah melon putih itu bergantian.

Shazia tidak tau harus bilang apa. Kepalanya terasa kosong, ketika seluruh kenikmatan menyerang dirinya. Dia hanya bisa mengeluarkan suara merdu dan juga menarik seprei ataupun kepala Dominic. Melihat ekspresi s3ksi istrinya, Dominic terus memacu miliknya dengan semangat. Meksipun beberapa kali dia sendiri menggeram karena miliknya terasa dijepit di dalam sana.

"Kau suka sayang?" Tanya Dominic.

"Emhh... Iya.... Aku suka." Jawab Shazia mengerti arahan istrinya, Dominic kembali memakan bibir itu dan suara c3capan mengisi kamar mereka.

Shazia berusaha melihat ke arah selatan, tapi tampaknya sulit karena Dominic tiba-tiba menarik tubuh nya dan membuat mereka saling berhadapan. Keduanya semakin mudah untuk melakukan adu bibir. Tidak peduli dengan banyak nya keringat yang bercucuran, yang jelas rasa nikmat ini tidak bisa dilewatkan.

Senyum Dominic terkembang ketika melihat ke samping, dimana sang istri sudah tertidur pulas. Hanya selimut yang menutupi tubuh mereka berdua. Tidak tau jam berapa sekarang, tapi Dominic merasa sangat senang. Dia mengamati wajah cantik itu. Bibir Shazia yang memerah dan sedikit bengkak karena adu bibir mereka dan jangan lupakan, tanda kepemilikan yang mengelilingi leher Shazia.

"Aku sangat bahagia Shazia. Aku harap, ini tidak berubah. Kau tidak berubah, semua yang ada padamu sekarang, semoga tidak berubah." Ucap Dominic yang semakin merapatkan tubuhnya dan membuat Shazia sedikit bergerak.

"Kau sangat manis.... cantik dan s3ks1, dan itulah salah satu alasan ku meminta mu berhenti dari dunia mu. Karena aku tidak ingin berbagi dirimu dengan yang lain, meksipun itu hanya sekedar foto." Shazia yang sudah kelelahan tidak boleh mendengar apapun. Dominic tersenyum ketika jari nya menggoda bibir merekah itu.

"Emhh!" Shazia mengganti posisi tubuhnya karena merasa terganggu. Dominic membalikkan tubuh istrinya yang kembali menghadap dirinya dan menenggelamkan Shazia dalam dekapan nya. Merasakan bantal hidup, Shazia langsung merespon nya dan memeluknya dengan erat.

Hal itu membuat Dominic melirik bagian selatan nya. "Hei.... Jangan lagi. Sudah cukup, kita lanjutkan nanti. Karena sarang mu sedang istirahat." Jelas Dominic pada senjata nya yang langsung bereaksi ketika merasakan tubuh mulus itu dan sepasang buah melon yang menyatu dengan nya.

******************

"Apa yang kau lakukan?" Sontak wanita muda itu berjingkat kaget dan langsung menoleh.

"Salam eyang, apa ada yang eyang butuhkan?" Tanyanya.

"Aku tanya kenapa kau seperti itu? Seperti mencari sesuatu."

"Itu eyang, melihat jam dan juga tuan......" Sontak eyang menyipitkan matanya.

"Jangan buruk sangka dulu eyang. Karena tuan Dominic meminta kami, maksudnya para pelayan disini untuk tidak berkeliaran di lantai atas. Tidak boleh ada yang kesana, apapun alasannya." Jelas wanita itu.

"Kenapa?" Tanya eyang, tampaknya wanita berumur senja itu belum paham.

"Kata tuan, pokoknya jangan kesana karena ada pertempuran eyang. Tuan bilang begitu."

"Pertempuran?" Ulang eyang yang langsung diangguki oleh pelayan itu.

"Pertempuran...... Jangan bilang!"

"Kenapa eyang? Terjadi sesuatu ya? Apa perlu aku panggil penjaga...."

"Tidak! Kau tetap laksanakan titah cicit ku. Tidak ada yang boleh ke lantai dua! Katakan kembali pada mereka!" ujar eyang dengan semangat.

"Baik eyang..... Memang pertempuran apa itu?" tanya nya sendiri dengan bingung.

"Aku akan dapat cicit lucu!" teriak eyang dengan gembira.

Bersambung.......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🥰