NovelToon NovelToon
Zakia (Satu-satunya Cinta)

Zakia (Satu-satunya Cinta)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:40.6k
Nilai: 5
Nama Author: El Viena2106

Sejak berusia enam tahun, Zakia Angelina Axeline tidak pernah merasakan bahagia Sejak sang ibu pergi untuk selamanya. Tak pernah di anggap ada oleh ayah dan ketiga kakak laki-lakinya. Di tuduh sebagai pembunuh dan pembawa sial.

Selain itu, Karena sebuah kesalahpahaman. Zakia harus menikah dengan Maxime Roberto, Pria yang ia kira sebagai pelindung justru menjadi penambah luka.

Namun siapa sangka, Tekatnya untuk pergi mempertemukan Zakia dengan Akbar RafasyaMaulana, Cucu seorang kyai besar.

Perbedaan agama sempat menjadi penghalang. Lalu? Akankah Zakia bisa hidup bahagia bersama Gus Rafa? Atau justru sebaliknya??

"Aku mencintaimu sejak pada pandangan pertama, Sejak delapan tahun yang lalu. Aku ingin kamu menjadi milikku. Maka dari itu, Bolehkah aku egois? Izinkan aku merebutmu dari Tuhanmu, Zakia..."Akbar Rafasya Maulana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Negara Terakhir

Malam menjelang. Zakia baru saja terbangun dari tidurnya. Sejak sore Zakia tertidur di apartemen sang kakak yang katanya diam-diam pria itu miliki tanpa sepengetahuan Daddy dan kedua kakaknya.

"Sudah bangun?" Zakia menoleh ke arah sang kakak yang kini duduk di sampingnya.

"Kakak udah masak, Kita makan bareng yuk.." Zakia tersenyum kemudian mengangguk, Sepasang saudara itu pergi ke ruang makan. Darrel menyiapkan makanan untuk sang adik.

"Di makan ya, Setelah ini kamu harus kembali istirahat, Besok kita harus siap-siap.." Kepala Zakia medongak, Menatap sang kakak dengan tatapan sendu.

"Kita mau kemana?

Darrel genggam tangan sang adik. Sebenarnya Darrel tetap ingin berada di negara ini.. Tapi sepertinya jika ia dan Zakia masih menetap disini, Daddy dan Kakaknya mungkin tidak akan tinggal diam saja dan akan melakukan apapun.

"Kita akan pergi ke negara yang mungkin akan menjadi negara terakhir kita.. Kita akan pulang ke negara kelahiran kita. Kita akan menetap disana dan memulai semuanya dari awal.. Kamu mau?" Mata Zakia berkaca-kaca. Ia tak menyangka, Ternyata kakaknya ini sangat peduli padanya.

"Kita akan pergi ke Indonesia?

"Iya..Kita akan tinggal disana. Membuka lembaran baru bersama.. Dan kita akan hidup bahagia dengan dia juga.." Darrel mengusap perut rata sang adik dimana sang keponakan bersemayam saat ini.

Senyum Zakia luntur begitu saja. Ia lupa jika sekarang dirinya tengah mengandung. Melihat perubahan sang adik, Darrel tersenyum dan kembali menyemangati.

Usai makan malam, Darrel kedatangan seorang tamu asing. Wanita itu bertanya-tanya siapa orang yang bertamu malam-malam begini? Tapi di negara ini siapapun akan bertamu kapanpun.

"Saya sangat suka dengan apartemen ini Tuan.. Baiklah, Saya akan transfer uangnya sekarang.." Pria itu langsung mengotak atik benda pipihnya dan..

Ting..

Saldo masuk ke rekening Darrel. Pria itu tersenyum puas. Akhirnya apartemen ini ada yang menempati dan tidak akan kosong mengingat ia tidak akan pulang ke negara ini lagi.

"Baiklah, Kalau begitu saya pamit dulu Tuan.." Pria itu menyalami Darrel sebelum meninggalkan apartemen tersebut.

"Besok saya akan kembali datang Tuan..

"Ya, Besok saya juga akan segera pindah.. " Sebuah senyum terukir dari bibir pria itu. Darrel berbalik badan melihat Zakia yang berdiri di hadapannya.

"Apartemen ini sudah kakak jual. Kita akan pergi dan menjauh dari orang-orang yang itu.."Zakia mengangguk, Ia manut apapun yang Darrel lakukan termasuk pindah dari negara ini. Zakia paham, Kenapa Darrel memilih negara Indonesia menjadi tujuan terakhirnya. Karena hanya negara itulah yang tidak akan pernah Daddy nya kunjungi lagi. Pergi ke negara itu hanya membuka luka lama Noah yang sudah tertutup kembali menganga. Justru itu Noah enggan pergi ke negara tersebut.

****

Sementara itu, Max tak dapat memejamkan matanya. Ia bangkit dan pergi melihat kondisi malam yang gelap. Pikirannya menerawang sekarang. Hatinya berdenyut nyeri mengingat perlakuannya selama ini terhadap wanita yang dulu selalu dekat dengannya.

Setelah melihat video asli dari rekaman itu. Max merasa dirinya begitu bo-doh kenapa tidak sejak dulu saja mencari tahu kebenarannya. Kenapa baru sekarang?

"Tuan.."Max menoleh ke arah Theo sang asisten baru Max yang bekerja sejak Alden berhenti menjadi orang kepercayaannya.

"Ada apa? " Max bertanya, Ia belum pulang ke negaranya sekarang karena masih banyak pekerjaan. Max sebenarnya ingin segera pulang, Tak sabar ingin segera bertemu dengan Zakia dan meminta maaf atas semua apa yang telah ia lakukan selama ini..

Max kecewa kepada diri sendiri. Harusnya ia percaya dengan penjelasan Zakia waktu itu. Bukannya Justru percaya dengan kata-kata wanita ular.

"Saya mendapatkan telfon dari dokter yang merawat Tuan Hansen Tuan.." Max langsung menatap Theo.

"Ada apa dengan Daddy?

"Dokter mengatakan bahwa Tuan Roberto sudah sadar Tuan.."Tanpa mengatakan apapun lagi Max segera berlalu.

"Kita pulang sekarang.. "Mendengar sang ayah telah sadarkan diri setelah koma tiga tahun lamanya membuat Max ingin segera sampai ke negaranya dan melihat kondisi sang ayah.

.

.

.

Kini Darrel dan Zakia telah sampai di bandara besar di negara tersebut. Sepasang saudara itu memakai pakaian yang cukup tertutup agar tidak di kenali oleh orang-orang.

Darrel menyerahkan identitas barunya yang sengaja ia buat sejak kemarin-kemarin. Pria itu juga telah menjual ponselnya agar tidak dapat di lacak oleh siapapun. Begitupun dengan ponsel milik Zakia.

Keduanya telah bertekad. Ingin pergi dari keluarganya yang mungkin tak akan pernah menganggapnya lagi. Memulai hidup baru tanpa ada bayang-bayang kebencian ayahnya.

Darrel akan buktikan kepada mereka. Kalau ia bisa sukses dengan tangannya sendiri tanpa bantuan siapapun terutama dari ayahnya.

"Apa kita akan tinggal di kota yang kita tinggali dulu?" Tanya Zakia dengan gerakan tangannya. Darrel sebenarnya tidak sepenuhnya mengerti dengan apa yang adiknya katakan. Tapi Darrel sedikit paham.

"Maksudnya?

Zakia meraih ponselnya dan menulis sesuatu yang tadi sempat ia tanyakan. Darrel tersenyum seraya mengusap pucuk kepada sang adik.

"Kita akan pergi kota yang baru.. Yang akan hanya ada kita...Kita juga akan.." Ucapan Darrel terhenti begitu sebuah panggilan menggema di bandara itu.

"Saatnya kita berangkat, Ayo.." Darrel raih tangan Zakia. Langkahnya sangat berat, Ia seolah ragu meninggal negara ini. Tapi jika masih tetap berada disini? Zakia tidak yakin, Ia takut sangat takut. Nyatanya, Mental Zakia tidak sekuat itu. Bertahun-tahun ia di sakiti baik dari batin dan juga fisiknya.

Brak!!

"Maaf..Saya tidak sengaja..

Deg!

Zakia mematung mendengar suara yang tak asing itu. Orang yang tak sengaja menabraknya adalah Max. Pria itu seperti tengah buru-buru.

Penampilan Zakia yang tertutup dengan masker serta kacamata hitam itu membuat Max tak mengenalnya. Tangannya mendadak gemetar, Rasa sakit yang Max berikan masih terasa dan mungkin akan menjadi trauma seumur hidup.

"Anda tidak apa-apa Nona?" Zakia menggelengkan kepalanya cepat.

"Tuan..

"Ayo.. Sekali lagi maafkan saya Nona.." Setelah mengucapkan itu, Max pergi. Zakia menatap kepergian pria yang menjadi cinta pertamanya itu. Setetes air mata terjatuh membasahi pipinya.

"Aku janji akan selalu menjaga mu..kita akan hidup bersama selamanya..

Ucapan terakhir Max sebelum kesalahpahaman itu terjadi. Pria yang mengatakan akan selalu menjaganya, Nyatanya pria itu ikut menyumbang luka yang teramat sangat di hatinya.

"Ayo..Kita harus pergi sekarang.."Darrel tahu apa yang telah terjadi beberapa saat lalu. Pria itu membiarkan sejenak sang adik.

"Jangan di pikirkan.. Lupakan dia Zakia, Kakak tahu apa yang kamu rasakan tapi kakak mohon. Kamu berhak bahagia walaupun tanpa pria monster itu.."Zakia tersenyum tipis, Ia mengangguk dan mulai masuk ke dalam burung besi dengan tujuan negara terakhir yang akan mereka tempat mereka setelah ini.

"Selamat tinggal negara penuh kenangan..

Tanpa sepasang kakak dan adik itu sadari bahwa kepergian mereka di intai oleh seseorang.

"Mereka sudah pergi.. "Ucap seseorang pria menatap pesawat yang mulai mengudara.

.

.

.

Tbc

1
Rieya Yanie
sukurin max kejam
Rieya Yanie
turut berduka cita thor..semoga husnul.khotimah..aamiin
mama
syukur lah allhamdulilah, karma segera datang max, dan penyesalan tak ada gunany
Rieya Yanie
dasar.max oon
Teh Euis Tea
lah pake nanya lg kenapa zakia pergi pikir sendiri max otakmu dimana? mana tahan zakia km siksa trs lahir bathinnya sekrng baru nyesal bercuma anakmu aj ikutan pergi dia ga mau punya bpk kejam ky km
Putri Laely
lanjut Thor
Sri Rahayu
KENAPA ZAKIA MENINGGALKAN MU... pikir sendirilah Max, apa yg sudah kamu lakukan pd Zakia selama ini, kamu sudah menyiksa, menyakiti dan menghina Zakia skrg nikmati saja akibat perlakuan mu
Viena Alfiatur Rohman
Udah lah Max buksnya itu yg kmu mau? Gk mau zakia bahagia? Dan sekarang ynys knapa mnding sekarang kmu pesta kan ada uang bnyam tuh
Erlangga❤
giliran sekarang tanya kenap pergi? y alasannya karena situ
Desmeri epy Epy
lanjut thor grazi up dong thor
Desmeri epy Epy
lanjut thor
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
heehhh ty kenapa? situ waras ga😏
hrs'y sadar ap penyebab yg mmbuat zakia pergi😡
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
terlambatttt
Nanin Rahayu
menyesal tiada guna... lanjut 🥰🥰🥰
Evi Alvian
Helehhh nyesel tiada guna Zakia udah pergi dari kehidupanmu..dan aku berharap kau akan tersiksa dengan penyesalanmu ampe akhir hayat.matilah kauuu
Arin
Kalau sudah tiada baru terasa, bahwa kehadirannya sungguh berharga🎶🎶🎶
Selamat Max .......rasakan penyesalanmu sekarang
Sri Rahayu
semoga Zakia lekas sadar, pulih sehat kembali....ditunggu lanjutan nya Thorr 😘😘😘
Putri Laely
lanjut Thor
Teh Euis Tea
aku mewek loh thor, malang bgt nasib zakia mudah"an komanya ga lama😭😭😭😭😭😭
Nanin Rahayu
semoga CPT Sadar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!