NovelToon NovelToon
Gadis Itu Milikku !

Gadis Itu Milikku !

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: ErvhySuci

Mencintai atau dicintai?
Tapi kenyataannya memang tidak seindah dalam khayalan.
Antara mementingkan perasaan atau ego yang didahulukan.
Tapi cinta memang tidak pernah salah. Karena cinta bisa hadir di hati siapapun , kapanpun , dan di manapun.
Entah itu di sengaja atau tidak disengaja , cinta akan bersemi walaupun terpaksa.
Tapi , bagaimana dengan cinta yang terpendam?
Ego yang tinggi itu apakah bisa terhempas oleh kekuatan cinta?

Let's go , follow my story...
Dan kamu akan tau , betapa rumitnya kisahku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErvhySuci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 003

Dapur tampak berantakan sekali , banyak perabotan yang terpakai. Entahlah hari libur ini terasa menyebalkan karena harus ditinggal sahabatnya pergi bekerja. Alhasil membuat Viona kebingungan harus melakukan apa selain tidur.

Memasak adalah pilihan yang tepat. Dengan memasak , ia juga dapat mengasah keterampilannya di dunia perdapuran. Apalagi ia seorang wanita yang kelak akan menjadi ibu dan istri dari pasangannya. Maka ia harus pintar memasak pula.

Viona sempat belanja kepasar meskipun agak kesiangan. Ia mengendarai motornya sendirian untuk belanja keperluan dapur.

Tak terasa kini sudah pukul setengah sebelas. Menu hari ini sudah siap di meja makan. Ayam kentucky, udang saus padang dan soup bakso.

Sepertinya sudah terlalu lama berkutat di dapur. Ia membereskan semua peralatan dapur , mencuci dan mengembalikan ke tempat semula. Lalu ia pun duduk di ruang tamu.

"Aera kemana aja sih , kan cuma ketemu klien sebentar. Itu pun gak jauh cafenya. Kok sampai siang begini belum pulang juga ya." ucap Viona yang tampak heran sambil melihat depan rumah berharap sahabatnya akan muncul disana.

"Apa gue telpon aja , gue khawatir deh dia kenapa-kenapa." ucap Viona yang kemudian membuka ponselnya untuk mencari nomor telepon Aera. Ia pun memutuskan untuk menghubunginya.

Sambungan telepon tersambung ke seberang sana. Aera menjawab telponnya.

"Halo Viona , ada apa?" ucap Aera terdengar tampak menekan sedikit suaranya.

"Ra lo baik-baik aja kan? Lo lagi dimana sekarang , kok lama banget ketemu klien gitu aja." ucap Viona yang membuat raut wajah Aera tersenyum kecut.

"Gue ketemu klien di Bogor Vi , panjang ceritanya." ucap Aera.

"Wait! Ke Bogor ? Astaga Ra , jauh amat. Trus kapan lo pulang ?" ucap Viona yang tampak kaget itu.

"Belum tau gue pulang jam berapa , masih lama kayaknya. Emang ada apa dirumah ?" ucap Aera penasaran.

"Enggak ada apa-apa Aera. Gue cuma heran aja kenapa udah siang belum juga pulang. Gue tadi masak banyak Ra. Gue nunggu lo pulang buat makan-makan." Ucap Viona yang membuat Aera tersenyum dengan tingkah sahabatnya itu.

Sahabatnya benar-benar the best friend untuknya.

"Sorry banget ya Viona , lebih baik lo makan duluan aja. Asal gue nanti di sisain ya hehe..." ucap Aera dengan tawanya sedikit.

"Bakal gue sisain lah Ra , gue masak lumayan banyak tauk. Ya udah deh , lo hati-hati ya disana." ucap Viona.

"Iya Vi gue bakal baik-baik aja kok sampai rumah nanti. Lo pokoknya tenang aja. Udah dulu ya , babaiii..." ucap Aera dengan tersenyum sambil menutup telponnya.

Panggilan telepon tertutup. Viona menghela nafas. Ia berdecak kagum dengan sahabatnya itu. Bisa-bisanya Aera di bawa bertemu klien sampai ke Bogor.

Viona meletakkan ponselnya di atas meja. Lalu ia pergi ke dapur untuk mengambil makanan di meja makan. Masakannya tampak menggugah selera sekali membuatnya lapar saja.

Gadis itu menyangga sebuah piring dan membawa segelas air minum. Lalu ia kembali duduk di ruang tamu sambil menonton televisi.

"Eumm enak banget masakan gue. Siapa ya cowok beruntung yang bakal nikahin gue? Gue bakal masakkin dia tiap hari dengan banyak menu spesial." ucap Viona dengan membanggakan dirinya sendiri.

Sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya. Sepertinya ada satu pesan masuk.

'Masa sih itu semua masakan lu , boleh gue coba?' bunyi pesan itu.

Viona memang tadi sempat memfoto hidangannya dan mengunggahnya sebagai status di WhatsApp nya.

"Astaga hahahaha... Si Arya apa-apaan ini!" ucap Viona setelah membaca pesan dari Arya , temannya bekerja.

'Lo meragukan masakan gue? Lo mau gue tonjok?' balasan Viona terkirim centang dua.

'Enggak lah. Lo dirumah aja , kok gak liburan?' muncul lagi pesan dari Arya.

'Nanggung cuma sehari. Mending tidur dong kan besok udah kerja lagi.' Viona mengirim balasannya sesuai saja dengan kenyataannya.

'Jalan sama gue nanti sore , gue jemput. Gimana , mau nggak ?' balasan Arya membuat Viona membaca ulang pesannya.

"Apaan tuh cowok ngajakin gue jalan segala? Sama siapa aja ya?" ucap Viona penasaran.

'Sama siapa aja?' balas Viona.

'Gue sama lu aja. Yang lain pada punya acara sendiri.' balas Arya yang membuat Viona mengerutkan keningnya heran.

Biasanya Arya akan mengajak taman-taman yang lain untuk jalan bersama. Tapi ini ya sudahlah jalan berdua saja tidak masalah.

Viona menganggap Arya sebagai temannya yang paling pengertian. Lelaki itu adalah partner kerja yang sangat menyenangkan. Lima orang termasuk Viona dan Arya bekerjasama sebagai tim kreatif di salah satu perusahaan yang cukup ternama.

Pekerjaan itu sudah ia jalani kurang lebih satu setengah tahun yang lalu. Dan ia merasa senang memiliki pekerjaan itu.

'Gimana Viona? Mau nggak?' pesan dari Arya tanpa sadar muncul lagi.

'Oke deh , Lo mau jemput gue jam berapa?' balas Viona.

'Terserah Lo aja. Gue bisa jemput Lo kapan aja.' balas Arya.

'Ya udah nanti Lo jemput gue jam 3 aja ya.' balas Viona.

'Baiklah nanti jam 3 tepat gue sampai di depan rumah Lo.' balasan Arya membuatnya tersenyum geli.

Lelaki itu bisa saja. Padahal Viona mengenal Arya sudah lama , namun baru kali ini entah mengapa rasanya beda.

Tak terasa , makanan di piring ternyata sudah habis. Perutnya pun terasa kenyang. Viona meneguk minuman di gelas. Setelah itu ia pergi ke dapur untuk mencuci gelas piringnya yang kotor.

"Gue pakai baju apa ya nanti ? Gue harus pilih dulu nih!" ucap Viona yang kemudian menuju kamar untuk mencari baju.

...----------------...

"Kami akan mengusahakan yang terbaik untuk bisnis kita pak. Bapak tidak perlu khawatir." ucap Derry dengan tersenyum penuh keyakinan.

"Baik pak , bagus sekali jika begitu. Sekali lagi mohon maaf pak karena saya tidak ada waktu untuk datang menepati janji saya. Bapak jadi repot datang kemari. Terimakasih untuk pengertiannya pak." ucap pak Arjuna selaku pemilik perusahaan yang akan bekerjasama dengan perusahaan milik Derry.

"Oh itu tidak masalah pak. Tidak perlu dipikirkan. Saya senang bisa datang menemui bapak dan kita pun akhirnya akan bekerjasama untuk kedepannya. Terimakasih sudah mempercayakan kepada perusahaan saya." ucap Derry dengan tersenyum.

"Sama-sama pak. Saya yang seharusnya banyak berterimakasih kepada bapak. Terimakasih banyak dan oh maaf sebentar saya angkat telepon dulu pak." ucap pak Arjuna yang tiba-tiba saja ponselnya berbunyi.

"Silahkan pak." jawab Derry dengan ramah.

Pak Arjuna menjawab telponnya sesaat yang kelihatannya tampak begitu penting.

Pak Arjuna pun kembali ke tempat duduk semula dengan ekspresi orang yang sedang kepanikan.

"Ada apa pak? Kenapa bapak begitu panik ?" ucap Aera.

"Maaf pak , maaf nona... Sepertinya pertemuan kita sampai disini dulu. Putri saya mengalami kecelakaan tiga hari yang lalu , kondisinya sekarang drop lagi. Maka dari itu saya harus kembali ke rumah sakit." ucap pak Arjuna yang tampak khawatir sekali.

"Kalau begitu bapak cepatlah kembali kesana. Bapak harus berada di rumah sakit takutnya ada sesuatu yang terjadi." ucap Derry.

"Iya pak. Saya akan datang kesana. Saya pamit dulu pak. Nona maaf saya harus pergi lebih dulu." ucap pak Arjuna yang kemudian berdiri sembari meraih tasnya.

"Baik pak. Tidak apa-apa. Semoga putri bapak lekas membaik keadaannya." udah Derry sambil membalas berjabat tangan.

"Hati-hati di jalan pak." ucap Aera yang juga berjabat tangan.

"Terimakasih atas doanya. Saya pergi dulu." ucap pak Arjuna yang kemudian pergi berlalu meninggalkan Aera dengan bosnya.

Aera tampak duduk kembali dan membereskan beberapa berkas yang ia bahas tadi. Ia pun mematikan laptopnya dan menutupnya yang kemudian ia masukkan kedalam tas.

"Presentasi kamu berhasil lagi. Kamu memang begitu mudah menarik perhatian para klien untuk mau bekerjasama dengan perusahaan." ucap Derry dengan tersenyum walaupun hanya sedikit.

"Saya akan lakukan yang terbaik untuk perusahaan pak. Bapak tenang aja. Bersama saya , semua berjalan sesuai rencana." ucap Aera dengan tersenyum. Entahlah ia percaya diri sekali di depan bosnya itu.

"Kamu memang aset penting perusahaan. Nggak sia-sia saya gaji kamu di atas gaji yang di tentukan." ucap Derry dengan santainya.

Ucapan Derry membuat Aera tersenyum kecut. Bisa-bisanya lelaki itu menyebutnya aset perusahaan. Sepertinya aneh sekali.

"Ya walaupun begitu , suatu saat saya pasti akan berhenti juga kan pak. Nggak selamanya saya akan terus bekerja." ucap Aera yang membuat Derry memandangnya.

"Kenapa pak?" Aera yang sedang menyedot minumannya pun langsung berhenti dan bertanya karena heran dengan tatapan maut bosnya itu.

"Kamu punya pacar?" ucapan Derry sontak membuat Aera kaget. Pertanyaan macam apa yang di ucapkan bosnya itu. Benarkah lelaki itu bertanya tentang pacar kepadanya ?

"Hah bapak apaan sih , tanya yang penting-penting aja pak." ucap Aera dengan kikuk sendiri.

"Ini penting. Kalau nggak penting nggak mungkin saya nanya." ucap Derry lalu menyandarkan tubuhnya pada kursi.

"Pak , bapak tau sendiri kan saya bekerja sebagai apa , seperti apa , dan sesibuk apa. Saya nggak ada waktu buat pacaran pak. Waktu saya itu habis di bapak." ucap Aera dengan tenang-tenang saja.

Mendengar ucapan Aera membuat lelaki itu tersenyum sesaat Tapi kenapa bosnya malah tersenyum? Apakah ada sesuatu?

"Jadi gitu? Tapi kamu nggak tertekan kan? Jujur aja." ucapan Derry membuat Aera berpikir keras.

Sejujurnya banyak tekanan yang ia rasa , namun ia tidak mungkin mengungkapkan semua hal itu. Lebih baik ia menerima saja.

"Saya baik-baik aja pak , nyatanya saya sudah bertahan sejauh ini kan menjadi sekretaris bapak." ucap Aera setenang mungkin.

"Baguslah." ucap Derry yang lagi-lagi tertangkap sedikit senyum.

Kenapa tersenyum lagi?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Next......

1
Rita Riau
pak bos kayaknya ada rasa tuh Ra kekamu,,🤔😍
Muna Junaidi
Ter baik thor
Rita Riau
izin mampir Thor,,, kayaknya seru nih
vii~Suci❤️: makasih banyak kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!