NovelToon NovelToon
CERAI YUK 2

CERAI YUK 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lv Edelweiss

Novel Ini adalah Seasons Kedua Dari Novel Cerai Yuk.

🌹🌹🌹

SINOPSIS

Ditinggal meninggal oleh istri yang sangat ia cintai, membuat dunia seorang Raditya Gunawan, bapak dengan tiga orang anak tersebut, runtuh seketika.

Dia seperti tak memiliki tujuan hidup lagi. Bahkan dirinya tidak mau menikah lagi. Alasan dia bertahan sampai dengan saat ini hanyalah anak-anaknya.

Namun sepertinya prinsip itu mulai tergoyahkan. Saat tanpa sengaja, dia bertemu dengan seorang wanita yang memiliki paras yang begitu mirip dengan mendiang istrinya, Kalista Vionita (Lilis)

Tetapi meski wajah mereka sangat identik, karakter keduanya sangat berbeda. Membuat Raditya begitu sulit untuk menaklukkan pribadi perempuan yang bernama Melisa Indah Permata itu.

"Harus berapa kali gue bilang. Jangan panggil gue dengan nama Lis, gue nggak suka. Tapi panggil gue dengan nama Melisa.. atau Mel.." - Melisa

"Tapi aku suka panggil kamu dengan nama Lis... atau Lilis.. "- Raditya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MISS YOU

Melisa langsung melepaskan pegangan tangan Kei begitu dirinya melihat Radit sudah berdiri di depannya. Dia dengan cepat kembali ke dalam untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Eh mas Radit. Ada apa kemari mas? Tumben mas kemari tanpa ngasih kabar." ucap Sintya.

"Ngapain lo ke sini?" tanya Radit kepada Kei. Dia tidak menjawab pertanyaan Sintya tapi justru terfokus kepada Kei.

"Gue cuma mau order kue, bro. Ada yang salah?" tanya Radit. Ternyata permusuhan diantara mereka yang sempat mereda mulai muncul lagi kepermukaan. Dan apakah ini ada hubungannya dengan Kei menjabat tangan Melisa tadi? Entahlah.

Jika benar, apakah itu artinya Radit cemburu? Apakah bapak tiga orang anak itu mulai terbuka lagi hatinya, untuk menerima wanita lain dalam hidupnya?

Radit lalu masuk lebih jauh ke dalam toko dan melihat Melisa yang sedang menyusun kue-kue basah di rak. Dia berjalan mendekati gadis berambut ikal yang di kuncir tinggi itu. Namun Radit tidak berbicara apa-apa. Dia hanya memperhatikan saja Melisa bekerja. Membuat wanita 30 tahunan itu menjadi salting sendiri.

"Gimana?" tanya Radit tiba-tiba.

"Apanya pak?" tanya Melisa.

"Kerja di sini. Kamu suka?" tanya Radit lagi.

"Suka..." jawab Melisa.

Radit menganggukkan sedikit kepalanya dan berlalu masuk ke dalam ruangan. Melisa hanya melirik sepintas kepada atasannya itu. Dia melanjutkan pekerjaannya.

Kei kembali duduk di dekat Sintya. Setelah tadi dia melihat Melisa, Kei begitu penasaran dengan wanita tersebut.

"Kok bisa nemu yang sama persis gitu sih, Sin?" tanya Kei.

"Nemu? Lo kira barang hilang." ucap Sintya.

"Bukan maksud gue, dia dari mana?"

"Tau. Orang dia datang sendiri. Mirip banget ya? Gue pertama liat, jadi pingin nangis." ucap Sintya, dia lalu tersenyum pelan.

"Iya, gue juga terenyuh plus shock." tambah Kei.

Saat mereka asik ngobrol, Radit kembali berjalan keluar. Sintya dan Kei hanya melihatnya saja tanpa berkata apa-apa. Nampaknya Kei dan Sintya tahu maksud sang manager perusahaan itu datang ke toko kuenya. Pasti untuk melihat Melisa.

"Aku balik kantor ya Sin." ucap Radit dengan ekspresi datar.

"Oh, iya mas." jawab Sintya.

"E, Sin... Aku lusa pulang ke rumah mama. Tolong kamu handle semua selama aku nggak ada ya?" kata Radit.

"Apa ada sesuatu dengan anak-anak mas?" tanya Sintya.

"Nggak, nggak ada apa-apa. Cuma Kaila sempat demam kata mama. Tapi sudah membaik kok."

"Syukurlah mas." ucap Sintya.

Radit lalu melepas senyum sepintas dan berjalan keluar toko. Dia langsung masuk ke dalam mobilnya dan berlalu menuju kantor. Namun sebelum dia ke kantor, Radit lebih dulu berhenti di gerai kopi dan membeli dua gelas kopi.

Sesaat kemudian dia sudah tiba di kantor Perusahaan Tekstil terbesar di ibu kota itu. Dia memarkirkan mobilnya dan turun dengan membawa kopi yang tadi dia beli.

Radit menaiki tangga dan langsung menuju ke meja security. Dia meletakkan segelas kopi di sana.

"Makasih pak..." ucap seorang security yang ber-name tag KEMAL di dadanya.

"Sama-sama Pak." jawab Radit.

"Dompet kemarin yang kamu dapat, kamu taruh dimana Yan?" tanya Kemal kepada rekannya yang baru sampai. Radit yang mau berlalu ke ruangannya pun langsung berhenti seketika.

"Dompet? Dompet apa pak?" tanya Radit.

"Ini pak, si Sofian, dia nemu dompet di dekat bunga di depan kantor. Cuma alamatnya bukan alamat di sini, melainkan luar daerah. Sepertinya pendatang." jelas Kemal.

"Barang kali dia orang yang mau interview di perusahaan kita ya? Cuma sepertinya di tolak oleh HRD baru kita. Tapi malah jatuh dompet. Kasian. Mungkin dia lagi nyari-nyari sekarang." tambah Sofian.

"Boleh saya liat pak?" tanya Radit.

Kemal pun menyerahkan dompet itu kepada Radit. Radit langsung membuka dompet tersebut. Di dalamnya ada sebuah kartu Identitas yang bertuliskan nama Melisa Indah Permata. Namun sayang, foto pada ID card itu sudah buram. Sehingga tidak jelas lagi wajah pemiliknya.

"E, pak. Saya sepertinya tau siapa pemilik dompet ini. Saya bawa aja ya?" kata Radit.

"Oh begitu pak, baik Pak."

Radit lalu izin pada dua security beda shift itu untuk masuk ke ruangannya.

Sesampainya di ruangan, Radit lalu kembali membuka dompet yang nyaris usang itu. Hanya ada selembar uang biru toska dan satu buah ID card saja.

Radit kembali menutup dompet itu dan memasukkannya ke dalam laci kerjanya. Dia lalu membuka jasnya dan meletakkannya di kursi kerjanya.

Radit kemudian duduk dan menopang dagunya pada salah satu tangannya. Tiba-tiba saja melintas lagi di benaknya tentang bagaimana tadi Kei menjabat tangan Melisa dengan begitu eratnya. Seakan-akan dia merasakan panas di dadanya.

Entah perasaan apa yang saat ini Radit rasakan, namun sangat menganggu fokusnya. Dia seperti tidak bisa melakukan apapun sebelum semua yang mengganjal di hatinya terselesaikan.

...****************...

Jadinya...

Pukul 4 sore setelah pulang dari kantor, Radit langsung menuju ke toko kue miliknya. Dia tidak lupa membawa dompet yang tadi diberikan oleh security kantornya. Dan saat Radit akan masuk ke dalam toko, Melisa sudah lebih dulu membuka toko.

"Oh, pak." sapa gadis berambut panjang itu.

"E, kamu mau kemana Lis?" tanya Radit.

"Lis? Aih bapak, jangan panggil saya dengan nama Lis. Panggil Melisa aja, atau Mel." jelas Melisa.

Radit hanya tersenyum. Dia lalu menyerahkan dompet tadi kepada Melisa.

"Ini, punya kamu kan? " tanya Radit. Melisa langsung mengambil dompet itu. Dia melihat isi dompet itu. Masih aman seperti sediakala.

"Bapak dapat di mana pak?" tanya Melisa penasaran.

"Security kantor saya yang dapat." ucap Radit.

"Oh jadi HRD yang nggak ada akhlak kemarin itu, HRD kantor bapak?" ucap Melisa kesal.

"Emangnya dia ngelakuin apa ke kamu?" tanya Radit penasaran.

"Masa kan pak, dia nyuruh saya buat nyari loker ke hutan Amazon, yang bener aja. Kan di sana banyak Anaconda ya kan Pak?" ungkap Melisa penuh ekspresi kesal.

Radit nyaris tertawa mendengarkan pengakuan Melisa. Pasti ada sesuatu yang salah dengan Melisa, sampai-sampai sang HRD baru itu menolak gadis urakan ini, pikir Radit.

"Pasti kamu membuat kesalahan makanya di tolak." kata Radit.

"Saya telat pak..." Melisa nyengir. Radit akhirnya tersenyum juga.

"Ya udah, saya permisi dulu Pak. Makasih untuk dompetnya." Melisa sudah melangkah untuk pergi namun dengan cepat Radit kembali memanggilnya. Membuat Melisa kembali menoleh kepada pria dewasa tersebut.

"Ya Pak?"

"E.... E... "

"Kenapa pak?" tanya Melisa.

"Saya..."

Melisa terus menunggu apa yang akan Radit katakan. Namun tak kunjung mendapatkan kalimat dari Radit.

"Saya apa pak?"

"Saya mau ajak kamu makan malam." ucap Radit spontan.

"Ma.. makan malam, Pak?" tanya Melisa. Radit mengangguk.

"Tapi dalam rangka apa, Pak?" tanya Melisa.

"Dalam rangka penyambutan karyawan baru Mel." tiba-tiba Sintya menyambung pembicaraan mereka.

"Emang ada gitu mba, penyambutan karyawan baru?" tanya Melisa heran.

"Oh, kalau si toko kue Kalista, ada Mel."

"O, gitu ya?"

"Jam 8, saya jemput ya." ucap Radit.

"Oke... " Melisa tersenyum manis.

"Ya udah, saya pulang dulu ya. Untuk siap-siap." kata Melisa lagi.

Melisa pun berlalu meninggalkan Radit dan Sintya yang masih berdiri di depan toko. Radit lalu melihat kepada Sintya.

"Thank ya Sin?" ucap Radit.

"Sama-sama mas." Sintya tersenyum kepada Radit.

"I miss her, Sin." ucap Radit.

"Me too, mas Radit."

...****************...

Pukul 8 malam..

Radit sudah menunggu Melisa di depan rumahnya. Dia berdiri bersandar di pintu mobilnya. Namun tiba-tiba saja seorang wanita bertubuh gendut lewat.

"Nungguin siapa lo?" tanya wanita itu.

"E, saya nungguin Melisa." jawab Radit seraya berdiri tegak.

Wanita itu memperhatikan Radit dan mobilnya. Seperti orang yang sedang menyelidiki sesuatu.

"Lo selingkuh sama Imel?" tanya wanita itu to the point.

"Bu!" teriak Melisa. Dia lalu menghampiri wanita itu dan Radit.

"Napa lo? Sombong lo sekarang udah punya om om tajir?" ucap wanita itu yang membuat darah Melisa mendidih.

"IBUK BISA DIAM NGGAK! Atau aku sumpal mulut ibu sama batu." ucap Melisa kesal. Mata Radit membesar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTAR YA UNTUK TERUS MENDUKUNG KEBERLANJUTAN NOVEL INI... 🙏😌

1
Ripah Ajha
keren 👍
LV Edelweiss: maaacihh... 🥰😗
total 1 replies
Yulia Irawan
🤣🤣🤣🤣 kena prank...
LV Edelweiss: hahhaha.... kasian ya 😄
total 1 replies
Lilis Yuanita
kshn lah dia pgn jg d cium
LV Edelweiss: Hahaha... kering bibirnya... sabar sabar... 😆
total 1 replies
Yulia Irawan
Melisa yang minta cerai yuk...🤣🤣🤣
LV Edelweiss: Dia mulai takut dengan perasaan nya sendiri😆
total 1 replies
Yulia Irawan
suami kontrak...😅
Yulia Irawan
Melisa suka sama Kevin th?
LV Edelweiss: sepertinya... 😆🤣
total 1 replies
Yulia Irawan
nggak bisa jujur , takut menyakiti hati Bianca...
LV Edelweiss: soalnya Radit udah beberapa kali nolak Bianca yang menawarkan diri utk di nikahi. ya jadi gk enak sndri. 🤣
total 1 replies
Yulia Irawan
cemburu ya mas...??? 🤣
Yulia Irawan: 🤣🤣🤣🤣🤣
LV Edelweiss: sepertinya 🤣
total 2 replies
Yulia Irawan
Bianca siap-siap patah hati....💔
tapi jangan jadi jahat lagi ya... 😊
btw, bapaknya Kalista tau nggak ya kalau anaknya udah meninggal
Yulia Irawan
liiissss........
LV Edelweiss: hahaha 🤣🤣
total 1 replies
LV Edelweiss
Kita lihat aja, bagaimana akhir kisah ini hahahaha
Yulia Irawan
kayaknya tiga tahun lagi Melisa yang minta cerai yuk ... tapi Radit nya nggak mau...🤣🤣🤣🙏
Yulia Irawan: 🤣🤣🤣 entah lah... atau malah Radit yang minta cerai yuk...
soalnya nggak kuat nahan perasaannya. kalau diungkapkan takut menghianati Kalista... 😂😂😂
LV Edelweiss: kayaknya... atau justru nnti Melisa yang bucin. entahlah. biar waktu yg menjawabnya 😆
total 2 replies
Yulia Irawan
mungkin Melisa juga pernah ada diposisi mereka kali ...
hidup tanpa ayah/ibu. nggak disukai sodara-sodara...😭
LV Edelweiss: Benar kak... 🙃
total 1 replies
LV Edelweiss
agak laen manggil nya ya🤣
LV Edelweiss
Bukti kan mas Radit... 😆🤣
Wiwien
mana lanjutnya Thor,,
masa cuma gini aja..
penasaran...
LV Edelweiss: Ongoing ya kak... ditunggu aja update nya setiap hari. 😊
total 1 replies
Wiwien
setia Thor,, lanjut baca deh
LV Edelweiss: terimakasih kak 🥰
total 1 replies
Wiwien
lumayan loh 10jeti perbulan,,
masa cuma 3thn lebih lama gk pp mel yo tak dukung sapa tau jodoh 😄🤭
LV Edelweiss: hahahha.. ayo kita dukung kak... 😆😆✊
total 1 replies
Wiwien
garang juga ya teryata si mel..
pasti gak menduga si Radit 😄
Wiwien
jangan bilang Radit mulai cemburu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!