Nidu Dorgan seorang bos ganster ibukota tak pernah menduga, dia akan tertukar roh dengan seorang pelajar culun bertubuh gendut dan sering jadi korban bullyan teman-teman sekolahnya. Semenjak pelajar itu dimasuki roh Nidu Dorgan, sang pelajar culun ini tiba-tiba berubah bak ganster, dia tak segan hajar semua pelajar yang selama ini membullynya. Tak ada yang mengira, si pelajar ini aslinya bukan si pelajar culun itu. Masalah mulai timbul, saat tubuh si ganster yang masih koma di rumah sakit mulai sadar dan kaget tubuhnya berubah jadi Nidu Dorgan, padahal dia merasa masih seorang pelajar culun. Kelucuan, ketegangan dan juga kelakuan Nidu bikin anak buahnya kebingungan, kenapa Nidu Dorgan berubah penakut dan tak lagi kejam. Kekasih Nidu yang merupakan anak Kepala Ganster paling berpengaruh sampai aneh melihat kelakuan Nidu yang berubah jadi ‘jinak’ ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mrd_bb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3: Diusir
Paginya, bukannya sekolah, tetapi Nidu menuju ke tempat tukang cukur yang menyebutkan dia akan bertukar roh.
tetapi anehnya, tak ada lagi si tukang cukur, yang ada malah seorang emak-emak pedagang roti. “Bu permisi, di mana ya tukang cukur yang mangkal di sini?”
“Tukang cukur, jangan ngomong sembarangan kamu yaa, aku sudah 10 tahun jualan roti di sini, mana ada tukang cukur di sini. Eh kamu mengapa tidak sekolah, ngebolos yaa!”
Nidu kaget, lalu dia pun ngeoyor pergi sambil memencet-mencet kepalanya yang mendadak pusing.
“Ya Tuhan, apa yang terjadi, ke mana lenyapnya si tukang cukur itu!” keluh Nidu dalam hati.
Masih penasaran, Nidu pun naik taksi dan bermaksud ke markasnya sendiri, yang berada di Jakarta Barat.
Rumah mewahnya terlihat di jaga 5 orang di pintu gerbang. Nidu yang masih tak sadar berbaju SMU dan tubuh gendut langsung mendekat 5 penjaga itu.
“Amo, Baru…di mana si Dipo?”
“Hehh…kurang ajar siapa si gendut ini? Kok tahu nama-nama kita dan wakil si bos pa Dipo!”
“Kamu tidak tahu siapa aku hahh, aku Nidu Dorgan, bos kalian sendiri!” bentak Nidu tak mau kalah.
Tiba-tiba anak buahnya yang bernama Amo menarik krah baju Nidu.
“Heii gendut, jangan cari perkara di sini, atau mau ku kuhajar hahh!” tangan Amo sudah terangkat ingin menjotos wajah Nidu, yang masih tak sadar kalau dirinya adalah Reza si pelajar gendut.
“Amo stop, ngapaian kamu mau hajar anak sekolah!” tiba-tiba datang sebuah mobil dan membuka kacanya.
“Dipo…!” Nidu yang bertubuh Reza tak sadar panggil tangan kanannya ini.
Pria perlente yang baru datang ini kaget, dan dia menatap Nidu dari ujung kaki sampai wajahnya.
“Hei gendut, kamu siapa…dari mana kamu tahu namaku?”
“Nahh itu pa Dipo, makanya kami aneh sendiri, dari mana pelajar gendut ini tahu nama-nama kami dan nama bapak!” sela Amo sambil mengangguk hormat ke pria perlente ini.
Nidu dengan cueknya merapikan pakaian sekolahnya, dan saat menatap kaca mobil milik Dipo itu. Barulah Nidu sadar lagi, kalau saat ini dia adalah Reza si pelajar gendut.
“Pa Dipo, bolehkah saya bicara berdua…!” Nidu mengubah nada suaranya.
Dipo yang masih berada dalam mobil sedan mewah ini kembali menatap Nidu.
“Hmm…ya sudah kamu masuk ke mobil, kebetulan aku mau ke rumah sakit mau jenguk Bang Nidu!”
Tanpa di suruh dua kali, Nidu alias Reza masuk ke mobil Dipo dan mobil mewah ini meluncur ke rumah sakit.
“Sekarang kamu cerita, siapa kamu sebenarnya?”
“Aku Nidu, bos kamu Dipo!” sahut Nidu cuek.
Dipo langsung mendelik, hampir saja dia memarahi ‘pelajar’ kurang ajar ini.
“Kamu jangan ngelantur gendut. Sekarang begini, kita akan bertemu Nidu Dorgan yang sebenarnya. Aneh sangat kamu ini, kok berani-beraninya ngaku Nidu Dorgan bos aku. Kalau dia sadar, bisa-bisa gigi kamu copot di hajarnya!” sungut Dipo jengkel, menahan emosi, Dipo tak ingin mengemplang kepala pelajar yang dia anggap tidak waras otaknya ini.
Begitu sampai ke rumah sakit, Nidu kini di bawa Dipo ikut ke ruangan perawatan VVIP dan melihat ‘Nidu Dorgan’ yang masih koma.
“Kamu lihatkan siapa yang masih koma itu, itulah Nidu Dorgan. Di mana otak kamu hingga berani-berani ngaku dirinya?” sungut Dipo menahan kemangkelan hatinya.
“Dipo…atau nama kecil kamu si Dekil, di badan kamu juga ada pistol berizin jenis FN buatan Rumania, yang aku belikan dahulu dan ku hadiahkan buat kamu. Asal kamu tahu, rohku tertukar dan masuk ke tubuh gendut ini!” sahut Nidu.
Mata Dipo terbelalak, hanya bos nya yang tahu nama masa kecilnya, yakni si Dekil juga jenis pistolnya.
Dipo sampai kembali menatap tubuh gendut ini. Dia lalu mengajak Nidu alias Reza ini mencari tempat duduk.
Ini benar-benar di luar nurul, batinnya keheranan.
“Kita duduk di sana, aku mau dengar cerita kamu!” ajak Dipo yang masih tak percaya kalau bosnya tertukar roh.
Nidu pun menceritakan kisahnya, mulai dari soal tukang cukur misterius, lalu ke soal kecelakaan yang menyebabkan rohnya tertukar dengan si Reza gendut.
“Sekarang aku mau tanya, kalau kamu emank benar Nidu Dorgan yang secara tak sengaja tertukar roh, berapa nomor sepatu Nidu? Warna apa yang dia sukai dan ada berapa total anak buahnya?”
“Hmm…nomor sepatu 43, warna kesukaan hitam, putih dan abu-abu, anak buah, 120 orang. Nomor sepatu kamu 42, warna kesukaan kamu hitam dan merah, kamu juga punya luka di dekat puser, akibat kena tembak!”
Melototlah Dipo, semua yang disebutkan si gendut ini benar semua. Kini Dipo menatap wajah si gendut ini, yang malah mencomot rokok dan merokok dengan gaya santai.
Dipo lagi-lagi melongo, gaya si gendut merokok sama persis dengan gaya Nidu Dorgan.
“bagaimana Dipo, kamu sudah percaya bukan, kalau roh aku ngedon di tubuh gendut sialan ini?”
“Iy-iya bos…aku percaya…tetapi bagaimana bisa…ini kan dunia modern, kok hal-hal gaib begini bisa terjadi?” Dipo benar-benar kebingungan.
“Jangankan kamu, aku pun bingung!” sahut Nidu cuek sambi hembuskan asap rokoknya.
“Terus bagaimana caranya agar roh kembali ke tubuh pa bos lagi?” Dipo yang mulai percaya inilah Nidu, sang bigbosnya balik bertanya.
Nidu pun bercerita soal tukang cukur yang mengatakan dia bakal bertukar roh dengan seorang siswa culun dan gendut.
“Aku awalnya tak percaya…tetapi…inilah buktinya. Anehnya si tukang cukur itu sudah tak ada lagi sana…aku pun bingung, bagaimana caranya agar rohku kembali ke tubuh asalku itu!”
Keduanya diam sejenak, tak henti-hentinya Dipo pandang wajah dan gaya ‘si gendut’ ini, yang sama persis dengan kelakuan Nidu.
“Apa perlu kita cari dukun pa Bos?”
“Hmm…emank ada dukun yang bisa?” Nidu balik bertanya ada anak buahnya ini.
“begini…pa bos tetap saja dahulu berlakon bak si gendut culun, aku akan berusaha cari dukun yang bisa mengembalikan roh pa bos kembali ke tubuh semula!”
“Terserah kamulah, aku tunggu kabar kamu secepat-cepatnya, sekarang antar aku ke sekolah si gendut ini!” Nidu berdiri dan membuang puntung rokoknya, gaya ini pun sama persis dengan gaya Nidu Dorgan ‘asli’.
“Ba-baik pa bos mari aku antar!” Dipo sigap membukakan pintu mobil mewah ini dan mulai kini terpaksa membiasakan diri melayani si gendut, yang tubuhnya di rasuki roh Nidu Dorgan, si bos nya yang kejam dan tak kenal ampun pada musuh-musuhnya.
Nidu datang saat istirahat pertama, semua orang tertawa melihat dirinya baru masuk, tetapi Nidu mencueki hal itu.
**
Lanjut lagi