“Kata mami, dilimu dikilim mami untuk menolongku dan papi. Apa dilimu ibu peli yang baik hati ? “
“A–aku ?! “
Ucapan anak laki-laki itu membuat Alana terkejut, dia tidak mengerti maksud dari perkataan anak tersebut.
Namun, siapa sangka kehadiran Alaska membuat Alana masuk ke kehidupan keluarga mereka dan siapa yang menyangka bahwa papi yang dimaksud Alaska adalah pria yang selama ini Alana tunggu kehadirannya.
Bagaimana dengan kisahnya ? Jangan lupa mampir !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbongkar
“Pu–putri ?!”
Dewinta yang menyirami gaun Azalea tersentak kaget. Dia memundurkan langkahnya sambil menatap Azalea tak percaya. Bahkan Sisilia, Varo, Rio dan Bu Lidia. Mereka berempat syok mendengar ucapan Daddy Chandra dari pengeras suara.
“Ti–tidak mungkin, di-dia salah satu putri kembar Tuan Chandra..” Bu Lidia menggelengkan kepalanya.
Dia belum menerima fakta jika orang yang di musuhinya adalah penerus CM Group.
“Bagaimana bisa ?!” ucap Sisilia kaget.
Sedangkan Amanda, Andella, Leo dan Reson mereka juga tidak percaya jika rekan kerja mereka ada penerus CM Group.
“Le, i–ini nggak bener kan ? Ma-maksud sa-saya, nona “ ucap Andella gugup.
“Tentu saja benar, maaf karena menyembunyikannya dari kalian,” kata Azalea tersenyum tipis bahkan sangat tipis.
Azalea berjalan ke arah daddynya yang menggenggam tangan Arasyi adik bungsunya. Azalea naik ke atas podium dan mengambil alih mic di hadapan sang daddy.
“Maaf untuk kekacauan malam ini, tapi saya sudah tidak bisa mentoleransikan perbuatan beberapa karyawan di perusahaan saya,”
Tatapan Azalea membuat Bu Lidia dan keempat rekannya ketakutan.
“Apa yang akan dia lakukan, bu ? Apa kita akan tamat malam ini ?” tanya Dewinta ketakutan.
Semua tamu undangan menatap mereka dengan tatapan sinis. Bahkan ada yang duduk tak jauh dari kelima orang itu menyiramkan beberapa gelas air ke arah mereka membuat Dewinta dan Sisilia memekik kesal.
“Arkaaaa !!!” suara keras Azalea memenuhi ruangan itu.
Arka datang dengan satu map ditangannya. Pria muda itu terlihat sangat tampan dengan jas hitamnya. Namun yang membuat lucu momen seorang gadis kecil mengekor di belakangnya dengan mengenakan gaun mekar yang sangat lucu menggemaskan jangan luoa tangan gempalnya memegang erat ujung jas yang dikenakan Arka.
“Abang, pelan-pelan jalan na, ke injak gaun cantikna Ica !!” protes Marissa saat mengikuti langkah lebar abangnya.Dia bahkan terlihat seperti penguin gemuk.
Arka tidak merespon namun dia memperlambat langkah kakinya agar sang adik tidak terjatuh saat mengikuti langkahnya.
“Apa dia anak tuan Rafael, asisten Tuan Chandra ?” bisik tamu undangan saat melihat Arka dan Marissa.
Sesampainya di podium, Arka langsung menyerahkan map yang berisi bukti kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh Bu Lidia dan kawan-kawannya kepada Azalea.
Azalea menerimanya dengan datar, lalu menatap ke arah podium dengan wajah yang menakutkan.
“Disini,” Azalea mengangkat map dihadapan orang banyak.
“Di map ini, saya dan adik saya sudah mengumpulkan banyaknya barang bukti tentang kejahatan yang mendiami perusahaan CM Group !”
“Malam ini saya Azalea sebagai penerus CM Group akan membasmi para sampah di perusahaan saya !!”
Suara tegas yang dikeluarkan Azalea membuat mereka yang merasa telah berbuat curang semakin ketakutan. Arka sudah siap dengan remot di tangannya.
Tanpa disuruh dua kali, Arka langsung menyalakan bukti yang berupa video melalui proyektor.
Jderrrr !!!
Sebuah video menampilkan bagaimana seorang perempuan memperlakukan kembarannya dengan tidak baik, menggantikan kembarannya sebagai orang penting di perusahaan itu.
Video kedua, setelah berhasil menggantikan dan menyamar sebagai kembarannya. Wanita itu mulai memprondak adukkan sistem perusahaan sesuka hatinya. Bahkan sebelum Azalea masuk ke perusahaan wanita itu sudah menindas departemen 5 yang ternyata salah satu karyawan itu adalah keluarga ibunya.
Video ketiga, sepasang kekasih mengatur kantin perusahaan untuk membuang semua makanan agar departemen 5 tidak mendapatkan jatah makan selama dua tahun terakhir.
Video keempat, bagaimana liciknya wanita itu mempekerjakan karyawan departemen 5 tanpa belas kasih, dari Azalea yang mengerjakannya sendiri hingga rekan kerja Azalea mengerjakan dan tidak diberi makan siang. Sementara departemen 3 hanya bersantai menunggu pekerjaan dari departemen 5 selesai mengerjakan pekerjaan mereka.
Lalu, bagaimana wanita itu merobek kartu undangan khusus departemen 5. Menghin4 dan menc4ci m4ki rekannya dengan k4s4r.
“Tidak !! Itu bukan aku !!” teriak Bu Lidia panik.
Semua orang menatap ke arahnya dengan tatapan marah.
“Dasar penipu !!”
“Perebut !!”
“Penghancur !!”
Suara saling bersahut-sahutan mencemoohkan Bu Lidia beserta gangnya. Sementara sepupu jauh Bu Lidia, masih tidak percaya jika selama ini yang mengusik dan menyakiti mereka adalah keluarga dari pihak ibunya.
“WIDIAAAAA !!”
Nama itu, nama yang dia sembunyikan agar bisa menyamar menjadi kembarannya kembali di dengar.
Widia atau wanita yang menyamar menjadi Lidia menoleh dengan kaku. Dia terkejut melihat kembarannya yang kini duduk di kursi roda datang bersama kedua orang tua mereka berjalan masuk ke dalam ruangan.
Tidak hanya itu, beberapa polisi berada di belakang mereka. Widia menggelengkan kepalanya ketakutan. Dia tidak ingin dipenjara, tidak.
“Tega kamu, Widia ! Tega kamu menyakiti kembaranmu sendiri !” teriak wanita paruh baya yang sudah sedari tadi menahan emosinya.
Widia menggelengkan kepalanya, dia terlihat takut mencoba mencari perlindungan. Namun sayangnya Varo dan ketiga temannya malah menjauh. Widia berteriak, dia tidak mau dipenjara.
Beberapa polisi yang datang langsung meringkus Varo dan teman-temannya. Azalea sudah memecat mereka dengan tidak hormat bahkan harta benda yang didapatkan mereka sudah disita olehnya.
Hancur ? Itulah yang menggambarkan perasaan Varo bersama teman-temannya. Sedangkan Andella bersama teman-temannya masih tak percaya dengan situasi ini. Opa Cakro merasa situasi tak kondusif meminta semua para tamu undangan untuk meninggalkan ruangan itu yang dibimbing oleh Cleo dan Rafael menuju pintu keluar.
Ibu dari Lidia dan Widia, tampak masih memarahi putrinya yang tega menyakiti kembarannya sendiri hanya untuk terlihat bermartabat.
“Bunda nggak nyangka kamu bakal sejahat itu, nak. Hiks, bunda salah apa ? Sampai kamu tega menyakiti kembaranmu sendiri “
Widia diam. Dia tidak menanggapi apa yang bundanya katakan. Hingga akhirnya Widia di tangkap polisi.
Sebelum dibawa pergi, tatapan Widia menatap kembarannya dengan tatapan tidak suka ,” harusnya aku h4bisi ny4wamu saat itu, Lidia !”
Plak !! Satu tamparan keras mengenai pipi Widia oleh ayahnya sendiri.
“Tidak tahu terima kasih, kamu ! Bawa pergi pak ! Saya tidak mau melihatnya lagi !” seru ayah Widia dan Lidia.
Pak polisi mengangguk dia memerintahkan rekannya untuk membawa Widia dan teman-temannya meninggalkan ruangan itu.
Ruangan yang sudah sepi kini hanya ada beberapa saja yang masih disana.
“Della, tante minta maaf jika Widia menyakitimu”
“Tidak tante, Della hanya syok saat tahu jika yang berada di perusahaan bukan tante Lidia asli melainkan tante Widia,” balas Andella kepada Lidia.
Ya, Andella sudah curiga dari beberapa bulan terakhir. Maka dari itu dia sengaja menceritakan kecurigaannya kepada Azalea. Tapi dia juga tidak tahu jika Azalea adalah penerus CM Group
“Oma minta maaf ya, apa Widia menyakitimu nak ?” Andella menggelengkan kepalanya.
Ayah Lidia dan Widia menatap Opa Cakro dan lainnya.
“Maafkan kami mengacau acara penting ini,” katanya sembari membungkukkan tubuhnya sedikit.
Opa Cakro mendekat, “ tidak apa-apa Revo. Sekarang semuanya telah terbongkar. Putrimu sudah mendapatkan keadilan, dan putrimu yang lainnya mendapatkan hukuman yang setimpal,”
Ayah Revo mengangguk. Dia Pun berpamitan undur diri bersama anak dan istrinya.
Suasana sudah kembali tenang, Azalea menghampiri rekannya dengan senyuman hangat.
“Maaf ya,” kata Azalea.
Amanda dan Andella masih diam. Tiba-tiba keduanya mendapat pelukan hangat dari Azalea. “ Sekarang tidak ada lagi yang mengganggu kalian,” katanya.
“Terima kasih, Lea. Eh, Bu Lea !”
“Panggil Lea saja,” pinta Azalea.
Azalea juga menatap Reson dan Leo, “ Leo, segera operasi ibumu dan sekolahkan lagi adikmu. Perusahaan yang akan menanggung biayanya. Kamu perlu temani ibumu,selama dia melakukan operasi !”
Sontak perasaan Leo campur aduk, dia berterima kasih kepada Azalea yang memberikannya kemudahan. Air matanya mengalir deras membuat Arasyi mengejek Leo.
“Maca laki-laki nanis, cemen kali !” ledek Arasyi yang entah kapan sudah berada di dekat Leo bersama Marissa.
“Terharu cil,” isaknya.
“Reson, aku sudah membelikan toko untuk kedua orang tuamu. Bantu mereka untuk bangun kembali usaha yang telah dihancurkan oleh Widia !” ucap Azalea membuat Reson terharu.
Bahkan dia mendapat pesan dari adiknya bahwa seseorang memberikan kunci toko kepada mereka.
“Terima kasih, Lea ! Terima kasih !” Azalea tersenyum. Dia lega bisa membantu rekannya yang membutuhkan uluran tangannya.