NovelToon NovelToon
Naik Ranjang Dengan Mantan

Naik Ranjang Dengan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku / Menikah Karena Anak
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Imamah Nur

Takdir seakan mempermainkan kehidupan Lintang Arjuna, ia yang dulu harus merelakan Danu, sang kekasih untuk menikahi kakaknya, kini ia harus terlibat hubungan kembali dengan pria di masa lalunya.

Lintang terpaksa naik ranjang dengan mantan kekasihnya karena permintaan sang ibu demi bayi kembar yang dilahirkan Libra, sang kakak.

Bagaimana Lintang mampu bertahan dalam pernikahannya di tengah kebencian Danuar Anggara yang masih memuncak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imamah Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. Bukan Perbandingan

Aku kembali ke kamar dengan perasaan tak menentu. Dada ini terus digeluti rasa sesak yang enggan berkesudahan. Ini baru awal tapi aku sudah lelah menghadapi sikapnya. Selemah itukah aku?

Aku kembali membaringkan tubuh, menatap langit-langit kamarku lalu memindai ke segala ruangan. Tak disangka mataku menatap cincin kawin yang tergeletak di atas lantai. Aku langsung mengingat ucapan tidak menghargai pernikahan yang keluar dari mulut Mas Danu. Saat itu matanya melirik pada jari manisku dengan pandangan sinis. Apa ini yang dia maksud? Kenapa aku malah tidak menyadarinya?

Aku bangkit lalu berjalan pelan dan berjongkok meraih benda bulat itu di lantai. Namun, aku hanya memutar-mutar dan mengamati serta tidak berniat memakainya. Aku berdiri dan menarik laci serta meletakkannya di sana. Nanti kalau sudah ingin keluar dari kamar baru, aku memakainya kembali.

Setelah itu aku berbaring dan tidak aku sadari diri ini dapat tertidur pulas. Masih terasa sebentar sekali ketika pintu kamarku diketuk dari luar. Aku mengucek mata dan beberapa kali menguap. Kantuk masih melanda dan rasanya aku tidak ingin membuka mata. Saat aku menoleh ke arah jendela sinar di luar sudah tampak terang.

Perlahan ketukan pintu berubah menjadi gedoran.

"Lintang bangun!" teriak ibu dari luar.

Aku membuang napas. "Ckk, ibu selalu saja menganggu tidurku," cicitku lalu melempar selimut dengan kesal. Setelah itu dengan malas aku turun dari ranjang dan melangkahkan kaki ke arah pintu.

Tepat saat aku membuka pintu, ibu menatapku dengan melotot. "Kenapa kamu tidur di sini? Apa kamu melarikan diri dari suamimu?"

Aku tercengang, baru sadar jika pagi ini adalah pagi pertamaku menjadi seorang istri. Aku menggaruk kepala memikirkan alasan yang tepat.

"Kenapa diam? Kalian tidak bertengkar, kan?" Ibu memicingkan mata, menatapku curiga.

Aku menggeleng. "Tentu saja tidak, mana ada orang melarikan diri masih berada di dalam rumah yang sama? Ibu, aku tidak sekonyol itu. Bukannya Ibu sendiri tahu menikah dengan Mas Danu adalah keinginanku sejak sebelum Kak Libra menikah dengannya?"

Aku melihat wajah ibu mendadak pias dan pucat. Dia hanya mematung dan tidak berkata apapun. Suasana menjadi canggung hingga aku harus mengalihkan rasa tidak nyaman ibuku itu.

"Lilac dini hari terbangun dan rewel. Aku yang menggendongnya hingga terlelap kembali. Setelah itu mungkin karena sangat mengantuk, aku salah masuk kamar. Mas Danu mungkin tidak menyadari kalau aku tidak ada di sampingnya," ucapku beralasan. Di dalam hati aku meminta maaf kepada bayi itu karena telah menggunakannya sebagai alasan.

"Maaf, seharusnya ibu menemani tidur mereka agar tidak menganggu malam pengantin kalian. Turunlah! Sebentar lagi Danu turun dan sebagai seorang istri kamu harus terbiasa menyiapkan sarapan untuknya." Setelah berkata demikian ibu berbalik dan pergi.

"Tunggu aku bersihkan muka dulu." Aku langsung berlari ke kamar mandi dan membasuh wajah. Setelah itu aku turun dan membantu ibu melanjutkan memasak di dapur.

"Kamu tidak bertanya suamimu mau makan apa?" tanya ibu sambil menatapku lembut. Aku menggeleng dan dengan begitu percaya diri berkata, "Ibu tenang saja, aku tahu selera Mas Danu."

Ibu tersenyum tipis seraya mengangguk-angguk.

"Yang lain mana? Semalam ramai tapi sekarang langsung sepi begitu saja?" tanyaku pada ibu.

"Subuh tadi semua orang pulang," jawab ibu dan aku hanya mengangguk. Kemana ayah? Dari semalam ia tidak tampak. Aku mengedarkan pandangan dan tetap tidak melihat keberadaan pria itu.

Selesai makanan dibuat, aku menghidangkan semua menu di atas meja makan, baru setelah itu naik kembali ke atas untuk mandi. Beberapa langkah aku menapaki tangga, aku berpapasan dengan Mas Danu yang enggan menatapku.

Ya sudahlah, aku lanjut naik ke atas. Perutku sudah sangat lapar dan aku belum mandi.

Setelah aku turun dari lantai atas, ayah, ibu, dan Mas Danu sudah duduk mengelilingi meja makan. Mereka tampak menatap kedatanganku dengan tidak sabaran. Barangkali mereka sudah menunggu terlalu lama, siapa suruh mereka tidak makan duluan?

Aku menarik kursi dan duduk. Setelah itu aku mengambil centong nasi dan menaruh di atas piringku.

"Lintang, ambilkan dulu untuk suamimu!" tegur ayah.

"Ya, layani dulu suamimu Nak, baru mengambil untuk dirimu sendiri," sambung ibu.

Aku menghentikan gerakan tanganku. Sesaat kemudian mengambil nasi kembali untuk ditaruh di piring Mas Danu. Dalam hati aku menggerutu sendiri, ribet amat punya suami.

"Maklum Yah, Bu, dia tidak seperti Libra," ujar Mas Danu membuat emosiku langsung terpancing.

Aku melotot ke arah Mas Danu. Bisa-bisanya dia membandingkan diriku dengan Kak Lintang. Di dunia ini tidak ada orang yang sama persis meskipun kembar sekalipun. Jika ingin tetap bersama Kak Lintang, "Mati sana!" rutukku di dalam hati.

"Dia belum terbiasa," lanjutnya seraya tersenyum manis pada ayah dan ibu. Sungguh menyebalkan. Ingin rasanya aku mencakar wajahnya yang sok merasa tidak bersalah.

"Oh ya Nak Danu, Lintang sudah membuatkan makanan favoritmu. Kasih sana Nak!" perintah ibu.

Aku menghela napas, lalu dengan terpaksa menarik mangkuk berisi mi seafood di dalamnya. Saat mengambil dan hendak menaruh di atas piringnya, Mas Danu berkata, "Aku tidak makan seafood lagi."

Menyebalkan sekali, bukan?

Mataku terbelalak dan bahkan aku melihat kedua orang tuaku juga terkejut. Sepertinya mereka juga tidak tahu. Apa Mas Danu berkata begini hanya ingin membuatku kecewa? Ah sudahlah, tidak penting. Aku menarik mangkuk tersebut dan aku makan sendiri sampai puas.

"Sejak kapan?" Aku mendengar ayah bertanya pada Mas Danu.

"Sejak Libra meninggal, sebelumnya dia berkata padaku ingin kami berdua jadi vegetarian saja dan aku menyetujuinya."

Ayah dan ibu mengangguk-angguk paham sedangkan aku makan dengan menekan rasa marah. Libra lagi! Libra lagi! Tidak adakah yang lebih penting dari dia? Sedari dulu keluarga ini selalu mengutamakan Kak Libra dibandingkan diri ini, dan sekarang, meskipun menjadi suami sekalipun, Mas Danu juga sama, masih saja menunjukkan betapa dia sangat perhatian dengan wanitanya tersebut.

Apa dia pikir aku ini angin yang tidak memiliki perasaan? Baiklah Mas Danu, jangan salahkan aku jika aku membalasmu! Apa kamu pikir tidak ada pria yang peduli padaku? Bahkan jika aku mau, aku bisa mendapatkan pria yang jauh lebih baik denganmu. Sayangnya aku terjebak dengan pernikahan sialan ini. Andai saja ibu tidak memaksa dan aku tidak kasihan pada kedua keponakanku, aku tidak akan pernah setuju kembali padanya. Biarlah perasaanku, kucoba kubur dalam-dalam saja.

"Kau tidak makan nasi?" tanyanya pura-pura peduli saat ayah dan ibu memperhatikan gerak-geriknya.

Aku meletakkan sendok lalu bangkit berdiri. "Aku sudah kenyang!" ucapku seraya melenggang pergi meninggalkan meja makan.

1
Lya Harahap
menarik
Imamah Nur: Makasih banyak
total 1 replies
Rahma Inayah
lanjut thor moga bs up lg penasran
Imamah Nur: Sudah tapi masih direview
total 1 replies
Siti Koyah
kaya nya si libraa deh biang keladi nya
Siti Ariani
othor minta tolong up nya rada banyakan dong biar terobati rasa penasaranku, makin kesini makin ricuh aja hubungan mereka bingung mau ngomong apa 🤔
Rahma Inayah
jgn lama2 dong semoga segera terungkp keslah fahaman ni..daj pengen liat danu bucin sama lintang dan jg gmn nnt posesif nya pas tau klu nnt mp nya ternyata lintang mash virzin ...dan bkn yg danu kira selmaini klu lintang wanita murahan
Siti Ariani
ya Allah kesel banget sama tokoh utama cowoknya pengen ku ulek rasanya 😡
Imamah Nur: Ulek aja Kak, aku mendukungmu.🤣
total 1 replies
Siti Koyah
klo udh tau rasa lapis legit nya dia gk bkln bilang ini trik untuk menggoda pria lain..
Imamah Nur: Mungkin😁
total 1 replies
Rahma Inayah
terlaluan danu mengerjai lintang becanda boleh tp ni sungguh terlalu dmn lintas spot jantung dan bwk2 polisi buat cr kembar nyata nya mrk gk knp2 sehat walafiat
Imamah Nur: Memang menyebalkan dia.🙈
total 1 replies
Rahma Inayah
masa satpam gk tau ada org asing menyusup masuk rumh...apa mkn ada kerja sma org dlm yg menculik sang baby
Siti Koyah
semoga lekas sembuh kk
Imamah Nur: Aamiin, makasih
total 1 replies
Rahma Inayah
lnjut thor
Rahma Inayah
kpn akur nya sllu slah fahan
Rahma Inayah
makn penasran dgn ceritanya lnjutkn
Siti Koyah
masih teka teki tapi kasihan dengan lintang
Rahma Inayah
lintang pulg bkn di tny baik2 dr mb langs main tuduh yg menyakitkan sampai ke hati ..hrs nyq cek tu hp jgn cuma main salhim org ...pasti byk tlp masuk dr lintang ..suami egois .dia malh senang2 sm sekertaris nya entah apa yg dilakukan danu br pulg malm2 pdhl kaki nya sakit..lnjut mkn seru
Siti Ariani
libra mungkin maksudnya o
Imamah Nur: Maaf, typo.
total 1 replies
Siti Koyah
nyesek apalagi kalo d kasih dobel up tambah sedih
Rahma Inayah
duh...nyesek banget ...ya..lintang sdh senang serasa terbang yg tinggi sampai.ke langit ke 7 tiba2 jatuh..ke bawh yg paling dasr...apa gk sakit tu
Rahma Inayah
yg ada nnt bkn nyelametin lula malh lintang dan danu saling berpelukan 🤭🤭 lgian danu gk mkr klu drumh gk ada art
Siti Koyah
semangat KK up nya. apalagi d kasih dobel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!