Rehan merupakan putra bungsu dari pasangan pengusaha konglomerat perusahaan terkemuka baru saja pindah kekota Batam setelah selama dua tahun tak tinggal bersama orang tuanya karena permasalah dengan sang ayah.
tujuannya pindah adalah untuk mencari pengalaman dan membangun sebuah perusahaan yang akan di gunakan untuk balas dendam dengan sang ayah yang meremehkan nya hingga berujung kabur dari rumah. beruntung ibu nya yang baik memberikan perusahaan yang di ambang kebangkrutan. sebuah jalan telah tercipta. mampu kah Rehan membalaskan dendam kepada sang ayah.? seperti apa perjalanan nya.? simak cerita di bawah ini.!
cerita ini adalah fiksi maaf apabila ada kesamaan nama krakter atau tempat.
semua cerita ini hanya khayalan semata tanpa ada niat menyungung siapapun. maaf sebesar besarnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isam M.badrul hisyam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13 BENTROKAN DENGAN GENG GANESA
suasana ramai terasa saat masuk kedalam kafe. Rehan terus melangkahkan kakinya. dia terus berjalan menuju meja yang kosong di pojok kafe Dangan memandang laut. ia duduk sendirian, beberapa saat pelayan datang menghampirinya. Rehan memesan beberapa makanan dan minuman dingin. sembari menunggu pesanannya datang ia melihat pemandangan laut yang indah dari kafe tersebut.
tak jauh dari meja rehan, terlihat 2 orang cewek yang tengah berjalan bersama. tiba tiba di sebelah meja ada sebuah cowok yang mencoba menggoda 2 cewek yang lewat di dekatnya.
"cewek yang di samping kiri menoleh."
"ada apa, boleh minta wa gak cantik." ujar cowok tersebut.
"gak ada no wa." jawab cewek itu dengan cuek.
mereka pun lanjut berjalan dan duduk di sebelah meja rehan.
cowok yang tadi pun berdiri usai di tolak kedua cewek tersebut, dia berjalan menuju kemeja 2 cewek itu.
"hei jadi cewek sombong banget." bagi wa nya dong.
kedua cewek itu mengabaikan perkataan cowok itu. mereka asik ngobrol berdua dan sesekali main headphone.
cowok itu merasa sedikit kesal karena telah di abaikan. tangannya tiba tiba mencolek pipi salah satu cewek tersebut.
"apaan sih bang ganggu banget."
ujar cewek itu marah.
"hahaha... colek dikit mana ada ganggu."
"bagi wa nya dong." ujar cowok itu sembari menggoda. orang gak kenal minta minta no wa. aneh banget. ujar cewek tersebut jutek. jangan jutek jutek dong. sebenarnya aku minta no wa supaya kenal dengan kalian berdua. tangan cowok itu semakin berani dia tiba tiba memegang paha cewek itu sesudah ia mencolek pipinya lagi. cewek itu berdiri dan menampar cowo itu.
"plakkk.!"
suara nyaring terdengar dari tamparan cewek itu. temen cewek yang ada di sebelah berusaha menenangkan temannya yang sedang emosi. beberapa orang yang mendengar hal itu melihat kearah mereka.
terlihat dua orang cewek dan satu orang cowok yang tengah berhadapan. si cowok yang menoleh kesamping karena wajahnya baru saja di tampar. sedangkan si cewek berdiri dengan gustur wajah marah dan tangan yang baru saja menampar.
"jangan kurang ajar ya kamu"
"dasar cowok gak kenal, sok kenal lagi." ujar cewek tersebut.
"dih jual mahal banget jadi cewek." berapa sih harga mu.?
mendengar perkataan hina tersebut,
cewek itu kembali ingin menampar cowok itu.
namun tangan itu dengan cepat di tahan cowok yang ingin di tampar.
"lepaskan tanganku."
ujar cewek tersebut dengan kesal.
cewek itu berusaha memberontak ingin melepaskan tangannya. namun cowok itu mencengkeram dengan kuat. bahkan iya menarik tangan cewek itu agar tubuhnya mendekat padanya.
"cewek sok cantik aja berani main tampar."
Jangan pikirkan aku tidak berani padamu hanya karena kamu perempuan.
temanya yang sempat menenangkan cewek tersebut tiba tiba ingin menampar cowo itu juga.
"kamu yang satunya diam di sana, berani ikut campur akan kena imbasnya juga."
"kamu berani menamparku, maka aku akan membalasnya."
cowok itu segera menampar balik cewek itu.
plakkk."
cewek itu terjatuh kelantai.
pipinya yang merah habis di tampar, dan perlahan air matanya menetes.
orang orang yang di sana hanya diam melihat hal itu. mereka ingin sekali melerai keduanya.
tetapi saat melihat jaket yang di gunakan cowok tersebut membuat mereka mengurungkan niatnya.
jaket cowok itu terdapat lambang elang mata merah. lambang itu adalah lambang dari geng Ganesa yang selalu meresahkan warga.
beberapa tindakan mereka sempat membuat heboh kota Batam. terutama saat malam hari mereka kerap melakukan balap liar di jembatan barelang.
namun hingga saat ini geng itu tidak pernah di tindak oleh kepolisian kota batam. di karenakan ada isu yang mengatakan, geng itu ada bekingan pejabat tinggi di kota itu.
jadi sampai saat ini geng itu masih bebas melakukan kegiatannya.
orang orang yang berada di sekitar sana termasuk pihak kafe hanya diam saja melihat hal itu. mereka tidak ingin terlibat dengan geng itu.
Rehan yang sejak tadi diam melihat suasana laut. teralihkan mendengar bunyi suara tamparan itu. ia memperhatikan sekitarnya dengan tenang, dan ingin melihat reaksi orang yang ada di sana.
namun sampai cewek itu di tampar dan jatuh terduduk di lantai masih tidak ada yang melerai hal itu atau menolongnya.
hal ini membuat rehan bingung.
kembali kemeja tempat cowok dan cewek terlibat perkelahian itu.
break.!
suara tendangan dimana cowok itu menendang si cewek yang sedang terduduk.
hei, hentikan kasar sekali kamu pada perempuan. teman si cewek segera menolong temannya. cowok itu menatap kedua cewek itu dengan nada merendahkan. kakinya ia gerakan sekali lagi ingin menendang si cewek. namun tiba tiba sebuah kursi melayang menghantam kepala cowok itu.
break.'!
cowok itu tersungkur di lantai, teman teman dari si cowok melirik kearah perkelahian itu, dua cewe yang ada di lantai terkejut melihat seseorang memukul cowok itu.
"kurang ajar, siapa yang berani melamar kursi kepadaku.? ujar cowok itu."
cowok yang jatuh menoleh keatas. ia melihat seorang remaja dengan pakain biasa berdiri menatap dirinya dengan tajam. remaja itu adalah rehan yang bergerak melerai, cowok itu segera bangkit.
"oh ada pahlawan kesiangan rupanya."
Rehan hanya diam ia sama sekali tidak berkata apapun. cowok itu kesal melihat remaja di depannya seperti merendahkan nya.
"kurang ajar."
akan kuberi pelajaran kamu.
cowo itu meninju kearah Rehan.
buk.'!
tinju cowo itu menghantam pipi rehan, namun hal itu sama sekali tidak membuat rehan bergeming.
buk.! buk.! buk.!
tiga kali tinju menghantam wajah rehan, namun hal itu tidak membuat rehan bergerak dari tempatnya sedikit pun, orang yang melihat hal itu pun terkejut.
wajah cowok yang menghajar rehan kaget bercampur takut. baru kali ini ia bertemu dengan orang yang mendapatkan pukulannya sama sekali tidak bergerak sedikitpun, kaki rehan secara cepat menendang perut samping cowo itu.
break.!
cowok itu terhentak kebelakang hingga membuatnya tertunduk kelantai sambil memegangi perutnya yang sakit, belum sempat ia bangkit berdiri sebuah hantaman melesat mengenai pipinya.
yang membuat cowok itu tersungkur di lantai.
uhuk.!
"kaki rehan menginjak wajah cowok itu."
"Argh.!"
melihat temanya yang di hajar sampai tersungkur seperti itu, empat orang teman cowok segera bangkit dari tempat duduknya. lalu menghampiri keduanya.
"hei bro, lepaskan kakimu dari kepalanya."
Rehan menatap tajam kearah empat orang yang berdiri menghadap kearah nya, wajahnya datar tanpa ekspresi.
kaki rehan berputar di wajah cowok yang tersungkur di lantai.
"Argh.!"
tolong aku, cowok itu melolong minta tolong.
seorang teman cowok itu yang emosi langsung menerjang kearah Rehan, kakinya menerjang mengincar kepala rehan.
namun belum sempat tendangan itu mengenai kepalanya, tangan Rehan dengan sigap menahannya, wajah orang itu seketika memucat.
ia tidak menyangka tendangannya yang kuat itu dapat di tahan dengan mudah oleh remaja yang ada di depannya itu, orang yang berada di sekitar mereka segera menjauh dari tempat perkelahian itu.
"siapa remaja laki laki itu.?"
berani sekali cari masalah dengan geng itu, apakah dia tidak tahu siapa bekingan dari geng itu.
"stttt diam lah, kita lihat saja apa yang di lakukan nya. jarang sekali ada orang yang berani berurusan dengan geng itu. kurasa kali ini mereka akan mendapat pelajaran." orang orang yang ada di sekitar saling berdiskusi satu sama lain.
Rehan hanya terseyum melihat orang yang menendang nya pucat pasi.
"kalian semua cepat hajar anak ini, teriak cowok yang kepalanya di injak rehan."
ketiga orang lainya segera berlari memukul kearah Rehan. dengan sigap rehan menahan semua pukulan itu.
"brak.bruk.brak."
bunyi ke-empat orang itu memukul rehan yang hanya seorang diri.
dua cewek yang ada di lantai segera bangkit lalu menjauh dari perkelahian itu.
kedua cewek tersebut pergi diam diam dari tempat itu. Rehan yang masih berkelahi menyadari hal itu. namun ia yang sudah terlanjur berkelahi dengan semangat melanjutkan perkelahiannya.
Break.!
Rehan menendang wajah salah satu dari ke empat orang itu hingga tersungkur di lantai.
break.!
satu orang lagi rehan banting kemeja hingga meja itu hancur.
break.!
satu orang lagi di hajar rehan hingga mimisan dan giginya patah.
satu orang lagi melihat temannya di hajar hingga babak belur membuat nya takut.
ia mengeluarkan sebuah belati dari saku jaketnya.
"jangan mendekat atau aku akan membunuhmu ujar orang itu "
"oh mau menggunakan senjata tajam yah." menarik.
Rehan berdiri dengan tegap, sembari memiringkan Kepalanya menatap orang itu dengan tatapan tajam.
orang yang memegang belati semakin takut.
namun ia mencoba untuk memberanikan diri.
"hiya."
orang itu maju ingin menusuk kearah Rehan.
namun dengan gesitnya rehan, menghindar dan memutar pergelangan tangan orang itu.
dengan cekatan kakinya orang itu jatuh kelantai menopang tubuhnya.
bruk.!
tidak sampai disitu, Rehan segera menginjak kan kakinya ke dada orang itu dengan keras.
argh.!
orang itu merintih kesakitan.
Rehan hanya tersenyum senang melihat orang itu kesakitan. dengan sesekali menghentakkan kakinya dan terdengar nyaring suara tulang patah berbunyi.
krak.!
uhuk.!
tulang rusuk orang itu patah,
dari mulutnya ia memuntahkan seteguk darah. Rehan mengangkat kakinya lalu melirik sekitarnya. orang yang tadi berada di sekitarnya terlihat berdiri menjauh darinya.
tatapan tajam mengarah padanya.
dua cewek yang tadi ia tolong tidak terlihat sama sekali. Rehan pun menggeleng kam kepalanya.
Rehan menghampiri cowok pertama yang masih tersungkur dilantai, wajahnya yang begitu pucat bercampur takut melihat Rehan berjalan kearahnya lalu berjongkok di depannya.
"jika mau balas dendam bawa bayak orang ya bang. jangan lima orang saja hal ini sama sekali tidak membuatku berkeringat sedikitpun." ujar rehan.
Rehan kemudian bangkit berdiri lalu berjalan menuju kasir kafe. maaf membuat keributan dan kerusakan di kafe ini.
berikan aku EDC kalian.
kasir yang takut segera memberikan EDC yang di minta, Rehan segera menggesek kartu bewarna hitam lalu menekan tombol pin nya.
bilang pada manajer kalian atas permintaan maaf ku. dan jika uang ganti rugi yang kuberikan kurang. silahkan hubungi aku.
datanya ada di dalam EDC kalian.
kasir itu mengangguk kan kepalanya.
Rehan pun pergi dari kafe itu,
namun sebelum keluar dari kafe, Rehan berkata. kafe ini bagus, namun keamanan dan kenyamanan nya sangat buruk sekali.
saran ku kamu segera mencari pekerjaan baru setelah ini. karena seminggu ke depan kafe ini sudah tidak buka lagi.
Rehan melanjutkan jalanya keluar dari kafe.
kasir itu terdiam mendengar perkataan Rehan. ia masih tidak mengerti maksud dari perkataan itu. pengunjung kafe hanya diam sambil melihat Rehan yang hilang dari pandangan.
Rehan masuk ke mobilnya lalu meninggalkan kafe itu. kelima orang yang di hajar oleh rehab bangkit lalu pergi meninggalkan kafe itu.
beberapa pengunjung kafe segera pergi dari kafe itu, karena sudah merasa tak nyaman dengan kejadian yang barusan terjadi.
para karyawan kafe membersihkan sisa perkelahian yang terjadi.
di sebuah ruangan di lantai satu kafe itu.
seorang kaki paruh baya berusia 40 tahunan duduk di kursi. ia adalah manajer kafe itu.
tangannya mengetuk-ngetuk mejanya, di depannya terdapat 3 orang karyawan nya, yang terduduk tak bicara sepatah katapun.
"apa yang sebenarnya terjadi.?"
tanya manajer itu.
salah satu karyawan kafe berbicara dan menjelaskan kejadian itu.
geng itu lagi.?
mereka selalu saja membuat masalah di manapun mereka berada. pihak keamanan hanya melihat begitu saja tanpa bertindak.
sepertinya bekingan geng itu benar benar kuat yah.
"oh ya siapa remaja itu.?"
"namanya adalah rehan Tianra Fauzan dari data yang ada dia baru berumur 16 tahun.
latar belakang dan keluarganya tidak ada yang tahu."
berapa uang yang dia berikan untuk ganti rugi.?
"30 juta."
mata manajer tersebut pun terbelalak, ia tidak percaya remaja seusia itu memiliki uang sebanyak itu. dia pasti adalah anak salah satu orang kaya yang ada di kota ini.
"ganti rugi itu lebih dari cukup."
"jadi apa yang selanjutnya kita lakukan."
tanya karyawan kafe tersebut.
lupakan masalah ini, kita telah mengetahui kronologi kejadian yang ada.
jangan ada yang melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian. namun jika mereka datang menanyakan kronologi kejadian, jelaskan apa yang ada.
"baik manejer."
ketiga karyawan itu keluar dan kembali bekerja. sedangkan manejer itu hanya duduk sembari membaca data EDC yang ada di handphone nya.
"Rehan Tianra Fauzan."
anak ini sudah membuat sesuatu yang di luar dugaan. Rehan yang baru pulang dari kafe mengebut di jalanan kota. ardenalin nya terbakar setelah perkelahian. hal ini membuat dirinya menjadi tidak tenang. semalaman ia berkeliling kota hingga menjelang pagi hari.
sehabis itu ia tidur seharian. waktu libur yang dia miliki hanya di isi dengan tidur sepanjang hari.
up dable up dong thor
masa masih mikir mau ketemu sama siapa..
tapi klo tulis seorang gadis ,, pas klo di bilang Siswi..
walau gadis n wanita itu sama2 perempuan. tapi konteks nya beda.. itu menurut aye.