NovelToon NovelToon
Ku Balas Perselingkuhan Suamiku

Ku Balas Perselingkuhan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Selingkuh / Romansa
Popularitas:554.9k
Nilai: 4.4
Nama Author: Lusica Jung 2

Lima tahun mempertahankan pernikahannya, akhirnya Jessica pun menyerah.

Kehadiran orang ketiga dalam rumah tangganya, membuat Jessica sadar jika bukan dirinya satu-satunya yang ada di hati suaminya. Cinta pertama sang suami tiba-tiba kembali dan mengusik kebahagiaan mereka.

Sikap sang suami perlahan berubah, Jessica bukan lagi menjadi prioritas utamanya dan hal itu membuatnya sadar akan cinta yang terbagi. Belum lagi karena hasutan ibu mertua yang menginginkan mereka berpisah karena Jessica tidak kunjung hamil dan memberikan keturunan.

Namun Jessica menolak untuk bercerai sebelum berhasil membuat suaminya merasakan apa yang dia rasakan, perselingkuhan itu dibalas perselingkuhan juga olehnya. Jessica berselingkuh dengan seorang laki-laki misterius berkebangsaan China yang menetap di Korea.

Lalu bagaimana ending kisah cinta mereka? Ikuti terus ceritanya sampai ending ya 🙏🙏 Jangan lupa like komennya juta ya 🤗🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kakek Justin Terkejut

Suasana di meja makan kediaman Valerie terlihat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Malam ini keluarga itu kedatangan seorang tamu yang menurut Kakek Justin sangat spesial, siapa lagi jika bukan Kim Minho, laki-laki yang hendak dia jodohkan dengan Jessica.

Ingin menjodohkan Jessica dengan orang lain, bukan berarti dia tidak merestui hubungan Jessica dengan Luhan. Namun Kakek Justin penuh kekhawatiran jika cucunya itu tetap bersama dengan Luhan, dia bukan orang biasa.

Luhan adalah seorang mafia, yang sudah pasti memiliki banyak musuh dimana-mana. Dan kakek Justin tidak ingin jika sampai salah satu dad mereka malah menargetkan Jessica sebagai alat untuk menghancurkan Luhan.

"Ayo ayo, jangan sungkan-sungkan, anggap saja rumah sendiri."

Minho mengangguk sambil tersenyum tipis. "Baik, Kakek,"

Jessica tampak gelisah. Berkali-kali dia melihat keluar seperti memastikan sesuatu. Kedua kakinya dia hentak-hentakkan pelan, dan sikapnya membuat Mira yang kebetulan duduk bersebelahan dengannya tampak terganggu. Dia hendak melayangkan protesnya, tapi dilarang oleh Davina, dia tidak ingin ada masalah nantinya.

"Sica, kenapa diam saja? Cepat, bantu Minho mengambil lauk. Kau harus melayani tamu dengan baik," ucap Kakek Justin.

Sontak Jessica menoleh dan menatap pria tua itu dengan sebal. "Kenapa harus aku. Dia memiliki tangan yang utuh dan bisa melakukannya sendiri, jadi untuk apa dilayani. Lagipula tamu bukanlah Raja, jadi berhenti bersikap menyebalkan, Kakek!!" tukas Jessica menegaskan.

"Sica, kau~"

"Tidak apa-apa, Kakek. Aku bisa mengambilnya sendiri. Yang dikatakan Jessica benar, tamu bukanlah Raja, jadi tidak perlu dilayani." Ucap Minho.

Kakek Justin benar-benar merasa tidak anak pada Minho atas sikap Jessica, tapi dia juga tidak bisa menyalakannya. Dia bisa memaklumi, lagipula yang Kakek Justin lakukan hanya untuk mengajari cucunya itu bagaimana caranya memperlakukan calon suaminya, karena dia harus terbiasa.

"Minho, jangan diambil hati. Jessica memang sangat keras kepala. Dia tidak suka diperintah, jadi kau harus maklum ya." Ucapnya lebih sesal.

Mira menautkan alisnya. Kemudian dia berbisik pada ibunya. "Ma, mungkinkah Kakek tua itu berencana menjodohkan cucu kesayangannya itu dengan pria bermarga Kim ini?" tanya Mira berbisik.

Davina menggeleng. "Mama, sendiri tidak tahu. Tapi Mama rasa begitu." Jawab Davina.

Obrolan mereka didengar jelas oleh Jessica. Ternyata bukan hanya dirinya saja yang merasa, tapi mereka berdua juga. Bukankah Jessica sudah memberi peringatan pada Kakeknya, tapi kenapa dia tidak mau mendengarnya? Wah, dia benar-benar sedang dalam masalah besar.

Deru suara mobil memasuki halaman luas kediaman Valerie, menyita perhatian semua orang yang sedang berkumpul di meja makan, Jessica terutama. Tanpa menghiraukan semua orang yang ada di sana, dia buru-buru bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja. Orang yang dia tunggu-tunggu akhirnya datang juga.

Kakek Valerie juga terlihat bangkit dari kursinya lalu menyusul Jessica. Dia sangat penasaran siapa sebenarnya yang datang, sampai-sampai Jessica begitu antusias menyambutnya. Dari jarak lima meter, dia melihat Jessica yang sedang berpelukan dengan seorang pria. Tapi Kakek Justin sendiri tidak tahu siapa pria itu, belum terlihat seperti apa parasnya.

Menyadari kedatangan Kakek Justin, pria itu tak lain dan tak bukan adalah Luhan melepaskan pelukan Jessica, lalu pandangannya bergulir pada pria tua tersebut.

"Lama tidak bertemu, Tuan Besar Valerie," ucap Luhan menyapa.

Glukk...

Sudah payah Kakek Justin menelan salivanya. Dia memperhatikan penampilan Luhan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tubuhnya dalam balutan kemeja putih lengan terbuka yang dipadukan dengan rompi hitam berleher tinggi, celana jeans yang senada dengan rompi hitamnya.

Setelah bertahun-tahun, ini pertama kalinya mereka bertemu kembali. Begitu banyak perubahan yang dia lihat pada pria itu. Tatapan dingin itu, membuat Kakek Justin merasa seperti terkubur di dalam lautan es yang dingin dan membekukan. Membuat bulu kuduknya tiba-tiba berdiri.

"Ka...Kau, Luhan?" ucap Kakek Justin memastikan.

Luhan mengangguk, membenarkan pertanyaan pria tua itu. "Ya, ini aku. Ternyata ingatanmu masih tajam juga, Kakek Tua."

"Tentu saja. Lagipula mana mungkin Kakek bisa melupakanmu begitu saja, apalagi kau pernah berjasa dalam keluarga ini untuk menjaga dan melindungi, Jessica. Lu, matamu. Apa yang terjadi pada Mata kananmu? Kenapa bisa seperti ini?" tanya Kakek Justin melihat benda hitam bertali menutup mata kanan Luhan.

Namun tidak aja jawaban dari Luhan. Yang menandakan jika dia tidak ingin membahas apapun perihal yang terjadi pada mata kanannya. Dan kediaman Luhan membuat Kakek Justin berhenti bertanya, apalagi ketika melihat sorot mata tajamnya yang menatapnya tidak suka.

"Kau datang tepat waktu. Aku masuk, kita makan malam sama-sama." Ajak Kakek Justin pada Luhan.

Jessica mengangguk. Dengan manja dia memeluk lengan terbuka Luhan. "Jangan diam saja, ayo masuk kita makan malam sama-sama." Ucapnya dan dibalas anggukan oleh Luhan. Mereka berdua kemudian berjalan beriringan memasuki kediaman mewah Valerie.

"Tidak ada yang berubah dengan rumah ini. Semua masih sama seperti terakhir kali aku menginjakkan kakiku disini." Ucap Luhan ditengah langkahnya.

"Mansion ini dirancang langsung oleh mendiang Nenekku, jadi mana mungkin Kakek mau merubahnya. Apalagi ini adalah satu-satunya peninggalan nenek yang penuh kenangan bersama Kakek. Kakek, sangat mencintai mendiang istrinya, bahkan dia sampai membuat patung lilin untuknya sebagai bukti betapa besar cinta yang dia miliki untuknya." Ujar Jessica panjang lebar.

Luhan mengangguk. "Ya, aku sudah mendengarnya. Dan ini kedua kalinya kau menceritakannya padaku."

Jessica menoleh. "Benarkah? Bagaimana aku bisa lupa?"

"Dasar pikun." Ucap Luhan sambil mencubit hidung mancung Jessica dengan gemas.

Wanita itu terkekeh. Memuat Luhan semakin gemas, untung di rumah ini banyak orang. Jika tidak, mungkin dia sudah menyerangnya. Luhan benar-benar tidak tahan melihat ekspresi menggemaskan wanitanya ini.

"Ya Tuhan, apakah aku sedang melihat seorang Adonis?" ucap Mira bergumam.

Mira terpesona begitu Luhan muncul bersama Jessica. Bahkan dia sampai tidak berkedip sama sekali, dan pandangan Mira tak lolos sedikitpun darinya. Pesona Luhan benar-benar mampu membuat Mira terpesona.

"Ma, siapa dia? Kenapa dia tampan sekali? Mama, aku mau dia." Ucap Mira.

"Mama, juga tidak tahu. Tapi Mama rasa dia adalah kekasih baru wanita itu, lihat saja tangannya yang tidak lepas dari lengannya." Jawab Davina.

Pandangan Mira bergulir pada lengan Luhan yang sedang di peluk oleh Jessica dan mendecih sebal."Cih, dasar tukang pamer. Awas saja nanti, pasti aku rebut dia darinya, biar tau rasa!!" tukas Mira.

"Jaga ucapanmu, jangan keras-keras, bagaimana kalau dia sampai mendengarnya, bisa-bisa kita terusir keluar darah rumah ini!!" sahut Davina.

Mira menghela napas. Kenapa dia harus hidup dibawah kendali orang lain sih? Dan Kenapa ibunya begitu lelet dalam merebut harta milik keluarga Valerie? Toh Tuan Besar Valerie sudah tua, tinggal menjebaknya dan mendapatkan tanda tangannya, beres bukan? Tapi ibunya terlalu membuang-buang waktu.

Derap langkah kaki seseorang yang datang mengalihkan perhatian Minho. Lantas dia menoleh dan alangkah terkejutnya dia saat melihat siapa gerangan yang berdiri dihadapannya tersebut. Dengan segera dia berdiri lalu membungkuk di depan Luhan.

"Tuan..."

xxx

Bersambung

1
Ibu negara
Luar biasa
Radya Arynda
semangaat up
Wisteria
nah begini dong dapet selingkuhan yg masih perjaka biar beda
Ellnara: Soalnya aku gak suka yang udah bangkotan kakak 🤣🤣
total 1 replies
Rhine Languju
anjay
Radya Arynda
semangaaat💪💪💪💪
Azalea New
Luar biasa
Naura Pulungan
muncul jg y Suketi d sini, dikirain cmn d cerita y Aster nathan yg ada model hantu ke gtuan
Shinta Dewiana
tamatnya tanggung serunya....masih kurang greget..
Ellnara: Masih lanjut kok kak
Ellnara: belum tamat kakak, ini masih gantung
total 2 replies
Shinta Dewiana
wah siapa tu lagi ya..
Siti Masitah
binguung
Shinta Dewiana
musuh baru lagi kah
Shinta Dewiana
anak luhan juga aneh abis data aja heboh enggak menentu iiiyyyyuuuu
Ellnara: Biar gak tegang kak, mafia juga manusia 🤣🤣
total 1 replies
Shinta Dewiana
heh kasar banget luhan,,ck
Shinta Dewiana
luhan menyebalkan
Shinta Dewiana
aneh...bisa2nya asik nonton sementara bosnya hampir mati..cih
Shinta Dewiana
his...luhan bisanya kena tembak...terlalu menyepelekan musuh..
Shinta Dewiana
tinggal alyssa ni yg blm di kerjain..
Shinta Dewiana
daniel bener2 binatang adiknya sendiripun di jual
Shinta Dewiana
syukurlah sica dtg...jeslyn terlalu lemah gmn mau balas dendam huh..
Shinta Dewiana
luhan goblok ngapain pula mau di pukulin spi babak belur...ck
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!