Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SMA TRIBUANA
Pagi pun tiba dimana semua aktivitas semua orang dimulai sama dengan halnya anak sekolah sama halnya dengan yang dilakukan Lila yang mengawali pagi harinya di sekolah lain yaitu sekolah Tribuana. Lila adalah siswa sekolah pindahan dari SMA Trisakti karena mengikuti papahnya yang pindah tugas ke bandung akhirnya dia dan keluarganya pun pindah ke jakarta. Saat ini Lila kelas 12 masa-masa dimana dia sudah harus berfikir mau melanjutkan pendidikan yang lebih serius.
"Lila". Panggil Indri. Lila menengok ke arah suara dan melambaikan tangan menyapa sahabatnya yang dari kecil selalu bersamanya meski beda kota.
"Indrii akhirnya gue bisa nginjekin kaki di sekolah ini". Ucap Lila merasa bangga karena SMA TRIBUANA adalah sekolah terkenal dan terfavorit di jakarta.
"Biasa aja gak usah lebay udah yuk masuk ntar kita telat lagi". Ajak Indri pada Lila.
Kelas 12 IPA
Jangan diragukan lagi suara berisik dan ricuh berasal dari kelas 12 IPA ini.
"Bhaaaaaaaaaaa"
"Kocak luuu masa kayang kayak gituhhh"
"Sotoy jangan buang-buang waktu gue"
"Jangan berisik ada Bu hanum". Ujar seorang siswa yang melihat kedatangan Bu hanum yaitu wali kelas 12 IPA.
"Pagi anak-anak". Sapa Bu hanum pada siswa siswinya.
"Pagi buk". Jawab mereka secara bersamaan.
"Ibu makin hari makin cantik aja buk". Ujar satu siswa yang terkenal kocak di dalam kelas itu. Bu hanum yang mendengar itu tersipu malu mendengar ucapan siswanya ini. "Oh yah anak-anak ada kabar gembira buat kalian kalo sekarang kita kedatangan teman baru dari bandung nak silahkan masuk". Suruh Bu hanum kepada siswi yang masih berada di luar kelas.
Tap tap tap
Suara langkah kaki siswi yang sekarang bejalan ke dalam kelas dan sudah berdiri di depan kelas yang lebih mengejutkan lagi adalah siswi ini berdiri tepat di depan seorang siswa yang terkenal berwibawa, dingin, dan yang paling penting tampan.
"Silahkan nak perkenalkan dirimu". Ucap Bu hanum kepada gadis itu.
"Baik Bu, perkenalkan nama saya Lila angelia saya pindahan dari SMA TRISAKTI di bandung senang bertemu sama kalian semoga kita bisa berteman baik". Ucap Lila memperkenalkan dirinya di depan semua siswa siswi yang ada di dalam kelas.
"Lila aku boleh manggil kamu ila gak kalo gak sih sayang". Ucap Rizki siswa Terpede di kelas 12.
Lila sedikit tersenyum mendengar ucapan Rizki tadi. Melihat pemandangan indah di depan matanya Devan pria tampan ini kini mengukir senyumnya selebar mungkin melihat senyuman dari bibir Lila yang sangat indah.
Kringggggg......
Bel istirahat berbunyi Lila sedang memasukkan buku ke dalam tasnya kemudian dia mengambil haneponenya tiba-tiba ada satu notifikasi berasal dari Instagram.
"Oh my God gue di follback". Ujar Lila dengan penuh kesenangan.
Disis lain Devan merasa geli sendiri melihat tingkah Lila yang begitu senang.
..........
Jam 12.00 adalah dimana jam yang di tunggu-tunggu para siswa dan siswi.
"Lila pulang bareng yuk". Ajak Daniel seorang lelaki yang tiba-tiba ada dihadapannya.
"Makasih tapi gue bawa mobil". Ucap Lila sambil menunjuk mobilnya yang berada di parkiran.
"Gak papa ntar gue nyuruh bodyguart gue aja yang bawa ". Ucap Daniel tidak putus asa mengajak Lila.
"Kapan-kapan aja yah gue soalnya abis ini mau ke suatu tempat dulu ntar gue ngerepotin Lo".
Ucap Lila menolak.
"Oh yah udah tapi janji yah bakal pulang bareng". Ujar Daniel.
"Iyah gue janji, yah udah gue duluan yah". Ucap Lila sambil melangkah berjalan meninggalkan Daniel.
..........
"Hallo mah Iyah Devan bakal pulang abis ini soalnya Devan lagi di cafe". Ucap Devan menjawab panggilan telepon dari mamahnya.
Tut
Sambungan telepon dimatikan Devan berjalan menuju meja yang kosong. Dan tiba-tiba terdengar suara keributan di ujung mejanya. Devan melihat ke arah sana dan menghampiri keributan itu.
"Lo yang bohong gue jelas-jelas belinya kemaren 100 ribu". Ucap Lila yang sudah terlihat begitu emosi.
"Gue gak mau tau kalo Lo harus bayar ke gue 1 juta karena Lo udh tanda tangan dia atas materai". Ucap gadis yang sedang bertengkar dengan Lila.
"Mbak saya mohon jangan bertengkar di sini kasian pelanggan yang lain terganggu". Ucap salah satu barista cafe tersebut.
Devan yang melihat keberadaan Lila langsung menarik tangannya dan membawa Lila keluar dari cafe itu.
Kini Devan membawa Lila ke parkiran. Lila yang merasa dirinya di tarik paksa oleh seorang langsung menghentakkan tangannya.
"Lo gak usah sok akrab yah". Ucap Lila yang mengetahui bahwa lelaki yang pernah bertemu dan menghadangnya di tengah jalan.
"Emang siapa juga yang mau akrab sama Lo gak usah geer yah" Ucap Devan sambil menyentil kening Lila.
Sebaliknya Lila yang mendapat perlakuan tersebut dia langsung memukul bahu Devan.
"Sembarangan Lo yah nyentil-nyentil kening gue". Ucap Lila sambil mengerucutkan bibirnya.
Melihat tingkah liar membuat Devan terkekeh
"Ngapain Lo ketawa-ketawa". Sinis Lila
"Lo lucu juga yah". Ucap Devan.
"Apa Lo bilang?" Tanya Lila yang pura-pura tidak mendengar ucapan Devan.
"Gak ada pengulangan, oh yah siapa nama Lo?". Tanya Devan
"Hah?" Kaget Lila
"Nama Lo siapa?" Ucap Devan
"E ee nama gue Lila". Jawab Lila kikuk tak tau apa yang terjadi kepadanya yang membuat Lila grogi.
"Gak usah nervous juga kali sama gue santai aja, nama gue Devan". Ucap Devan sambil menjulurkan tangannya dan di sambut Lila dengan ragu.
"Lo kenapa bisa berantem sama cewek tadi?" Tanya Devan sedikit penasaran.
"Dia udah ngebohongin gue, gue mau beli barang trus kata dia ini harganya cuma 100 ribu yah udah gue transfer ke dia trus dia malah ngajak gue ketemu dia bilang kalo barangnya 1 juta, lah gue gak terima lah dia ngebohongin gue". Cerita Lila pada Devan.
"Cuma gara-gara itu Lo berantem?" Tanya Devan lagi.
"Iya". Jawab Lila singkat.
"Mau pulang bareng gak?" Ajak Devan kepada Lila. Lila sedikit bengong dan kemudian dia menerima tawaran Devan.
"Trus mobil gue gimana?" Tanya Lila karena dia membawa mobil dan berfikir jika dia pulang bersama Devan lantas mobilnya gimana.
"Udah tenang aja mobil Lo bakal nyampe ke rumah dengan selamat". Jawab Devan dengan santai. Lila hanya mengerjakan matanya lagi-lagi Devan membuat jantungnya berdebar karena secara tiba-tiba Devan mengelus kepalanya dan kemudian menarik tangannya untuk berjalan menuju mobil sport milik Devan. Di dalam mobil keduanya sama-sama terdiam dan tak ada yang memulai percakapan. Beberapa menit kemudian Devan berkata " gue mau minta nomer hp Lo". Ucap Devan tetapi matanya tetap fokus ke depan.
"Bu buat apa?" Tanya Lila
"Kepo udah kasih gue cepetan". Perintah Devan tak sabaran.
"Yah udah nih" pasrah Lila memberikan nomor hpnya kepada Devan.
"Thanks". Ucap Devan dan keduanya kembali larut dalam pikiran masing-masing.