***^^ Cerita ini adalah kisah nyata. Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
Malam harinya keluarga itu duduk berkumpul di meja makan, Rama asyik berbicara sedangkan Yulia dan Angga kebanyakan diam tak ada yang mengeluarkan kata.
" Oh Ya sayang..Tadi sewaktu mas baru pulang kerja dan kalau mas gak salah lihat, kamu habis nangis ya ? Kelihatan sekali dari mata kamu yang memerah dan bengkak. " Ucap Rama di sela-sela makan mereka.
" Oh,, Aku tadi lagi kangen aja sama Ayah dan Ibu di kampung mas. " Jawab Yulia berusaha menyembunyikan kegugupannya.
" Oh..gitu. Nanti kalau mas ada libur kita pergi kesana ya. Kita tengok Papah dan Mamah. Sekalian kita siapkan hadiahnya mulai dari sekarang. " Rama berkata sembari tersenyum misterius.
" Hah !! Hadiah apa mas ? Tanya Yulia dengan heran, sedangkan Angga hanya diam tidak perduli.
" Apa lagi kalau bukan Cucu.,, kita berikan mereka hadiah cucu. " Jawab Rama sambil tertawa.
Brak...!!!
Seketika Angga meletekkan gelas bekas minumnya ke atas meja dengan kencang.
" Aku sudah selesai. " Ucapnya sembari melangkah masuk ke dalam kamarnya.
" Ada apa sih anak itu, aneh. " Ujar Rama sembari menggelengkan kepalanya, sedangkan Yulia hanya diam saja.
" Bagaimana menurutmu sayang ? " Tanya Rama.
" Apanya Mas ? " Jawab Yulia dengan wajah terlihat bingung.
" Itu Soal anak. " Jawabnya singkat.
" Aku sih iya aja,, aku malah seneng kalau bisa cepat hamil. " Jawab Yulia tersenyum ke arah suaminya.
" Makasih ya sayang.," Jawab Rama yang hanya di jawab anggukan oleh istrinya.
sedangkan Angga, saat ini tengah berbaring di ranjangnya sembari menatap ke langit-langit kamarnya.
" Apa mungkin aku jatuh cinta dengan Mamah Yulia ? Hufh. !! Kenapa jadi seperti ini. " Ucap Angga dalam hati.
Setelah itu ia kembali meneruskan kata-katanya
" Sudah seperti ini,,, aku sudah tak bisa mundur lagi. Karna..jika aku bisa mundur, pasti aku sudah mundur dari dulu. "
*********
3 Bulan telah berlalu, perasaan Angga terhadap ibu tirinya semakin besar. Namun, Sang ibu tiri selalu menghindar.
Sedangkan Rama ? Rama juga semakin dekat dengan mantan kekasihnya. Tak jarang ia dan mantan kekasihnya selalu menghabiskan waktu berdua.
Seperti saat ini , siang hari waktunya istirahat makan. Rama memutuskan pergi ke rumah Siska untuk makan siang di sana.
" Gimana mas masakanku ? Sesuai dengan lidah kamu gak ?" Tanya sinta dengan mata yang berbinar menatap ke arah Rama.
" Benar-benar enak ini Sis,, bisa-bisa aku sering datang kerumahmu hanya untuk makan saja. " Ucap Rama sembari tertawa.
" Datang saja kesini gak papa loh mas, aku malah seneng kalau kamu datang kesini. " Jawab Siska sembari mengedipkan matanya dengan genit ke arah Rama.
" Kamu serius ? kamu memperbolehkanku sering-sering datang kemari ? " Tanya Rama Dengan menatap ke arah mata Siska dengan intens.
" Tentu saja,, kenapa tidak." Ucap Siska sembari berjalan dan duduk di pangkuan Rama.
Sedangkan Rama yang mendapat perlakuan mendadak dari Siska di buat shock di tempatnya. Karna..selama 3 bulan ini mereka hanya dekat sebagai teman mengobrol dan teman makan. Rama tak menyangka jika siska akan berani seperti ini. Namun,, tidak bisa di pungkiri jika Rama juga senang dengan perlakuan Siska yang tidak malu-malu.
" Apakah kamu tau ? Kamu tengah membangunkan sesuatu." Ucap Rama dengan suara serak.
" Bagus kalau begitu " Jawab Siska sembari jari lentiknya mengelus jakun rama naik turun secara beraturan.
" Hentikan Siska.,, Jangan menggodaku. Aku sudah beristri. " Rama berkata sembari memejamkan matanya, ia menahan gejolak yang membakar dirinya.
" Jangan bohongi perasaanmu Rama, Aku tau kamu masih mencintaiku. " Siska berucap sembari mengecup bibir Rama dengan cepat.
" Kau.,, sepertinya memang minta di hajar. "
Rama mengangkat tubuh Siska lalu ia hempaskan di sofa begitu saja.
" Ternyata kamu masih suka bermain dengan kasar Sayang..." Ucap Siska dengan senyum menyeringainya.
" Iya..dan ini semua gara-gara kamu !! Ucap Rama sembari melepaskan baju Siska dan juga bajunya sendiri. Kemudian ia mulai memelakukannya dengan kasar.
Namun Siska berbeda dengan Yulia, Jika Yulia akan berteriak dan menangis. sedangkan Siska akan berteriak karna merasakan kepuasaan yang tidak bisa ia gambarkan.
" Ahhh...!!! Sayang !! Lebih keras lagi, lebih kencang lagi. " Ucap Siska di tengah-tengah gempuran Rama pada dirinya.
" Ahh. !! Kau sungguh luar biasa sayang. Aku akan membuatmu melayang hingga ketagihan oleh permainanku. " Rama berkata sembari menumbuk Siska dari belakang dengan kuat.
Siang itu sekitar kurang lebih 2 jam, Mereka melakukannya dengan penuh gairah dan saling berteriak memanggil nama satu sama lain. Maklum saja, rumah Siska jauh dari pemukiman warga, jadi mereka bebas jika mau berbuat apa saja.
*********
Malam harinya, Yulia keluar dari kamar karna merasakan haus yang melilit di tenggorokan
Dia berjalan sembari mengendap-endap, menengok ke kiri dan ke kanan. Setelah di rasa cukup aman, ia melanjutkan langkahnya kembali menuju dapur lalu membuka pintu kulkas dan mengambil sebuah minuman dingin lalu meneguknya.
Ia benar-benar tidak ingin bertemu secara berduaan dengan anak tirinya yang sengaja ia hindari selama 3 bulan ini.
Namun ketika ia menutup pintu kulkas , tiba-tiba Angga muncul dan memeluknya dari belakang..
Greb..!!!!
Yulia kaget bukan main ketika aroma dari tubuh seseorang yang ia hindari selama 3 bulan ini sudah ada di belakangnya dan memeluk tubuhnya.
" Angga lepas !! Apa-apaan kamu !! " bentak Yulia dengan kencang setelah ia di kejutkan oleh Angga yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.
Ia benar-benar takut jika aksi Angga akan di lihat oleh bik ijah atau justru di lihat oleh Rama sendiri, bisa-bisa hidupnya akan tamat. Meskipun Angga adalah anak tirinya, Apa lagi Angga sudah dewasa.
Yulia juga mengetahui jika Angga kemungkinan besar menyimpan perasaan padanya. Dia bukanlah wanita bodoh yang tidak mengetahui apa pun. Apa lagi saat ini Angga memeluk dirinya di tengah malam begini, bisa menimbulkan fitnah dan Yulia tidak mau itu terjadi
" Tidak mau !! Kenapa kamu menghindariku ,, Hem...ibuku sayang. ??" Tanya Angga sembari mengecup tengkuk Yulia dari belakang.
" Brengsek !! Kamu mau perbuatanmu ini ketahuan sama Bik ijah, lalu di laporkan sama Ayahmu. !! Hardik Yulia dengan marah karna merasa anak tirinya semakin berani dan semakin terang-terangan.
" Biarkan saja. Aku tidak perduli" Ucapnya dengan santai.
Karna merasa geram, Yulia menginjak kaki Angga begitu saja. Sehingga mau tidak mau Angga melepaskan pelukannya.
Setelah itu Yulia berlari dengan cepat menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamarnya sembari mengunci pintu.
Sedangkan Angga hanya tertawa saja melihat Yulia kabur darinya dengan berlari menaiki anak tangga.
Angga membuka kulkas dan mengambil botol air yang terdapat bekas bibir Yulia disana, ia tersenyum smirk lalu meminum air dari botol itu yang hanya sisa setengahnya.
" Dengan begini, sama hal nya dengan aku merasakan bibirmu " Ucapnya dengan tertawa dan kembali berjalan masuk ke dalam kamarnya.
**********