***^^ Cerita ini adalah kisah nyata.
Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata, serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Yulia Kinanti, wanita cantik asal desa yang menikah dengan seorang laki-laki dewasa asal kota yang bernama Rama Bagaskara 45 tahun. setelah mereka menikah, Yulia di boyong ke rumah suaminya yang ada di kota.
Namun siapa sangka, sang suami ternyata mempunyai anak laki-laki yang sudah dewasa, dia bernama Dewangga Arya Bagaskara 23 tahun yang seorang mahasiswa.
Dewangga Jatuh hati terhadap ibu tirinya sejak pertama kali melihatnya. namun, Angga berusaha untuk menahannya dan melupakannya, akan tetapi rasa itu tidak bisa di hilangkankan dan justru semakin besar. membuat Angga gila dan melakukan banyak cara untuk mendapatkan hati ibu tirinya. bagaimana kah kisah mereka selanjutnya. ? yuk terus ikuti ceritanya ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
Malam harinya keluarga itu duduk berkumpul di meja makan, Rama asyik berbicara sedangkan Yulia dan Angga kebanyakan diam tak ada yang mengeluarkan kata.
" Oh Ya sayang..Tadi sewaktu mas baru pulang kerja dan kalau mas gak salah lihat, kamu habis nangis ya ? Kelihatan sekali dari mata kamu yang memerah dan bengkak. " Ucap Rama di sela-sela makan mereka.
" Oh,, Aku tadi lagi kangen saja sama Ayah dan Ibu di kampung mas. " Jawab Yulia berusaha menyembunyikan kegugupannya.
" Oh..gitu. Nanti kalau mas ada libur kita pergi kesana ya. Kita tengok Papah dan Mamah. Sekalian kita siapkan hadiahnya mulai dari sekarang. " Rama berkata sembari tersenyum misterius.
" Hah !! Hadiah apa mas ? " Tanya Yulia dengan heran, sedangkan Angga hanya diam tidak perduli.
" Apa lagi kalau bukan cucu. kita berikan mereka hadiah cucu. " Jawab Rama sambil tertawa.
Brak...!!!
Angga yang tengah minum, seketika meletekkan gelas yang dia pegang ke atas meja dengan kencang.
" Aku sudah selesai. " Angga bangkit dari kursi, dan berlalu pergi dari sana.
" Ada apa sih dengan anak itu, aneh sekali. " Ujar Rama sembari menggelengkan kepala. sedangkan Yulia, hanya diam dan menundukkan kepalanya.
" Bagaimana menurutmu sayang ? " Tanya Rama.
" Apanya Mas ? " Jawab Yulia dengan wajah terlihat bingung.
" Itu Soal anak. " Jawabnya singkat.
" Aku sih iya aja,, aku malah seneng kalau bisa cepat hamil. " Jawab Yulia tersenyum ke arah suaminya.
" Makasih ya sayang.," Jawab Rama yang hanya di jawab anggukan oleh istrinya.
Sedangkan Angga, saat ini tengah berbaring di ranjangnya sembari menatap ke langit-langit kamar.
" Apa mungkin aku jatuh cinta dengan mamah Yulia ? Kenapa jadi seperti ini. " Ucap Angga dalam hati.
" Sudah seperti ini, aku sudah tidak bisa mundur lagi. Karna..jika aku bisa mundur, pasti aku sudah mundur dari dulu. "
*********
Tiga bulan telah berlalu, perasaan Angga terhadap ibu tirinya semakin membesar. Namun, Sang ibu tiri selalu menghindar. Bahkan kini Yulia sangat jarang keluar dari kamarnya. Wanita itu sangat enggan, jika harus bertemu dengan Angga, yang menurutnya sangat kurang ajar.
Sedangkan Rama ? Rama juga semakin dekat dengan mantan kekasihnya. Tak jarang ia dan mantan kekasihnya selalu menghabiskan waktu berdua.
Seperti saat ini , siang hari waktunya istirahat makan. Rama memutuskan pergi ke rumah Siska untuk makan siang di sana.
" Gimana mas masakanku ? Sesui dengan lidah kamu gak ?" Tanya sinta dengan mata yang berbinar menatap ke arah Rama.
" Benar-benar enak ini Sis,, bisa-bisa aku sering datang kerumahmu hanya untuk makan saja. " Ucap Rama sembari tertawa.
" Datang saja kesini gak papa loh mas, aku malah seneng kalau kamu datang kesini. " Jawab Siska sembari mengedipkan matanya dengan genit ke arah Rama.
" Kamu serius ? kamu memperbolehkanku sering-sering datang kemari ? " Tanya Rama Dengan menatap ke arah mata Siska dengan intens.
" Tentu saja,, kenapa tidak." Ucap Siska sembari berjalan dan duduk di pangkuan Rama.
Sedangkan Rama yang mendapat perlakuan mendadak dari Siska di buat shock di tempatnya. Karna..selama tiga bulan ini mereka hanya dekat sebagai teman mengobrol dan teman makan. Rama tak menyangka jika siska akan berani seperti ini. Namun,, tidak bisa di pungkiri jika Rama juga senang dengan perlakuan Siska yang tidak malu-malu.
" Apakah kamu tau ? Kamu tengah membangunkan sesuatu." Ucap Rama dengan suara serak.
" Bagus kalau begitu " Jawab Siska sembari jari lentiknya mengelus jakun rama naik turun secara beraturan.
" Hentikan Siska.,, Jangan menggodaku. Aku sudah beristri. " Rama berkata sembari memejamkan matanya, ia menahan gejolak yang membakar dirinya.
" Jangan bohongi perasaanmu Rama, Aku tau kamu masih mencintaiku. " Siska berucap sembari mengecup bibir Rama dengan cepat.
" Kau.,, sepertinya memang minta di hajar. "
Rama mengangkat tubuh Siska lalu ia hempaskan di sofa begitu saja.
" Ternyata kamu masih suka bermain dengan kasar Sayang..." Ucap Siska dengan senyum menyeringainya.
" Iya..dan ini semua gara-gara kamu !! Ucap Rama sembari melepaskan baju Siska dan juga bajunya sendiri. Kemudian ia mulai memelakukannya dengan kasar.
Namun Siska berbeda dengan Yulia, Jika Yulia akan berteriak dan menangis. sedangkan Siska akan berteriak karna merasakan kepuasaan yang tidak bisa ia gambarkan.
" Ahhh...!!! Sayang !! Lebih keras lagi, lebih kencang lagi. " Ucap Siska di tengah-tengah gempuran Rama pada dirinya.
" Ahh. !! Kau sungguh luar biasa sayang. Aku akan membuatmu melayang hingga ketagihan oleh permainanku. " Rama berkata sembari menumbuk Siska dari belakang dengan kuat.
Siang itu sekitar kurang lebih 2 jam, Mereka melakukannya dengan penuh gairah dan saling berteriak memanggil nama satu sama lain. Maklum saja, rumah Siska jauh dari pemukiman warga, jadi mereka bebas jika mau berbuat apa saja.
*********
Malam harinya, Yulia keluar dari dari kamarnya. Wanita itu merasakan haus yang melilit di tenggorokan.
Dia berjalan menuruni anak tangga sembari mengendap-endap, menengok ke kiri dan ke kanan. Setelah di rasa cukup aman, ia melanjutkan langkahnya menuju dapur.
Yulia membuka kulkas, lalu mengambil satu minuman dingin. Setelah membuka tutupnya, dia meneguk minuman itu hingga habis tak tersisa.
Setelah selesai mengobati rasa hausnya, wanita itu memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Namun, ketika dia selesai menutup pintu kulkas , tiba-tiba Angga muncul dan memeluknya dari belakang..
Grebbb..!!!!
Yulia kaget bukan main, mencium aroma dari tubuh seseorang yang sengaja ia hindari selama tiga bulan ini, tiba-tiba muncul di belakang dan memeluk tubuhnya.
" Angga lepas !! Apa-apaan kamu !! " bentak Yulia dengan geram.
Ia benar-benar takut jika aksi Angga akan di lihat oleh bik Ijah atau justru di lihat oleh Rama sendiri, bisa-bisa hidupnya akan tamat. Meskipun Angga adalah anak tirinya, namun berpelukan dalam posisi seperti ini adalah hal yang sangat tidak wajar. Apa lagi Angga sudah dewasa.
Yulia juga mengetahui jika Angga kemungkinan besar menyimpan perasaan padanya. Dia bukanlah wanita bodoh yang tidak mengetahui apa pun. Apa lagi saat ini Angga memeluk dirinya di tengah malam begini, bisa menimbulkan fitnah dan Yulia tidak mau itu terjadi
" Tidak mau !! Kenapa kamu menghindariku ,, Hem...ibuku sayang. ??" Tanya Angga sembari mengecup tengkuk Yulia dari belakang.
" Brengsek !! Kamu mau perbuatanmu ini ketahuan sama Bik ijah, lalu di laporkan sama Ayahmu. !! " Hardik Yulia dengan marah, dia merasa anak tirinya semakin berani dan semakin terang-terangan.
" Biarkan saja. Aku tidak perduli" Ucapnya dengan santai.
Karna merasa geram, Yulia menginjak kaki Angga begitu saja. Sehingga mau tidak mau Angga melepaskan pelukannya.
Setelah itu, Yulia berlari dengan cepat menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamarnya sembari mengunci pintu.
Sedangkan Angga, dia hanya tertawa saja, melihat Yulia kabur dari dirinya.