siapa yang tidak kenal dengan kenzo putra aditama,putra pertama dari empat bersaudara yang di nobatkan sebagai keluarga kaya nomor satu di kota itu yang mendirikan berbagai cabang perusahaan dan juga bisnis putra dari pasangan bagas aditama dan juga rina marcelia ,kenzo di kenal sebagai mafia berdarah dingin yang memiliki sisi gelap yang kejam tanpa ampun,pria berusia 29 tahun itu juga di kenal anti pada wanita,bahkan wanita yang berani mendekati nya akan berakhir di rumah sakit,karena itulah sampai saat ini ia masih bertahan sendiri,namun pertemuan nya dengan seorang gadis yang di datang kan oleh seorang asisten kepercayaan nya membuat sosok jiwa iblis kenzo terpatahkan karena keberanian gadis itu dalam menghadapi kenzo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zatil fadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8 amel dan radit bertindak
Malam pun tiba
setelah lelah berkeliling disekitaran rumah itu,shiren dan nara memutuskan untuk membantu para maid menyiapkan makan malam,padahal para maid di sana sudah melarang nara untuk tidak membantu,namun nara tak ingin hanya duduk diam tanpa melakukan apapun di rumah itu,sehingga ia memasak sesuatu untuk orang rumah
"aunty,apa yang harus shiren bantu?"tanya shiren berdiri di sebelah nara yang tengah sibuk dengan alat masak nya yang di bantu oleh para maid untuk menyediakan peralatan yang diperlukan oleh nara
"tidak sayang,kamu duduk saja,biar aunty yang menyelesaikan masakan aunty"
"tidak aunty,shiren juga ingin bantu"
"baiklah,tolong cicipi ini"nara mengambil sedikit kuah yang ia masak,dan menyodorkan nya ke pada shiren
"bagaimana?"tanya nara
Shiren tersenyum senang
"ini sangat enak tante,oma dan opa pasti suka"
"benarkah?"tanya nara dengan berbinar
Shiren mengangguk cepat
Tak jauh dari sana,amel dan dan sang adik tengah berdiri berdecak pinggang menyaksikan nara bersama shiren yang tengah memasak bersama
"kau memikirkan hal yang sama dit?"tanya amel dengan senyum licik nya,radit mengangguk cepat
"baiklah,ikut kakak"
Kedua nya melangkah menghampiri nara dan juga shiren
"apa yang kalian lakukan?"tanya amel ketus
"kalian tidak lihat,jika orang berada di dapur apa yang akan mereka lakukan?"ucap nara yang juga dengan ketus nya
"sungguh menjengkelkan"
"shiren,ayo kita siapkan makan malam nya,kita tinggal hidangkan saja di atas meja"
Nara langsung melangkah mengabaikan kedua nya yang masih menatap nara tak suka,ia membawa semangkuk sup,dan shiren membawa sepiring tumisan udang sedangkan maid yang lainnya menyiapkan lauk lainnya yang sudah di masak oleh nara,dengan tersenyum sinis,radit mengulurkan kaki nya,dan berakhir nara tersandung sehingga kuah sop yang masih mengeluarkan asap itu berhamburan ke lantai,dan mengenai lengan shiren yang berada tak jauh dari dirinya
"auh panas,aunty panas,tolong aunty"teriak shiren mengibas-ngibaskan tangan nya yang tampak mulai memerah,nara langsung beranjak bangkit
"ya tuhan sayang,kamu tidak apa-apa,maafkan aunty"ucap nara panik,yang langsung meraih tangan shiren,ia tak menghiraukan tangan nya yang ikut melepuh
"panas aunty,ini sangat pedih" rintih shiren yang mulai meneteskan air mata nya
Amel dan radit mendadak jadi panik,padahal mereka tidak bermaksud untuk melukai sang keponakan
"ya ampun sayang,tangan kamu melepuh"
Amel langsung ikut menghampiri shiren
"ada apa ini?"tiba-tiba saja suara bariton itu mengagetkan mereka yang tengah di landa kepanikan,amel melihat kenzo datang langsung berakting
"kak lihat lah,kakak ipar menumpahkan sup panas itu ke tangan shiren"
Adu amel,yang langsung membuat kenzo naik pitam,iy langsung menghampiri shiren dan menepis tangan nara dari shiren
"apa yang kau lakukan"teriak kenzo murka,ia langsung menggendong shiren ke kamar nya
"jo,ambilkan kotak obat"
"baik tuan"
Beberapa menit kemudian.
"bagaimana sayang,masih sakit?"
"sedikit dad,dan ini sangat pedih"
"tidak apa,besok akan sembuh,sekarang shiren istirahat ya biar cepat sembuh"
"ia dad"
"tuannn,,,,"tiba-tiba nara datang dengan wajah panik nya
"bagaimana keadaan shiren?"
"ikut saya kamu"
Kenzo langsung menarik lengan nara menuju ke kamar nya,ia tak peduli walaupun nara berteriak dan merintih kesakitan,tiba di kamar,kenzo langsung menghempaskan tubuh nara ke lantai,sehingga nara tersungkur
"aku melukai putri ku,kau ingin mati?"
"maafkan saya tuan,saya benar-benar tidak sengaja"mohon mara dengan mata berkaca-kaca nya,ia benar-sangat merasa bersalah atas kejadian itu
"tetap di kamar dan jangan berani keluar sebelum saya izin kan"
Kenzo langsung melangkah pergi,nara hanya bisa duduk terdiam,ia tidak bisa membantah ataupun membela diri,karena ia tau ia salah karena telah mengajak shiren bergabung di dapur
Diruang makan
"ken,di mana istri mu?,dia tidak kau ajak ikut makan?"tanya sang mama,karena melihat kenzo hanya menuruni tangga seorang diri
"aku mengurung nya di kamar mah,biar dia bisa merenungi kesalahan nya"
Ya,semua orang rumah sudah tau kejadian hari ini,namun tidak banyak yang menyalahkan nara karena mereka tau nara menyayangi shiren dan tidak mungkin melukai anak kecil itu,bahkan para maid yang berada di dapur saat itu ikut merasa bersalah karena tidak membela nara,karena mereka telah di ancam oleh radit dan juga amel
"jangan terlalu keras terhadap istri mu ken,gadis itu tidak mungkin berniat mencelakai shiren"
Papa kenzo tiba-tiba bersuara,radit dan amel saling tatap kedua nya semakin geram kepada nara karena di rumah ini banyak yang membela nara,kenzo menghela nafas berat nya
"bersalah atau tidak,dia tetap harus di hukum pah,karena teledor nya dalam menjaga shiren"
"ya sudah,jangan di perpanjang lagi,sebaik nya kita langsung makan saja"ucap sang mama yang tak ingin terus larut dalam obrolan yang hanya akan membuat kenzo marah,karena ia tau sifat sang anak yang tidak suka di atur dan juga di bantah
"amel,juno tidak pulang lagi malam ini?"tanya sang papa di sela-sela makan nya
"tidak pah,juno sedang mengurus sebuah proyek penting di luar kota pah"
Tuan bagas menghela nafas berat nya,ya juno adalah suami dari amel yang menikah dua tahun yang lalu namun sampai saat ini kedua nya belum di karunia anak dalam pernikahannya karena juno selalu di sibukkan dengan pekerjaan nya dari perusahaan yang tuan bagas percayakan kepada nya
"lain kali minta lah suami mu untuk membagi waktu,dia selalu sibuk bekerja sampai tidak punya waktu untuk istri nya"
"ya pah,amel akan coba bicara dengan juno nanti"
Selang beberapa menit kemudian,acara makan malam telah usai,dan kini mereka akan bersiap-siap untuk memasuki kamar masing-masing,namun tiba-tiba saja shiren berteriak dari tangga
"daddy"
"jangan lari-lari nak,nanti kamu jatuh"
"maaf tuan,nona kecil memaksa untuk keluar,dia selalu menanyakan nona nara"
"tidak apa-apa sus,kamu boleh pergi"
"baik tuan"
"sayang,bagaimana keadaan tangan kamu?"tanya sang oma membelai rambut shiren
Shiren tersenyum sambil menggelengkan kepalanya
"shiren sudah sembuh oma,lihat lah,sudah tidak sakit lagi"
Shiren mengangkat lengan nya
"oa dad,di mana aunty nara kenapa aunty tidak datang ke kamar shiren?"tanya shiren dengan wajah sendunya,kenzo mensejajarkan tubuh nya dengan shiren
"sayang,aunty sudah membuat shiren terluka,jadi biarkan aunty menerima hukumannya"
"no dad,aunty tidak salah,shiren yang salah karena memaksa untuk membantu aunty,padahal aunty sudah melarang shiren"
"tetap saja sayang,aunty teledor dalam menjaga kamu"
"tidak dad,aunty tidak sengaja,bahkan aunty sangat panik saat melihat shiren sakit,mata aunty merah seperti orang yang mau nangis,tolonglah dad,bawa shiren menemui aunty"mohon shiren dengan mata berkaca-kaca nya,inilah yang menjadi kelemahan kenzo,ia tidak bisa melihat gadis kecil nya mengeluarkan air mata,ia menoleh le arah sang mama yang mengangguk sebagai jawaban ia setuju
aq dukung 10000%
ksian nara 😭😭