NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Pria Amnesia

Terpaksa Menikahi Pria Amnesia

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / CEO Amnesia / Cinta Paksa / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reni t

Inara dipaksa untuk menjadi istri ketiga dari pria berusia 45 tahun. Untuk menghindari pernikahan itu, Inara terpaksa menikah dengan pria asing yang sempat ia selamatkan beberapa hari yang lalu.

Tidak ada cinta di dalam pernikahan mereka. Pria tersebut bahkan tidak mengingat siapa dirinya yang tiba-tiba saja terbangun di tempat asing usai mengalami kecelakaan tragis. Meskipun Inara terlepas dari jeratan pria tua yang memaksanya menjadi istri ketiga, tapi wanita itu dihadapkan pada masalah besar yang tengah menantinya di depan.

Siapakah pria asing tersebut sebenarnya? Benarkah ia amnesia atau hanya berpura-pura bodoh demi menghindari masalah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

"Ca-calon suami?" tanya Juragan Rusli menatap lekat wajah Johan, pria paruh baya itu tidak serta merta percaya begitu saja dengan apa yang diucapkan oleh kedua orang itu. "Saya gak percaya, bisa jadi kamu cuma laki-laki yang dipaksa sama Inara buat pura-pura jadi pacarnya dia biar dia bisa menolak pinangan saya, iya 'kan?"

"Anda tak percaya?" tanya Johan tersenyum lebar, pria itu tiba-tiba mengecup satu sisi wajah Inara membuat wanita itu merasa terkejut. "Gimana, apa Anda masih gak percaya? Anda pikir dia akan diam aja kalau ada cowok yang cium dia kayak gini?"

Inara seketika menoleh dan menatap tajam wajah Johan. Kedua matanya bahkan membulat kesal, mengapa pria itu harus menciumnya segala?

"Dasar sialan, cari kesempatan dalam kesempitan kamu, ya!" batin Inara merasa geram.

Sementara sang Juragan hanya memutar bola matanya kesal. Sepertinya pria itu benar-benar kekasih Inara melihat betapa mesranya mereka berdua. Harapannya untuk menjadikan Inara sebagai istri ketiga pun pupus saat itu juga. Padahal, pria paruh baya itu sudah menginginkannya sejak lama bahkan ketika Inara masih remaja.

"Mendingan Anda pulang, Juragan. Anda cari aja wanita lain buat jadi istri ketiga Anda," pinta Inara seraya mengusap satu sisi wajahnya yang sempat dikecup oleh Johan.

"Tunggu, kalian kumpul kebo?" tanya sang Juragan menatap wajah keduanya tajam.

"Hah? Si-siapa yang kumpul kebo?" tanya Inara terbata-bata seraya menggaruk kepalanya sendiri yang sebenarnya tidak terasa gatal.

"Kalian tinggal berdua di rumah ini, apa lagi namanya kalau bukan kumpul kebo?"

Baik Johan maupun Inara hanya diam seribu bahasa seraya menoleh dan menatap wajah satu sama lain.

"Kalian tau apa akibatnya kalau ada yang kumpul kebo dan berbuat mesum di suatu kampung?" tanya Juragan Rusli dengan nada suara lantang. "Seluruh penduduk kampung bakalan kena sial!"

Inara dan Johan masih bergeming dengan perasaan bingung.

"Pokoknya, kalian harus dikawinin sekarang juga!"

"Hah?" Johan dan Inara secara bersamaan.

"Kenapa, hah?" tanya Juragan merasa kesal. "Saya yakin kalian udah melakukan perbuatan mesum di rumah ini. Akan saya nikahkan kalian sekarang juga!" bentak sang Juragan.

Pria paruh baya itu bukan hanya kesal, tapi ambisinya untuk merasakan nikmatnya malam pertama bersama gadis yang masih perawan benar-benar sirna. Ia juga yakin bahwa kedua orang itu sudah melakukan hal yang tidak senonoh mengingat bahwa mereka hanya tinggal berdua saja di rumah itu. Menikahkan mereka adalah jalan terbaik guna menghindari malapetaka yang mungkin saja menimpa kampungnya.

"Jangan sekarang, Juragan. Saya belum siap," sahut Inara.

"Belum siap?" tanya Juragan mengerutkan kening.

"Nggak, Juragan. Saya siap, lebih cepat lebih baik," timpal Johan seraya tersenyum lebar.

"Kalian tunggu di sini, saya mau panggil Pak Kiai yang akan menikahkan kalian. Pokoknya, kalau kampung ini kena musibah, orang pertama yang akan disalahkan adalah kalian berdua. Paham!" ucapan terakhir sang juragan sebelum pria paruh baya itu beranjak pergi meninggalkannya kediaman Inara.

Sepeninggal juragan Rusli, Johan nampak menggelengkan kepalanya seraya menatap kepentingan pria itu. "Ck! Ck! Ck! Jadi laki ko serakah banget, sekaya apa sih si juragan tua itu sampe-sampe pengen punya tiga istri sekaligus?"

Inara seketika mengurai jarak dengan Johan lalu melayangkan telapak tangannya ke udara kemudian mendarat di bahu Johan keras dan bertenaga.

Johan sontak meringis juga menoleh dan menatap wajah Inara. "Argh! Sakit tau," decaknya kesal. "Kenapa sih maen pukul-pukul aja? Apa kamu tau seberapa berharganya tubuh saya ini, hah?"

"Suruh siapa kamu cium-cium aku sembarangan, hah?" bentak Inara dengan kedua mata membulat kesal. "Dasar brengsek, kamu pasti cari kesempatan dalam kesempitan, 'kan?"

"Kalau saya gak cium kamu di depan juragan tadi, dia gak bakalan percaya sama kita," jawab Johan. "Emangnya kamu mau jadi istri ketiganya dia, hah?"

"Ya tapi gak perlu cium-cium juga kali, dasar mesuum," bentak Inara seraya mengusap satu sisi wajahnya yang sempat dikecup oleh Johan dengan perasaan jijik.

"Jangan bilang kalau kamu belum pernah dicium sama cowok seumur hidup kamu?" tanya Johan tersenyum sinis.

"Tentu saja, tubuh aku terlalu berharga buat disentuh sama cowok gak jelas," jawab Inara tegas dan penuh penekanan. "Cukup suami aku yang boleh menjamah aku, paham?"

Johan seketika tersenyum cengengesan seraya menatap wajah Inara dengan tatapan mesuum menggoda. "Kalau saya udah jadi suami kamu, berarti saya boleh dong menjamah tubuh kamu?"

Kedua mata Inara seketika membulat. "Hah?" sahutnya, telapak tangan wanita itu kembali memukul bahu Johan secara berkali-kali.

"Argh! Sakit, Inara. Astaga!" ringis Johan seraya melangkah menjauhi wanita itu. "Tadi 'kan kamu sendiri yang bilang kalau cuma suami kamu yang boleh menjamah tubuh kamu, ko jadi marah?"

Ayu menahan telapak tangannya seraya menatap tajam wajah Johan. "Ya, kamu emang calon suami aku, tapi cuma suami pura-pura sampe ingatan kamu balik, paham?"

"Dasar gak tau terima kasih," decak Johan seraya memutar bola matanya kesal. "Seharusnya kamu berterima kasih sama saya. Kalau bukan karena saya, mungkin kamu udah dijadikan istri ketiga sama si tua bangka itu. Dasar!"

Inara bergeming seraya menatap sinis wajah Johan.

***

Masih di hari yang sama, sore hari tepatnya pukul 15.00 WIB.

"Saya terima nikah sama kawinannya Inara binti Sudirman Almarhum dengan Mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Sah?"

"Saah!"

Johan benar-benar menikahi wanita bernama Inara, pria itu bahkan mengucap ijab qobul dengan begitu lantang tanpa ada satu hambatan apapun seolah kalimat sakral itu sudah pernah ia rapalkan sebelumnya. Dengan hanya satu tarikan napas saja, wanita asing itu telah sah menjadi istrinya. Johan benar-benar tidak menyangkal bahwa ia akan menikahi wanita yang tidak ia cintai, hal yang sama pun dirasakan oleh Inara yang saat ini duduk tepat disampingnya.

Dengan disaksikan para tetangga dan beberapa perangkat desa, keduanya benar-benar melangsungkan pernikahan saat itu juga. Tidak ada pesta mewah, tidak ada suara music gamelan yang biasa dilantunkan mengiringi prosesi pernikahan. Acara tersebut benar-benar diadakan sederhana, hidangan yang disediakan untuk mereka para saksi pun hanya seadanya. Kedua mempelai yang biasanya mengenakan pakaian pengantin pun, hanya mengenakan pakaian biasa tanpa make up ataupun kebaya. Kain berwarna putih nampak melingkar di antara kepala mereka berdua.

Setelah acara itu selesai diadakan, para tetangga yang hadir pun sudah beranjak meninggalkan kediaman Inara yang saat ini sudah tidak sendiri lagi. Ada pria bernama Johan yang telah sang menjadi suaminya. Wanita itu tengah duduk di sudut kamar seraya memeluk kedua lututnya.

"Kamu kenapa, Inara?" tanya Johan memasuki kamar tersebut dengan kening mengerut.

"Nggak, aku gak apa-apa," jawab Inara seketika bangkit lalu hendak melangkah.

"Apa sekarang kamu menyesal setelah kita benar-benar menikah?"

Inara tidak menanggapi ucapan suaminya dan melanjutkan langkahnya.

"Saya janji akan pergi dari sini setelah ingatan saya kembali, Inara. Jadi, tolong bantu saya mendapatkan kembali seluruh ingatan saya."

Bersambung

1
Eva Karmita
pegang kata" mu Mak awas aja kalo bohong kalau kamu terbukti berbohong langsung aja Dave bawa pergi tu bapak Inara dan Inara biar emakmu nangis bombay
Jar Waty
lanjut kak
Eva Karmita
ya Allah kenapa harus Inara 😔 jahat kamu Bu disaat ayah Inara masih kuat gagah ibu lupa dgn anak yg sudah ibu rebut ayahnya dan setelah ayah Inara sudah tidak berdaya baru ibu ingat bahwa ada anak perempuan yg bisa menyelamatkan ayahnya 🥺
Jar Waty
mudah2an tidak cocok ginjalnya
Los Dol TV
mengesankan, Thor. aku tunggu kunjungan baliknya
Los Dol TV
lewat dan mampir daku, thor
Eva Karmita
astaghfirullah jahatnya kamu Bu Angelina sadar Bu penjahat teriak penjahat yg jahat disini ya sampean Bu yg udah jadi pelakon udah merebut suami orang dan merampas hak seorang anak demi kepentingan ibu sendiri 😤😏
Jar Waty
dah buang aja pak istri tidak tahu diri ini, terimakasih ya kak udah up
Reni: Sama-sama, Kakak 🥰
total 1 replies
Eva Karmita
Alhamdulillah akhirnya yg ditutup tutupi sudah terbuka juga , terimakasih Dave kamu sudah berani ngungkapin setatus Inara dan terima kasih sudah jadi garda terdepan untuk istrimu ❤️😍 ayo perjuangkan pernikahan kalian jgn mau di jadikan boneka Mama mu Dev 👍💪🤗❤️
Mmh Azka_Adzkiya
next
Jar Waty
keren Dave harus digituin momy mu , lanjut kak
Eva Karmita
ni mama nya Dave rada" memang bikin emosi aja udah tau anaknya ngk mau dinikahkan dgn wanita pilihannya tapi masih aja maksa 😤😏
Jar Waty
lanjut kak bikin Bu angie nyesel ya thor
Reni: Siap, Kakak. Like-nya jangan sampai ketinggalan ya, Ka
total 1 replies
Mmh Azka_Adzkiya
next
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Mmh Azka_Adzkiya
next
Jar Waty
lanjut kak
Eva Karmita
ternyata Dave sudah ingat semua nya apa dia cuma pura" lupa 🤔 semoga aja Dave bisa benar" melindungi Inara dari manusia" jahat disekitarnya ,, ttp semangat otor ditunggu up-nya lagi ya 🙏🤭
Reni: Siap, kakak. Ditunggu besok, ya
total 1 replies
Mmh Azka_Adzkiya
loh loh loh, apa dave itu pura² amnesia atau dave beneran amnesia tapi udah normal lagi
Reni: Ditunggu kelanjutannya besok ya, Kakak.
total 1 replies
Eva Karmita
apa Dave sudah mulai mengingat masa lalu nya 🤔🤔🙄 , dan apa ini awal dari penderitaan Inara 😔😔 semoga saja Dave tidak pernah menyakiti perasaan Inara 💔🥺

otor request up-nya yg banyak boleh 🙏🤭
Reni: Boleh dong, kakak. Sebentar lagi up, masih review. Terima kasih kakak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!