NovelToon NovelToon
Istri Warisan Adik

Istri Warisan Adik

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / Naik ranjang/turun ranjang / Tamat
Popularitas:778.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Noor Hidayati

Seorang kakak yang terpaksa menerima warisan istri dan juga anak yang ada dalam kandungan demi memenuhi permintaan terakhir sang Adik.

Akankah Amar Javin Asadel mampu menjalankan wasiat terakhir sang Adik dengan baik, atau justru Amar akan memperlakukan istri mendiang Adiknya dengan buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesedihan dimasa Kecil

"Untuk yang tadi kak Amar katakan didepan orang-orang..."

Amar yang sebelumnya berdiri membelakangi Mahira sambil menggendong Baby Emir berbalik badan menatap Mahira yang tengah berbicara padanya. Akan tetapi hal itu membuat Mahira tertunduk takut untuk meneruskan apa yang ia ucapkan.

"lanjutkan," ucap Amar dengan sikap datarnya.

"E-itu.... ucapan kak Amar tadi... E-maksudnya jika kak tidak siap..."

"Aku siap." Amar langsung memotong ucapan Mahira karena tak sabar mendengar Amira yang berbicara terbata-bata.

"Ya, seharusnya aku memang mengatakan ini terlebih dahulu kepadamu tapi tadi aku mencarimu tidak ada, dan ternyata kamu ada di luar bersama mereka yang mengatakan banyak hal tentang mu, jadi aku harus mengatakan itu di depan mereka."

Mendengar itu Mahira terdiam tak tahu harus menjawab apa, Ia sendiri pun tidak yakin dengan pernikahan yang mendiang suaminya wasiatkan. Tapi sama halnya dengan Amar, Mahira pun ingin memenuhi keinginan terakhir suaminya untuk menikah dengan Amar yang dulu menjadi kakak iparnya.

"Kamu merasa keberatan?" tanya Amar yang melihat wajah Mahira yang terlihat bingung.

"E-tidak, ini keinginan terakhir Mas Amir, jadi kita harus memenuhinya kan?"

"Ya, ini keinginannya, jadi kita akan menikah hanya untuk memenuhi keinginannya, tidak ada cinta dan tidak ada kewajiban tugas suami istri yang perlu kita jalani. Semua akan sama, hanya status saja yang berbeda."

Membayangkan apa yang Amar katakan, disudut hati Mahira terasa nyeri, bagaimana ia akan menjalani pernikahan tanpa cinta, tanpa tugas dan kewajiban sebagai istri sementara selama ia menikah dengan Amir saling mencintai, saling membantu pekerjaan masing-masing dan saling dalam segala hal.

"Apa kamu merasa keberatan dengan itu?"

"Hah!?" Pertanyaan Amar mengagetkan lamunan Mahira.

"Aku tau ini sulit, tapi kita harus melakukan demi Amir dan terutama demi Emir, dia harus memiliki figur seorang ibu dan Ayah yang lengkap, aku tidak ingin Emir mengalami hal yang sama dengan apa yang aku dan Amir alami selama ini."

Memang sejak usia Amar sembilan tahun, dan usia Amir empat tahun, Ayah mereka meninggal akibat kecelakaan kerja. Sementara sang ibu meninggal lebih dulu sesaat setelah melahirkan Amir. Dan sejak saat itu mereka tinggal bersama Nenek, tapi itupun tidak berlangsung lama karena lagi-lagi saat usia Amar menginjak dua belas tahun mereka harus kembali kehilangan satu-satunya keluarga mereka.

Sejak saat itulah Amar yang usianya masih sangat muda harus mengemban tugas sebagai ibu, Ayah sekaligus kakak bagi Amir. Meskipun ada beberapa peninggalan dari orang tuanya, tapi itu tidak cukup untuk mereka melanjutkan perguruan tinggi sehingga Amar harus bekerja keras untuk menyelesaikan pendidikannya. Baru setelah ia menjabat sebagai CEO di salah satu perusahaan besar di ibu kota, dengan mudah Amar membiayai Amir hingga perguruan tinggi terbaik, tapi sayangnya Amir tidak mau menyelesaikan pendidikannya setelah jatuh hati pada Mahira, wanita desa yang ia temui disaat liburan ke Dieng Wonosobo Jawa Tengah. Namun hal itu tidak membuat Amar marah maupun membenci Mahira yang menjadi penyebab utama Amir tak mau melanjutkan kuliah, karena yang terpenting bagi Amar, Amir hidup bahagia dengan pilihannya. Karena hanya Amir lah satu-satunya saudara yang ia miliki saat itu, tapi kini seluruh keluarga telah meninggal Amar untuk selamanya, hanya baby Emir lah yang tersisa, dimana didalam tubuh baby Emir mengalir darah Adiknya.

"Aku tidak akan membiarkan Emir kekurangan kasih sayang sedikitpun," ucap Amar mengingat kesedihan dimasa kecilnya.

Bersambung...

1
Heryta Herman
waaahh...klo melihat kondisi tuan Rustam..yg kurang sehat....dpt di pastikan si nyonya Rustam rupanya jadi tante girang...Rian jadi piaraan nyonya Rustam nih...
Rian diam diam menghanyutkan...istri orang mau di embat juga...
yg jadi musuhndlm selimut di rmh Amar,mungkin baby sitter Lia..
Heryta Herman
baca parti ni di siang hari yg panas...eeehhh semakin panasa sekujur tubuh ku thor..
harreeeuudaang.../Facepalm/
Itsmenoor (Author Gragas): hahaha... coba dini hari bacanya 😆
total 1 replies
Heryta Herman
hahaha...Amar amar...akhirnya merasakan surga dunia,sdh di rasa sekali mau lagi dan lagi...bikin nagih yaaa...
Heryta Herman
akhirnya...apa yg harus teradi sejak lama,terlaksana...aaaa...ikutan panas dingin bacanya thor../Chuckle/
Heryta Herman
hihihi...bener thor..malu" tapi mau.. ga cinta tapi nyosor terooos...
Heryta Herman
harus ada kejadian yg tdk menyenangkan sprti ini, barulah kamu menyadari betapa berharganya istrimu,Amar...
Heryta Herman
sungguh miris nasibmu Mahira..rmh yg harusnya tmpt ternyaman untuk tinggal malah menimbulkan trauma...
Heryta Herman
beri pelajaran pada Amar..abaikan keberadaan nya di sekitarmu..egois banget jadi laki"...
klo sllu bertengkar hanya krna mslh yg sengaja di caei" sama Amar..untuk apa menikah?mau di bawa sampai kemana peenikahan ga sehat itu yg akhirnya hanya menyakiti kalian berdua...
Heryta Herman
Kau sendiri yg mengajak istrimu ke pesta,kau sendiri yg cari masalah,sdhnya kau salahkan istrimu krna trauma mu...maumu apa Amar..klo tdk bisa menjalani pernikahan itu krna trauma mu,jngn paksakan dirimu...bebaskan Mahira..biarkan dia bahagia dgn caranya...
Heryta Herman
karena trauma masa lalu??klo begitu...jngn ksh harapan yg tak pasti pada Mahira.. lepaskan mahira...biar mahira bahagia bersama emir si buah hati...
Heryta Herman
Mahira cuma mimpi...mimpi mengharap yg tak pasti...
Heryta Herman
hadduuuh si author...bikin gemes bacanya...kita teebawa suasana yg di ciptakan author nih.../Curse/
Heryta Herman
dasar manusia kutub...gengsimu mengalahkan perassanmu...jngn terlalu lam berdrama,nti di tinggalkan beneran sama Mahira baru menyesal..
Heryta Herman
hahaha...Amar mencuri kesempatan dlm kesadaran...ternyata oh ternyata,tidur di atas gunung kembar memang mengasyikkan yaaa..batin Amar.../Curse/
Heryta Herman
hehehe...romantis yg cuma hitungan menit,cuma terbawa suasana,tdk membuat si kulkas 12npintu terkesan akn hal itu Mahira...sadar,sadar lah dari mimpi mu Mahira...kau di hempaskan setelah kembali ke dunia nyata...
Heryta Herman
Amar hanya menjalankan kewajiban yg di amanahkan almarhum adeknya...jngn berharap terlalu bnyk padanya,mahira...jaga perasaanmu sendiri,jng terlihat lemah di dpn Amar..biarkan dia sebagai suami dan laki" yg bertindak lbh dulu...
Heryta Herman
jangan berharap pada yg tak pasti mahira..bebaskan perasaanmu pada amar..fokus pada emir saja...kalian berdua berhak bahagia walaupun tanpa amar...
Heryta Herman
klo suka katakan suka,klo cinta katakan cinta...jngn bikin perasaan istrimu sprti roller coaster,amar...butuh peehatian istri tapi sok sok an nolak...usir gengsimu slbm terlambat...menyesal nti kamu nya...
Heryta Herman
haaaah...refleks aja tu mulut mahira bilang kena rabies saking khawatirnya..tapi yg di khawatirkan malah ketawa lucu.../Joyful/..si amar kulkas 12 pintu yg dingin nya minta ampun,mulai mencair gara" rabies/Joyful/
Sri Winarsih
baguuus, cerita'a g panjang dn bertele2 n suka bgt krn happy ending
Itsmenoor (Author Gragas): Terimakasih ulasannya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!