NovelToon NovelToon
Perfect Ketos

Perfect Ketos

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yasmin Dwi

Shani Aira Natio, gadis lemah lembut yang begitu di gemari oleh seluruh orang di sekolah berkat citra baiknya itu ia berhasil menjabat sebagai ketua osis di sekolah nya, Pelita Bangsa. selain itu Shani juga sangat pintar walaupun dia bisa belajar seperti orang orang umum nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

00

Tangan besar dan menakutkan itu memukul Shaira hingga wajah gadis itu berubah menjadi merah kebiruan, ditangan dan bagian tubuh lainnya pun tak luput menjadi sasaran sang ayah.

Setiap air mata yang jatuh terasa bagaikan jarum yang menusuk luka disudut bibirnya, nafasnya tersengal. Tubuh lemas nya merosot di samping dinding sudut ruangan yang pencahayaan nya begitu remang-remang.

Ingatannya terus berputar pada kejadian beberapa menit yang lalu saat pria besar yang selalu menjadi orang paling menakutkan bagi Shaira memukulinya habis habisan, Rasa sakit fisiknya tak seberapa dibandingkan luka yang begitu lebih dalam, luka hatinya.

Shaira tak memiliki tenaga lagi selain menangis, sisi terkuat pada tubuhnya enggan untuk menggantikan posisinya, si tegar yang berusaha selalu baik baik saja sudah tidak berani untuk muncul.

dengan tangan gemetar, Shaira mengambil telpon genggam pada tasnya mencari nomor rumah utamanya untuk pulang dan mengadu, " bunda," Shaira berusaha menelpon bunda.

Tetapi panggilan itu tidak tersambung, sepertinya saat ini sang bunda sudah tertidur sehingga membuatnya tidak bisa mengangkat telpon, " Bunda," Shaira semakin ketakutan karena bunda tidak mengangkat telpon.

" Loh, mbak?" seorang laki laki keluar dari salah satu ruang, dia berjalan mendekati Shaira yang sudah berderai air mata bahkan penampilannya sudah begitu berantakan, Shaira hanya bisa menunduk sambil menggenggam ponselnya.

" Mbak," laki laki itu berjongkok di hadapan Shaira, " loh, Shani?" laki laki itu Azra si anak kepala yayasan Shani di sekolah, " Aku bukan Shani, aku Shaira," Azra menatap kebingungan.

" Kamu kenapa?" Azra melihat sudut bibir Shaira yang sudah berdarah, " Di pukul ayah, takut," Shaira menjawabnya dengan lirih sambil memeluk lututnya ketakutan.

" Di pukul ayah? Rumah kamu dimana?" Shaira menggelengkan kepalanya, Shaira tidak tahu dimana alamat rumah nya yang tahu hanya Shani dan Aira yang sering muncul sedangkan Shaira hanya seorang anak anak yang tak hafal jalan.

" kamu abis dari mana?" Shaira hanya menggelengkan kepalanya tak tahu, " Permisi mas, ada apa ya?" Azra menengok melihat seorang pelayan yang mendatangi nya, " mba, tau ga gadis ini dari mana?" pelayan itu melihat Shani.

" ah dia hadir di birthday party temannya, mau saya panggilkan?" Azra mengangguk cepat penuh khawatir kepada kondisi Shaira yang sudah parah itu, pelayan langsung masuk ke ruang party nya Akasha.

tak berselang lama pelayan itu keluar bersama Akasha yang menampilkan muka kebingungan, " mba ini temannya bukan?" Akasha melihat ke arah Shaira yang duduk ketakutan sambil menangis sesenggukan.

" Astaga Shani," Akasha langsung berjongkok di samping Shaira, " Kamu kenapa Shan?" Shaira menggelengkan kepala, " aku bukan Shaira," Akasha semakin bingung jelas jelas gadis yang duduk di sampingnya adalah Shani tapi entah kenapa dia tidak mengakuinya.

" dia bilang habis di pukul ayahnya, dia datang kesini sama siapa?" Azra melihat Akasha yang memeluk Shaira, " Ara!" Akasha langsung teringat Ara, Akasha mengambil ponselnya dan menelpon adik kelasnya itu.

" Halo ci,"

^^^" Halo Ra, kamu dimana?"^^^

" lagi di jalan pulang ci, kenapa?"

^^^" Ini Shani lagi nangis, di tanya^^^

^^^katanya habis di pukul ayahnya^^^

^^^tapi setiap di sebut Shani, dia bilang^^^

^^^bukan, namanya Shaira,"^^^

" Astaga, yaudah ci tolong banget

jagain ci Shani dulu ya aku balik lagi

kesana, tunggu ci,"

Tuttt....

Telpon pun terputus dan Akasha langsung meletakkan ponselnya kembali sambil memeluk Shaira yang masih menangis ketakutan, cukup lama Ara datang karena memang ia sudah cukup jauh dari cafe.

" CICI," Ara berlari ke arah Akasha, Azra dan pelayan yang masih bingung di tempat, " Ara!" Akasha melihat Ara yang baru datang dengan tergesa-gesa.

" Ci Shani," Ara memeluk Shaira yang tak berhenti nangis, " aku bukan Shani kak, aku Shaira," Ara mengangguk paham, Shaira memeluk Ara karena memang mereka sudah kenal sebelumnya.

" Ra, maksudnya gimana sih?" Akasha menatap Ara penasaran, " Ada hal yang ga bisa aku cerita tentang ci Shani, aku izin bawa ci Shani pulang ya ci pak," Ara membantu Shaira untuk bangun.

" mau saya antar?" Azra begitu khawatir dengan kondisi Shaira saat ini yang terus menangis ketakutan, " ga perlu pak, saya di jemput sama sopir, terimakasih udah jagain ci Shani."

Ara membawa Shaira keluar dari cafe dan masuk kedalam mobilnya, " Shaira udah telpon bunda?" Ara mengelus kepala Shaira yang ada di pelukannya itu, " udah, bunda ga angkat."

......................

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!