NovelToon NovelToon
Zombie Town (Tara)

Zombie Town (Tara)

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YooLid

Zombie Silent

Deskripsi

Tara tinggal disebuah Mansion mewah. Ibu dan ayah bercerai sejak Tara berusia 4 tahun. Sekarang Tara berusia 22 Tahun. Tara sangat menyayangi kedua orangtuanya. Walaupun sekarang ia tinggal bersama sang Ayah. Sejak perceraian itu Tara tidak pernah bertemu dengan ibunya lagi. 2 tahun lalu Ayahnya menikah kembali. Tara sangat membenci istri ayahnya itu, yang sekarang merupakan ibu tirinya. Ibu tirinya berusia 36 tahun. Dan sekarang tara sudah memiliki adik berusia 7 tahun. Tara membenci ibu tirinya dan tidak menyukai adik tirinya tersebut. Singkat cerita di kota H, tempat tara tinggal tiba-tiba terinfeksi virus aneh yang membuat siapa pun yang terinfeksi akan berubah jadi zombie. Kota H pun diisolasi. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam kota itu, maupun yang keluar. Tanpa disadari seluruh kota lainnya pun ikut terinfeksi. Bagaimana nasib tara dan keluarga bertahan? Apakah akan baik-baik saja? Dengan keadaan kota yang sangat berantakan dan penuh zombie.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YooLid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3

Tara Terbangun dari tidurnya, seperti biasa ia melihat ke arah jam di dingding kamarnya, sudah menunjuk pukul 06.34 petang. Tara keluar dari kamarnya menuju lantai bawah. Menuju dapur dan mengambil air putih. Saat sedang minum ia sedikit heran kenapa rumahnya sepi. Biasanya ibu tirinya selalu mondar - mandir dengan kegiatannya. Ia berkeliling rumah dan menuju halaman belakang. Ia berkeliling tanpa bersuara. Diujung halaman ia melihat pembantunya diana sedang bejongkok seperti anjing sedang makan. Ia terus melihatnya. Lalu matanya tertuju pada penjaga rumahnya yang sedang diatas pohon disamping diana. Mereka saling melihat. Penjaga rumahnya seperti memberi isyarat untuk masuk ke dalam rumah. Tara pun masuk ke dalam rumah dan menutup pintu rumahnya. Tara heran, apa yang sedang terjadi. berhubung ia baru bangun tidur juga, nyawanya belum terkumpul semua. Tara kembali berkeliling di dalam rumahnya. Ia mencari ibunya. Iyaa... ibu tirinya. Ia berjalan tak bersuara. Sunyi... itu yang ia rasakan. Ia menuju kamar ibunya, menaiki tangga lalu belok ke kanan kiri ke arah kamar ibunya. Tetapi saat berjalan ia melihat pembantu yang biasa membersihkan rumah sedang berdiri menghadap tembok dengan tingkah yang aneh. Ia juga mengelarkan suara aneh. Tara terdiam sebentar dan mencoba berjalan ke arah pembantunya itu. Tetapi ia ingin tau keadaan pembantunya itu, tiba-tiba ibunya datang menghampiri Tara dan menutup mulut tara, menarik nya ke dalam kamar untuk bersembunyi.

____

IBU TARA

Ibu Tara terbangun dan langsung melihat ke arah jendela. Ia melihat ke halaman belakang ada Diana yang sedang memakan penjaga kebunnya. Darah berserakan. Lalu ibu Tara membuka jendelanya, memastikan apa yang ia lihat. Ia juga melihat penjaga rumahnya sedang berada diatas pohon tepat diatas diana. Ibu Tara menelpon penjaga kebunnya tersebut. Penjaga kebunnya mengangkatnya. Lalu melihat kesekitar memastikan keberadaan majikannya itu. Ibu tara melambai-lambaikan tangannya agar penjaga kebun itu melihatnya. Yups penjaga kebun itu melihatnya, lalu telponya terjatuh. "Shit!!!" ucapnya. Untung saja diana tidak menyadari HP penjaga rumah yang terjatuh itu. Ibu tara yang melihatnya, mematikan teleponnya. "bagaimana ini? kalau aku berteriak, pasti diana... tidak tidak (menggelengkan kepalanya) zombie. Yaaah zombie itu pasti akan menuju kesini." ucap Ibu tara "lalu aku harus bagaimana" lanjutnya lagi dengan panik. Penjaga rumah itu melihat keberadaan tara yang sedang berada di dapur. Mereka saling melihat. Ia pun memberi isyarat kepada tara untuk masuk dan mengunci pintu. Ibu Tara heran dengan perilaku penjaga rumah itu. "apa?? apa dia sedang memberi isyarat padamu?" tanya ibu tara pada dirinya sendiri Penjaga rumah itu melihat ke arah Ibu Tara dan menunjuk ke dapur. "Apa yang mau dia katakan, apa maksudnya?" ucapnya lagi heran. Ia terus melihat penjaga rumah itu dengan heran. Penjaga rumah itu terus memberi isyarat, menunjuk ke arah dapur. " aaaaaaa" teriaknya tanpa suara, "aku bisa gila ini" ucapnya pelan. Degh.... Ibu Tara merasa ada seseorang di dapur. "Apa itu Tara?" Ucapnya lagi. Ia mencoba membuka pintu kamarnya, dan berjalan keluar. Tetapi zombie tadi masih berdiam diri disitu. Ia mencoba untuk berjalan lebih jauh lagi tetapi kakinya tak berdaya. Ia pun kembali ke kamarnya. Mencoba mencari senjata untuk melindungi dirinya. Setelah mengacak-acak ruang pakaiannya, ia menemukan tongkat golf milik suaminya. Ia mengambilnya lalu menuju keluar kamar lagi. Saat membuka pintu ia melihat Tara berjalan menuju zombi itu. Lalu ia segera menuju tara, menutup mulut suara agar tidak bersuara, menariknya masuk ke kamar. Namun, gelas yang berada ditangan tara tiba-tiba jatuh. Menimbulkan suara dan zombi itu menghadap ke arah mereka. Berlari ke arah mereka dengan wajah seramnya, tetapi dengan sigap ibu tara menarik tara masuk ke dalam kamar lalu mengunci pintu kamarnya. "Hahh HAhh Hahh HAhh..." nafas ibu tara terasa berat dan terkejut. Matanya melotot seperti mau keluar. "Ada apa denganmu? tanya tara. "ada apa dengan...." lanjut tara, tapi dipotong ibunya. "sayang, tadi itu zombie. Pembantu kita berubah menjadi zombie. lihat itu" Ibu tara menuju jendela belakang dan menunjuk ke arah diana. Tara melihat ke arah diana, dari jendela kamar orangtuanya terlihat jelas apa yang dilakukan diana. Ia sedang memakan isi perut penjaga kebun mereka. Tara mengerutkan keningnya. "Ada apa ini" tanya tara melihat ke arah ibunya "Ituu yang dipohon" lanjutnya lagi menunjuk ke arah penjaga rumahnya. penjaga rumahnya pun melambaikan tangannya. "Orang-orang dipenjuru kota beruah menjadi zombie sayang." jawab ibu tara, menenangkan dirinya. "apa? zombie?" tanya tara lagi sambil memiringkan kepalanya. Ia mengingat apa yang ia tonton di youtube tadi. "coba lihat youtube. semuanya kacau sayang. kamu baik-baik saja kan. tidak ada luka kan?" tanya ibunya sambil melihat tara dari ujung sampai ujung kepala tara. "aaahhh... aku lihat tadi di youtube, memang ada serangan zombie di supermarket. Saat pulang sekolah pun tadi aku mendengar ibu-ibu komplek bercerita tentang zombi" ucap tara Ibu tara menuju depan lemari pakaiaannya, mengganti dress kuning selututnya dengan memakai celana agak tebal, memakai baju lengan panjang dan memakai jaket. Ia mengikat rambutnya, dan mengambil senjata yang ayahnya simpan di laci rahasia dibawah tempat tidur. Tara hanya melihat ibunya heran. Ia mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. "kau bisa menggunakan senajata?" tanya ibunya. "aku??" ucap tara bingung "iyaaa.. kamu. Ibu tidak bisa menggunakannya. kau lihat tangan ibu gemetaran. ini juga berat." ucap ibunya sambil meletakkan senjata ayahnya itu diatas tempat tidur. "Ada apa ini semua? Aku bingung?" ucap tara sambil meringkuk. Ibunya pun mendekatinya. "sayang, ini bukan film. sadarlah kita harus pergi dari sini." kata ibunya. "kenapa? ada apa ini? kalian jangan mengerjaiku yaa... Aku tau ulang tahunku sebentar lagi. tapi ini sudah kelewatan." tara berdiri lalu berjalan menuju pintu. "Jangaaannn" teriak ibunya, tetapi sudah terlambat. Pintu terbuka dan zombi itu mencoba menggigit tara. tetapi tara memegang bahu zombi itu sehingga zombie itu berada tepat didepannya. Badan tara terdorong ke dingding, Ibu tara panik dan mengambil tongkat golf tadi. Ia memukul badan zombi itu, Tapi zombie itu tidak merasakan sakit sedikit pun. (Ya iyalah, Kan zombie mayat hidup :D) Tara melemparkan zombie itu ke lantai. Karena emosi dan ketakutan Ibu Tara memukulkan tongkat golf itu ke kepala zombie itu berkali-kali. Kepalanya mulai hancur. Darah zombie itu mengalir dilantai. Percikan darah itu mengenai wajah ibu tara dan jaketnya. Setelah kepala zombie itu hancur, Ibu Tara menghentikan pukulannya. "Huhuhhuhuh maafkan aku" ucapnya mulai menangis. Ibu terjatuh sambil menyesali perbuatannya. "Wajahmu berdarah" ucap tara "apa" Ibu tara berlari menuju cermin dan ia melihat ada titik darah diwajahnya. "Aaaaaahhh" teriaknya panik, lalu menuju kamar mandi "tidak tidak tidak aku tidak akan berubah kan" ucap ibunya sambil membasuh wajahnya. Tara mengikutinya ke kamar mandi. "kau jangan mendekat" ucap ibunya lagi. "mundur tara, kau ambil tongkat golf tadi" ucap ibunya menangis. "apa?" tara heran. Ibunya tau pasti Tara takkan mendengarkannya. Ia pergi mengambil tongkat golf dan memberikannya ke tara. Lalu kembali masuk ke kamar mandi. "apa maksudmu? ucap tara "untuk kali ini kau dengarkan ibu tara, Ibu tahu kau tidak menyukaiku tapi untuk kali ini Ibu mohon....." ucap ibunya sambil menangis. Tara mengerutkan keningnya. "apa maksudmu" jawab tara. "Dengarkan aku, Tolong!!!" mohon ibunya. "Jika aku berubah menjadi zombie seperti merekaaaaaa" ucapnya menangis "tolong kau pukul kepalaku dengan tongkat itu, hancurkan kepalaku sayang." lanjutnya masih menangis "Jangan biarkan aku menyakitimu, dan setelah kau menghancurkan kepalaku. Pergilah jemput Jack kesekolahnya. Ia sedang bersembunyi disana." lanjut ibu Sam masih menangis. "Aku tak ingin memukulmu sampai mati seperti dia" ucap sam sambil menunjuk kerah zombie yang kepalanya sudah hancur itu. "kau lihat tadi, darahnya mengenai wajah ibu. Aku mengatakan ini karena aku tidak ingin menyakitimu. Dan Ibu sangat Mencintaimu sama seperti cinta ibu ke ayah dan adikmu." sambung Ibu Sam Ibu Sam mengutarakan isi hatinya bahwasanya ia sangat mencintai Tara walaupun dia hanya anak tirinya. Tetapi ia mencintai Tara seperti anak kandungnya. "Ku Mohon padamu, lakukan seperti yang kukatakan. Jika kau melihatku kejang-kejang dan berubah seperti mereka. Segeralah hancurkan kepadamu. Aku Pasrah." Kata Ibunya lagi "Pergilah jemput adikmu, Terus jaga dia, kalian harus saling melindungi dan menjaga. Ibu dan Ayah sangat mencintai kalian." Ucap Ibu nya dengan menetaskan air matanya. Ia terlihat pasrah dan menerima jika harus mati, setidaknya dia mati ditangan putrinya. "Kau pasti baik-baik saja" Ucap Tara Ketus sambil memalingkan wajahnya."Kita tunggu saja sampai kau berubah.Tapi aku yakin kau takkan beruabah menjadi zombie hanya karena terkena percikan darah mereka" jelas Tara "Bagaimana kau tahu itu?" tanya ibunya sambil melihat tara penuh harap. "bukankah di film-film seperti itu?" tanya Tara pula "Begitukah?" ucap ibunya pula. "Baiklah kita tunggu sampai beberapa menit." sambil berdiri melihat ke arah tara. "aku hanya tidak ingin menyakitimu" lanjutnya lagi. "terserahmu lah" kata tara memutar matanya dan pergi dari kamar mandi. "aku akan disini dulu, untuk jaga-jaga. Jika aku merasa aneh aku akan berteriak" kata ibunya sedikit teriak. Tara berjalan menuju mayat pembantunya itu. Kepalanya hancur dan darahnya menggenang. "aku tak menyangka begini cara kematianmu, padahal kau orang yang sangat baik." ucapnya "Terima kasih atas kebaikanmu selama ini" sambungnya lagi. Tara kembali berdiri dan menutup pintu kamar ibunya itu. Ia bejala menuju jendela, dan melihat ke arah halaman belakang. Diana sudah tidak berada disana, tetapi mayat penjaga kebunnya masih disitu. Isi perutnya yang berserakan membuat tara mual. Ia juga melihat Penjaga rumahnya juga tidak di atas pohon lagi. "Kemana mereka?" tanyanya. Ia pun duduk dikursi tempat favorit ayahnya membaca koran. Ia tersenyum. "Ayah bagaimana yah?" ucapnya. Ia meraba celananya, mencari HP nya tetapi ia tidak menemukannya. "aaaahhh dikamar. Apa aku tanya dia saja?" Tara melirik ke arah kamar mandi. Ia hanya duduk disofa, menyandarkan kepalanya dan merindukan ayahnya. Tak berapa lama, matanya menuju senjata yang terletak diatas tempat tidur. Itu senjata milik ayahnya "Night Hawk Custom(AS)", Ia mengambil senjata itu. Memasukkan peluru dan memasang posisi membidik. "Woow Keren" ungkapnya. Ibunya berdiri dibelakangnya. "kau bisa menggunakan senjata itu?" ucapkannya mengejutkan Tara. "HaaAhhh" TAra terkejut. "Maaf Aku tak bermaksud mengejutkanmu" ucap ibunya menyesal berbicara. Ibunya sangat menjaga perasaan Tara, Ia tak ingin menyakiti hati tara sedikit pun. tara berdiri dan meletakkan senjata tadi. "Keep it!!" sambung ibunya "aku tak bisa menggunakan itu,kau saja. Biar tongkat golf itu jadi senjataku" ucap ibu tara sambil mengambil tongkat golf yang tara letakkan di samping sofa. Tara melihat ke arah ibunya. "mungkin sudah lama kita menunggu, dan aku mungkin takkan berubah hanya karena percikan darahnya saja." ucap ibunya. "keep it!" sambung nya lagi sambil menunjuk pistol itu dengan muncungnya Tara mengambil Pistol itu dan mengantongi sisa pelurunya. "Kau ganti baju dulu, pakai yang tebal dan juga sepatu" ucap ibunya lagi "Mereka tidak ada di halaman belakang" ucap tara "siapa?" tanya ibunya lalu menuju ke jendela. "Oh god! si Penjaga rumah juga tidak disitu. Apa mereka sudah masuk kerumah. Apa penjaga rumah sudah digigit dan menjadi zombie? tanya ibu tara "Tapi aku tidak mendengar suara apapun dari halaman belakang." ucap tara. "Ayo kita ke kamarmu dulu" ucap ibunya

1
Maulidya Desty
ceritanya seru, 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🔥🔥🔥🔥🔥
PAULUSS
semangat kakak
jangan lupa kunjungi ceritaku juga
barang kali minat
Maulidya Desty: siip👍🏻
total 1 replies
Rock
Sudut pandang baru
Maulidya Desty: Hai... Bagaimana menurutmu dengan cerita Tara?
total 1 replies
Elain
Mengurungkan nafsu kritis ku untuk hanya minta update~
Maulidya Desty: Hai... terima kasih atas masukannya 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!