Ratu iblis adalah simbol Kejahatan, Kebencian, keserakahan dan kemunafikan.
tidak pernah mengenal cinta selama ia ada, namun apa jadi nya saat ternyata ia jatuh kepada seorang manusia biasa dan memiliki cinta bersama nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNSC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hutan Adalah Surga
Gelap, Dingin, Angker, begitu gambaran malam di hutan belantara yang jauh dari kota, mencapai hutan itu saja butuh waktu berjam-jam , hanya dengan jalan kaki .
Sekarang pukul 02:30, Zein risih dengan suasana malam itu, hembusan angin nya kencang, tak ada cahaya, hanya api unggun yang menyala.
" gue penasaran Kiara, emang iya tempat ginian bisa kasih kita stok makanan ?, dan jujur aja baru pertama kali ini , gue kesini "
Pertanyaan Zain yang sungguh penasaran akan kondisi hutan, seakan tidak yakin kalau tempat itu benar benar memiliki sesuatu yang mereka butuhkan .
" Zean tidur aja malam ini, besok siang kita mulai cari bahan pokok makanan, aku yakin Zainakan puas dengan hasil nya ".
Zain pun bergegas tidur malam itu, ia seakan lupa sedang ada dimna.
Saat pagi pukul 09:00, Zain terbangun dari tidur nya, ia terkejut melihat pemandangan di luar tenda , saat mendapati banyak sekali makanan siap santap pagi itu.
"woowww Kiara,,, darimana ini...."
Kiara tersenyum dengan expresi Zain, lalu berkata kalau ia mencari makanan itu saat fajar, ketika Zain masih sangat lelap tertidur.
Zain sangat semangat sekali pagi itu, ia lahap semua makanan nya, dan ingin sekali segera Explorer hutan itu, seakan kemiskinan yang melanda nya begitu lama, bak mendapatkan durian runtuh .
"Kiara, kalo ada tempat kayak gini, ngapain susah susah hidup di kota, hidup di kota kan nyari makan aja susah "
Celetuk Zain kepada Kiara dengan gembira nya , sambil memandang sekeliling hutan.
" Zain mau tinggal di sini ?"
Kiara tersenyum dan mulai mengajak Zain pergi ke tengah hutan.
Zain begitu kagum, terkejut, bahan baku yang melimpah di sana, hingga ia berpikir, untuk apa susah payah mengeluarkan uang demi makanan jikalau di tempat itu melimpah.
Hewan pedaging, tanaman sayur, buah segar, ikan, semua nya ada, bagai surga yang terletak di bumi.
Zain benar benar tak menyangka dengan semua pemandangan itu.
Saking semangat nya, ia mengambil begitu banyak stok Makanan, hingga lupa keman ia akan membawa nya pulang.
"Zain yakin mau ambil sebanyak itu ?, kan kita masih bisa kesini, sebaiknya ambil secukupnya aja".
Mereka pun bergegas kembali kerumah saat malam pukul 21:00.
Menata seluruh bahan pokok itu , lemari es kini Sesak dengan bahan sayur, buah, daging, ikan.
Tapi, Zain masih bingung dan bertanya dalam hati, lantas mengapa saat itu Kiara sampai kelaparan dan kesusahan , apa yang terjadi ?, dan apakah Kiara tinggal di hutan itu ?.
Tapi seperti nya Zain Melupakan persoalan itu begitu saja, baginya saat ini lambung mereka akan tetap aman, ia hanya perlu memikirkan mencari uang untuk tambahan keperluan lain.
Saat makan malam, mereka dengan gembira melalui makan bersama itu, tiba tiba Zain mempunyai unek unek di dalam hatinya .
Ia bertanya kepada Kiara, bahwa siapa pemilik hutan itu, hewan pedaging, sayur mayur, apakah itu semua liar.
Jika memang benar hutan itu sangat liar, sungguh sudah semestinya akan ada banyak manusia yang akan mengunjungi tempat itu .
Kiara hanya menjelaskan, sepertinya hutan itu memang liar, karna jauh dari kota, manusia jarang sekali yang memasuki hutan itu, pastinya orang lain enggan mengunjungi hutan itu.
Zain berpikir hutan itu tak jauh dari kota, karna ia merasa sangat mudah di capai, dengan waktu yang singkat dan tanpa rasa kelelahan.
Tapi lagi lagi kiara menjelaskan bahwa hutan itu sangat jauh.
" Percayalah Zain , hutan itu sangat jauh dari kota ini "".
Zain yang sadar pun mulai berpikir, ya kota tempat mereka tinggal sangat lah luas, dan tak ada hutan liar di pinggiran kota.
Fakta nya hutan itu begitu jauh, aneh nya mengapa Zain tak merasa lelah, ia benar benar memikirkan itu.
Saat makan malam usai, Zain lagi lagi di buat terkejut dengan fenomena yang lain, ia tak sengaja sadar akan perawakan Kiara, saat Kiara bangun dari kursi nya untuk membawa piring kotor, terlihat lekuk tubuh Kiara.
Seperti seorang gadis saja, padahal beberapa hari yang lalu, Zain ingat betul bahwa Kiara hanya seorang bocah kecil, bahkan tanpa payudara .
Sekilas Zain mengingat ucapan Marco, dan ia berpikir apakah ini yang di maksud Marco.
Mulai merasakan ke tidak normalan, semua hal seperti jenis kelamin, usia, perawakan, hutan, semua nya masih menjadi misteri bagi Zain itu sendiri.
Yang pasti, Kiara adalah gadis muda,yang tinggal serumah dengan nya, di tambah dengan segala rahasianya ...
" Setidaknya aku akan membiarkan Kiara tinggal di rumahku, hingga ia mendapatkan tempat tinggal yang baru, tentunya lebih layak dari rumahku yang sekarang ".....