🍀ini novel remaja bukan novel dewasa 🍀
Anna Wijaya adalah seorang gadis yang tangguh, diusia 25th dia sudah menjadi CEO dari sebuah perusahaan Wijaya Grup perusahaan milik almarhum ayahnya Angga wijaya,
yaah walaupun secara karir Anna adalah seorang gadis yang sangat sukses, namun di balik kesuksesan Anna sesungguhnya, Dia adalah gadis yang kesepian dan kurang kasih sayang,
keseharian Anna hanya disibukkan dengan urusan perusahaan konstruksi ayahnya,
sejak orang tuanya meninggal Anna tinggal dengan kakeknya Lukman Wijaya,
sang kakek selalu mendesaknya untuk segera menikah, namun Anna selalu menolak keinginan kakeknya itu,walaupun jauh di lubuk hatinya dia juga ingin menikah, agar dia tidak lagi kesepian dan ada orang yang akan mengasihi dan mencintainya,,tapi bayangan masa lalu lah yang membuat Anna enggan untuk menikah,
yaah masa lalu tentang cinta yang tak terbalas, cinta yang menyayat hati,dan cinta itu adalah Aldo Sanjaya teman SMA Anna seorang lelaki tampan pujaan hati di sekol
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
masalah yang rumit
Dirumah Rio*
Tomo membantu Rio mengemas barang' yang akan dikirim ke Bandung Rio sudah menyewa sebuah Apartemen untuk sementara waktu, sampai proyek dibandung selesai
"kenapa kita gak beli saja barang barang ini di bandung nanti bos"protes tomo
"aku malas kalau harus repot keliling,nyari barang' di sana,lagi pula kita kan belum tahu situasi disana seperti apa"ujar Rio
"kita kan disana cuma sementara,tapi lihat aja nih, barang si bos,udah kayak mau tinggal"protes Tomo lagi
"Udah bantuin aja,,gak usah banyak protes"timpal Erick
"serah bos ajalah"Tomo
Tak berapa lama fokus Tomo teralihkan pada kolor milik Rio yang bergambar Pororo
Seketika pecah tawa Tomo,dan tidak menyiakan kesempatan itu, untuk menggoda Rio
"ini bener kolor punya si bos,apa gak ada gambar yang lain,yang lebih bagus dari ini"kekeh Tomo
"apaan sih lo,,kembaliin punya gue"pinta Rio
"hahaha,Tomo terkekeh sambil berlari,membawa kolor Rio
"gak nyangka, seorang Rio Wijaya punya selera kayak gini"kekeh Tomo
punya selera kayak gini"
"itu gue beli online, adminnya salah kirim motif,gue males mau komplain,ya gitu deh mau gak mau gue pakai"ujar Rio sambil menahan malu
"haha,untung yang dikirim bukan motif hello Kitty, bakalan tambah imut itu perkutut si bos pakai hello Kitty"kekeh Tomo
"S!alan lo,,udah kembaliin kolor gue"ujar Rio sambil terkekeh
beberapa saat kemudian ponsel Tomo berdering, terlihat nama 'bapak' dilayar ponsel
"halo Assalamu'alaikum pak"sapa Tomo
"waalaikumsalam"balas pak Dimas
"ada apa pak,,bapak sehat,,?tanya Tomo
"kamu bisa pulang gak sekarang bapak lagi dirumah sakit"kata pak Dimas
"apa,,bapak sakit,! Sakit apa pak?"tanya Tomo dengan nada cemas
"sudah kamu kerumah sakit sekarang,jangan lupa kasih tahu Tomy,bilang sama Tomy, kalau bisa ajak non Anna kerumah sakit,ada hal penting yang ingin bapak bicarakan pada non Anna"kata pak Dimas
"ya pak,,aku telepon Tomy sekarang"ujar Tomo sambil menutup telepon
"bapak kamu sakit mo,"tanya Rio yang sedari tadi menyimak obrolan Tomo
"iya bos,,aku mau kerumah sakit sekarang"
ujar Tomo
"ya udah,,gue ikut lo kerumah sakit"ungkap Rio
Didepan gedung Wijaya Grup*
Anna turun dari mobil
di ikuti Aldo,Tomy dan Gilang,saat akan Melangkah, terdengar dering dari ponsel Tomy, lalu Tomy menjawab panggilan dari Tomo
"Assalamu'alaikum mo,ada apa,,?"sapa Tomy
"waalaikumsalam my,,tadi bapak telepon,katanya bapak sakit,dan sekarang bapak lagi di rumah sakit"
"bapak sakit,! Sakit apa mo"Tomy pun ikut cemas
"gak tau my,,katanya kita harus ke rumah sakit sekarang,tadi bapak juga bilang suruh ajak non Anna,katanya ada hal penting yang ingin dibicarakan sama non Anna "jelas Tomo
"ok,kita ketemu di rumah sakit"ujar Tomy
"kenapa Tomy,"tanya Anna yang samar' mendengar obrolan Tomy
"itu non,, Tomo barusan telepon, ngasih kabar kalau bapak sakit,dan sekarang ada di rumah sakit"kata Tomy
"apa,! Pak Dimas sakit,ya udah kita ke rumah sakit sekarang"Anna kembali masuk kedalam mobil dan bergegas menuju rumah sakit
pastinya Anna juga ikut cemas, karena pak Dimas sudah Anna anggap seperti bapak sendiri,
sejak orang tua Anna meninggal pak Dimas memilih berhenti bekerja dan meminta kedua putranya menggantikan tugas pak Dimas,untuk menjaga dan melindungi Anna
Tak berapa lama kemudian,Anna, Tomy,Aldo dan Gilang tiba di rumah sakit dan langsung menuju ke ruangan tempat pak Dimas di rawat
Anna dan Tomy masuk ke ruangan pak Dimas, sedangkan Aldo dan Gilang menunggu di dekat pintu,
"bapak sakit apa mo?"tanya Tomy pada Tomo yang sudah lebih dulu datang bersama Rio
"kata dokter tekanan darah bapak naik sama maag nya kambuh lagi"jelas Tomo
"bapak mikir apa,,kok sampai tekanan bapak naik,?tanya Tomy
"bapak ini sudah tua,,sudah sewajarnya kalau
sakit,?"
"siapa bilang bapak sudah tua, orang masih ganteng kayak ABG gini kok"celetuk Tomo
"kamu ni Tomo ada' saja,bapak mikirin kalian berdua,kapan kalian mau ngasih bapak cucu,"
"nikah aja belum pak,masak minta cucu,cucu dari kantong Doraemon"kekeh Tomo
"kita ini baru umur 23 tahun pak,masih banyak hal yang belum kami capai,bapak gak usah mikir yang aneh' biar gak gampang sakit"sahut Tomy
Pandangan pak Dimas mengarah pada Anna,yang berdiri di samping ranjang pasien
"non Anna bisa kesini sebentar,,"pak Dimas menepuk ranjang meminta Anna duduk di dekat pak Dimas
"ada hal yang ingin saya sampaikan pada non Anna"kata pak Dimas
"hal apa pak?" Anna penasaran
Pak Dimas diam sejenak,lalu menarik nafas dalam-dalam
"saya tahu non Anna belum melupakan kejadian 7 tahun yang lalu,dan saya juga tahu kalau Tuan Angga tidak bersalah dalam kejadian itu"tutur pak Dimas
kejadian 7 tahun yang lalu
Aldo dan Gilang yang berada diluar,ikut menguping pembicaraan dari dalam ruangan pak Dimas,Aldo sedikit mendorong pintu,agar bisa mendengar apa yang akan pak Dimas bicarakan dengan jelas
"iya pak,,saya percaya kalau papa gak mungkin berbuat serendah itu"ucap Anna
"saya yakin non,Tuan tidak bersalah, karena saya sendiri yang mengumpulkan semua buktinya"kata pak Dimas
"jadi pak Dimas punya bukti dari kejadian itu"Anna penasaran
pak Dimas menggelengkan kepala
"lalu dimana bukti itu sekarang pak?"
tanya Anna yang nampak gusar
"saya sudah menyerahkan bukti itu
pada Tuan Angga"ujar pak Dimas
"jadi papa menyimpan bukti itu?"desak Anna
Lagi lagi pak Dimas menggelengkan kepala
"lalu dimana bukti itu sekarang pak?"Anna semakin tidak mengerti dengan pak Dimas
"Tuan sudah memberikan bukti itu
pada orang lain"ujar pak Dimas
"maksud pak Dimas apa,orang lain siapa,Anna tidak paham dengan maksud pak Dimas"
"ada orang lain yang juga menginginkan bukti dari kejadian itu, entah apa alasan orang itu,hanya Tuan Angga dan orang itu yang tahu"jelas pak Dimas
"siapa orang yang menyimpan bukti itu pak,?"desak Anna
"maaf non saya tidak tahu,karena hanya Tuan Angga yang tahu,,dan orang' suruhan yang melakukan perbuatan itu meraka menghilang tanpa jejak "jelas pak Dimas
Anna terdiam memikirkan masalah yang semakin rumit
"lalu kenapa papa gak pernah cerita tentang kejadian yang sebenarnya pada Anna,papa tahu pelakunya tapi kenapa papa diam saja pak Dimas"
"karena waktu itu non menolak untuk kuliah ke luar negeri,dan dengan adanya kejadian itu non Anna dengan suka rela mau kuliah keluar negeri"
Anna kembali terdiam, seakan tak percaya dengan semua ungkapan pak Dimas,lalu Anna berdiri dan dengan langkah gontai meninggalkan ruangan pak Dimas
~£Q~