Kasandra mendapatkan bukti dari seseorang kalau calon suaminya selingkuh dengan adik tirinya. Hal itu membuat Kasandra sangat terpukul karena sebentar lagi dirinya akan menikah.
Dewi mengajak Kasandra, Rohma dan Fitri pergi ke pesta ulang tahunnya di hotel bintang 5. Untuk menghilangkan kesedihan Kasandra minum alkohol untuk pertama kalinya.
Tanpa mengetahui kalau Dewi adalah kaki tangan adik tirinya. Di mana Dewi menjebak Kasandra dengan memberikan pria liar.
Kasandra sangat beruntung karena seorang pria tampan menolongnya. Karena terpengaruh obat yang diberikan Dewi melalui anggur yang di minumnya, membuat Kasandra merayu pria tersebut hingga akhirnya mereka melakukan cinta satu malam.
Ayahnya marah dan menyiksa Kasandra hingga akhirnya Kasandra pergi ke luar negri. 6 tahun kemudian Kasandra kembali dan berniat untuk membalas dendam.
Apakah rencananya berhasil? Ikuti yuk novelku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Kasandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjemputmu
Kasandra kini berada di luar lobby hotel kemudian menyetop taksi yang kebetulan lewat. Setelah taksi tersebut berhenti tepat di depannya barulah Kasandra masuk ke dalam taksi.
Tidak berapa lama ponselnya berdering membuat Kasandra mengambil ponselnya dari dalam tasnya untuk melihat siapa yang menghubungi dirinya.
'Fitri menghubungiku, kira-kira ada apa ya?' Tanya Kasandra sambil menggeser tombol berwarna hijau.
'Hallo.' Panggil Kasandra.
'Kasandra, maaf kemarin Aku ingin menemanimu menginap tapi Aku di telepon Ibuku kalau Ayahku sakit jadi Aku pergi ke rumah sakit hari itu juga.' Ucap Fitri melaporkan kenapa dirinya tidak menemani Kasandra.
'Tidak apa-apa. Oh ya bagaimana keadaan Ayahmu?' Tanya Kasandra.
'Sudah mendingan. Kamu sekarang ada di mana?' Tanya Fitri.
'Lagi di jalan, ada apa?' Tanya Kasandra.
'Foto syur tunanganmu dan Adik tirimu ada di mana-mana sekarang. Foto di mana tunanganmu tidur bersama Bela.' Jawab Fitri menjelaskan apa yang terjadi.
"Aku tahu karena Akulah yang memposting foto-foto itu.' Jawab Kasandra dengan nada santai.
'Apa?' Tanya Fitri dengan wajah terkejut.
'Aku tidak ingin membicarakannya untuk saat ini karena hatiku masih sakit. Sekarang Aku dalam perjalanan pulang dan Aku minta tolong agar kamu datang ke rumah orang tuaku." Jawab Kasandra.
'Karena Aku merasa orang tuaku akan marah besar dan menghukumku.' Sambung Kasandra.
'Tanpa kamu minta, Aku juga tahu. Karena Ayahmu pasti akan menghukummu dengan cambukan dan Aku akan mengantarmu ke rumah sakit.' Jawab Fitri kemudian menghembuskan nafasnya dengan kasar.
'Kasandra, Aku minta padamu untuk pergi dari rumah neraka itu." Mohon Fitri penuh harap.
Fitri tahu kalau Kasandra sering di siksa oleh Ayah kandungnya karena Ayah kandungnya lebih membela istri mudanya dan anak ke duanya.
Fitri juga yang selalu membawa Kasandra pergi ke rumah sakit di saat Kasandra terluka parah akibat Ayahnya mencambuk Kasandra.
Sedangkan Dewi dan Rohma ponselnya tidak pernah aktif di saat Kasandra meminta mereka untuk membawanya ke rumah sakit. Hanya Fitri yang bersedia menemaninya dan selalu ada waktu untuk Kasandra.
Fitri juga yang tidak pernah lelah untuk selalu meminta Kasandra untuk pergi dari rumah neraka itu namun Kasandra selalu bertahan untuk tinggal di rumah itu.
'Baiklah, saat ini Aku akan mendengarkanmu. Namun Aku akan menemui mereka untuk terakhir kalinya.' Ucap Kasandra yang sudah lelah dengan apa yang sudah terjadi selama bertahun-tahun.
'Syukurlah. Aku akan pergi untuk menjemputmu.' Ucap Fitri sambil tersenyum bahagia karena sahabat baiknya akan pergi dari rumah neraka itu.
'Ok. Terima kasih. Kamu memang sahabat baikku.' Ucap Kasandra.
'Kamu juga sahabat baikku.' Ucap Fitri.
Kasandra tersenyum kemudian sambungan komunikasi terputus. Kasandra menyimpan kembali ponselnya ke dalam tasnya bersamaan taksi yang ditumpanginya berhenti.
Kasandra turun dari mobil namun sebelumnya membayar taksi terlebih dahulu. Kasandra kemudian berjalan memasuki rumah minimalis di mana Kasandra sebentar lagi pergi dari kehidupan mereka sampai saat yang tidak bisa ditentukan.
"Kasandra!" Teriak Sebastian Subroto yang melihat Putri Kasandra berjalan melewati ruang keluarga.
Plak
Sambil berteriak Sebastian Subroto menampar putri tertuanya membuat Kasandra memegangi pipinya yang terasa perih.
"Kamu masih tahu untuk kembali!" Teriak Sebastian Subroto sambil menatap Kasandra dengan tatapan tajam.
Kasandra hanya terdiam sambil menatap Sebastian Subroto yang sedang berjalan ke arah istri mudanya. Sedangkan Bela berjalan ke arah Kasandra dengan ekspresi pura-pura sedih.
"Kakak, kenapa Kakak melakukannya dengan sengaja? Mengedit gambar untuk menjebakku dan Kak Alex William? Kenapa Kakak merusak reputasi keluarga kita dan keluarga Kak Alex William?" Tanya Bela sambil mengeluarkan air mata buayanya.
"Apakah Kakak tidak tahu kalau Ayah sangat sedih dengan apa yang dilakukan Kakak?" Tanya Bela lagi.
"Kamu dan Alex tidur bersama, apakah kamu tidak takut merusak reputasi keluarga kita dan keluarga kak Alex William?" Tanya Kasandra dengan nada satu oktaf sambil mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar.
"Beraninya kamu membalas perkataan adikmu." Ucap Sebastian Subroto sambil berdiri dari sofa dan berjalan ke arah meja untuk mengambil cambuk.
"Aku akan membunuhmu dan Aku akan mencambukmu!" Teriak Sebastian Subroto sambil berjalan ke arah Kasandra dengan memegang cambuk.
Selesai mengatakan hal itu Sebastian Subroto mencambuk tubuh Kasandra. Kasandra berteriak kesakitan hingga jatuh ke lantai.
Tanpa punya perasaan empati sedikitpun Sebastian Subroto mencambuk tubuh Kasandra dan menulikan telinganya ketika Kasandra berteriak kesakitan.
"Sekali lagi Ayah katakan kalau Ayah tidak akan peduli jika Tuan Muda Alex dan adikmu berhubungan, apakah itu nyata atau tidak Ayah sama sekali tidak peduli." Ucap Sebastian Subroto dengan nada dingin.
"Hanya saja Ayah sangat marah ketika kamu menikam Adikmu dengan cara mengirimkan foto-foto Adikmu ke media sosial." Ucap Sebastian Subroto dengan nada satu oktaf.
"Ayah, Kak Alex adalah tunanganku tapi kenapa Ayah membela Bela?" Tanya Kasandra dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa Ayah selalu membela Bela? Aku ini putri kandungmu." Sambung Kasandra sambil mengeluarkan air mata yang sejak tadi ditahannya.
"Ternyata kamu masih tidak mengakui kesalahanmu!" Teriak Sebastian Subroto sambil mengangkat cambuk ke atas.
"Akhhh!" Teriak Kasandra kesakitan ketika cambuk tersebut mengenai punggungnya.
"Ayah akan membunuhmu!" Teriak Sebastian Subroto sambil kembali mencambuk tubuh Kasandra.
"Suamiku, Kasandra adalah gadis bodoh dan sering bikin malu keluarga. Jadi apa gunanya suamiku berdebat dengannya?" Tanya istri mudanya yang bernama Bu Yuni Subroto.
"Diam! Lebih baik kamu ke atas!" Teriak Sebastian Subroto.
Bu Yuni Subroto langsung terdiam namun dalam hatinya sangat bahagia dan berharap Kasandra mati di tangan Ayah kandungnya. Bu Yuni Subroto kemudian berjalan ke arah tangga meninggalkan mereka berdua.
"Inilah yang terjadi jika kamu berani melawanku." Ucap Sebastian Subroto dengan nada satu oktaf.
Sedangkan Kasandra berusaha untuk bangun kemudian membalikan badannya dan berjalan ke arah pintu utama yang kebetulan terbuka dengan lebar.
Bela yang melihatnya mengikuti langkah Kasandra kemudian mendorong tubuh Kasandra dengan sekuat tenaga hingga Kasandra jatuh ke lantai depan teras.
"Kasandra, sampai kapanpun Ayah akan selalu membelaku. Tidak peduli apakah Aku salah atau benar karena Aku adalah anak kesayangan." Ucap Bela sambil tersenyum devil.
"Kulitmu kini penuh luka bekas cambukan, apakah rasanya enak?" Tanya Bela dengan tatapan mengejek.
"Sekarang kamu menjadi pahlawan di sekte foto pornografi. Bagaimana rasanya?" Tanya Kasandra tanpa mempedulikan ucapan Bela.
"Bukankah kamu mengatakan bahwa Alex William sangat mencintaimu? Asal kamu tahu kalau Alex William sangat perhatian terhadapku karena sejak kecil kami sudah berjanji untuk menikah." Ucap Bela yang juga tidak peduli dengan ucapan Kasandra.
"Bela, kamu dan Ibumu itu sama menjijikkan yaitu suka merebut pria yang sudah mempunyai pasangan." Ucap Kasandra dengan tatapan sinis.
"Beraninya kamu mengatakan itu!" Teriak Bela sambil menampar pipi Kasandra dengan sangat keras.
"Bela, Aku berkata padamu. Selama Aku tidak mati hari ini Aku tidak akan membiarkanmu pergi!" Teriak Kasandra.
"Uhuk ... Uhuk ... Uhuk ..." Kasandra tiba-tiba terbatuk-batuk.
"Aku tidak tahu apakah kamu masih bisa bertahan hari ini atau tidak untuk membalaskan dendammu. Sungguh kamu sangat naif." Ucap Bela sambil duduk berlutut.
Hal itu dikarenakan Kasandra masih duduk di lantai sambil menahan rasa sakit pada sekujur tubuhnya akibat terkena luka cambuk.
"Aku pikir ... Kamu memiliki wajah cantik ini bisa membuat para pria tergila-gila." Ucap Bela sambil mengangkat tangan kanannya ke atas.
Salah satu bodyguard yang berjaga langsung mengerti kemudian memberikan pisau ke Bela. Lalu Bela mengarahkan pisaunya ke arah wajah cantik Kasandra membuat Kasandra menarik kepalanya.
"Karena itu Aku akan menggores wajah cantikmu agar pria lain tidak lagi tergila-gila padamu." Ucap Bela sambil bersiap melukai pipi Kasandra di mana Kasandra berusaha untuk menghindar.
tq thor. hebat. ttp smangat .