Gadis yang tengah patah hati karena kekasihnya kedapatan tengah bermesraan di dalam kamar dengan adik tiri itu memilih pergi ke sebuah pulau untuk menenangkan hatinya. Ia merasa begitu hancur setelah kematian sang ibu, karena ayahnya menikah lagi. Dan hal tergilanya, adik tirinya tidur dengan kekasihnya sendiri. Dalam kekalutan, ia memilih pergi ke sebuah club malam untuk melampiaskan kemarahannya. Namun kondisinya yang tengah mabuk membuat ia tak sadar dan merayu seorang pria hingga malam itu menjadi malam terburuk dalam hidupnya. Ia kehilangan mahkota yang telah ia jaga selama ini. Hidupnya bahkan semakin hancur setelah pria yang telah merenggut kesuciannya itu datang dan terus mengusik kehidupnnya. Sampai pada akhirnya ia positif hamil dan mencoba mengakhiri kehidupannya yang begitu rumit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nickname_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adu skill
Tanpa menunggu pria yang masih terpaku di belakang kemudi mobilnya, Nica dengan penuh semangat memacu mobilnya memasuki arena drift. Suara mesin mobil yang mengaum keras seakan mengekspresikan tekad dan antusiasme Nica, kemudian suara itu seketika tergantikan oleh decitan ban mobil yang bersaing dengan jalanan aspal yang dihampiri. Asap putih menyemburat keluar dari ban belakang mobil, mencerminkan perjuangan ban melawan aspal.
Mendekati rintangan pertama, Nica mampu dengan anggun memutari drum yang sengaja diletakkan di tengah arena, memamerkan keahlian mengemudinya dan performa mobil yang telah disempurnakan. Tanpa keraguan, Nica mengendalikan mobil untuk berputar melingkar dengan sempurna, mengitari drum itu bagaikan pesona tarian yang mempesona.
Di tepian arena, penonton tak henti-hentinya bertepuk tangan dan berteriak histeris, memberikan semangat kepada Nica yang tengah menampilkan aksi memukau di atas mobilnya. Di sudut arena, seorang pria bersiap mengenakan helmnya dan memacu mobilnya dengan gagah memasuki arena. Hatinya bergejolak, merasa tak mampu menahan kekaguman terhadap aksi Nica ketika memutari drum di tengah-tengah arena, namun disisi lain juga keegoisan yang menyelimuti, tak ingin kalah bersinar.
Dengan langkah tegas, pria itu menggoda takdir dan menerobos lingkaran Nica yang tengah di elak-elak. Para penonton di pinggir lapangan tak bisa menahan nafas, tegang dan khawatir ketika melihat mobil pria tersebut semakin mendekati mobil Nica. Bayangan tentang senggolan tragis di antara kedua mobil dari dua tim yang berbeda itu hampir saja menjadi kenyataan.
Namun, di antara emosi dan adrenalin yang menggema di arena, mereka tetap menegangkan hati, berharap tidak akan ada benturan yang meruntuhkan gairah pertandingan yang bergelora ini. Setiap saat dan detik menjadi tak terkira; membuat penonton semakin larut dalam drama kecepatan yang mereka saksikan. "Bodoh!" Nica menjerit ketika menyadari Dave sedang memaksakan diri untuk ngedrift memutari drum seperti yang sedang dilakukannya. Kepalanya masih terlindungi oleh helm, dan suara derau ban menggelayuti udara sehingga teriakannya tak mampu terdengar oleh siapapun, termasuk Tommy yang duduk di sampingnya. Hati Nica berdentam keras, mencaci maki pria yang melakukan aksi berbahaya tersebut.
Sebagai seseorang yang sudah berpengalaman dalam drift, Nica hanya bisa merasa pasrah dengan ulah nekat pria tersebut. Meski tak ingin kecelakaan terjadi akibat aksi pria itu, ia berusaha mengendalikan emosinya dan menstabilkan mobilnya agar tidak mengganggu konsentrasi pria yang kini mendekati mobilnya dengan semakin agresif.
Pengalaman keduanya dalam dunia drift memang luar biasa, Nica dan pria yang terus mengganggunya itu seolah telah menjadi satu ketika membawa mobil-mobil mereka meliuk-liuk memutar drum di tengah arena dengan kecepatan mengagumkan. Penonton bersorak tak henti-hentinya, terpesona oleh keindahan atraksi drift yang mereka saksikan. Meskipun tanpa komunikasi sebelumnya, kedua pemain menampilkan atraksi tim yang memukau.
Ketika mereka merasa puas, Nica dan Dave menghentikan mobil mereka dan keluar dengan anggun. Tommy yang menyaksikan adegan ini semakin yakin bahwa Veronica dan Dave Memiliki hubungan lebih dari sekedar sebatas bertemu kebetulan karena mobil Dave lecet . Dugaan ini membuat hati Tommy terasa tertusuk, karena ia tahu bahwa dirinya tak akan mampu bersaing melawan pesona pria tampan yang juga anak konglomerat dengan kelas setara Ceo yang menjadi atasannya itu.
Aksi drift yang mereka lakukan telah mengikat hati para penonton, membuat semarak dan riuh berbalut adrenaline yang membara. Veronica melepaskan helmnya dan mengibaskan rambutnya yang terasa kusut, lalu berjalan menghampiri tim dan kawan-kawan yang tengah berkumpul. "Aseeek, keren lo, Nic!" puji Iman pada Nica, yang hanya tersenyum membalas pujian tersebut.
Sementara itu, seorang pria baru saja turun dari mobilnya dan berjalan menghampiri Nica beserta teman-teman yang lain. Dengan gaya santai, pria itu duduk dan meneguk minuman dari botol, sambil menatap Nica yang acuh tak acuh padanya.
"Bro, kenalin dulu dong. Ini Veronica, dia pemilik NCAC," perkenalkan Iman pada Dave.
"Hai," sapa pria itu dengan nada basa-basi dan ekspresi tengil. Veronica terpaksa tersenyum ramah. "Hai juga," balas Nica, sementara Tommy menahan tawanya melihat tingkah konyol antara Dave itu dan Nica.
Iman: "Baiklah, setelah ini kita makan bersama untuk merayakan kekompakan tim kita."
Tim: "Setuju!" teriak anggota tim serentak.
Veronica hanya bisa mengangguk, sementara Dave tersenyum simpul. Senyumannya mencuri perhatian Nica, yang menahan diri untuk tidak pulang segera. Karena ia tipe wanita yang menjaga profesionalitas, kali ini ia harus berbesar hati untuk menikmati acara makan bersama. Veronica pun mengangkat tangan dan mengikat rambutnya yang terurai.
Dave yang sedang mengobrol dengan Iman tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik Nica. Wanita itu terlihat begitu memesona, terlebih saat ia menyeka keringat di lehernya dengan handuk. Meskipun tertarik, pria itu berusaha pura-pura acuh dan memalingkan pandangan. Dia tak ingin Veronica tahu kalau dirinya tengah mencuri pandang ke arahnya.
"Hey, manis! Lo di sini juga," ujar seorang pria tampan yang baru saja tiba, segera duduk di samping Nica dengan senyuman menggoda.
"Hey, iya, kebetulan aku lagi nggak sibuk," Nica menjawab dengan suara lembut, sambil melirik pria di sampingnya yang berusaha bersikap acuh.
"Hey, Bro! Lo disini juga," Leon, laki-laki tampan tersebut, menyapa pria di sebelah Nica "Iya," sahut Dave dengan nada malas, seolah tak tertarik berbasa-basi.
"Cariin Jenny, tuh," sambung Leon kemudian sambil mengedipkan sebelah matanya. Leon merupakan salah satu joki dari bengkel rival yang kebetulan juga hadir di tempat itu. Dave hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Leon, sementara Nica berusaha pura-pura tidak mendengar percakapan mereka dan fokus membuka kotak makanan miliknya.
"Nanti malam lo sibuk gak Nic. Tanya Leon pada Nica.
"Gak sih kenapa memangnya kenapa.”
"Gimana kalau gue jemput.”
"Mau kemana.”
"Lo mau nya kemana.
"Gue lagi pengen dirumah gak pengen kemana mana.”
"Yasudah kalau begitu nanti malam gue main ke apartemen lo gimana ?
"Mmmm...boleh.” jawab Nica seraya mengangguk sambil memotong cemilan nya, sedang Dave merasa begitu geram dengan jawaban Nica. Dave melirik sengit ke arah Nica sambil mengunyah permen karet di mulut nya. sendiri tak menyangka jika hari ini ia akan bertemu dengan Leon dan mengapa pula Leon musti membahas perihal Jenny pada nya, padahal Leon sendiri tau jika sejak dulu Jenny memang menyukai nya dan mengejar ngejar Dave hingga sampai meminta sang ayah untuk melamar kan ia untuk nya.
Leon terus mengobrol dengan Nica sambil saling tertawa membuat Dave begitu kesal dengan Nica yang terlihat ramah dan humble pada Leon sedang pada dirinya Nica begitu kasar dan cenderung mengusir.
Meski Dave mencoba acuh dan tak menunjukan sikap kesal nya, namun Tommy sendiri dapat membaca gelagat Dave yang kesal terhadap Nica saat Nica begitu asyik mengobrol dengan Leon.
"Oke guys thank you sekali buat semua yang sudah hadir di sini menyempatkan diri untuk berlatih bersama,semoga kedepannya kita semua bisa selalu kompak tanpa saling sikut antar satu sama lain, dan thank you juga buat ceo cantik sekaligus joki dari NCAC yang sudah bersedia berlatih bareng tim gue Thank you so much Nic, Thank you so much Dave.
Kalian berdua the best, semoga lain hari kita masih diberi kesempatan untuk berlatih bersama.” Ucap Imam pada seluruh Tim yang hadir.
"Thank you Iman, gue berharap sekali pasti nya jika kita nanti nya akan terus kompak dan bisa berlatih bersama.” Balas Nica kemudian mereka pun bertepuk tangan dan bersulang segelas minuman untuk merayakan pertemuan mereka. Setelah itu mereka makan dan seperti biasa melakukan sesi foto bersama.
Selesai dengan segala sesuatu nya Nica pun pulang bersama tim nya.