Tama adalah seorang kurir pengantar barang yang melihat kejadian mengerikan di depan matanya, pada malam itu iya menyaksikan pembunuh*n yang dilakukan pria bertopeng
Detektif Lee ditugaskan saat itu menyelidiki kasus pembunuh*n berantai tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3 Senyum Smirk
Yoona berusaha menghubungi Tama tapi tidak ada jawaban, tidak ada kabar dari Tama sedikit membuatnya khawatir.
Yoona menelusuri jalan yang sepi hendak pulang ke apartemennya, suasana sunyi begitu mencekam, di tambah hembusan angin malam membuat bulu romannya bergidik.
*
*
"Iyaa ma , aku baik baik saja, aku akan kembali ke apartemenku, dasar bawel" yoonji menutup telpon dari ibunya dengan kesal.
Iya berjalan cukup cepat karena terlihat ada seseorang yang mengikutinya,
Iya berlari sekuat tenaga karena merasa dirinya mulai terancam, nafasnya terengah-engah.dadanya terasa berat dan sesak. Tiba-tiba
"Plak" sebuah benda tumpul mengenai kepada yoonji.
Yoonji pun pingsan iya di bawa ke sebuah rumah kosong,
Setelah satu jam pingsan, yoonji pun tersadar dan menyadari dirinya diculik.
"Siapa kau? Tolong lepaskan aku! Teriak yoonji.
Pria bertopeng itu tampak tenang saja,
"Diam kau, tidak ada yang bisa menolong mu disini".
"Tolong lepaskan aku, aku akan memberikan berapapun yang kau mau".
Pria bertopeng perlahan mendekati yoonji dengan senyum smirk nya dan melukai pipinya dengan pisa*u.
Perbuatan yang sama iya lakukan kepada naomi.
Yoonji pun berteriak kesakitan, dan memohon untuk dilepaskan, perlahan iya mulai memberontak, dan iya sempat melepaskan topeng yang ada pada wajah lelaki itu.
"Kauu? dasar lelaki brengs*k?
Pria bertopeng langsung membun*h yoonji tanpa ampun.
Tiada kata yang keluar dari mulut yoonji, matanya terbelalak dan mulutnya mengeluarkan dar*h dan banyak darah yang menetes dari perutnya karena di tusuk beberapa kali
*
*
Keesokan paginya!!
Tama bergegas untuk bersiap pergi ke tempat kerja, dengan membawa satu roti di tangannya, sesekali iya melirik kearah pintu apartemen Junggi, tidak terlihat pria itu keluar dari apartemennya.
Tama menghubungi yoona dan meminta bertemu saat jam makan siang nanti, iya sangat rindu dengan kekasihnya,
Tama dan yoona berpacaran sudah hampir 2 tahun, yoona sangat senang ketika Tama mengajaknya menikah.
Setelah Tama mengantar beberapa barang, tama pun menyadari bahwa sudah pukul satu siang dan iya harus menjemput yoona,
Seperti biasa mereka makan di kafe favoritnya, Tama menatap kearah pengunjung dan melihat Junggi berada sedang mengantri minuman kopi,
"Anak itu, ucap tama"
"Apa kau mengenalnya"?
"Aku bertemu dia hanya dua kali, dia tetangga baru di apartemenku".
"Kenapa kau menatapnya dengan aneh"?
"Tidak mengapa, aku semalam melihat dia keluar dan tidak tau kapan kembalinya, "huftt, mungkin aku terlalu berlebihan".
"Sudahlah, habiskan saja makananmu, setelah ini antar aku ke apartemen mu, aku ingin membuat beberapa makanan"
"Apa kau tidak kembali bekerja"?
" Tidak, aku hanya bekerja di shift pagi saja".
*
**Berita terkini**
'di temukan mayat seorang perempuan muda, polisi masih melakukan identifikasi korban' terdengar siaran pers sebuah berita.
Mendengar berita itu satu kafe pun terkejut, beberapa dari mereka berbisik, dan ketakutan melihat kejadian akhir-akhir ini.
"Jangan-jangan itu ulah pria bertopeng"ucap Tama dalam hati.
Melihat Tama bermenung, yoona langsung mengejutkan Tama,
"Sayang, kamu oke"?
"Eh iya sayang, yukk kita pulang".
*
*
Detektif lee menyelidiki mayat yang baru saja di temukan,.
"Detektif lee hasil autopsi naomi sudah keluar" ucap salah satu rekan detektif yang ada di sana.
"Baik lah aku akan kesana, sepertinya gadis ini juga mengalami luka yang sama di bagian pipinya"
Detektif lee bergegas ke rumah sakit untuk melihat hasil autopsinya,
Di sana ada dokter Han yang ahli dalam bidang forensik.
"Bagaimana hasilnya dokter Han"? Tanya ketua lee
"Hasilnya menunjukkan kalau dia memang mati kekurangan darah, ada 6 tusukan di perutnya, dan di pipinya juga ada goresan pisau, sepertinya pelaku menggoreskannya ketika dia masih hidup.
"Sungguh biadab, seperti apa pisau yang dia pakai"?
"Pisau yang sangat tipis di ujungnya, seperti pisau belati".
"Apa ada sidik jari pelaku yang tertinggal ditubuh gadis ini"?
"Tidak ada jejak tangan sedikitpun, sepertinya pelaku sangat teliti mengerjakannya.
"Baiklah dokter terima kasih atas kerjasamamu".
"Apa kau sudah makan detektif lee? Aku melihat akhir-akhir ini kau tampak sangat lelah, aku membawakan mu ramyeon, kau bisa memakannya". Ucap detektif Na.
Tidak ada yang bisa menebak pribadi detektif lee, kadang sangat perhatian, dan terkadang juga tempramental,
Detektif lee mempunyai tingga badan 178cm, mempunyai dada ber bidang, sayangnya dia masih jomblo.
"Terimakasih atas makananmu, aku berencana pulang, aku sudah 3 hari tidak pulang, tolong urus ini untukku".
"Siapp ketua"
Detektif lee adalah ketua tim dan ada dua rekannya lagi yang membantunya, yaitu detektif Ko dan detektif Na.
*
Setelah mengantar yoona, Tama pun bergegas mengantarkan barang kembali, di perjalanan iya melihat seorang ibu-ibu yang ingin menyebrang jalan,sepertinya iya kesulitan karena memakai tongkat, Tama langsung turun dari motornya dan menolong ibu itu,
"Kau pemuda yang baik , terimakasih sudah menolongku" ucap si ibu.
"Aku pergi dulu bu".
Tama hari itu sangat sibuk mengantarkan paket, tidak terasa hari pun sudah mulai gelap, tinggal satu paket lagi yang akan dia antarkan, namun dia tidak mengetahui alamat yang dituju, akhirnya Tama memutuskan untuk mengantarkan paketnya besok.
Tama pun langsung menuju apartemennya, iya belum sempat menghubungi yoona, apa yoona masih di sana, atau sudah pergi.
Tama pun memarkirkan motornya, terdengar suara seorang anak kecil memanggilnya.
"Pamannnn".
Tama pun melihat kebelakang ternyata dia adalah Sol, Sol langsung memeluk Tama, dia memang dari dulu dekat dengan Tama.
"Sudah malam begini siapa yang membawamu keluar"?
Sol langsung menunjuk yoona yang berdiri di belakangnya.
"Tadi dia melihatku keluar dan merengek minta ikut, ya udah aku ajak ajaa"! Ucap yoona.
"Apakah kau ingin pulang sayang"? Tidur saja di apartemen ku, tidak baik wanita seperti mu pulang malam terus, nanti biar aku yang tidur di sofa".
Yoona pun lama untuk berpikir dan akhirnya menyetujui ide Tama, "mmm okee dehh".
Mereka berdua pun langsung masuk kedalam lift, dan Sol di sopong oleh Tama.
Tama mengantar sol tepat di depan pintu apartemen sol.
"Tinn..ton!!
Ibunya sol langsung membukakan pintu,
"Maaf Sol sudah merepotkan" ucap ibunya sol
"Tidak mengapa kak,aku juga sangat menyukai Sol" jawab tama.
Tama dan Yoona pun mulai masuk ke apartemennya,
"Apa kau sangat menyukai anak kecil" tanya Yoona".
Tama pun tertawa" kenapa pertanyaan mu seperti itu? Anak-anak itu sangat lucu jadi aku sangat menyukainya, mm aku jadi tidak sabar untuk mempunyai anak darimu".
Yoona pun langsung melemparkan bantal ke arah Tama.
"Sudahlah, aku mau mandi dulu".
"Sayang, aku sangat mencintaimu" teriak Tama.
*
*
Meongg.. meong..!
Puss!! Panggil Junggi.
Di swalayan ternyata banyak kucing jalanan, Junggi selalu memberi makan kucing jalanan di samping swalayannya, sehingga ada beberapa pemilik apartemen merasa terganggu.
"Kau pindahkan atau ku buang kucing- kucing ini ke hutan" ucap salah satu pemilik apartemen".
"Maafkan aku besok aku akan memindahkan nya".
Junggi kembali melanjutkan aktifitasnya di toko, tampak seseorang pria memakai masker untuk berbelanja, Junggi sempat menyapanya, namun tampaknya pria itu terburu-buru, dan langsung menghilang dari pandangan Junggi.
Pemilik toko pun datang, giliran berganti shift
"Kau pulanglah, giliran aku yang berjaga, oh iya ini upah mingguan mu".
"Terimakasih paman, aku akan menerimanya".
Junggi pun berpamitan dengan pemilik toko, karena merasa lapar dia memberi beberapa mi instan untuk dimasak di apartemennya.