NovelToon NovelToon
Tu Es Belle

Tu Es Belle

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Bepergian untuk menjadi kaya / Romansa
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kanian June

Harap bijak dalam membaca.
kesamaan nama keadaan atau apapun tidak berkaitan dalam kehidupan nyata hanya imajinasi penulis saja.

Seorang wanita muda kembali ke tanah kelahirannya setelah memilih pergi akibat insiden kecelakaan yang menimpanya dan merenggut nyawa sang Kakek.
Setelah tiba ia malah terlibat cinta yang rumit dengan sang Manager yang sudah seperti Pria Kutub baginya. Belum lagi sang Uncle dan mantan kekasih yang terus mengusik kehidupan asmaranya.

Lalu di mana hati Alice akan berlabuh? Dapatkah Alice menemukan pelaku pembunuh sang kakek..
Yuk ikutin kisahnya...
jangan Lupa Like Vote Komentar maupun Follow terimakasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kanian June, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3

Beberapa hari selanjutnya di sebuah kantor milik Christopher Company.

BRUK

Sontak mata Alice membulat sempurna, terkejut mendapati dirinya sudah berada dalam pelukan seorang laki-laki. Tubuhnya yang kecil mampu ditopang hanya dengan satu tangan. Alice mematung terpaku dengan pesona laki-laki di hadapannya, dengan jarak yang begitu dekat dia bisa melihat garis wajah yang hampir sempurna seperti yang sering ia lihat di tempat nya tumbuh dewasa.

Namun kali ini berbeda ada guratan yang khas dalam dirinya, aura yang terpancar seolah menghipnotis mata Alice untuk terus menatapnya.

Pandangan mereka saling bertemu untuk beberapa saat, hingga laki-laki tersebut menyadari keadaan di sekeliling mereka riuh berbisik-bisik.

"Wah siapa wanita itu, kenapa Pak Steven bisa menatapnya lama." Ucap salah seorang karyawan.

"Ahhh... Andaikan itu aku pasti aduh bakal mendadak pingsan aku." Jawab teman lainnya.

"Ekhem... sudah lihatnya? Kamu berat."

Dengan nada dan intonasi yang datar Steven berdehem menyadarkan imajinasi Alice.

Saat tersadar Alice segera berdiri, Sontak wajahnya merah merona melihat dirinya yang jadi bahan tontonan para karyawan.

Iapun segera membenahi rambut dan pakaiannya.

"Heh! Kalo jalan lihat pakai mata!" Bentak Alice berusaha menutupi rasa malunya.

"Sudah salah tidak minta maaf malah teriak-teriak! Ini kantor bukan taman bermain untuk lari-lari."

Balas Steven dengan nada tak kalah ketusnya sembari memunguti berkas yang berceceran di lantai

Diapun berlalu meninggalkan Alice yang masih berteriak padanya, ia merasa tidak terima dengan perlakuan Steven. Alice memang sengaja menggunakan sepatu kets berwarna putih tulang dengan setelan celana kain pendek berwarna coklat susu selutut ditambah blezer berwarna senada.

Rambut yang dikuncir seperti ekor kuda membuat Alice terlihat seperti di usia belasan tahun.

Sial pagi-pagi sudah bikin moodku jelek saja. Siapa sih dia sombong banget. Batin Alice melihat kepergian Steven.

Alice pun bergegas beranjak meninggalkan lobby menuju ke ruangan Direktur. Mengantisipasi sebelum akhirnya adik mamanya tersebut membuat laporan pada Oma bahwa di hari pertamanya magang sudah terlambat.

Di kehidupan nyata, Alice adalah sosok yang ambisius nan disiplin mengingat dia adalah seorang Direktur di perusahaan yang ia rintis. Usianya baru hampir memasuki seperempat Abad namun jangan salah banyak penghargaan yang di raihnya dengan tangannya sendiri. Tanpa sepengetahuan banyak orang bahkan orangtuanya dia berhasil mendirikan sebuah perusahaan kecantikan meskipun belum banyak produk yang terkenal, namun dia bertekad agar bisnisnya bisa mendunia.

Tok Tok Tok

Setelah ia izin kepada sekretaris Direktur dia mengetuk sebuah pintu kaca di depannya.

Meskipun di rumah Alice dan William sangatlah dekat namun tidak bisa dipungkiri Alice begitu gugup dan pucat untuk saat ini.

Berulangkali ia mengatur nafas untuk mengurangi detak jantung yang tidak stabil, sesekali ia merapikan rambut serta pakaiannya.

"Masuk"

Ucap seseorang dari dalam ruangan yang

terdengar tegas dan berwibawa. Tidak seperti saat dirumah, dikantor William adalah sosok yang berbeda. Dia harus jadi panutan bagi karyawannya, tak segan William akan mengingatkan langsung jika ada pekerjaan karyawannya yang tidak sesuai aturan.

"Hallo Nona Alice. Bagaimana ini, kenapa bisa terlambat di hari pertama bekerja. Hem bagaimana jika Nyonya Rochelle mengetahui kejadian ini"

Rancu William saat melihat Alice masuk ke ruangannya dengan wajah yang pucat Pasih.

"Yah Uncle!" Ucapannya pun tertahan manakala ia melihat sosok seseorang laki-laki yang sedang berdiri didepan meja Direktur tersebut.

"Lah kamu? Apa yang kamu lakukan disini?" Lanjut Alice menyelidik dari ujung kepala sampai bawah penampilan seseorang yang tidak asing baginya itu.

"Terimakasih Pak, jika sudah tidak ada yang akan di bahas lagi saya izin permisi"

Pria tinggi putih yang mengenakan kacamata tersebut berbicara setelah menengok sebentar ke arah Alice.

Iapun menunduk hormat pada Pak Direktur lalu pergi melewati Alice yang masih mematung.

"Hei! Tunggu!"

"Kamu belum menjawab pertanyaanku"

"Uncle William siapa dia,laki-laki itu yang sudah membuat ku terlambat" Adu Alice sambil mengerucutkan bibirnya mengadukan pria tersebut agar dia selamat dari ancaman Pamannya.

"Oh jadi kalian sudah saling kenal? Baguslah kedepannya kalian akan bekerjasama jadi akan lebih mudah untuk mengajarimu. Dia akan jadi atasanmu selama kamu disini, karena sekertaris nya sedang cuti hamil maka kamu Alice Isabelle harus menggantikannya sebagai sekertaris." Jelas William.

"Ah Uncle Come on. Apa nggak ada bagian lain selain berkolaborasi dengan Pria Kutub itu. Kenapa gak rundingan dulu sih Uncle, main bikin keputusan sendiri aja." rengek Alice sambil berjalan menuju sofa mendaratkan tubuh nya.

"Oh kalo kamu tidak mau ya tidak apa-apa ,nanti Uncle bakal bilang sama Oma kalo kamu hari ini telat dan bekerja dengan ogah-ogahan" ancam William dengan tangan yang bersedekap di dada.

"Ancam aja terus! Terserah lah Om." Akhirnya Alice pun pasrah daripada harus adu argumentasi dengan pamannya, ujungnya juga kalah telak kalo sudah berhadapan dengan Oma Rochelle nantinya.

"Bagus Nona Alice. Namanya Steven dia adalah Manager di sini. Jadi baik-baik ya kalian, selamat bekerja sama dengan nya. Oiya satu lagi di kantor jangan panggil Uncle, tapi panggil Pak Wil-li-am." Goda William dengan mengulum senyum melihat wajah kusut keponakannya tersebut.

"Hah! Sukanya ngancam. Awas aja setelah tiga bulan bakal aku bales nanti." Ancam Alice

Bukan Alice namanya, negosiasi yang di jalani dengan William atas maksud Oma Rochelle mengandung syarat. Yaitu hanya untuk tiga bulan ke depan saja, jika Alice bisa bertahan maka Oma Rochelle harus mengabulkan keinginan Alice.

Termasuk keinginannya untuk tidak bekerja di perusahaan Omanya.

Namun jika dalam tiga bulan Alice tidak betah maka dengan berat hati Alice harus mau mengurus satu anak perusahaan cabang milik keluarga Christopher.

Dengan demikian William berinisiatif untuk memberikan posisi di bagian sekertaris menggantikan Clara. Banyak ia mendengar bahwa bekerja dengan Steven seperti bekerja dengan mesin waktu yang tidak bisa berhenti sejenak. Ditambah Steven yang seperti Pria Kutub yang super dingin.

Tapi tak di pungkiri hasil kerja Steven selalu membuat William Puas. Karena sama sekali tidak ada yang buruk sedikitpun.

"Oke. Siapa takut.!" Jawab William santai.

Ia telah menyusun rencana agar Alice bisa keluar sebelum waktu tiga bulan agar bisa mengambil alih satu anak perusahaan. Dengan demikian berjalannya waktu Alice bisa di oper ke Pusat menggantikan William nantinya.

"Auk ah Uncle.! Benci sama Uncle.!" Rengek Alice memonyongkan bibirnya.

William hanya bisa geleng-geleng lalu tersenyum menanggapi tingkah keponakannya tersebut. Dalam hati William bahagia akhirnya dia bisa kembali melihat Alice dari jarak dekat kembali. Semoga bisa mengobati rasa rindunya yang lama terpendam.

Dan juga bisa mengabulkan janjinya pada Papahnya yang sudah berpulang.

1
Kanian June
Maafkan aku anak lagi sakit gak bisa di tinggal /Sob/
Choi Jaeyi: astaga, semoga cepat sembuh🥺🤲🏻
total 1 replies
Choi Jaeyi
lanjut thor, yg semangat yaaa. btw lama nih kamu nggk mampir di tempatku, sibuk kh beb😭
Choi Jaeyi
ngeri ancamannya😭
Fatma Kodja
wah Oma berlian ternyata jahat, jangan" kecelakaan yang terjadi pada Kakek Antoni dan Alice juga ulahnya Oma berlian
Kanian June
Thankyou kak /Whimper/
Kanian June
ok aku edit thankyou yaaaaa /Grin/
Kanian June
Astaga efek sambil gendong bocil lagi sakit ini ketik nya pada ngawur/Facepalm/
Kanian June
tunggu ya
Aurora79
William ini ternyata adiknya si Jhon kayanya...😁😁😁
Aurora79
Darren, bukan Darah...
Aurora79
Hampir, bukan Hamil.kak...😂😂😂
Choi Jaeyi
lanjut syangku, ttap semangat yaaa😍
Kanian June
ada udang di balik bakwan /Joyful/
Kanian June
semangat kembali /Grin/
Kanian June
biar sekali kali loh /Shhh/
Kanian June
Terimakasih support nya /Grin/
Choi Jaeyi
bisa aja kamu wkwkk
Aurora79
Semangat kak...😊🍻
Choi Jaeyi
kiw kiw, dilirik cewek nih wkwkk
Aurora79
Enggak membosankan koq, kak... Malah enak, jadi baca santai...😊🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!