REVISI
Cahaya adalah Seorang model terkenal yang berumur 30 tahun. dan dia sudah menikah dengan Aditya yang seorang pengusaha. Pernikahan mereka masuk 3 tahun namun sampai sekarang belum dikaruniai anak. Sehingga membuat Aditya berselingkuh dengan sahabat Cahaya yang bernama Keyla. hasil perselingkuhan itu membuat Keyla hamil anak Aditya.
Sampai akhirnya Cahaya pulang dari luar negeri tanpa memberitahu suaminya dia pulang untuk buat kejutan. Tapi bukan suaminya terkejut akan kedatangannya. tapi dirinya yang terkejut melihat suami dan sahabatnya berada didalam kamar sedang memaduh kasih.
"Apakah yang akan dilakukan oleh Cahaya?
Apakah Cahaya memaafkan suaminya atau lebih pilih berpisah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
pagi harinya Cahaya terbangun karena sinar matahari memasuki celah gordengnya. dia memasuki kamar mandi dan membersihkan dirinya.
Krucuk... krucuk... krucuk...
Cahaya memegang perutnya karena lapar. Semalam dia hanya ngemil dipinggir pantai.
"Mending aku ke kafe aja de, aku sangat lapar"
Cahaya bersiap-siap pergi ke kafe yang dekat hotel ia tempati.
Sesampainya dicafe ia mencari tempat duduk yang kosong, Kafe yang ia datangi adalah Kafe terkenal dari kalangan remaja. Kafe itu selalu ramai.
"Mbak..." Panggil Cahaya pada salah satu seorang pelayan.
"Iya mbak, mau pesan apa?" Jawab pelayan itu.
"Nasi goreng ajah, dan minumannya es teh manis aja mbak."
"Baik Mbak, Mohon ditunggu."
Setelah pelayan pergi, Cahaya bermain dengan ponselnya untuk menghilangkan kebosanannya.
"Mba Cahaya.... " Teriak Kevin girang yang membuat Cahaya kaget dan mendongat melihat Kevin yang berdiri didepannya dengan senyuman lebarnya.
"Mbak liburan disini juga. "
Tanpa disuru Kevin langsung duduk dihadapan Cahaya.
"Jawab dong Mbak' Rengek Kevin.
" Vin, gimana Mba mau jawab, dari tadi kamu ngerocos terus." Ucapnya terkekeh melihat Kevin yang manyung membuat Cahaya gemas.
"Jawab aja satu-satu."
"Ok aku jawab ya. aku keBali untuk refresing menenangkan diri."
"Kayaknya mba banyak banget masalahnya" Ucapnya dengan polos.
"emang"
Kevin menatap Cahaya dengan serius.
"Vin kamu tidak pesan makanan?" Ucap Cahaya mengalihkan perhatian Kevin
"aku lupa mba, Habisnya senang setelah ketemu sama mbak."
"Mba.... " Panggil Cahaya pada satu seorang pelayan.
"Iya Mba" Pelayan itu mau melihat Kevin dan ingin menyapanya. Namun kavin memberi kode supaya pelayan itu tidak menyapanya.
"Vin mau pesan apa?" Tanyanya lembut.
"Nasi Goreng cumi dan minumannya es teh saja ya."
Pelayan itupun meninggalkan mereka untuk menuju kedapur menyiapkan sarapan Kevin.
"Vin Kok kamu bisa berada disini"
"ada urusan sedikit Mba, Mba menginap dimana?"
"Di hotel"
"Mbak Minta dong no telponnya."
"0852.333..... "
Ucapan Cahaya terpotong karena kedatangan pelayan untuk menyajikan sarapan mereka berdua.
"Ganggu aja.. " Gerutu Kevin kesal.
"Mbak, sebut ulang nox dong."
"Sebentar ya vin, kita makan dulu" Ucapnya kepada Kevin yang membuat Kevin memanyungkan bibirnya.
"Ya udah de Mba" ucapnya pasrah.
Merekapun menyantap makanan yang ada didepannya tanpa menimbulkan suara hanya dentingan sendok yang terdengar.
"Alhamdulillah" Ujar Cahaya.
tak lama disusul Kevin.
"Alhamdulillah" Ujar Kevin. Jalan-jalan yuk Mbak.
"Kemana?"
"Mbak ikut ajah bersamaku, Ayo.... " Kevin menarik tangan Cahaya keluar dari Kafe tanpa menghiraukan protes Cahaya.
"Vin.... " Panggil Cahaya pada Kevin yang membuatnya menoleh.
"Apa sih Mba, aku hanya ingin ajak mba jalan-Jalan dengan Mba."
"Iya Vin kita akan jalan-Jalan, cuma makanannya belum dibayar."
"tenang ajah Mba, Nanti orangku yang urus semua."
Tanpa Cahaya ketahui Kafe itu adalah milik Kevin.
Di dalam Mobil
"Vin kita mau kemana?" Tanyanya penasaran.
"Ada de, kejutan, Mba tenang aja pasti Mba suka"
Keheningan
1 Jam kemudian mereka sampai divilla Kevin yang ada dipuncak.
"Wou sungguh indah ciptaanmu ya Allah"
"Ayo kita masuk kedalam" Tanyanya dan diangguki Cahaya.
Kevin mengajak Cahaya dan membawanya di balkon untuk melihat pemandangan.
"Ini indah sekali Vin" Ucapnya menatap takjub.
"divilla ini setiap kamar miliki balkon pribadi, dan setiap kamu membuka mata di pagi hari hal yang pertama kamu lihat adalah pemandangan alam pegunungan yang menawarkan sentuhan klasik yang elegan dengan kemewahan dan karya warna. "
"Ternyata kamu begitu kenal dengan tempat ini."
"Aku sering kesini"
"Kalau kamu kesini kuliahmu bagaimana?" Tanyanya serius
"Aku tinggal menyusun skripsi Mba." Ucapnya dan diangguki Cahaya
Keheningan
Cahaya tidak henti-hentinya mengagumi pemandangan ia lihat. dia melupakan sejenak masalah dan kesedihannya ketika dia bertemu dengan Kevin yang bisa membuatnya tersenyum.
...*** Bersambung***...