NovelToon NovelToon
Let'S Mess Up The Story Line

Let'S Mess Up The Story Line

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Epik Petualangan / Masuk ke dalam novel / Fantasi Isekai / Summon
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah seorang pemuda yang meninggal akibat terlalu lelah bekerja dan dia bereinkarnasi ke dalam novel favoritnya. Namun dia tidak berinkarnasi menjadi main character, heroine, villain atau bahkan mob sekalipun, dia menjadi korban pertama sang villain yang akan membuat sang villain menjadi villain terkejam dan menggerakkan seluruh alur di novelnya.

Tapi ketika dia baru bereinkarnasi, dia langsung melakukan plot twist yang sudah pasti akan mengubah jalan nya alur cerita atau malah menghancurkan alur cerita yang sudah tersusun rapi, dia tidak mati dan malah membunuh villain yang seharusnya membunuhnya. Jadi selanjutnya apa yang akan terjadi dengan alur cerita novel yang di sukainya itu ?


Genre : Fantasi, komedi, drama, action, sihir, petualangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

Setelah semua duduk kembali, terlihat Edward, Jonah dan Elena merenung kemudian mereka terlihat berdiskusi, tak lama kemudian Jonah melihat ke arah Ray, Liam, Laura, Charlotte dan Ignesia di depannya,

“Setelah berdiskusi singkat dengan Ed dan Elena, kita bertiga mengijinkan kalian berlima pergi ke kota Lindhorn, tapi ingat, begitu urusan kalian selesai, kalian harus segera ke ibukota,” ujar Jonah.

“Terima kasih paman (Ray, Charlotte, Ignesia) papa (Liam dan Laura),” ujar ke limanya bersamaan.

“Aku percaya pada kalian berlima dan kalian berlima juga harus percaya kepada kami, kita bertiga akan memimpin penduduk desa mengungsi ke ibukota,” ujar Edward.

“Yah...awalnya kalau Ray pergi sendirian, tentu saja aku tidak akan mengijinkannya, tapi kalian berlima sudah melebihi kami ketika seusia kalian, jadi aku sedikit lega melepas kalian, tapi kalian harus janji kalau kalian akan kembali ke ibukota,” tambah Elena.

“Kami janji,” balas ke limanya.

“Baiklah, kami akan berangkat ke ibukota minggu depan setelah persiapan selesai, kalian bagaimana ?” tanya Edward.

Liam, Laura, Charlotte dan Ignesia menoleh melihat Ray yang terlihat sedang berpikir, Ray menoleh melihat mereka yang terlihat menyerahkan semua keputusan pada dirinya. Ray menoleh melihat Jonah, Edward dan Elena di depannya,

“Kita pergi lusa, besok kita mempersiapkan diri dulu,” ujar Ray.

“Baik kalau begitu, Liam dan Laura, besok pagi, datang ke guild, ada yang ingin ku berikan kepada kalian,” ujar Jonah.

“Baik papa,” jawab Liam dan Laura bersamaan.

“Nah, Ray, Char dan Ignes besok pagi datang ke lapangan di belakang desa, ada yang ingin aku ajarkan kepada kalian,” ujar Elena.

“Baik tante,” balas ke Ray, Charlotte dan Ignesia.

******

Sementara itu, di lobby sebuah gedung perkantoran di jakarta pada sore hari, “tlak...tlak,” seorang wanita berjalan menuju pintu keluar, “dring...dring,” terdengar suara dering smartphone dari tas nya. Dia memasukkan tangan nya ke dalam tas dan menarik keluar smartphonenya, setelah melihat layarnya, dia tersenyum dan mengangkat teleponnya,

“Halo, Hermenas neesan ?” tanya seorang wanita di telepon.

“Ya...ini aku dan tolong jangan panggil aku Hermenas, sekarang kita sedang di bumi,” jawab sang wanita yang mengenakan blazer hitam.

“Oh ya...maaf Herawati neesan,” balas Haruka.

“Lalu ada apa kamu telepon, tumben ?” tanya Herawati.

“Aku hanya mau kasih tahu, orang yang neesan utus kesana hampir aja ketahuan kalau dia dari dunia lain oleh penduduk sana, jadi aku pinjam sebentar mulutnya untuk meluruskan ketika dia pingsan dari ptsd nya,” jawab Haruka.

“Oh dia masih mengalami ptsd ?” tanya Herawati.

“Ya dan hampir membongkar semuanya, jadi ku cegah,” jawab Haruka.

“Sori ya jadi merepotkan mu,” balas Herawati.

“Tidak apa apa, justru aku senang, dia lucu dan benar benar mengerti novel yang ku tulis hehe,” ujar Haruka.

“Sip, kita terus awasi dia,” balas Herawati.

“Pasti neesan, trus gimana kabar suami dan anak anak ?” tanya Haruka.

“Baik baik aja, kamu kapan nikah ?” tanya Herawati.

“Wah belum mau ah, nanti aku main deh ke jakarta, sudah dulu ya neesan, lagi kejar deadline hehe,” jawab Haruka.

“Tuut...tuut,”

Herawati kembali menaruh smartphonenya di dalam tasnya, dia tersenyum menggelengkan kepalanya dan meneruskan jalannya untuk keluar dari lobby gedung.

******

Keesokan paginya, di lapangan. Ray, Charlotte dan Ignesia berkumpul bersama dengan Elena untuk latihan,

“Nah hari ini aku ingin mengajarkan kalian memakai kekuatan jiwa (inner soul) untuk Ray dan Charlotte, kemudian mengajarkan conceal (menutupi) bagian bagian di tubuh Ignesia supaya tidak ada yang tahu kalau Ignasia separuh iblis,” ujar Elena.

“Inner Soul ?” tanya Ray.

“Ya...kalian tentu tahu tombak putih dan indah yang di gunakan Liam dan pedang besar hitam yang di gunakan Laura kan ? senjata mereka adalah perwujudan jiwa mereka,” jawab Elena.

“Oh kalau ini ?” tanya Ray sambil menunjukkan kedua pistol yang menyatu dengan karambitnya.

“Itu senjata yang kamu buat menggunakan sihir creation dan itu bukan jiwa kamu,” jawab Elena.

“Oh...gitu,” balas Ray sambil menyimpan kembali kedua pistolnya.

“Nah sekarang....kalian berdua berdiri di sebelah ku (menoleh kepada Ignesia) Ignes, coba kamu keluarkan kemampuan tempur mu,” ujar Elena.

“Baik, siap siap ya,” ujar Ignesia.

“Graaaaah,” Ignes meraung, tubuhnya mengeluarkan kabut berwarna abu abu yang berputar menutup tubuhnya seperti kepompong, “sriiiing,” tiga buah cakar menebas kabut sampai menghilang. Ray dan Charlotte kaget karena melihat Ignesia berubah menjadi sosoknya ketika baru di temukan dengan jari jarinya yang besar dan nampak seperti cakar berwarna hitam.

“Begini ?” tanya Ignesia dengan suara mengerikan.

“Bagus, sekarang kembali lagi ke asal,” jawab Elena.

Tubuh Ignes kembali di selimuti kabut bagai kepompong dan dia kembali ke wujud semula, Ray dan Charlotte tertegun melihatnya.

“Inner soul itu bisa berwujud senjata atau perubahan fisik, biasanya tergantung elemen kalian, karena Ignes memiliki elemen void yang sama seperti Ray, dia bisa mengubah tubuhnya menggunakan elemen di dalam jiwanya, sedangkan Liam dan Laura berwujud senjata berdasarkan elemen di dalam jiwanya (menoleh melihat Ray) kamu pernah tidak sengaja menggunakan inner soul mu menurut cerita mu waktu kamu di serang pelayan mu,” ujar Elena kepada Ray.

“Iya...tapi waktu itu tangan kiri ku berwarna hitam dan mengeluarkan sinar berwujud pedang hitam kemudian tangan kanan ku berwarna putih mengeluarkan sinar berwujud tombak putih,” ujar Ray.

“Itu karena kamu membayangkan senjata milik Liam dan Laura, makanya tidak terwujud sempurna karena keduanya bukan inner soul sejati mu, walau aku sendiri heran karena saat itu kamu belum bertemu mereka bagaimana kamu bisa tahu senjata mereka, tapi sekarang aku ada teori lain, mungkin kamu tidak sengaja melihat senjata senjata itu di penglihatan mu sampai melekat di pikiran mu," ujar Elena.

“Hmm mungkin saja (ga mungkin kan aku bilang aku tahu senjata mereka dari novel),” balas Ray.

“Nah sekarang aku ingin kamu keluarkan inner soul sejati mu, bukan yang meniru orang lain,” ujar Elena.

“Um...caranya ?” tanya Ray.

“Ikuti aku,” jawab Elena.

Elena mengajari Ray dan Charlotte cara mengeluarkan inner soul mereka, keduanya memejamkan mata dan membayangkan seluruh aliran mana mereka kembali ke ulu hati kemudian berkumpul di sana, setelah itu kosongkan pikiran dan rasakan bagaimana aliran mana yang terkumpul mengalir memenuhi ruang di organ sihir mereka. Ray merasakan panas di seluruh tubuhnya namun rasanya tidak menyakitkan. Dia mengosongkan pikirannya dan merasakan dirinya tenggelam di hawa hangat yang berpusat di dadanya. Ingatan kehidupan masa lalu ketika dia berlatih silat bersama kakeknya mengalir, Ray merasakan dirinya seperti menonton sebuah film tentang dirinya sendiri di benaknya. “Bagus Rayhan, kalau kamu teruskan berlatih, kamu bisa menjadi...” terdengar suara kakeknya di pikiran nya.

“Deg...deg...deg,” Ray merasakan jantungnya berdetak keras, dia mulai merasakan nyeri di sekujur tubuhnya, “aaaaah...a..apa ini ?” tanya Ray dalam hati. Dengan perlahan dia membuka mata, dia melihat dirinya berada di dalam kabut, tangannya naik dan mengibaskan kabut supaya menghilang, namun dia langsung bingung karena melihat Elena, Charlotte dan Ignesia berdiri agak jauh dari dirinya dengan mulut ternganga dan terlihat lebih pendek dari sebelumnya,

“Apa yang terjadi ?” tanya Ray dengan suara mengerikan.

“Huh,” Ray kaget mendengar suaranya sendiri, tangannya naik dan matanya langsung membulat karena kedua tangannya berubah menjadi cakar harimau yang besar, dia langsung memegang wajahnya yang sudah berubah menjadi kepala harimau dan melihat ke bawah, tubuhnya terlihat lebih tinggi dari sebelumnya dan jauh lebih kekar juga mengembang dari sebelumnya, seluruh tubuhnya di penuhi bulu putih bergaris hitam dan bentuk kakinya seperti kaki harimau yang berdiri dengan dua kaki, seluruh tubuhnya terlihat mengeluarkan aura berwarna abu abu.

“Hah...aku jadi....manusia harimau...cindaku ?” tanya Ray dalam hati.

1
Vemas Ardian
semangat Thor, jangan buat Charlotte sebagai bebannn
Mobs Jinsei: siap kak, makasih dukungan nya
total 1 replies
Aryanti endah
wahahahaha.. lain sendiri senjatanya 😂😂😂
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya ya kak
Mobs Jinsei: iya haha
total 2 replies
Eight
lanjut thorr
Mobs Jinsei: siap, makasih dukungan nya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!