NovelToon NovelToon
Zero: Tahta Oyama

Zero: Tahta Oyama

Status: tamat
Genre:Tamat / Tokyo Revengers
Popularitas:781
Nilai: 5
Nama Author: pralam

Kota Toagi terbagi menjadi lima wilayah, masing-masing dikuasai oleh kekuatan yang berbeda. Di timur, SMA Oyama memegang kendali, dikenal sebagai sarang para berandalan. Di barat, Geng Hakkai memerintah. SMA Mishima di selatan dan SMA Tokuji di utara terus-menerus bersaing untuk memperluas pengaruh mereka. Di tengah semua wilayah ini, terdapat daerah netral yang dikuasai oleh Geng Takagawa, menjaga keseimbangan rapuh di kota tersebut.

Kaito Takeda, seorang siswa baru di SMA Oyama, datang dengan ambisi besar. Dia ingin menyatukan sekolah yang terpecah belah ini dan membawa semua berandalan di bawah satu bendera. Namun, untuk mencapai tujuannya, Kaito harus menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam SMA Oyama maupun dari geng-geng lain yang tidak akan menyerahkan wilayah mereka begitu saja.

Pertarungan sengit, pengkhianatan, dan aliansi yang tak terduga menjadi bagian dari perjuangan Kaito untuk menguasai Tahta Oyama dan menyatukan Toagi dalam satu kekuatan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pralam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kacau di SMA Oyama

Begitu Ryuki melangkah masuk ke gerbang SMA Oyama, dia langsung merasakan atmosfer aneh yang menggelayut di udara. Sekolah ini benar-benar berbeda dari yang pernah ia bayangkan. Gedungnya tampak tua dan sedikit kusam, tapi yang paling menarik perhatian adalah bagaimana semua murid berlarian tanpa aturan, membuat sekolah ini lebih mirip arena pertarungan daripada institusi pendidikan.

Ryuki berjalan menuju kelasnya, berharap ada setidaknya sedikit ketertiban di dalam ruangan. Namun, saat membuka pintu kelas, dia langsung disambut oleh pemandangan kekacauan total. Meja dan kursi tidak ada yang berada di tempat semestinya. Beberapa murid sedang bermain kartu di lantai, sementara yang lain bercanda sambil melemparkan bola kertas ke arah jendela yang sudah setengah pecah.

"Ini sekolah atau sarang monyet?" gumam Ryuki dalam hati, menghela napas panjang. Tapi dia mencoba tetap tenang.

Sambil melangkah ke depan kelas, dia berdeham dengan keras, mencoba menarik perhatian.

"Nama gua Tokugawa Ryuki. Mulai hari ini gua—"

Belum selesai Ryuki memperkenalkan diri, seorang murid dengan rambut acak-acakan yang duduk di pojok ruangan tiba-tiba menyeletuk, "Memangnya kami peduli, brengsek?" katanya dengan senyum sinis, diikuti dengan tawa keras dari seluruh kelas.

Ryuki berhenti sejenak, rahangnya mulai mengeras. Dalam hati, dia bergumam kesal, "Ada apa dengan para bajingan ini?"

Tidak ada satu pun murid yang memperhatikannya dengan serius. Seolah dia hanyalah angin yang lewat. Beberapa bahkan mulai mengobrol lagi, seakan Ryuki tidak pernah berdiri di depan mereka.

Tiba-tiba, seorang murid dengan postur besar, mendekati Ryuki. Wajahnya penuh dengan ekspresi mengejek, seperti sudah yakin akan membuat Ryuki ciut.

“Lihat, dia ketakutan sampai nggak bisa ngomong!” katanya sambil menatap teman-temannya di belakang, disambut tawa yang lebih keras lagi.

Ryuki mengatupkan giginya rapat-rapat. Emosinya mulai naik ke ubun-ubun. "Bajingan ini benar-benar kelewatan," pikirnya.

Tanpa basa-basi, Ryuki langsung mengayunkan tinjunya dengan keras ke arah wajah murid tersebut. *BUK!* Satu pukulan telak yang membuat murid itu terpelanting ke belakang, melayang melewati beberapa meja dan kursi yang berjatuhan dengan suara berderak.

Kelas yang tadinya penuh tawa, mendadak sunyi seketika. Semua mata tertuju pada Ryuki dan murid yang sekarang tergeletak di atas meja yang hampir hancur.

Dengan wajah penuh amarah, Ryuki berdiri tegak di depan kelas. "Maju kalian, brengsek!" teriaknya dengan suara lantang, menantang siapa pun yang berani.

Tanpa berpikir panjang, beberapa murid langsung maju dan menyerang Ryuki bersamaan. Mereka benar-benar meremehkan pendatang baru ini. Namun, Ryuki sudah siap. Satu demi satu, mereka semua tumbang. Ryuki menendang, memukul, dan melempar lawan-lawannya seperti sedang bermain game arcade.

Ada yang dipukul hingga terjungkal, ada yang ditendang sampai terlempar ke arah papan tulis. Bahkan ada seorang murid yang malang, saking kerasnya ditendang oleh Ryuki, sampai terbang keluar jendela. *CRASH!* Kaca jendela pecah, dan murid itu hilang dari pandangan.

Beberapa murid yang masih berdiri mulai mundur perlahan, takut terkena giliran berikutnya. Wajah mereka sekarang dipenuhi ketakutan, berbeda jauh dari sikap sombong mereka sebelumnya.

"Ada yang mau coba lagi?" tanya Ryuki sambil melirik sisa murid yang masih berdiri. Tapi kali ini tidak ada yang berani melangkah maju. Semuanya diam, tak ada yang bergerak.

"Bagus," kata Ryuki sambil mengusap tangannya yang sedikit sakit karena terlalu banyak memukul. Dia berjalan ke mejanya dengan santai, lalu duduk, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Murid-murid lainnya hanya bisa menatapnya dengan ngeri. Baru hari pertama, dan Ryuki sudah menumbangkan hampir setengah kelas. Tidak ada yang tahu apakah mereka harus merasa kagum atau takut. Yang jelas, satu hal pasti: Ryuki bukan murid biasa.

1
Pralam Basura
karena menurut saya cerita yang sekarang kurang menarik, saya berniat merombak novel ini dan memulainya lagi dari awal semoga kalian suka cerita yang baru ini 😅
Cliks Zuan
Baru Datang Mau Jadi Penguasa Wkwk Lawak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!