NovelToon NovelToon
Behind The Other Side (Penyamaran Identitas)

Behind The Other Side (Penyamaran Identitas)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Mafia / Balas Dendam / CEO / Identitas Tersembunyi / Persaingan Mafia
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: MeiChr

Anna wilson gadis yang merasa dikhianati oleh orangtuanya, berubah menjadi gadis yang dingin, tiba tiba dia dibuang oleh ayah tirinya dari tebing ke laut dan berakhir dia berada di tempat yang tidak dia ketahui. anna menukar identitasnya, berharap dia dijauhkan dari cerita masa lalunya tapi jauh di lubuk hatinya dia ingin sekali membalas dendam untuk orang orang yang sudah membuat dia hancur. tapi apakah akan dia berhasil? sedangkan dia berada di tempat yang baru dan dia sudah berkomitmen untuk memulai kehidupan yang baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeiChr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 : apa itu bahagia?

Anna sedang berlari mengelilingi lapangan padahal sekarang sudah pukul 11 malam, pikirannya kacau, dia hanya berharap kejadian yang terjadi tadi siang bisa menghilang dari ingatannya.

...----------------...

FLASHBACK ON

"Ibu?" anna terus menatap wanita itu, tapi karna ernest meremas tangannya, dia langsung menyadari kalau sekarang dia sedang menjadi pusat perhatian semua orang yang berada di aula.

Anna menghela napasnya kasar, membalikkan badannya dan mulai berjalan keluar.

Dia terus menundukkan kepalanya, air matanya pasti akan keluar kalau dia masih terus bertahan ditempat ini, jadi akan lebih baik jika dia keluar dan memilih rooftop untuk menjadi tempat menenangkan dirinya.

Setelah 1 jam dirooftop anna yakin kalau sekarang pasti acaranya sudah hampir berakhir jadi dia memilih untuk turun.

saat sampai dilantai bawah secara tidak sengaja dia melihat wanita yang sangat dikenalinya dan entah keberanian darimana dia mengikuti wanita itu yang menuju kearah toilet guru.

anna melihat sekelilingnya merasa tidak ada yang memperhatikannya dia pun mulai ikut masuk kedalam toilet.

saat masuk dia langsung melihat wanita itu yang juga tengah melihatnya dari cermin. wanita itu cukup terkejut dengan kehadiran anna.

"Ibu?" ucapnya lirih tapi wanita yang di panggil hanya melihat dia dengan wajah datar.

"Ibu, ini aku bu." ucap anna lagi dan mulai maju memeluk ibunya dari belakang tapi lagi dan lagi wanita itu hanya melihat dia datar dan tidak membalas pelukan dia.

Melisandra melepaskan pelukan anna dan membalikan badannya menghadap anna.

Anna yang merasa heran menjauhkan dirinya dari melisandra ibunya.

"Apa ibu tidak rindu padaku? aku sangat merindukan ibu, bahkan hampir setiap hari aku selalu ingin bertemu dengan ibu."

"Pergilah dari hadapanku." ucap wanita itu dengan dingin. sedangkan anna hanya diam dan binggung dengan perkataan ibunya.

"Apa maksud ibu, aku sangat menderita bu, bawalah aku pergi bersamamu ibu." Anna mulai menangis.

"Aku tidak mau bertemu lagi denganmu, kamu hanya anak..." melisandra sempat memejamkan matanya. "anak pembawa sial bagiku, kamu adalah anak yang tidak pernah diharapkan."

wajah anna langsung berubah datar, air mata yang semula jatuh langsung terhenti.

"Maksud ibu apa?" tanya nya datar bahkan ibunya saja mulai merasa aura yang berbeda dari dia.

"Kamu hanya sebuah kesalahan antara aku dan ... Ayahmu. Kami berdua menikah pun karena dijodohkan, aku bahkan ayahmu tidak pernah mengharapkanmu, jadi aku lebih baik memilih pergi dan lihat setelah aku pergi dari tempat itu dan menjauh darimu hidupku langsung berubah kan, aku tampak bahagia dan... Tubuhku tidak perlu di penuhi dengan luka lagi." melisandra tersenyum sinis.

Anna mengepalkan tangannya,memejamkan matanya berusaha mengatur emosinya yang mulai naik. "Ibu?"

"Jangan panggil aku ibu, karna sekarang aku sudah memiliki keluarga baru bahkan aku hanya memiliki 1 orang anak dan itu bukan kau."

Cukup sudah, aku tidak tahan. Batin anna.

"Begitukah?" dia maju satu langkah tepat didepan melisandra. Anna paling tidak bisa kalau emosinya dipancing.

"Nyonya Lewis  , terimakasih atas penjelasannya." ucapnya dengan penuh penekanan setelah itu dia berbalik dan berniat berjalan keluar dengan kedua tangannya yang mengepal kuat bahkan tangannya sudah berwarna putih.

Tapi saat dia akan mencapai pintu, dia langsung berbalik berjalan dengan langkah lebar kearah melisandra dan anna memukul cermin yang ada dibelakang wanita itu. melisandra yang terkejut langsung menutup kedua telinganya. 

Darah mengalir dengan derasnya dari tangan anna yang terkepal, tapi gadis itu tidak peduli dengan keadaan jari jari dan berteriak dengan keras.

"Apa kau tau, aku sekarang seperti orang gila. aku bahkan tidak pernah tau bahagia itu seperti apa, tersenyum itu seperti apa, aku bahkan sekarang menjadi anak pemberontak, aku bahkan bisa membunuh lebih dari 10 orang hanya untuk melampiaskan emosiku, aku tidak pernah mau dilahirkan dikeluarga ini!! bukan aku yang minta untuk berada dirahimmu!!" anna mengeluarkan semua perkataan yang selama ini dia pendam, dia mengacak rambutnya frustasi

"Aku bisa saja membunuh semua orang yang berada dirumah itu hanya untukmu, tapi apa ini? Apa yang aku dapat sekarang, persetan dengan menjadi anak durhaka." dengan emosi yang meledak ledak anna keluar dari toilet itu dengan bantingan pintu yang keras dan membuat melisandra terperanjat kaget.

Flashback off

Setelah kejadian dimana dia bertengkar dengan ibunya, anna langsung bolos dan pergi ke warung yang berada dibelakang sekolah, hanya tempat itu yang bisa dituju olehnya, karna dia tidak mungkin pergi ketempat lain, bagaimanapun dia tau kalau ayahnya masih terus mengirim orang untuk membuntutinya walaupun dia juga tau cara mengelabui mereka tapi sekarang bukan hanya orang ayahnya yang membuntuti dia tapi ada juga orang lain yang tengah mengincarnya. 

Saat sedang menunggu untuk waktu pulang anna membersihkan luka pada tangannya yang mana dia memukul cermin, dia juga memaki dirinya sendiri karena kebodohannya dia malah terluka.

Saat dia menyadari sudah waktu pulang sekolah dia langsung pergi ke toilet untuk menukar pakaiannya.

Dipakainya pakaian santai ditambah lagi dengan topi dan masker, barulah dia keluar dari tempat itu saat keadaan sedang ramai dan pergi ketempat yang telah dia sewa untuk sekedar menyendiri sampai jam yang telah disepakatinya dengan jackson.

Saat dilihat anna pukul 7:35 pm dia mulai keluar dari tempat sewaannya dengan pakaian yang berbeda. 

dia tau gedung itu tidak jauh dari tempat sewaannya jadi dia hanya perlu berjalan kaki ketempat itu.

saat sampai anna langsung disambut dengan 5 orang yang sudah diikat dikursi, dia sempat mengerutkan keningnya karna hal ini sangat aneh.

Karena, pertama dia tidak pernah mendapat jatah membunuh didalam gedung, kedua saat dia mendapat jatah membunuh orang-orang itu tidak akan pernah diikat tapi dia sendiri yang akan bersusah payah menangkap dan membunuh orang-orang itu.

Anna masih terus berfikir sampai getar ponsel menyadarkannya.

"cepat selesaikan tugasmu, aku tidak ingin kau kelelahan."

Anna hanya tersenyum membaca pesan itu, selanjutnya dia mulai mengeluarkan benda kesayangannya dan mulai menarik pelatuk pistol itu.

Dan berakhirlah dengan anna di lapangan ini berlari tanpa henti berharap semua yang terjadi dihidupnya akan menghilang bahkan berharap tidak pernah terjadi.

Hingga seorang pria menghalangi dia, anna yang tidak mendapat keseimbangan langsung menabrak pria itu dan mereka berdua sama-sama terjatuh.

"Apa kau gila, hah!" teriak anna.

"Maaf, aku hanya tidak tega kau seperti ini."

"hei! Ernest, tau apa kau bang.sat!" pria itu adalah ernest, pria yang selalu ada walaupun dia tau anna tidak akan menganggap serius kehadirannya.

"Sudahlah, ayo pulang ini sudah hampir tengah malam." ernest bangkit dari duduknya, dia memegang tangan anna sehingga gadis itu juga terbangun dari duduknya dan mulai berjalan pulang.

******

"Dari mana saja kau?" suara bass seorang pria menyambut anna yang baru saja membuka pintu utama. Anna hanya terkekeh pelan dan terus berjalan tidak peduli dengan pria dewasa yang sedang menatapnya dingin.

"anna wilson!!! Aku sedang bertanya padamu." teriak ronan yang membuat semua orang dirumah itu terbangun dan langsung menuju ruang depan.

"Bukan urusanmu." anna berbalik dan mulai menatap ayahnya datar.

"Sudah mulai berani kau sekarang!" anna yang mendengar itu hanya tertawa tapi cara tertawanya membuat orang yang disana merasa aneh.

"Hari ini aku bertemu dengan mantan istrimu." semua yang berada disana merasa terkejut bahkan ayahnya sampai melototkan matanya.

"melisandra, ah.. Bukan nyonya lewis." ucap anna sambil tersenyum miris.

"Jadi mengapa kau tidak pergi bersama ibumu itu, dan malah balik kerumah ini." ucap ronan tapi dengan wajah masam.

"bisa saja tapi sayangnya kau masih terus saja mengikatku dengan para penguntit yang kau kirim itu dan lebih disayangkan lagi wanita itu tidak menginginkanku." ronan tertawa mendengar perkataan anna.

Ronan pun berjalan kearah sofa dan duduk disana sambil memangku kaki kanannya.

"benarkah? Jadi sekarang apa yang akan kau lakukan? Ibumu saja tidak menginginkanmu lagi."

Anna terdiam mendengar ucapan ayahnya, aura dari seorang anna pun berubah drastis. 

"sama sepertimu kan? Kau mendapat keluarga baru dan setelah itu kau malah menghancurkan aku. Aku juga mau hidup seperti anak seusiaku, aku juga mau hidup normal." 

Lagi lagi ronan tertawa dan menatap anna lama.

"Jadi apa maumu?" akhirnya pertanyaan yang selama ini ditunggu anna keluar juga, anna tersenyum sinis dan menjawab ayahnya dengan nada yang tenang.

"Bebaskan aku, bebaskan aku dari kehidupan ini, biarkan aku pergi dan hidup dengan normal." mendengar perkataan anna, martin dan sarah langsung terkejut dan mulai menangis dalam diam sedangkan ibu dan saudara tirinya tersenyum penuh kemenangan.

Ronan diam memikirkan perkataan anna. "Pergilah, sebelum aku berubah pikiran tapi kau harus pergi jauh dari hadapanku dan jangan pernah muncul dihadapanku lagi, berani kau muncul atau hanya sehelai rambutmu yang aku lihat saat itu juga aku akan menyuruh orangku untuk membunuhmu."

"Baiklah." jawab anna tegas. saat dia akan berbalik menaiki tangga suara ayahnya langsung menghentikannya.

" tapi dengan syarat. syaratnya jangan membawa apapun dari dalam rumah ini."

"Aku hanya pergi melihat kamarku karna ada barang yang lebih penting daripada barang barang dirumah ini." ucap anna dan mulai melangkah kearah tangga menuju kamarnya, sedangkan martin dan sarah mengikutinya dari belakang.

"anna, aku mohon jangan pergi." ucap sarah sambil menangis.

"anna, ibumu menitipkan kau pada kami, bagaimana kalau dia tau kau pergi dari rumah ini." perkataan martin membuat anna berhenti sejenak dari aktivitasnya tapi dia melanjutkan kegiatannya dan tidak memperdulikan perkataan martin lagi.

Anna terus mengecek kamarnya dan benar saja dia menemukan beberapa penyadap ditempat ini. Bahkan didalam rumahnya saja mereka tidak mempercayainya atau mungkin menganggap dia penjahat.

"Pergilah ketempat ini, dan jangan membawa apapun dari rumah ini, tinggalkan ponsel, pokoknya semuanya yang berasal dari rumah ini." anna menyerahkan sebuah kertas yang menuliskan alamat.

"Ambillah uang dari rekening ini." anna menyerahkan sebuah buku rekening.

"Hubungi nomor ini kalau kalian sudah melakukan apa yang aku suruh."

Awalnya martin dan sarah binggung dengan maksudnya, tapi setelah itu mereka hanya menganggukan kepala.

Hari ini adalah awal dimana anna berjalan mengikuti kemauannya bukan kemauan orang lain, bukan juga mengikuti kata ayahnya tapi kata hatinya, berjalan mengikuti langkah kakinya.

_________

1
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Hani: mampir dikaryaku kak
total 1 replies
Eemlaspanohan Ohan
nyimak thor
Elminar Varida
hi thor, salam kenal. aku sdh membaca bab 1 novelmu. sepertinya menarik. semangat upnya thor.
Meldyana: iyaaaa... terimakasiih buat dukungannyaaaa❤❤...... selamattt membacaa jugaa yaahhhhh😊😊😊
total 1 replies
Osie
ada ya ortu kyk ortu Anna.. moga dimasa dpn Anna bisa balas dendam ke ronan.meliisa..matthew..Jackson.. gilbert..ibu n adik tadinya.. pokoknya bla dendam kesemua yg udah jahat ke anna
Meldyana: makannya baca dan tunggu kelanjutan ceritanya biar tau gimana caraa anna balas dendam buat mereka semua
total 1 replies
Osie
aku mampir.. sepertinya menarik..so aku harap Anna sosok tangguh yg bnr" tangguh n smart..dan pastinya jgn lupa balas dendam cantik utk ayah modelan ronan n si mak lampir cathrin plus anaknya
Meldyana: terimakasih sudah mau mampir, selamat membaca yaahhhh, aku harap kamu menikamatinyaa......
pasti ada momen dimana anna akan membalas mereka 😁 jadii stay terus dan baca kelanjutan ceritanya ❤
total 1 replies
Amelia
salam kenal ❤️🙏
Meldyana: salam kenal juga ❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!