NovelToon NovelToon
Legenda Sang Ratu Shang Yuan

Legenda Sang Ratu Shang Yuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan / Summon / Penyelamat
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Setsuna Ernesta Kagami

Luna Shang Yuan adalah Ratu dari Kerajaan Shang Yuan, sebuah negeri yang makmur dan kaya raya. Di bawah kepemimpinannya, Shang Yuan mencapai puncak kejayaan, dengan rakyat yang sejahtera dan perdamaian yang terjaga. Namun, meski berada di puncak kemakmuran, hati Luna merindukan petualangan dan kebebasan. Dia memutuskan untuk melepaskan diri dari tugas kerajaan dan berkelana mengelilingi dunia.

Dengan mengenakan hanfu yang anggun dan membawa seruling serta belatinya, Luna memulai perjalanannya. Dia melintasi berbagai negeri, dari hutan belantara hingga pegunungan yang tertutup salju, bertemu dengan berbagai suku dan bangsa. Sepanjang perjalanan, Luna menggunakan suara merdunya untuk membawa kedamaian, menyembuhkan hati yang terluka, dan mengusir kegelapan yang mengancam.

Luna segera menyadari bahwa takdirnya lebih besar daripada sekadar berkelana. Luna menginspirasi banyak orang dan menciptakan legenda yang akan dikenang sepanjang masa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setsuna Ernesta Kagami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pendekar Pengembara Sunyi

Di siang hari yang cerah, seorang pria mengenakan pakaian WuXia dengan kain putih yang agak kehijauan berjalan menyusuri hutan yang hening. Tudung lebar menutupi wajahnya, menyembunyikan identitasnya dari siapa pun yang mungkin melihatnya. Hutan di sekelilingnya tenang, hanya terdengar suara burung dan gemerisik dedaunan yang tertiup angin.

Saat pria itu berjalan di antara pepohonan yang tinggi, tiba-tiba seorang penjarah hutan melompat ke udara. Angin mengikuti gerakannya saat ia berputar di udara sebelum mendarat dengan gemilang di depan pria itu. Penjarahan itu adalah seorang wanita, dengan mata tajam yang penuh ancaman. Dia mengenakan hanfu serba hitam, menodongkan belati mengkilap ke arah pria itu.

"Serahkan barang-barangmu," katanya dengan suara penuh determinasi.

Pria itu terdiam, mengenali suara wanita tersebut. Dia menggigit tangkai tanaman yang diambilnya dari hutan, menampilkan senyum menyeringai yang tak menunjukkan rasa takut sedikit pun. Dengan tenang, dia merespons.

"Kau tahu, seorang wanita seharusnya ahli dalam menari, bukan ahli menjarah barang milik orang lain."

Sorot mata wanita itu semakin tajam. "Kalau begitu, rasakan tarianku!" balasnya dengan marah.

Dengan lincah, wanita itu terbang ke udara, menungkik tajam ke arah pria tersebut. Saat mendekat, dia melancarkan serangan belatinya dengan kecepatan tinggi, mengincar leher pria itu. Namun, pria tersebut tetap tak bergeming. Waktu seolah melambat ketika belati mendekati sasarannya.

SRINGGG!!

Waktu kembali normal seketika dengan bunyi dentingan senjata tajam yang memekik di sekitar hutan. Wanita itu terkejut, melihat pedang pria tersebut menahan serangannya dengan mudah. Matanya melebar penuh keheranan.

"Siapa kamu?!" tanyanya, suaranya menggambarkan ketidakpercayaan.

Pria itu mendorong senjatanya, memaksa wanita itu melompat ke belakang, menjaga jarak darinya. "Siapa kamu sebenarnya?!"

Dengan tenang, pria itu membuang tangkai tanaman yang digigitnya, membiarkannya jatuh ke tanah. "Aku berkelana menyusuri berbagai desa. Mungkin orang-orang sudah mengetahui siapa aku, siapa sosok diriku, siapa sosok pengembara ini," katanya sambil perlahan membuka tudung yang menutupi wajahnya.

Ketika tudung itu terbuka, terlihatlah wajah yang menawan dengan tatapan tenang. Rambutnya panjang dan diikat rapi. "Aku dikenal sebagai, pengembara sunyi, Zhenyu Shen!"

Angin bertiup lebih kencang, menghempaskan dedaunan di sekitar mereka. Wanita itu terpaku, terkejut melihat pria di depannya yang memiliki aura luar biasa. Zhenyu Shen memancarkan Haki, membuat wanita itu merasa gentar.

Zhenyu Shen menodongkan pedangnya ke arah wanita berpakaian hitam itu, sorot matanya penuh keyakinan. "Nona, seranganmu memang terlihat mematikan, tapi bagiku, itu tidak apa-apanya. Kenalilah suara burung di sekitar, aku mampu mendengarnya dari jarak sungai di sebelah selatan," ucapnya dengan tenang, tetapi penuh wibawa.

Wanita itu menyeringai, seolah masih menyembunyikan kemampuan yang lebih mematikan. "Jadi, kau memiliki pendengaran yang tajam ya?" tanyanya sinis. "Tapi, aku yakin... kau tak dapat menghindari kemampuanku!"

Zhenyu Shen tersenyum tipis dan memasang kuda-kuda. Dengan perlahan, dia memejamkan matanya. "Aku mendengar semuanya," ucapnya pelan sambil membuka kelopak matanya. Mata hitamnya memperhatikan wanita di depannya dengan tajam. "Aku mendengar takdirmu."

Wanita itu tidak membuang waktu, dia langsung menancapkan belatinya ke tanah. Suara logam yang menancap ke tanah terdengar tajam, menandakan betapa seriusnya dia ingin menunjukan kemampuannya yang kuat.

Dengan satu gerakan cepat, dia merapal tangan di depan dadanya, membentuk isyarat dengan dua jari. Tekanan angin kuat mulai keluar dari tubuhnya, memicu sekumpulan asap tebal yang mengelilinginya, menyembunyikan sosoknya dari pandangan Zhenyu Shen.

Zhenyu Shen tetap tenang, matanya menyipit saat dia mencoba menembus kabut tebal yang mengelilingi wanita itu. Dia menunggu, setiap ototnya siap untuk bereaksi terhadap serangan mendadak. Dalam ketegangan yang mencekam, terdengar suara wanita itu berteriak dari dalam kabut, "Dengarkan panggilanku!"

Zhenyu Shen menajamkan pendengarannya, memperhatikan dengan seksama setiap suara di sekitarnya. "Sepertinya dia memanggil sesuatu," pikirnya, tatapannya semakin fokus.

Dia dapat merasakan perubahan di udara, ada sesuatu yang besar dan kuat bergerak dalam kabut tersebut. Mata Zhenyu Shen berkilat saat dia menyadari bahwa serangan berikutnya mungkin bukan berasal dari wanita itu sendiri, melainkan dari makhluk yang dia panggil.

Di dalam kabut, suara gemuruh mulai terdengar, menggetarkan tanah di bawah kaki Zhenyu. Angin semakin kencang, dedaunan berputar-putar di sekitarnya. Zhenyu Shen tetap berdiri tegak, setiap inderanya waspada, dia siap menghadapi apapun yang muncul dari kabut tersebut.

Kabut itu semakin pekat, dan dari dalamnya, muncul sosok bayangan besar yang menakutkan. Zhenyu Shen mengencangkan genggaman pada pedangnya, "Sepertinya dia memanggil Roh hitam,"

Atmosfer semakin mencekam, Zhenyu Shen tak ada keraguan sedikitpun untuk menantikan wujud makhluk yang akan datang, sementara wanita itu tersenyum penuh percaya diri di balik kabut tebal.

Di tengah hutan yang tenang, suasana tiba-tiba berubah menjadi mencekam ketika wanita berpakaian hitam itu memicu tekanan angin, menghapus kabut yang menyelimutinya. Terlihat jelas di belakangnya muncul seekor makhluk besar menyerupai kelelawar, dengan sayap lebar yang menakutkan dan mata merah menyala.

Zhenyu Shen menyipitkan matanya, mengenali makhluk tersebut. "Itu adalah makhluk Yecha yang dikenal sebagai salah satu iblis malam," ucapnya dengan tenang.

Wanita itu tampak skeptis. Setiap orang yang melihat sosok Yecha biasanya akan lari ketakutan, tetapi Zhenyu Shen malah tersenyum manis. "Sebagai wanita, kau hebat juga bisa memanggil roh jahat itu," lanjutnya, berdiri tegak tanpa sedikit pun pertahanan. "Aku kira, kau akan memanggil seekor Yueliang atau sejenisnya yang dikenal sebagai Empat Kaisar Naga."

Zhenyu Shen menghembuskan napasnya, tatapannya tetap tenang. "Dari aliran mana kau mempelajari ilmu pemanggilan itu?"

Wanita itu kesal melihat aksi yang tak berkesan bagi pria tersebut. "Apakah kau meremehkanku?!" bentaknya.

Zhenyu Shen mengangkat tangannya sedikit. "Tidak, aku tidak meremehkanmu. Aku menghargai kerja kerasmu untuk memanggilnya ke dunia ini," jawabnya dengan nada santai.

"Lalu, kenapa kau tidak takut?!" tanya wanita itu, suaranya penuh emosi.

Siluet mulut Zhenyu Shen menyeringai. "Takut katamu? Tentu saja tidak. Bagiku mengalahkan iblis rendahan seperti Yecha sama halnya seperti aku mengkukus ubi ungu dan menjadikannya bahan sup hangat."

"Aku tak ingin mendengarkan ocehan bodohmu, itu bisa membuatku gila!" ucapnya kesal, tangannya memerintah makhluk panggilannya untuk menyerang pria di depannya. "Serang dia!"

Suasana semakin mencekam ketika kelelawar besar itu mengepakkan sayapnya dan terbang ke arah Zhenyu Shen dengan kecepatan tinggi. Angin berputar di sekitar mereka, menghempaskan dedaunan dan debu.

Namun, Zhenyu Shen tetap tenang. Dengan satu gerakan halus, dia membuka sedikit pedangnya dari selongsongnya. Tak perlu memakan waktu lama, muncul kilatan di antara tubuh makhluk tersebut dan suara tajam logam yang memekik, memecah kesunyian hutan.

Wanita itu terkejut, terbatuk dan tersentak ke belakang oleh dorongan yang kuat. Ketika dia menyadari apa yang terjadi, tubuhnya terhimpit oleh batu besar di belakangnya. Matanya terbuka lebar, terkejut melihat Zhenyu Shen yang kini berdiri di depannya, tangannya menyekik leher wanita itu dengan kuat.

Di belakang Zhenyu Shen, terlihat tubuh makhluk rakasasa yang terbelah dua, darah berceceran di tanah. Bambu-bambu di sekitar mereka nampak hening, hutan itu begitu sunyi, seolah menyaksikan keperkasaan Zhenyu Shen.

"Sudah kubilang, kan?" ucap Zhenyu Shen dengan suara mendominasi. "Aku mendengar takdirmu."

Wanita itu tak bisa berbicara, syok berat membuatnya terdiam. Tak lama kemudian, terdengar bunyi ayunan pedang yang mendesing.

Sringg!

Suara itu begitu tajam dan memekik, menyelesaikan pertarungan dengan cara yang paling dramatis. Zhenyu Shen tetap berdiri tegak, memancarkan aura kekuatan yang tak terbantahkan.

.

1
Stevan Ages
Amaraaah Bulaaan!! /Cleaver//Cleaver/
Stevan Ages
Luna diberkati kekuatan besar karena kebaikannya selama hidup yak
Stevan Ages
Plot nya menarik
mee
makasih upnya thor 👍
S. E Kagami: Okey..
total 1 replies
mee
lhoo luna kok kalah 😢
S. E Kagami: Hehe ngga semestinya, hanya saja. Aku ngga mau meremehkan keahlian Ying Zhu. meski dia tak sebanding dengan kekuatan Luna.
total 1 replies
mee
fanbin musuh dalam selimut
S. E Kagami: Aku lagi berusaha bikin Villainnya licik. Tapi ngga pernah bisa bisa.
total 1 replies
mee
lanjut thor
S. E Kagami: okey setelah selesai skripsi
total 1 replies
mee
ada hubungan kah zhengyu dan luna
S. E Kagami: Ada, konflik mereka akan terbelit belit
total 1 replies
mee
kaya sailormoon ya
'dengan kekuatan bulan, akan menghukummu'
S. E Kagami: Terinspirasi dri frozen hehe.
total 1 replies
Velora Huang
Hm hm..menarik
Velora Huang: Semangat
S. E Kagami: terima kasihhh
total 2 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Seru kak ceritanya ..
semangat terus
S. E Kagami: Terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!