NovelToon NovelToon
Hantu Penghisap Darah

Hantu Penghisap Darah

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Hantu / Tumbal
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Berawal dari sebuah mitos yang diceritakan dari mulut ke mulut cerita itu mulai menjadi kenyataan. Satu persatu warga meninggal, mereka dibunuh, darah mereka diambil untuk kelangsungan hidup entitas lain yang mengancam kehidupan.

Beberapa remaja desa mulai mencari tahu tentang makhluk tersebut demi menghentikan tragedi mengerikan.

Makhluk itu ada diantara mereka, dia menyamar untuk memangsa.

*

Cerita ini karya orisinil author, mohon untuk tidak melakukan plagiat. Mari kita saling menghargai dan mendukung.

Jangan lupa ikuti ig @aca_0325

Terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Disebelah barat desa Agrosari terdapat sebuah lembah kecil, beberapa warga menggembalakan ternaknya disana karena banyaknya rumput jadi tidak perlu bersusah payah mencari rumput untuk makanan ternak. Ditengah lembah juga ada sungai yang mengalir tidak terlalu deras, airnya jernih. Kalau sudah musim kemarau warga akan mengambil air dari sungai tersebut untuk mandi dan kebutuhan sehari-hari mereka.

Ditepi padang rumput, tiga batang akasia tumbuh dengan rindang dan menjulang tinggi. Dua orang sedang berdiri berdampingan sambil menatap aliran sungai.

" Dasar bodoh! Kau itu bodoh sekali!" Salah satu dari dua orang itu mengumpat, lebih tepatnya mengumpati temannya. Dia memakai jeans biru ketat, dan sweater hitam, dia memakai topi. Tapi dari suaranya sudah dipastikan dia adalah seorang wanita muda.

" Aku tidak bodoh, " Temannya membantah, oh, ternyata dia seorang pria. dia memakai pakaian yang senada dengan wanita disebelahnya.

"Apa namanya kalau tidak bodoh, bagaimana mungkin kau menyantap anak kucing dibelakang rumah warga, mana ada orangnya lagi. Hiiihh....menjijikkan, sejak kapan kau menyukai makanan kualitas rendah itu? "

" Dan yang paling bodoh dan memalukan kau kehilangan gigimu, lihat gigimu sudah ompong satu. " Si wanita kehilangan kesabaran, dia mendamprat dengan ketus. Puas mengeluarkan mengeluarkan unek-unek dikepala, dia segera pergi kearah utara lembah dan menghilang diantara pepohonan yang cukup rimbun.

" Wanita itu benar-benar bermulut cabe. Lihat saja, aku akan mencari gigiku kembali dan memasang nya. Setelah itu akan kuhisap darahnya, biar dia tahu apa konsekuensi menghina ku." Tekad pria itu kemudian dia juga beranjak pergi kearah yang berbeda, dia kembali ke desa Agrosari.

*

Pagi hari cukup mendung, disalah satu rumah warga yang terletak di dekat sawah terlihat ramai sekali, sebagian besar orang-orang memakai pakaian serba hitam. Wajah muram terlihat diwajah mereka, dibagian paling belakang rumah Nek Ijah yang memimpin memandikan jenazah dewi terlihat beberapa kali memeriksa lehernya, meski samar dia masih bisa melihat bekas gigitan disana.

Tina yang juga ada disana membantu Nek ijah juga ikut melirik, ia yakin kalau dewi memang dibunuh oleh makhluk itu. Cara meninggal nya yang mirip sekali dengan Rosiana.

Setengah jam kemudian jenazah sudah selesai dimandikan, lalu di kafani dan setelah itu dibawa ke mesjid untuk di sholatkan.

Tina membereskan peralatan bekas memandikan jenazah, ia mendekati Nek ijah yang hendak pergi, " Dia dibunuh oleh makhluk itu kan, Nek? "Tanyanya hampir berbisik.

"Jangan ngomong sembarangan disini, tin, mereka sedang berduka. Jangan menambah beban pikiran mereka. " Nek ijah memberi nasehat pada cucunya itu, setelah memberi cubitan singkat di pinggang Tina sebagai peringatan perempuan tua itu segera pergi.

"Kak Tina, " Saat keluar dari rumah duka, Melati menghampiri Tina bersama Sultan.

" Dewi meninggal kenapa, kak? " Melati mengekori Tina yang hendak pulang kerumah.

" Dia dibunuh sama hantu penghisap darah. " Tina memang tidak pernah merahasiakan tentang makhluk mengerikan itu pada siapapun. Bahkan terkadang dia sengaja menceritakan pada orang lain, Tina berharap dengan cara itu makhluk itu akan merasa terganggu dan terusik sehingga tidak lagi membunuh warga desa.

" Kamu tahu darimana? "Tanya Sultan. Selain Melati, dia adalah orang yang paling penasaran dengan mitos tersebut.

" Dewi memiliki bekas gigitan yang sama dilehernya sama seperti Rosiana"

"Halah, jangan percaya. Eh, Tina, jangan menebar gosip yang enggak jelas disini. " Mahendra tiba-tiba datang dari belakang mereka dan langsung menyambar.

"Hen, gak boleh gitu. Gimana kalau ternyata makhluk itu beneran ada? Sudah dua orang lho yang meninggal." Kata Melati mengingatkan.

" Emang gak wajar. Tapi, mempercayai hantu gak jelas itu lebih ke halu dan gila sih, mel. " Sinis Mahendra. Dia tidak suka sekali dengan cerita mistis, konyol sekali kalau manusia harus takut dan kalah melawan makhluk halus.

" Kamu punya dendam sama saya? "Tanya Tina dingin. Mereka berhenti di pertengahan jalan, Tina dan Mahendra saling tatap penuh permusuhan.

" Enggak, "

"Terus kenapa terus menyudutkan saya? "

"Siapa yang menyudutkan kamu? Toh, emang bener kan kalau kamu sama keluargamu itu halu."

"HENDRA!! " Melati dan Sultan kompak berteriak." Kamu enggak sopan banget, sih. Kak Tina itu lebih tua dari kamu, " sentak Melati kesal.

"Terus kenapa kalau lebih tua, mel? Kamu kenapa sih mel? tiba-tiba membela dia? -"

"AKU NGGAK MEMBELA SIAPAPUN. KAMU YANG KETERLALUAN! "

"JANGAN MEMBENTAKKU, MEL! "

Mahendra menahan diri untuk tidak memukul Melati. Kalau saja ia tidak ingat Melati masih perempuan tentu saja satu pukulan sudah melayang ke wajah gadis itu. Anak seusia mereka tidak ada yang berani melawan Mahendra, selain dia punya watak yang berapi-api, cowok kelas tiga SMA itu juga jago beladiri.

" Sudahlah. Aku pulang dulu, Mel. " Tina tidak ingin terlibat lebih jauh. Dia melewati mahendra begitu saja, menganggapnya seolah tidak ada. Ia dan Mahendra memang tidak pernah akur, sejak dulu keduanya sudah bermusuhan. Tidak diketahui pasti penyebab nya, yang jelas Tina lebih baik menghindar dari pria itu daripada harus berdebat dan berakhir dengan kebencian yang semakin dalam.

" Hen, sudahlah. " Sultan menenangkan, ia juga mengusap pelan lengan Melati, " Kenapa jadi kalian yang bertengkar? "

" Dia yang aneh, Tan. Kita gak ngejelekin dia, tapi dia langsung emosi. Kan yang kita bahas hantu penghisap darah, lagian kenapa sih tiap bahas makhluk itu dia marah? " Dengus Melati.

" Aku yakin di desa ini banyak yang membenci Tina. Dia selalu mengatakan hal yang sama, dia berusaha sekali meyakinkan semua orang untuk percaya sama cerita dia yang membuat orang ketakutan. Desa kita jadi suram gara-gara dia, kamu masih gak sadar juga, mel? " Dengus Mahendra yang masih teguh dengan pendiriannya bahwa pertengkaran yang terjadi adalah salah Tina, perempuan halu yang sangat ia benci.

" Dasar aneh." Melati mendelik kesal.

"Aku pulang duluan, tan." Melati hanya berpamitan dengan Sultan, saat melewati Mahendra ia dengan sengaja menabrak keras bahunya. Melati bisa mendengar Mahendra mengumpat, tapi siapa yang peduli? Melati mencibir, lagian siapa suruh jadi orang menyebalkan.

Padahal kalau Mahendra tidak datang mengacau pasti Melati bisa mendapatkan banyak informasi dari Tina.

*

Jenazah Dewi baru saja selesai dimakamkan, awan yang sejak tadi pagi kelabu semakin menggelap lalu hujan turun sangat deras seolah ikut bersedih atas meninggalnya gadis itu.

"Bang, kita berteduh dulu disini! " Melati turun dengan cepat dari atas sepeda motor Asep, ia berlari masuk kedalam rumah singgah yang sengaja dibuat oleh pemuda desa. Rumah tanpa dinding itu biasanya digunakan untuk tempat berkumpul pemuda di malam hari dan biasanya remaja juga sering nongkrong disana sepulang sekolah.

Melati dan Asep masih memiliki hubungan keluarga, pria dewasa yang lebih dikenal sebagai perjaka mapan itu adalah anak dari kakak ibu Melati. Asep memiliki beberapa kebun sayur yang bisa dipanen setiap minggu, dia juga memiliki sekitar lima ekor sapi. Tadi sehabis pulang dari rumah Dewi, ia pergi ke desa tetangga bersama Asep, maklum Melati belum terlalu bisa bawa motor.

"Deras juga ya hujannya, " Gumam Asep seraya mengikat rambut gondrong nya.

" Semoga aja Dewi sudah selesai di makamkan." Celetuk Melati dari samping.

" Bang! "Panggil Melati saat pria dewasa itu hanya diam dan tidak menanggapi sama sekali.

"Yaa.. "

"Abang percaya ngga kalau hantu penghisap darah itu beneran ada? " Melati ingin tahu bagaimana pendapat Asep mengenai makhluk mitos itu.

Asep hanya mengedikkan bahu, tidak terlalu peduli.

"Kata kak Tina, Dewi sama Rosiana dibunuh oleh hantu itu. " Ujar Melati.

"Katanya, Darah mereka diminum untuk bertahan hidup-"

"Bertahan hidup gimna? yang namanya hantu pasti orang mati yang jadi-jadian, mana ada orang hidup dua kali. Ngaco kamu, mel."

"Tapi kan-"

"Bentar lagi ujian semester, daripada memikirkan itu lebih baik kamu belajar yang rajin. Tahun kemaren nilai kamu anjlok lho. " Asep memberi nasehat.

Melati mengerucutkan bibirnya, ia tidak lagi membahas hantu, juga tidak membantah kata-kata asep. Ia memandang ke seberang jalan, kearah semak yang sudah lumayan tinggi, hujan yang masih sangat deras mengaburkan penglihatan melati. Namun, sekarang ia melihat seseorang berdiri disana, karena tidak menghadap kearah jalan melati hanya bisa melihat punggungnya.

Sebuah truk pasir lewat menghalangi penglihatan Melati. Lalu setelah jalan kembali kosong, sosok itu sudah tidak ada lagi disana. kemana dia? Melati yakin tadi memang ada orang berdiri disana, namun cepat sekali hilang nya.

Melati termangu saat menyadari sesuatu, tempat ini lumayan dekat dari pemakaman. Seingat nya diseberang jalan sana, setelah melewati semak tersebut bisa langsung sampai. Ah, mungkin yang Melati lihat tadi orang yang pulang dari malam Dewi. Tapi...

"Mel, ayo pulang. Hujannya sudah lumayan reda. "

"eh, iya, bang. " Melati lantas naik keatas motor matic milik Asep. Sepanjang perjalanan ia masih memikirkan orang yang dilihatnya tadi, benarkah dia kerabat Dewi? benarkah dia pulang dari makam? Kenapa pula dia berdiri ditengah hujan, tidakkah dia merasa dingin?

Tidak lama kemudian Melati sudah sampai dirumah, ia langsung membersihkan diri dan berganti pakaian. Ia hanya sendirian dirumah, ibu sama adiknya masih dirumah Sri. Sementara Ayah Melati berkerja di kapal, pulangnya sekali tiga bulan.

...***...

Jangan lupa vote, komen dan subscribe yaa😉

Follow juga ig @aca_0325

1
Zea Kaysan
ini masih lanjut ngga sih. lama banget gak up
Husein
kak oThor kok belom lanjut lagi?
Poetri Ammor
ini masih lnjt gk sih
Zea Kaysan
udah 3 hari GK up ya. udah nungguin terus Mlah GK up
Husein
mulai sedikit paham mendengar kisah Alisa
Zea Kaysan
kok belum update ya
Husein
apakah Nia akan bangkit kembali dg bantuan makhluk itu?
kenapa Nia tdk dibangkitkan seperti Dewi?
Husein
wah siapa itu?
Sky Clouds
lanjut
Husein
melati ini ga ada takut-takutnya 👍
Husein
iii kok ada sup manusia.... bang Asep kanibal? ato ada maksud tertentu dg memakan daging manusia?
apakah Baron yg culik bayi sbg syarat buat hidupin Nia?
Husein
wah byk kejutan ya... kini melati akhirnya mencurigai sahabat nya sendiri, Mahendra dan sultan...
apakah mereka dr awal sdh mentargetkan melati?
desa ini, benarkah ada manusia nya?
selain Mahendra dan sultan, sekarang pun aku curiga melati jg sebenarnya bagian dr makhluk kegelapan, hanya blm.menyadari... Krn keluarga melati sendiri bagiku memcurigakan...
dan lagi Krn liat Baron dg mudah membangkitkan sosok yg dah terkubur demi membangkitkan kembali Nia...
Husein
aduh apa ya artinya? aku lupa kak oThor 😔
Husein
kira-kira apa ya isi perjanjian nya?
knp hanya orang tua yg tau...
apakah Asep yg minta makhluk kegelapan buat bunuh manusia tp utk apa? merusak perjanjian?
Husein
tuh kan, pun akhirnya ada kecurigaan ttg sultan.... bisakah sekarang mempercayai Mahendra?
tp siapa yg udah bawa Hendra ke pesta waktu itu ya?
kl melati dan sultan kan diajak sama Alisa..
Husein
wadu pilihan yg sulit....
Husein
apakah Asep yg bantu Dewi menculik Sultan?
ada rahasia apa di buku itu?
Husein
Sultan tiba-tiba hilang, sejenak mikir Sultan adl bagian dr makhluk kegelapan... tp apa iya... slama ini sll sama melati kok
klpun ada yg nyulik apakah Asep ato suruhan Gideon buat mancing melati... hmmm🤔
Zea Kaysan
kok belum update Thor. plis di update lagi dong
Husein
woah ceritanya seru... Asep ato Mahendra yg sedang menyamar jd hantu penghisap darah... ntah knp 2 orang itu tll mencurigakan bgku, mungkin jg mereka sekongkol...
btw, knp melati bs jd incaran Gideon jg ya selain Arion 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!