NovelToon NovelToon
CANDU CANDY

CANDU CANDY

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Kembar / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam / Penyelamat
Popularitas:50.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dae_Hwa

⚠Jangan tertipu dengan cover ku yang manis ini ya, he he he⚠

Sebuah kisah yang menceritakan tentang si kembar identik. Sang kakak (Candy) yang melakukan penyamaran identitas demi membalas orang-orang yang sudah membuat adiknya (Candu) koma.
Segala cara akan ia tempuh, demi memberi hukuman setimpal untuk para pelaku.
Dapatkah Candy membalas dendam Candu?
Penasaran? Yuk ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CC3

"Mulai sekarang, aku akan menjadi Candu."

Kata-kata yang diucapkan Candy membuat tiga orang dewasa yang berada di ruangan itu tersentak.

"Maksudnya gimana, Ndy?" tanya Papanya.

"Masa kuliah Candu masih satu semester lagi kan, Pa?" Alih-alih menjawab, Candy malah balik bertanya.

Calix mengangguk. "Lalu?"

"Aku akan berganti posisi dengan Candu," jawab Candy.

"Wait wait wait ... Maksudmu, seperti penyamaran identitas?" Bisma memastikan.

"Yess ..! Pinter ...!" Candy mengedipkan sebelah matanya.

Bisma tertegun, meneguk kasar ludahnya, tenggorokan pria itu mendadak kering saat membayangkan apa yang akan dilakukan Candy nantinya.

"Apa itu gak terlalu bahaya, Ndy?" Berryl tampak cemas.

"Bahaya kenapa, Ma?" Candy mengernyitkan keningnya.

"Seperti yang kamu baca di buku harian adikmu, bukannya mereka sangat jahat? Mama takut kamu di aniaya, Ndy." Berryl mengutarakan kekhawatiran nya, membuat sang putri tergelak.

"Maaf, Aunty. Yang ada, mereka bakal jadi perkedel dibuat Candy." Bisma menyengir bagai kuda.

"Maksudnya?" kompak Berryl dan Calix bertanya.

"Apa Mama dan Papa lupa seperti apa diriku? Hmm, sudahlah ... pokoknya Mama dan Papa tenang aja. Serahin semuanya ke aku, kalian berdua fokus saja sama kesembuhan Candu." Gadis cantik itu melempar pandangannya pada Bisma. "Bisma, tolong antarin Mama dan Papa ku ke kamar mereka. Mereka harus istirahat sebelum gantian berjaga di rumah sakit."

"Okay okay, my uncle and my aunty ... let's rest first ...!" Bisma merangkul keduanya.

Sepeninggalan Bisma dan juga kedua orang tuanya, Candy kembali membaca buku harian lain milik adiknya. Lembar demi lembar menyebabkan beragam ekspresi dari wajahnya, senyum, menangis, marah, dan kini gadis itu hening. Lembaran terakhir yang tak ia sangka dan duga, membuatnya tertegun cukup lama.

"Adikku menyukai Bisma?" lirih Candy.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di sebuah rumah sakit, tepatnya kamar VVIP, Candu terbaring lemah di sana, wajahnya pucat.

Candy menggenggam erat kembarannya, sembari menahan sekuat tenaga agar air matanya tak tumpah. Gadis itu melemparkan pandangan ke kakek dan neneknya yang setia menjaga sang adik.

"Grandpa, Grandma ... Sebaiknya kalian pulang dan beristirahat, kakak akan menjaga adek. Papa dan Mama dua jam lagi juga akan kemari untuk bergantian jaga, jadi sebaiknya kalian pulang istirahat. Kakak tau, kalian pasti sangat lelah," saran Candy.

"Lelahnya Grandpa and Grandma tidaklah penting, Ndy. Yang terpenting kini adalah menjag-"

"Menjaga orang sakit juga butuh tenaga, Grandma. Tenaga yang kalian butuhkan itu bisa kalian dapatkan dengan makan makanan yang bergizi dan juga istirahat yang cukup. Adek itu koma, bukan meninggal, adek masih bisa merasakan dan mendengar apa yang terjadi di sekitar. Apa menurut Grandma, adek bakalan senang melihat kalian seperti ini? Pasti adek semakin menganggap dirinya hanya menjadi beban keluarga dan semangatnya untuk bangun semakin hilang."

"Yang dikatakan Candy benar, Sherly. Kita harus pulang, harus istirahat. Besok kita akan kemari lagi." Ucap Bastian sembari mengusap punggung istrinya.

"Tapi, Bas-"

"Gak ada tapi-tapian, Grandma. Jangan mendramatisir keadaan, sebagai dua orang dewasa bukannya kalian harus lebih bijak dari kakak? Kita gak tau kapan adek siuman, tapi, selama menunggu adek siuman ... bukankah perusahaan kita harus tetap berjalan? Akan lebih bagus Grandpa dan Grandma berjaga dari pagi hingga siang, sembari menunggu Mama selesai memimpin perusahaan. Selanjutnya, serahkan pada Papa dan Mama untuk berjaga hingga sore, lalu kakak akan berjaga di malam hari bersama Bisma," sanggah Candy.

Sherly menunduk lesu. "Baiklah kalau begitu, tolong selalu kabari Grandma ya, Candy."

Sherly mengecup kening cucu nya yang tengah tak berdaya terbaring pada ranjang rumah sakit, kemudian berbalik badan menatap Candy. Di peluk erat sang cucu, sembari mengusap punggungnya sebelum meninggalkan gedung rumah sakit.

Sepeninggalan kakek dan neneknya, Candy mengecup hangat kening adiknya. Wajah pucat yang dipenuhi memar itu membuat hati gadis itu pilu, apalagi melihat rambut sang adik yang begitu tipis, bahkan nyaris botak. Entah sudah berapa lama dan berapa banyak rambut Candu mengalami gugur akut.

Gigi Candy bergemeretak, jemarinya gemetar menahan amarah yang kian menjalar, membuat darahnya meletup-letup.

"Kalian akan mendapatkan ganjaran yang setimpal ...!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Seminggu kemudian.

Candy melangkahkan kakinya, menelusuri koridor universitas terkenal di kota nya. Universitas di mana Candu mengenyam pendidikan tinggi.

Rambutnya dikepang dua, gaya berpakaiannya pun berbeda dari biasa. Penampilannya nyaris menyerupai sang adik. Di masing-masing antingnya terpasang sebuah alat penyadap suara dan alat komunikasi dengan ukuran super mini, kancing bajunya sudah di ganti dengan Ajax ( kamera mata-mata yang menyerupai kancing baju ) dan terhubung langsung dengan Bisma yang tengah siaga menunggu di dalam mobil. Sebuah mobil yang dilengkapi dengan alat penyadap suara, monitor yang dipenuhi dengan cctv kampus, monitor yang terhubung dengan Ajax, dan juga Insectothopter (drone berbentuk capung).

"Hei teman-teman, lihat lah, itu Candu!" tunjuk Maria.

Sekelompok para mahasiswa dan mahasiswi menoleh, menatap Candy dengan tatapan mencemooh.

"Masih berani dia datang ke kampus?" nyinyir Sabam.

"Urat malunya sudah hilang kali ...!" cibir Maria.

"Tampilannya aja cupu, taunya lacur juga, ha ... ha ... ha ...!" hina Sandra.

Sembari tersenyum sinis, Candy mendekati orang-orang yang tengah mencemooh dirinya, apalagi pelaku yang melempar susu basi pada tubuh adiknya, berada di antara tiga manusia yang terlihat hina di matanya. Di pandangi nya mereka satu persatu hingga gelak tawa mereka berganti hening.

"Kenapa aku harus takut datang ke kampus? Sedangkan orang yang memalsukan nilai seperti mu saja bisa berkeliaran dengan bebas di kampus ternama ini, bukankah begitu, Sabam?" Pernyataan Candy menusuk tepat di dada Sabam, pria itu terpaku.

"Urat malu nya hilang? Begitulah ucapan si penghisap buah zakar para dosen, demi mendapatkan nilai A di beberapa mata pelajaran, kau rela berjongkok di antara selangkangan para lelaki tua. Bukankah begitu, Maria?" sindiran Candy nyaris membuat Maria terhuyung.

"Lacur? Ah, ayolah, bukannya kau menjajakan diri di aplikasi hijau? Tapi, kenapa tarif mu begitu murah di sana? Hanya seratus lima puluh ribu per-jam? Apa karena wajahmu burik, jadi harga isi celana dalam mu juga ke-banting begitu?" Candy menatap Sandra dengan penuh hina.

Candy menghembuskan nafasnya, kemudian tersenyum sinis. "Kalian-kalian ini, bacotnya tinggi sampai nembus angkasa. Kemungkinan untuk introspeksi diri sendiri sangat rendah, tapi merasa paling 'WAH'. Padahal sama-sama sampah. Dasar, Losers ...!"

Candy berjalan, menjauh, meninggalkan mereka yang wajahnya sudah kecut dengan gelak tawa membahana. Gadis itu sangat puas dengan hasil kerja Bisma, dalam hitungan detik pria itu mampu mendapatkan aib dari orang-orang yang mencemooh adiknya.

"Hey, wanita murahan, ikut aku ...!" geram Maria yang sejak tadi mengekor di belakang Candy.

Sabam dan Sandra mencekal kedua lengan Candy, menyeretnya ke gedung olahraga yang tak berpenghuni. Tiga orang yang sudah jelas memiliki niat buruk itu tergelak saat melihat wajah Candy begitu ketakutan. Candy berusaha memberontak.

Sementara itu, Bisma yang standby di dalam mobil mulai panik.

"Candy? Candy ...?!" jerit Bisma di dalam mobil saat melihat video yang terekam dari kamera tersembunyi di baju Candy berguncang tak tentu arah.

Bisma lekas keluar dari mobil, berlari sembari mengecek alat pelacak yang sengaja ia letakkan di dalam tas Candy pagi ini. Pria itu berlari tanpa peduli apa yang ada di sekitarnya, pria itu nyaris menggila.

BRUGH!

*

*

*

1
Isabell Serinah
kasihan candy dan bisma.up lagi banyak 2
Noey Aprilia
Mga aja bisma sm candy bkln jd partner hdp slamanya,bkn cma bresin mslh tp jg partner dlm rmh tngga.... aseeekkkk....
Scra mreka tu kmpak bgt,pntr pula....ccok lh pkonya....
Candu udh sdr kya'ny....kira2 gmn reaksinya y???histeris atw drama????
Juhairiah
bunga dan vote utk kakak otor 💐💐💐💐
Juhairiah
candy, kamu meresahkan kaum bujang 😭
Juhairiah
Yess bener tebakan ku
Juhairiah
tebakan ku pasti ini bisma
Juhairiah
penjahat kelas kakap kyknya si roy ini
99Elektronik
benarkah???
99Elektronik
/Curse//Curse//Curse//Curse/
99Elektronik
Cair Candy 😭😭😭 traktir bakso 😭😭😭😭
99Elektronik
Caiiiiirrrrrrr!
99Elektronik
pinter otaknya 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻 , ih bisma bukan sih? bisma kan?
99Elektronik
bravoooo, ini bisma bukan tor?
99Elektronik
dakjal dakjal!
99Elektronik
jahat bgt, sama kyk anaknya. titisan iblis trnyata
Elimar Latief
Bisma... ganteng ganteng....sereeeeem !!!
🍁𝐘𝐖❣️💋🅻🅺-🅰🅿🅿🅻🅴👻ᴸᴷ
Tu kn, bener tebakan ku, itu td Bisma yg lsng turun ke Arena demi 800Jt 🤣🤣🤣
🍁𝐘𝐖❣️💋🅻🅺-🅰🅿🅿🅻🅴👻ᴸᴷ
Klo gk gitu, jgnkn 800Jt, Nyawa pun bisa mlayang, Bosss 🤣🤣🤣
🍁𝐘𝐖❣️💋🅻🅺-🅰🅿🅿🅻🅴👻ᴸᴷ
hi hi Bisma, itu loe kn 🤭🤭🤭
Wy Ky
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!