ayu ningtias binti Zaki harus merelakan pernikahannya berantakan karena mempelai pria tidak datang bersama keluarga nya.
tanpa di sangka bima Triadityatama paman mempelai pria yang datang menghadiri acara pernikahan. ayu yang di selimuti amarah dan dendam memaksa bima untuk menikahinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridha Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
"Tadi ke toko handphone?"
"Iya mama yang ajak.tapi, nggak jadi beli" ujar ayu jujur.
"Kenapa gak beli ?"
"Gak tau mama, kalau ayu kan sudah punya ."
"Handphone kamu sudah retak ujungnya "bima mengingat saat meminjam hp ayu kemarin .
"Tapi masih bisa di pakai kok om "
"Kamu gak mau ganti ?"
Ayu menggeleng.
"kenapa ?"
" itu handphone pertama yang ayu beli dari ngumpulin uang saku setahun"
Seketika hati bima terenyuh, ayu mengingatkan pada perjuangannya memenuhi ke inginan liga , sang mantan istri yang malah membuat istrinya itu berpaling.
Bima menatap da gadis di hadapan nya , bibir masih alami ,dan bibir bawah yang terbelah membuat bima meneguk ludah. Ayu sangat sangat menggodanya kali ini,tanpa harus betbias ataupun menanggalkan pakaian .
" Ayu ayo tidur "
Bima memendam hasrat yang sudah lama di pendam, bersama selimut yang menutupi semua tubuh nya
Ke esokan paginya
Bima bangun subuh ,bergegas ke kamar mandi mendorong pintunya hingga terbuka lebar, seketika mata sipit yang masih lengket itu ikut terbuka lebar.
"Aaaaa !!! Om!!"
Ayu yang sedang di bawah shower menjerit tiba tiba bima masuk.bima keluar berlari karena mendapat lemparan gayung.
"Astaga!gimana saya masih belum terbiasa dengan ayu di Kamar ini?" Keluh bima mengusap wajahnya.
...****************...
...****************...
Dalam perjalanan ke pasar .
"Udah dong ngambek nya , saya ka gak sengaja " bujuk bima yang sedang menyetir
Ayu masih manyun.
"Udah mau sampai pasar nih, nggak enak nanti kalo pada liatin di kiranya saya nyulik anak orang lagi"
" Habisnya om sih , masuk kamar mandi ngga ketok pintu dulu "sungut ayu
"Kebiasaan yu, saya lupa kalau ada kamu maaf"
"Nanti benerin lah kuncinya "
"Iya , udah gak marah lagi kan ? Udah sampai pasar nih"
"Janji,ya ? "
"Iya ayo keluar"
Akhirnya mereka keluar berkeliling mencari bahan untuk membuat bakso. Mulai dari ayam fillet , sampai mencari tempat penggilingan bakso walau sempat ada insiden memalukan karena tak membawa uang tunai. Bima terpaksa menarik uang dulu di ATM terdekat.
Lepas dari pasar bima melihat ayu murung. Iya cukup lebih peka dengan perubahan ayu yang lebih pendiam ini.
Ayu ? Kenapa ?" Tanya bima dalam perjalan.
"Ayu kangen sama bunda "
Bima tersentil
"Biasanya ,ayu kepasar sama bunda "
"Sabarya , lusa kita ketempat bunda kok"
Ayu menoleh ke arah bima, menatap suaminya sangat lama pandangan yang seperti berharap,bima tak kuat dengan pandangan itu meski dari ekor matanya. Lantas ia menepi dan menatap lekat Gadis cantik itu.
"Kangen banget ya , sama bunda "
Ayu mengangguk dengan mata berair.
"Yaudah, nanti sore kita kerumah ayah, masih kuat kan nahan kangen sampai sore ?"
"Boleh om"
"Boleh dong "
" Tapi mbak Kahiyang sama mama mau kerumah "
"Kerumah nya kan pagi kita berangkat sore " ucap bima "
udah ah jangan sedih lagi "
"Makasih om " ayu refleks memeluk bima .dan lelaki itu tersenyum mengusap rambut ayu sayang.
................
"Bun rebusin ubi saja biar nggak galau kangen ayu,dia sudah lepas tanggung jawab kita bunda"
"Iya ayah"
Seza berjalan ke dapur, tiba tiba terdengar suara desir mobil berhenti depan rumah. Lantas urung dan berjalan ke depan
"Tamu ke rumah kita yah?"
"Kurang tau Bun coba ayah lihat"pak Zaki beranjak keluar dan berdiri di teras. Seketika melihat anak sulungnya keluar dari dalam mobil.
"Bun ayu bun "
segemoyyy ituhhh