NovelToon NovelToon
Cinta Ceo Posesif

Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Persaingan Mafia
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Desfitri

**Karlina/Lina**: Seorang pekerja kantoran yang berdedikasi untuk ibunya yang sakit. Saat mengunjungi ibunya di rumah sakit, Karlina kecelakaan fatal dan meninggal. Rohnya kemudian bertransmigrasi ke tubuh Alia, yang dikenal sebagai Lia, di dalam buku novel romantis yang sedang populer. Karlina memiliki tekad kuat untuk mengubah alur cerita yang mengarah pada kisah tidak bahagia dalam novel tersebut.

**Alia/Lia**: Protagonis utama wanita, siswi SMA yang cerdas dan berbakat. Dia adalah target cinta dari Langit, pacarnya yang memanfaatkannya dan dari Dora, antagonis wanita yang iri padanya. Setelah diselamatkan dari penculikan oleh Levi, Lia jatuh cinta pada pandangan pertama. Perjalanan cintanya dengan Levi penuh dengan rintangan, termasuk pernikahan tidak bahagia dengan Keyla yang dipaksa oleh situasi.

**Levi Nata Samudra**: Protagonis pria, CEO muda yang cerdas dan posesif terhadap Lia. Dia adalah anak dari seorang pemimpin mafia luar negeri, Dafi, dan menemukan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

**Satu Minggu Setelah Pesta Perpisahan**

Minggu itu berlalu dengan cepat setelah pesta perpisahan. Suasana di rumah Lia penuh dengan aktivitas dan antisipasi untuk langkah berikutnya. Keluarga, teman, dan tetangga terus berdatangan untuk memberikan ucapan selamat, menciptakan lingkungan yang penuh kehangatan dan dukungan.

**Di Rumah Lia**

Pagi itu, Lia duduk di meja makan bersama orang tuanya, Alfa dan Bulan, serta Bi Nana yang sedang menyajikan sarapan. Matahari pagi menyinari ruang makan, menciptakan suasana yang cerah dan menyenangkan.

“Lia, sudah ada kabar dari universitas?” tanya Alfa sambil menyeduh kopi. Dia menatap putrinya dengan penuh harap.

Lia mengangguk sambil tersenyum. “Iya, Pak. Aku diterima di Universitas Harapan untuk jurusan Teknik Industri. Aku merasa ini adalah pilihan yang tepat.”

Bulan meletakkan secangkir teh di depannya, matanya bersinar dengan bangga. “Kita semua bangga padamu, Lia. Jurusan Teknik Industri sangat cocok untukmu. Kamu pasti akan sukses.”

Bi Nana, yang selalu peduli dengan Lia seperti anaknya sendiri, menambahkan, “Betul sekali, Nak Lia. Kamu selalu rajin belajar, dan sekarang kerja kerasmu terbayar.”

Lia merasa hatinya hangat mendengar dukungan dari keluarganya. “Terima kasih semuanya. Aku beruntung memiliki kalian.”

**Di Kafe Bersama Vera**

Sore harinya, Lia bertemu dengan Vera di sebuah kafe kecil yang nyaman di dekat rumah mereka. Mereka memilih meja di pojok, menghadap ke jalan yang sibuk. Kafe itu dipenuhi aroma kopi yang sedap dan suara obrolan ringan dari pelanggan lainnya.

Vera, yang mengenakan blus putih dan celana jeans, terlihat ceria. “Lia, sudah ada rencana setelah masuk universitas? Kamu akan tinggal di asrama atau di rumah?”

Lia mengaduk cappuccino nya sambil berpikir sejenak. “Aku mungkin akan tinggal di rumah untuk semester pertama. Orangtuaku juga lebih tenang jika aku dekat dengan mereka.”

Vera mengangguk. “Aku juga merasa begitu. Kadang tinggal di rumah memberi rasa nyaman dan mendukung. Aku sendiri sedang mempertimbangkan asrama, tapi belum yakin.”

Lia tersenyum. “Apapun pilihanmu, aku yakin kita akan tetap sering bertemu. Lagipula, kita kan tidak bisa terpisahkan.”

Vera tertawa kecil. “Betul sekali. Kapan pun kamu butuh teman bicara atau bantuan, aku akan selalu ada.”

Mereka berdua melanjutkan percakapan tentang rencana masa depan mereka, berbicara tentang jurusan yang akan diambil, kegiatan ekstrakurikuler, dan kehidupan kampus yang akan datang.

**Di Markas Mafia Keluarga Nata Samudra**

Sementara itu, di sisi lain kota, Levi sedang terlibat dalam rapat penting di markas mafia keluarganya. Ruangan itu besar dan megah, dihiasi dengan kayu mahoni dan seni klasik. Levi duduk di meja besar bersama ayahnya, Dafi, dan beberapa petinggi mafia lainnya.

Dafi, yang tampak tegas namun penuh wibawa, membuka rapat dengan serius. “Levi, sekarang setelah kamu lulus, kita perlu membahas rencanamu untuk mengambil alih sebagian operasi. Ini adalah bagian dari tanggung jawabmu sebagai pewaris keluarga.”

Levi mengangguk, menatap peta besar yang tersebar di meja. “Aku mengerti, Ayah. Aku siap untuk memikul tanggung jawab ini. Tapi aku juga ingin memastikan bahwa aku bisa menjaga keseimbangan dengan kehidupanku yang normal, terutama dengan Lia.”

Dafi memperhatikan putranya dengan mata yang penuh harapan. “Kita akan mendukungmu, Levi. Tapi ingat, dunia ini keras dan penuh risiko. Kamu harus selalu waspada.”

Ervin, yang duduk di sebelah Levi, menambahkan, “Kita sudah menyiapkan tim untuk membantu kamu. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika dibutuhkan.”

Levi menghela napas panjang, merasa beban tanggung jawab itu. Tapi di balik rasa tegangnya, dia juga merasakan tekad yang kuat untuk menjalankan perannya dengan baik. “Terima kasih, semuanya. Aku akan melakukan yang terbaik.”

**Di Universitas Harapan**

Beberapa hari kemudian, Lia dan Levi berjalan-jalan di kampus Universitas Harapan, yang akan menjadi tempat mereka melanjutkan pendidikan. Kampus itu luas dan hijau, dipenuhi dengan bangunan modern dan area taman yang indah. Mereka merasa semangat melihat lingkungan baru ini.

Lia menatap bangunan Fakultas Teknik dengan kagum. “Levi, lihat betapa besar dan modernnya gedung ini. Aku tidak sabar untuk mulai belajar di sini.”

Levi, yang sudah berencana mengambil jurusan Bisnis Internasional, mengangguk. “Ya, kampus ini luar biasa. Kita akan mendapatkan banyak peluang untuk berkembang di sini.”

Lia menatap Levi dengan mata yang penuh semangat. “Kita akan melalui ini bersama, Levi. Kita akan mendukung satu sama lain dan menghadapi semua tantangan yang datang.”

Levi menggenggam tangan Lia dengan erat. “Aku tidak bisa membayangkan melalui semua ini tanpa kamu. Kamu adalah alasan aku bisa tetap kuat.”

Mereka berdua berjalan melewati taman kampus, berbicara tentang rencana mereka untuk semester pertama, jadwal kuliah, dan kegiatan ekstrakurikuler yang menarik.

**Malam di Rumah Lia**

Malam itu, Lia duduk di kamar tidurnya, memandangi langit malam dari jendela. Pikirannya melayang ke masa depan yang cerah, tapi juga penuh tantangan. Dia tahu bahwa dengan dukungan dari keluarga dan teman-temannya, dia bisa menghadapi apa pun.

Teleponnya berbunyi, dan dia melihat nama Levi di layar. Dengan senyum, dia mengangkat telepon. “Halo, Levi.”

Suara Levi terdengar hangat dari seberang telepon. “Halo, Lia. Aku hanya ingin mengucapkan selamat malam. Aku tidak sabar menunggu hari-hari kita di kampus.”

Lia merasakan hatinya penuh dengan kebahagiaan. “Aku juga, Levi. Selamat malam. Sampai jumpa besok.”

Mereka menutup telepon dengan janji untuk bertemu esok hari, siap untuk menghadapi dunia baru yang penuh dengan kemungkinan. Lia tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai, dan dia siap untuk menjalani setiap momennya dengan penuh semangat dan cinta.

 

bersambung_-

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Gua setia nungguin update lo, thor! jangan bikin gua kecewa 😤
♥\†JOCY†/♥
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!