CANDU CANDY
"Ampun, tolong ampuni aku ...!" jerit histeris wanita dengan mini dress merah, tengah dicekoki minuman yang sudah dibubuhi obat perangsang dosis tinggi.
BRAK!
Meja di hadapan wanita itu di gebrak sekuat hati. Sepasang mata indah menatap tajam wanita yang tengah gemetar ketakutan.
"Apa yang kau tabur, itu yang kau tuai. Sekarang kau nikmati saja hasil dari perbuatanmu!" Gadis cantik itu menyeringai kejam.
...----------------...
Flashback 25 Tahun yang lalu.
Si kembar cantik Candu dan Candy tengah menjenguk adik bayi yang belum lama lahir ke dunia, adik bayi yang merupakan anak dari sahabat kedua orang tua mereka. Bayi lelaki yang sangat begitu menggemaskan, Bisma Gala Sakti.
Candu menatap adik bayi dengan senyuman genit, dikecup nya kedua pipi mahluk mungil nan menggemaskan. Sedangkan Candy mendekati telinga sang bayi, berbisik dengan suara yang masih terdengar.
"Dedek bayi Bisma Gala Sakti, cepat lah besal dan jadilah galda teldepan untuk Kakak Candy, ya!" Candy menautkan kelingking mungil mereka, kemudian mengecup kedua pipi bulat Bisma.
"Kalau dedek bayi Bisma jadi galda teldepan untuk kakak, telus siapa dong yang jadi galda teldepan untuk Candu? Siapa yang akan jadi kesatlia untuk melindungi Candu?" tanya Candu dengan aksen cadel nya yang kental.
"Candu, kamu tenang saja yah. Mulai syekalang, kakak yang akan jadi kesatlia untuk mu. Apapun akan kakak lakukan untuk melindungimu, adikku telsayang telcinta telcelewet!"
"Belalti kakak jadi kesatlia untuk Candu, telus dedek Bisma jadi kesatlia untuk kakak?" Mata Candu mengedip-ngedip lucu.
Candy menggeleng. "Kakak akan jadi kesatlia mu, dan dedek Bisma akan jadi pedang yang setia untuk kakak."
"Tapi, dimana-mana kesatlia itu cowok taukk, bukan cewek!" Candu mencubit pipi tembam sang kakak.
"Bialin, wlek ...!" Candy balas mencubit pipi adiknya.
Para orang tua mereka yang menyaksikan tingkah dari si balita kembar, hanya tertawa geli. Tanpa mereka tau, di kehidupan masa depan yang akan datang, titah dari Candy menjadi kenyataan. Bisma, menjadi garda terdepan untuk si kembar cantik.
Flashback Off.
...----------------...
🍭🍬3 BULAN LALU🍬🍭
Candy menempuh pendidikan di Aussie sudah sembilan tahun lamanya, tahun ini pendidikannya baru saja selesai. Dua tahun belakangan ini gadis cantik itu tidak pulang ke tanah air karena sibuk dengan pendidikan dan pekerjaan sampingan yang dia geluti demi menghilangkan rasa bosan. Rindu yang sudah menggunung, membuat gadis cantik itu merogoh ponsel dan melakukan panggilan video call pada Candu yang memilih menempuh pendidikan di Indonesia.
"Hello, Candu, muach ...!" Candy langsung memberi kecupan pada layar saat panggilan terhubung, pakaian serba hitam membuatnya tampak cantik dan menawan.
"Kak Candy, lama banget baru nongol," Rengek Candu, sang gadis yang memiliki model rambut selalu dikepang dua.
Candu dan Candy merupakan anak kembar identik dari pasangan Calix dan Berryl, kedua orangtuanya merupakan orang terpandang di tanah air mereka. Dua gadis kembar identik itu memang memiliki fisik yang serupa, tapi, tidak dengan sifat dan kepribadian yang mereka miliki. Jika Candu di kenal sebagai anak yang penyabar, pendiam, pemalu serta penakut, berbeda dengan Candy.
Candy memiliki sifat yang agresif, gadis itu tak pernah takut dalam bertindak ataupun sekedar mengemukakan pendapat. Cerdik, alias cerdas dan licik serta ahli dalam mengatur siasat. Juga seorang petarung yang hebat, pemegang sabuk hitam jiu-jitsu.
Bahkan papa nya dulu sempat menyebut Candy dengan sebutan psikopat cilik. Itu karena sewaktu TK dulu Candy pernah menjambak rambut temannya hingga lepas dari akar. Hanya karena sang teman menggunduli rambut boneka barbie milik Candu, yang menyebabkan sang adik kembarnya itu menangis. Apapun yang berhubungan dengan Candu, selalu membuat Candy bersikap dengan penuh emosional. Bagi Candu, sang kakak adalah ksatria nya, dan bagi Candy? Sang adik adalah segalanya.
"Ada apa dengan ekspresi wajah mu itu, hah? Kamu mirip banget sama bapak-bapak yang kalah judi online." Kelakar Candy kala melihat wajah sang adik yang tampak sendu.
Candu terkekeh, gadis itu menarik nafas panjang. Tak henti matanya menatap wajah sang kakak dari layar ponsel, bibirnya mengulas senyuman tipis. Sedangkan Candy meneliti setiap jengkal penampilan adiknya yang tampak dari layar.
"Rambut mu terlihat berkilau, seperti menggunakan wig. Ah, saking berkilau nya, mata ku sampai silau," ucap Candy tiba-tiba dengan sorot mata nya yang dingin.
"Hmm, wig apanya sih, Kak? Ini rambut asli loh, bagus gak? Apa aku terlihat cantik? Aku banyak menghabiskan harta orang tua kita demi mendapatkan rambut yang berkilau ini," jawab Candu tenang.
Candy diam, hening, tak merespon sedikitpun. Matanya kembali sibuk meneliti penampilan sang adik, wajahnya datar, sorot matanya bagai bongkahan gunung es.
Diamnya sang kakak membuat tubuh Candu gemetar, sebisa mungkin gadis berkepang dua itu menyembunyikan kegugupan nya.
"Ya, kau cantik. Sangat cantik, Candu ku." Candy berusaha untuk tersenyum.
Candu tersenyum lebar, tapi, di bawah sana ... tangannya mencubit kuat perut ramping demi menjaga air matanya agar tak menetes. Gadis itu tak ingin sang kakak tau bahwa dirinya kini sedang tidak baik-baik saja.
"Kak, aku tidur dulu ya, hari ini aku sedikit lelah." Pamit Candu, mengeluarkan satu-satunya jurus ampuh untuk menghindar dari jeli nya mata sang kakak.
"Hmm ... begitu kah?" Candy menghembuskan kasar nafasnya. "Baiklah, tapi ... sebelum itu, tunjukkan dulu senyuman terbaikmu."
Candu menatap layar, ada getar di matanya saat menatap sang kakak. Gadis berkepang dua itu berusaha menyembunyikan sesuatu dengan menunjukkan senyuman manis dengan jari telunjuk di dagunya.
"Ah, kau ini membuat aku tercandu-candu. Ok, goodnight, have a nice dream. Bye, muach ...!"
Candy memutuskan panggilan video, meletakkan ponsel pada meja di hadapannya sembari menghembus nafas panjang dengan kedua tangan mengepal dan rahang yang menegang.
Gadis berpakaian hitam itu menyandarkan tubuhnya di sofa, menatap pria yang tengah berbaring di sisinya.
"Apa Candu baik-baik saja?" tanya Bisma kala melihat wajah Candy yang menahan amarah.
"Tentu saja tidak. Make-up nya terlalu tebal hari ini, gadis tengil itu menyembunyikan sesuatu di wajahnya." Candy kembali meraih ponselnya, menggulir layar demi mencari kontak kakak sepupunya, Reby.
Tak ingin membuang waktu, gadis itu segera menelfon. Tangannya bergetar, tanda ia sudah tak sabar.
"Hello, Ndy? Tumben nelpon malam-malam begini, ada apa?" suara Reby terdengar serak, tampaknya sang kakak sepupu baru bangun dari tidurnya.
"Apa aku mengganggu mu, Kak?" tanya Candy.
"Tidak, bicara lah," jawab Reby.
"Apa yang terjadi dengan Candu?" tanya Candy, suasana mendadak hening.
Reby mengatur pelan nafasnya. "Kamu sudah mengetahui nya?"
"Sudah sejak lama aku mengetahui ada yang tidak beres dengan anak itu, hanya saja aku berusaha menghargai kemauannya. Kakak tau kan, dia tidak ingin aku melindunginya lagi."
Sejak duduk di bangku SMA, Candu memang secara khusus meminta pada orangtuanya untuk dipisahkan dari sang kakak. Sudah cukup baginya, sejak TK hingga duduk di bangku SMP, sang kakak selalu terlibat perkelahian hanya demi melindunginya dari para perundung.
"Apa kau ingin kembali menjadi ksatria nya?" tanya Reby.
"Menurut mu aku harus diam lagi? Malam ini, gadis itu benar-benar terlihat kacau. Dia pikir, dia bisa membodohi aku dengan senyuman palsunya?" gigi Candy bergemeretak.
"Malam ini aku belum sempat bertemu dengannya, apa dia se-kacau itu?" tanya Reby.
"Jangan banyak bertanya, Kak. Aku paling tidak suka dengan hal yang bertele-tele. Sejak kapan dia di-bully lagi?" desis Candy.
"Entahlah sejak kapan, kamu tau kan? Adikmu itu begitu handal dalam menyembunyikan segala hal, tapi, jika boleh aku menebak ... sepertinya dia di-bully sejak kalian berpisah di bangku SMA. Dan, tentu saja hal itu masih terjadi hingga sekarang," jelas Reby.
"Adikmu itu bulan lalu datang ke klinik ku, meminta resep obat penenang dan juga obat tidur. Gadis manis itu beralasan ingin menghadiahkan untuk sahabatnya, padahal aku tau, obat itu untuk dirinya sendiri," sambung Reby.
Candy dengan saksama mendengarkan penjelasan dari sang kakak sepupu yang tinggal satu rumah dengan adiknya.
"Kak, pergilah ke kamar Candu. Lihat bagaimana kondisinya, aku khawatir," pinta Candy.
"Tenanglah, Candy. Tidak akan terjadi apa-apa padanya," gumam Reby.
"Aku tidak butuh ditenangkan! Turuti saja permintaan ku, Kak! Aku yang lebih tau bagaimana Candu. Anak itu, benar-benar terlihat kacau ... bahkan dia memakai wig, pasti terjadi sesuatu dengan rambutnya ...!" gusar Candy.
Terdengar berat nafas di ujung telepon, Reby yang masih mengantuk, dia sama sekali tak bisa berkutik. "Wig?--Baiklah, aku akan ke kamarnya."
Candy segera memutuskan panggilan telepon ketika permintaannya dituruti. Meletakkan ponselnya kembali di atas meja, kemudian melemparkan pandangan matanya pada Bisma yang sejak tadi menatapnya.
"Apa ada perintah untuk ku, Tuan Putri?" tanya Bisma yang mendongakkan kepalanya. Pria itu lekas duduk, kala melihat ada yang tak beres dari ekspresi wajah Candy.
"Bereskan semua barang-barang ku dan pekerjaan ku, lusa kita pulang ke tanah air. Ada sesuatu yang Candu sembunyikan dariku dan itu merupakan masalah yang besar!" desis Candy.
Bisma mengangguk paham dan lekas bangkit, bergegas berkemas dan mengurus segala sesuatu untuk perjalanan pulang ke tanah air.
Sedangkan di sebuah Mansion, Reby memasuki kamar yang dipenuhi nuansa merah jambu. Kening Reby sempat berkerut kala pintu kamar Candu, belum di kunci padahal sudah pukul sebelas malam.
Ditatap nya tubuh Candu yang tengah berbaring dengan posisi miring membelakangi nya. Reby mendekat, dipegangnya kening sang adik sepupu, berharap gadis penurut itu baik-baik saja.
Atmosfer kamar tiba-tiba panas, dada Reby sesak. Jantungnya berpacu cepat saat menyadari ada yang tak beres dengan Candu, baginya gadis itu terlalu hening.
"Candu ...!" Pekik Reby saat melihat buih-buih putih yang mengalir dari sudut bibir Candu.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Nendah Wenda
akhirnya muncul juga aku baca di cari cari gak ketemu
2024-08-14
1
🇮 🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
baru baca langsung terangsang /Smile/
2024-08-05
1
Anonymous
keren
2024-07-22
0