Terjerat Cinta Dosen Gadungan

(keesokan harinya)

hari sudah mulai pagi,aulia yang sedang tertidur pulas tiba-tiba terbangun dengan nafas ngos-ngosan dan keringat yang bercucuran membasi kening nya....

"ini cuman mimpi buruk,se-semuanya pasti baik-baik saja."Gumam aulia menyakinkan dirinya.

Cekleeekkkkkkk

Pintu kamar mandi terbuka,aulia pun menoleh ke arah pintu kamar mandi,terlihat pak maxi berjalan keluar hanya melilit handuk di pinggan ramping nya,dan menunjukan sixpack berkotak delapan....

"sayang,kamu sudah bangun."Tegur pak maxi.

Aulia mengangukan kepala."iya suamiku."

"yah sudah,sekarang pergi mandilah,aku akan menungu mu di bawa."Ucap pak maxi.

"baik."

Lalu aulia beranjak dari kasur dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri,20 menit kemudian aulia yang sudah selesai mandi keluar dan kamar mandi hendak mencari baju ganti,tapi baju miliknya sudah disiapkan oleh pak maxi,yang diletakan diatas kasur....

"eh kenapa bajuku hitam semua? Apakah dia-"seketika perkataan aulia terhenti,karna barusan bangun ia mengira yang semalam terjadi hanyalah mimpi.

di meja makan,pak maxi yang dari tadi menungu,menjadi cemas karna sang istri tak kunjung keluar dari kamar....

"bi,tolong siapkan sarapan nya,aku akan pergi memeriksa istriku."Perintah pak maxi.

"baik tuan."

Dengan cepat pak maxi melangkah menaiki anak tanga,dan menuju kamar,saat pintu dibuka terlihat aulia sedang meringkuk diatas lantai sambil menangis terisak-isak sembari menyebut nama sang ayah,dengan cepat pak maxi menghampiri nya....

"sayang kamu kenapa? Aku kan sudah bilang jangan sedih,masih ada aku disini."Bujuk pak maxi.

Dengan pelang pak maxi mengendong tubuh polos aulia yang hanya berbalut handuk tersebut,berjalan menuju sofa lalu duduk....

"sayang,dengarkan aku,semuanya manusia tidak ada yang kekal,kamu pasti tau itu,dan kecelakaan tidak ada yang bisa menduga nya,jadi rela kan papa mu pergi,agar dia bisa tenan disana bersama dengan ibumu." pak maxi mencoba sebisanya untuk membujuk sang istri yang sedang sedih,sesekali ia mengelus dan mencium lembut kepala sang istri.

"baiklah suamiku,maaf sudah merepotkan mu."Ucap aulia yang sudah kembali tenan.

"tidak apa-apa,ayo bersiaplah,acara pemakaman ayah sebentar lagi akan di laksanakan."Ujar pak maxi.

Aulia menganguk lalu turun dari pangkuan sang suami,dan berjalan masuk ke kamar mandi untuk membasuh wajah sejenak,setelah selesai aulia pun mulai bersiap memakai baju serba hitam dan keluar dari kamar menuju meja makan....

"sayang ayo kita sarapan dulu,karna tadi malam kamu belum makan apa-apa."Ajak pak maxi.

"tidak suamiku,aku tidak lapar,ayo kita berangkat sekarang."Tolak aulia.

Mendengar penolakan aulia,pak maxi hanya menghela nafas pelang,lalu hendak beranjak dari dari kursi....

"suamiku,kamu tidak sarapan?"Tanya aulia menatap meja yang penuh dengan sarapan,tapi belum disentuh sama sekali.

"bagaimana aku bisa sarapan dengan tenan,sedangkan istriku sedang sedih dan menolak untuk sarapan."Tutur pak maxi dengan tatapan sendu.

Aulia menghela nafas berat."huufff...baiklah kamu duduklah,aku akan menemani mu sarapan."

Dengan senang pagi pak maxi mengangguk patuh,lalu kembali duduk menungu sang istri menyajikan sarapan,setelah selesai makan,mereka berdua pun berangkat menuju mansion keluarga fernandes....

Setelah tibah di mansion keluarga fernandes,aulia dan pak maxi pun turun dan berjalan masuk,ternyata disana sudah ada banyak tamu hadir.....

"suamiku,sepertinya kita terlambat."Bisik aulia merasa tidak enak hati.

"tidak apa-apa,ayo kita masuk."Ajak pak maxi meraih lengan sang istri dan membawa nya masuk.

Saat mereka masuk semua mata langsung tertuju kepada mereka berdua,dan satu persatu para pembisnis dan rekan tuan josep mulai datang menyapa pak maxi,tapi tidak dengan aulia,karna mereka tidak mengetahui kalau pak maxi sudah menikah....

"lebih baik aku kesana saja."Gumam aulia pergi meningalkan orang-orang yang sedang mengerumuni pak maxi.

Saat aulia sedang duduk di sebelah jenazah sang ayah tercinta,datanglah nyonya rose ikut duduk di sebelah aulia,sembari menatap aulia dengan tatapan sinis....

"kasihan sekali kamu,bahkan sudah menjadi istri pun tidak dipandang oleh orang-orang dari kalangan dunia bisnis."Bisik nyonya rose menghujat aulia.

Aulia menatap sejenak ke arah sang suami,lalu menghela nafas berat."huf...itu karna kami belum melangsungkan resepsi pernikahan,jadi orang-orang tidak tau ma."

"cih! Banyak alasan kamu,bilang saja kalau dia yang tidak mau kamu diketahui orang-orang dari keluarga kaya,karna kamu hanya istri cupu yang tidak beguna."Cibir nyinya tersenyum sinis ke arah aulia.

"terserah apa kata mama,aku tidak mau bertengkar saat ini,karna aku sedang ingin senidiri,aku mohong."Imbuh aulia memilih mengalah.

Nyonya rose pun berdiri dengan kesal."camkan kata-kataku,kalau dia akan pergi meningalkan saat kembaran mu kembali."

Sontak aulia terkejut dengan perkataan nyonya."mama tau dari mana? Kalau aku mempunyai kembaran?"

"aku sudah lama tau,karna mendiam ibumu adalah musuhku,tapi aku bodoh amat,lagian kamu bukan siapa-siapa ku,untuk apa aku membuang waktu mengurus urusan mu,jadi sadarlah sekarang dan tinggalkan dia."Ucap nyonya rose mulai menghasut aulia.

"apakah dia akan pergi meningalkan ku?"batin aulia menatap nanar ke arah sang suami,dengan perasaan yang terombang-ambing karna perkataan nyonya rose.

Melihat aulia yang sedang melamun,nyonya rose meresa bahagia karna sudah berhasil menanam keraguan di hati aulia,sambil tersenyum bahagia,ia pun pergi meningalkan aulia....

Tak lama suara mobil ambulan pun datang,dan mereka beramai-ramai keluar membawa jenazah tuan josep untuk di masukan ke dalam mobil ambulan,dan saat aulia sedang berdiri di dekat pak maxi sembari menyaksikan ayah nya di masukan ke dalam ambulan,datanglah ausilia entah darimana langsung berlari ke arah pak maxi dan memeluknya....

"maxi,ayah ku sudah meningal...."Lirih ausilia menangis di dalam pelukan pak maxi.

Sontak pak maxi yang sedang berdiri sambil mengenggam tangan sang istri langsung mematun di tempat,aulia yang menyadari kalau itu adalah kembaran nya,seketika langsung melepaskan genggaman tangan pak maxi dan pergi memasuki mobil ambulan...

"ayah,ibu,tolong kuatkan aulia."batin aulia menutup mata dengan dada yang terasa sesak tak karuan,diiringi suara mobil ambulan yang membawa jenazah tuan josep pergi,membuat hati aulia semaking sakit.

Dalam perjalanan menuju makam,aulia tak henti-hentinya menangis,entah kesedihan mana yang harus ia pikirkan,tapi ia tetap berusaha menyakinkan dirinya kalau sang suami tidak mungkin akan berubah,setelah kedatangan kembaran nya itu....

(bersambung)