NovelToon NovelToon
Rahasia Bos Muda

Rahasia Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Naya terjebak ke dalam situasi yang rumit bersama dengan bos muda yakni Gavin. Mereka difitnah telah melakukan perbuatan zina hingga membuatnya harus berusaha keras membuktikan kebenaran yang sebenarnya. Apalagi mereka berdua tidak saling mencintai dan enggan menikah karena paksaan. Perjuangan kedua nya menjadi lebih sulit akibat karakter yang berbeda 180 derajat.
Akankah mereka berhasil keluar dari masalah tersebut atau justru harus pasrah menerima pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengontrak (6)

Naya sangat cemas dengan keadaan rumah tangga kakak nya yang sedang bermasalah. Ia menghembuskan nafas kasar karena merasa jika semua masalah yang terjadi adalah karena dirinya.

Ceklekk... Zidan keluar membuka pintu rumah.

"Kak Zidan gak tidur? " Naya berdiri mendekat ke arah nya.

Zidan tidak berani menatap Gavin karena merasa malu atas sikap nya yang tadi menyalahkan nya. Ia berjalan menyenderkan tubuh di sebuah pohon yang ada di depan rumah bu Ussy. Naya pun tetap mengikuti dari belakang.

"Kakak gak bisa tidur Nay, dari tadi cuman melamun di kamar" Balas Zidan menatap keatas langit yang dipenuhi bintang. Perasaan nya sedikit tenang ketika melihat keindahan itu.

Naya mengelus bahu kakak nya lalu berjalan menjauh. Ia pikir kalau Zidan membutuhkan waktu sendiri untuk menenangkan diri. Ia berbicara lirih dengan Gavin untuk meminta saran atas masalah rumah tangga Zidan. Gavin hanya meminta untuk membiarkan mereka menyelesaikan masalah nya sendiri karena sudah sama sama dewasa.

Pagi harinya. Situasi rumah terasa canggung dan sunyi tidak ada suara. Bu Nilam menyiapkan makanan dengan Zidan yang duduk di meja makan sedangkan Mila masih tidur di depan televisi.

"Pagi buk" Sapa Naya yang baru selesai mandi. Ia melemparkan sebuah senyuman manis untuk mencairkan suasana.

"Pagi juga putri ibuk. Kamu panggil Gavin di depan untuk ikut sarapan bareng" Balas bu Nilam dengan senyuman juga.

Naya berjalan menuruti perintah ibunya yang sekarang mengabaikan Mila. Ia pun merasa malas jika harus membangunkan kakak ipar nya nanti malah membuat suasana hati Zidan menjadi buruk.

Setelah selesai sarapan, Naya dan Zidan pergi ke kantor polisi karena dihubungi pak RT untuk datang kesana.

"Sampai saat ini, kita belum bisa menemukan jejak apapun tentang bu Ussy. Sepertinya masalah ini akan sulit untuk diselesaikan" Ujar polisi kepada pak RT, pak Ihsan, Meli, Naya dan Gavin.

"Dia pelaku nya pak, langsung masukkan saja ke dalam sel" Pak Ihsan menunjuk Naya hingga membuat semua terkejut.

Naya bingung kenapa dituduh oleh pak Ihsan yang seolah terprovokasi oleh perkataan warga. Ia tidak mengeluarkan sepatah katapun karena hanya akan membuang tenaga sia sia. Apalagi tidak ada bukti yang mengarah kepada nya.

"Tolong jangan asal tuduh, kami meminta kerjasama kalian semua untuk membantu" Ujar Polisi itu.

Setelah selesai berbincang, polisi meminta mereka untuk kembali beraktivitas normal. Pak Ihsan menajamkan mata serta mengepalkan kedua tangan kepada Naya. Namun berusaha ditenangkan oleh Meli yang langsung mengajak nya pergi.

"Aku mau ke toilet dulu, tolong pegang ponsel ku" Gavin pergi terburu buru karena sudah tidak tahan ingin buang air kecil.

Ting... Layar ponsel Gavin menyala dengan sebuah pesan.

Naya memberanikan diri untuk melihat pesan itu karena penasaran.

"Bu Ussy sudah hampir mati bos, mau kita apakan lagi ini? " Pesan dari anak buah Gavin.

Naya terkejut tidak menyangka kalau kecurigaan nya selama ini ternyata benar. Ia harus mendesak Gavin untuk mengembalikan bu Ussy kepada keluarga nya.

Setelah Gavin kembali dari toilet. Naya mengajak nya pulang ke kontrakan dan langsung diiyakan dengan ponsel yang masih ada di tangan nya. Mereka masuk ke dalam lalu duduk di sofa empuk.

"Apa ini? " Naya menunjukkan layar ponsel yang masih terkunci namun pesan nya bisa terbaca lengkap.

"Kamu udah tahu semuanya? " Balas Gavin santai.

"Kamu kenapa melakukan semua ini? Apakah seorang manusia pantas diperlakukan buruk begitu? " Naya merasa kecewa dengan sikap Gavin yang berbuat diluar batas.

"Untuk manusia buruk seperti dia, tentu sangat pantas"

"Aku minta kamu lepasin bu Ussy sekarang juga atau aku akan laporkan kamu ke polisi dengan bukti pesan ini"

Gavin menggenggam erat tangan Naya yang masih memegang ponsel nya lalu diambil. Ia menatap wajah gadis manis itu dengan penuh amarah.

"Berani kamu laporin aku? Siapa yang akan melindungi mu kalau aku mendekam di penjara? Jangan coba melewati batas mu yang hanya sebagai seorang asisten pribadi ku saja" Gavin melepaskan genggaman tangan nya lalu pergi masuk ke dalam kamar.

Naya meringis kesakitan sambil memegangi pergelangan tangan yang membekas merah. Ia tidak menghentikan tekad nya agar membuat Gavin melepaskan bu Ussy. Perlahan ia langkahkan kaki dan memberanikan diri masuk ke dalam kamar Gavin.

"Aku mohon, tolong lepaskan bu Ussy. Kasihan keluarga nya yang harus kehilangan orang tersayang" Ujar Naya berlutut di hadapan Gavin yang duduk di tepi ranjang.

"Aku gak terima kalau dia terus menyakiti kamu. Setetes air mata yang keluar dari mata kamu maka akan dibalas ribuan tetes darah. Penderitaan yang sekarang dia rasakan itu gak sebanding dengan sakit hatimu Naya! "

Naya menghapus air mata nya lalu berusaha bersikap tenang agar Gavin tidak semakin marah kepada bu Ussy.

"Aku mau menuruti semua yang kamu katakan, aku gak akan membiarkan orang lain menindas sesuatu hati. Tolong lepaskan bu Ussy, aku gak mau kalau sampai hal ini terungkap maka kamu bisa masuk penjara" Naya teringat perkataan Gavin yang menyuruhnya untuk bersikap tegas terhadap orang orang yang berbuat jahat kepada dirinya.

"Baiklah, nanti bu Ussy akan kembali ke rumah. Kamu istirahat disini dulu. Aku mau membuat cemilan" Gavin pergi meninggalkan Naya di kamar nya.

Naya merasa lega karena Gavin mau menuruti permintaan nya. Ia langsung merebahkan tubuh di kasur empuk milik bos nya sambil menahan rasa nyeri di pergelangan tangan. Senyuman lebar menghiasi wajah Naya yang senang karena selalu dibela dan dilindungi oleh Gavin. Ia merasa semakin nyaman ketika bersama, bahkan tidak sanggup jika harus berjauhan.

Tok.. tok.. tok..

Naya beranjak dari kamar Gavin untuk membukakan pintu yang diketuk seseorang.

"Naya? Ngapain kamu berduaan disini? Mau aku panggilkan warga biar digrebek? " Ujar Mila yang tidak mengaca pada diri sendiri.

"Mbak masih berani datang kesini? Mau aku panggilkan warga juga gak karena udah punya suami tapi masih ngejar laki laki lain" Naya tidak habis pikir dengan sikap kakak ipar nya yang seperti kehilangan pikiran sehat.

"Kamu jangan ngomong sembarangan, aku gak ngejar Gavin" Balas Mila membela diri.

"Mbak Mila suka kan sama Gavin? Setiap hari selalu datang ke kontrakan"

"Mbak mau jemput kamu, nanti jadi fitnah kalau berduaan di kontrakan" Mila menarik tangan Naya yang terluka.

"Aduh mbak lepasin" Naya kembali merasakan sakit.

"Tangan kamu kenapa Naya? Jangan jangan kalian habis melakukan... "

"Melakukan apa? Jangan menuduh sembarangan" Naya memotong perkataan Mila karena sudah tahu arah nya mau kemana.

"Kamu mau pulang sekarang gak? Kalau gak mau biar mbak bilang sama mas Zidan kalau kamu macam macam sama Gavin" Ancam Mila.

1
konyonyod an-club
Luar biasa
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Pas baca endingnya, kerasa kayak kehilangan teman baik. Pokoknya cinta banget sama cerita ini!
elinazy: makasih banget udah baca, ditunggu kelanjutan nya ya luv❤
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Kebayang terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!