NovelToon NovelToon
Semua KARENA Kamu

Semua KARENA Kamu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Playboy / Diam-Diam Cinta
Popularitas:22.5k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Gue sama dia temen, enggak lebih. Gue enggak suka sama dia, enggak cinta. Ngerti enggak sih loe..? tau enggak gue cinta siapa..? gue cinta loe Esra, GUE SAYANG SAMA LOE...!!"

"ONTA...!"

"KAKAK..!!"

"Apa..? mau tau kan siapa yang udah bikin aku sakit hati sampai jadi bajingan.? nih dia orangnya "sembari menunjuk kearah Esra "AKU CINTA SAMA DIA..!!"

"Kakak sadar kamu...!"

"SADAR...!! aku sadar banget. Aku selama ini menahan semuanya. Menahan sakit hati karena cuma dianggap kakak, menahan sakit hati setiap melihat dia deket cowok laen. Aku tahan semuanya. DIA YANG BIKIN HATI AKU ENGGAK BISA BUAT SUKA SAMA PEREMPUAN LAIN.

"Dia adek kamu kak..!"

"Bukan adek sedarah kan.? enggak ada ikatan saudara kan..? LALU APA SALAHNYA..?"

"KAK..

"Iya aku tau, enggak boleh gitu kan maksud kamu..? Jadi adek aku selamanya, terserah, TERSERAH..!!"

Gimana ya kelanjutan kisah cinta yang terhalang ikatan persaudaraan dan juga tanpa berbalas. Yuk mamoir dicerita baruku ini...!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SKK 03

Sama seperti Okan, Abra juga langsung diberondong pertanyaan oleh Yasmin yang berada diruang keluarga bersama sang adik Esra.

"Selamat malam kesayang..!" sapa Abra mencium pipi ibu dan adik perempuannya.

"Dari mana.? kok enggak pulang kemaren.? kuliah enggak..?"

"Dari apartemen mama..! kuliah dong. Dari kampus langsung kekantor. Mama tenang aja, aku tau tanggung jawab dan kewajiban aku. Walau aku enggak pulang, aku melakukan semua dengan baik."

"Anak pintar, sudah makan..?"

"Sudah mama..! papa kemana..?"

"Lagi dirumah papa Benny sama om Ryan. Kebanggaan mama papa jangan macem macem ya.? Kamu putra dirumah ini satu satunya. Nama keluarga ini dan tanggung jawabnya kelak akan ada dipundak kamu. Jaga sikap dan prilaku."

Sekali lagi, hati Abra kembali tercubit oleh perkataan sang mama. Bukan kali ini saja Yasmin selalu mengingatkan sang putra. Abra juga sama seperti Okan, hanya mampu menjawab dengan memberikan senyuman terbaik bagi sang mama. Hanya didalam hatinya kata maaf itu mampu ia ucapkan.

"Loe baru pulang dek..?" tanya Abra kepada Esra.

"Iya, tadi kakak kan lihat rame pengunjung."

"Rame pengunjung apa betah duduk sama pacar..?" ledek Abra.

"Dih, pacar yang mana..?"

"Yang tadi sore itu..?"

"Itu mah temen kuliah kali, dia pesen makanan sekalian sama snack boks untuk acara tujuh bulan kehamilan istrinya."

"Widih, masih muda udah berkembang biak aja." jawab Abra heran.

"Enak masih muda udah menikah dan berkembang biak, jadi kalau anak dewasa kitanya masih muda." sahut Esra yang memang memimpikan untuk menikah diusia muda.

"Sudah yuk tidur, sudah malem ini." ajak Yasmin menengahi.

Abra pun beranjak memasuki kamarnya. Begitu juga dengan Yasmin dan Esra.

Membersihkan diri adalah pilihan pertama yang Abra ambil, sebelum kemudian mengistirahatkan tubuh lelahnya.

Abra menatap pantulan tubuh polosnya dari kaca besar yang tertempel didinding kamar mandi. Entah sudah seberapa banyak ia berbuat dosa, bersenggama dengan para wanita yang selalu datang menawarkan diri mereka.

Walau tidak akan ada pertanggung jawaban dari para teman kencannya, karena baik Abra dan Okan selalu bermain aman. Tapi pertanggung jawaban kepada Tuhan, dan para malaikatnya sudah pasti ada pada akhir nanti.

Menarik nafas dalam dalam, lalu dihembuskan secara perlahan. Ingin rasanya mengakhiri segala perbuatan dosanya. Tapi hasratnya sebagai seorang pria, selalu sulit untuk ia redam. Mencari istri pun tak mungkin ia lakukan, karena sampai saat ini, ia belum mampu menemukan wanita yang bisa membuka pintu hatinya.

Galau menguras iman sudah jadinya.

Pagi hari waktunya bagi Okan dan Abra untuk melakukan rutinitas perkuliahan mereka. Dua pria tampan dnegan segala kemewahan yang melekat ditubuhnya. Baik dari ujung kaki hingga kepala, tidak ada yang berharga murah.

Putra konglomerat dengan harga melimpah sudah pasti paling menonjol aura ketampanannya. Tunggangan mereka saja mobil sport mewah super mahal dan limited, hanya mereka saja yang memiliki.

Baru memasuki gerbang saja, mereka sudah mencuri perhatian, apa lagi saat keduanya menampakkan diri, untung saja tidak ada yang mati berdiri itu para pemerhati. Pria tampan yang menjadi pusat perhatian, semakin bersikap tengil saja menebar pesona dan aura ketampanan.

"Onta..!" panggil Abra dengan tangan yang mencengkram tangan Okan sembari mata menatap lurus kedepan.

"Apaan...?"

"Lihat noh..!!" tunjuk Abra dengan dagunya.

Okan mengikuti arah pandang Langit. Nampak didepan sana, dua wanita cantik tengah terduduk disalah satu kursi yang tersedia dipelataran kampus, dengan buku ditangan masing masing.

"Turun dari mana itu bentukan..? baru lihat gue." ucap konyol Okan.

"Dari ambulance enggak mungkin kan..? apa lagi pohon beringin didepan, udah enggak mungkin banget." sahut Abra.

"Siap bong.!!"

"Siap dong...!"

Dilangkahkan kaki mereka berdua mendekati dua sosok cantik yang akan menjadi target incaran selanjutnya.

"Ehem ehem.!" yang keluar dari bibir dua pria tampan ini, kala melewati dua wanita cantik itu.

Tapi harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Dua wanita cantik hanya memberi respon melihat aneh sesaat kepada Okan dan Abra, sebelum akhirnya pandangan mereka kembali kepada buku masing masing.

"Brengsek..! loe yang mana onta..?" umpat kesal Abra dilanjutkan dengan pertanyaan.

"Gue yang Pendekan rambutnya, imut."

"Oke...! tunggu kena beri trisula naga kalian." oceh kesal Abra lagi.

"Ini yang kita pake kurang mahal apa..? kok mereka gitu doang menatap kita." tanya Abra sembari menelisik penampilannya.

"Kharisma gue jangan jangan luntur lagi..? gara gara memberi leher naga kemenyan rese kemaren."

"Kalau loe luntur, masa gue juga ikutan.? gue kan kemaren enggak memberi..?" sahut Abra.

"Kita kan sehati cebong, gue sial loe juga sial."

"Mandi kembang ini judulnya nanti pulang kita." timpal Abra "Ah loe sih, jadi ikut sial gue. Jangan diberi lagi itu menyan kemaren."

"Iya enggak. Sidang isbat perlu digelar enggak ini..?"

"Enggak perlu, kita mampu kali menjinakkan bentukan dua itu buat jadi menyan trisula naga."

Ocehan mereka terhenti setelah memasuki ruang kelas. Dengan fokus kedua pria itu memperhatikan materi yang dosen berikan, sampai waktu kelas pertama usai.

Just info...!!

Bukan area bacaan orang orang alim ya gaes, karena ada terselip adegan dosa. Tapi sekali lagi, ambil yang baik buang yang buruk dari setiap cerita yang kalian baca. Karena mau sekosong apapun cerita, pasti mengandung makna didalamnya.

1
Novi Sri
semangaaaaaaat💪💪💪💪
Sri Siyamsih
lama" kurang sreg dgn bahasamu / kata thor. maaf 🙏
Sri Siyamsih
ikutan tegang thor
Sri Siyamsih
o...h Okan junior otw nih
Sri Siyamsih
buktikan Abra kl kamu bisa berubah lebih baik lg,
Sri Siyamsih
hem gimana abra kl irena gak mau trima msa lalu kamu,
ist_goliteratur
Thor buat cantiknya Okan bangun, dong.
ist_goliteratur
Pengen jadi Esra.
Datu Zahra
keren
Delia ATA
Mampir gaes dikarya baruku...!!!
KAMSIA....🙏🙏🙏
Sri Siyamsih
kalau beneran okan pergi, tar baru terada kehilangan esranya
Sri Siyamsih
caramu slh okaaan knp jd buas gitu, hah semoga Esra tdk membencimu.
Sri Siyamsih
lega rasanya y dah d kluarin uneg"nya slma ini. yoook tinggl berjuang Okan utk mendaptkn cinta esra💪
Sri Siyamsih
putusi aj Tomy Esraaaa, sblm terlambat.
Sri Siyamsih
mudah"an Tomy nggk bohong y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!