NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Perpisahan

Cinta Setelah Perpisahan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ratu jagad 02

12

Sabila Alfiana Bumantara.
Diusia 19 tahun, ia adalah sosok yang begitu periang. Bahkan, diusia itu ia sangat bermimpi untuk menikah muda bersama laki-laki impiannya. Namun, karena sebuah insiden tidak mengenakan membuatnya mengubur impiannya untuk menikah muda. Bahkan, pernikahan sudah tidak ada lagi dalam list tujuan hidupnya hingga kini usianya menginjak 29 tahun.

Lalu, sebenarnya insiden apakah yang akhirnya membuat Sabila menolak untuk menikah? Ikuti kisahnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Cklek!

"Mom," Xavier lekas menyambut tangan sang Mommy dan menciumnya.

Mommy Mirna melangkah masuk ke kediaman putranya. Matanya dengan lincah melirik ke sana ke mari untuk melihat keadaan hunian yang ditempati putra dan menantunya tersebut. Sampai di ruang keluarga, ia melirik Xavier seakan bertanya saat melihat banyaknya jenis cemilan di sana.

"Mm, aku barusaja selesai mengerjakan tugas, Mom. Ya, kemarin aku lembur tapi tetap tidak selesai." ucap Xavier beralasan.

Mommy Mirna melihat satu persatu bungkusan cemilan itu. Lalu tatapannya tertuju pada tab yang masih berada di atas meja. "Setahu Ibu, kau lebih suka memakai laptop saat mengerjakan sesuatu."

"Mm iya, itu milik istriku, Mom. Tadi aku meminjamnya karena sepertinya lebih ringkas kalau aku mengerjakan pekerjaanku di sana."

Mom Mirna menatap putranya dengan tatapan memicing. Ia lantas menaruh tas jinjingnya di atas meja dan langsung melihat sudut lain rumah putranya. Saat melihat sebuah lemari pajangan, Mom Mirna menyapukan satu jarinya ke kaca lemari untuk memastikan kebersihan rumah ini.

"Istrimu pandai beberes rupanya." komentar Mom Mirna cukup puas.

"Iya, Mom. Dia yang membereskan semuanya."

Mom Mirna kembali melihat-lihat ke sudut lain. Hingga ia tiba di perbatasan ruang santai dengan dapur. Dari jarak yang cukup dekat, Mom Mirna melihat menantunya yang tengah memotong tomat.

"Memasak apa?" tanya Mom Mirna.

"Eh, Mom?" Seakan terkejut dengan kehadiran mertunya, Sabila langsung mencuci tangan dan mendekati sang mertua. "Mommy kenapa tidak mengabari kalau akan ke sini?"

"Sengaja, Ibu ingin melihat apa saja yang kalian lakukan di akhir pekan seperti ini." Mom Mirna kembali melirik ke meja dapur. "Kau memasak apa?"

"Hanya ingin memasak sayur bening, Mom."

Mom Mirna mengangguk-anggukan kepalanya. Ia tahu, putranya memang sangat menyukai masakan sederhan itu. "Sudah selesai?" tanya Mom Mirna.

"Belum, Mom."

"Sudah ayo, biar Ibu bantu." Ibu Mirna langsung memasuki dapur, meninggalkan anak dan menantunya yang masih berdiri di tempat semula.

Melihat sang mertua sudah lebih dulu memasuki dapur, membuat Sabila melotot tajam pada suminya. Sedangkan yang ditatap hanya mengangkat kedua bahunya acuh.

"Bil, ayo cepat bantu Ibu." panggil Ibu mirna.

"Ah, iya iya, Mom." Sabila menatap kesal pada suaminya sebelum akhirnya beralih mendekati sang mertua.

Xavier ikut masuk ke dapur dan melihat apa yang Mommy dan istrinya lakukan. Dari meja makan, ia bisa melihat bagaimana Sabila yang tengah bersusah payah memotong wortel. Melihat itu, Xavier tertawa mengejek, membuat Sabila yang tengah memotong wortel semakin dibuat kesal.

"Bil, tolong marinasi ikannya." Ibu Mirna menyerahkan ikan yang baru ia bersihkan.

Sabila menerima ikan tersebut dengan menggerutu dalam hati. Ini adalah pertama kalinya ia memasuki dapur dan memegang berbagai peralatan memasak, lalu bagaimana ia tahu cara marinasi. Dengan sedikit ragu, Sabila mengambil garam, micin, dan kunyit bubuk, lalu ia tuangkan sedikit demi sedikit.

"Xavier lebih suka kalau dikucuri air jeruk nipis, apa kau tidak tahu?" komentar Mom Mirna saat melihat menantunya menambahkan kunyit.

"Ahh iya, aku tahu, Mom. Hanya saja, stok jeruk nipis di kulkas sedang habis."

"Oh ya? Kalau tidak salah tadi Ibu melihat masih ada stok di kulkas."

Lagi-lagi Sabila salah memberi alasan. Namun, otak pintarnya dengan cepat bekerja dan memberi alasan lain yang lebih masuk akan kepada mertuanya, membuat Ibu Mirna mengangguk mengerti.

"Ya sudah, kemarikan ikannya, biar Ibu yang menggoreng."

Ah, inisiatif Ibu Mirna sangat menguntungkan bagi Sabila. Istri Xavier itu sampai menarik napas lega karena tidak diminta untuk menggoreng ikan oleh sang ibu mertua. Karena kalau sampai itu terjadi, maka Sabila tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya pada dapur rumahnya ini.

"Oh iya, Bil. Kalau tidak salah, Lampung ada makanan khas 'kan? Apa itu namanya?" Ibu Mirna mencoba mengingat-ingat nama makanan khas Lampung yang pernah ia dengar.

"Yang mana, Mom? Apa bahan dasarnya?" tanya Sabila.

"Itu, mmm Ibu lupa. Tapi makanannya berupa sambal-sambalan seperti itu."

"Seruit?" tebak Sabila.

"Ya, benar." ucap Ibu Mirna. "Jadi, kau bisa membuat itu 'kan?"

"Mmm—" Sabila kembali melirik suaminya yang duduk tenang di meja makan. Ia mengedipkan sebelah matanya pada sang suami untuk meminta pertolongan. Namun Xavier justru semakin tertawa mengejek dirinya.

"Bisa tidak?"

"Bisa, mom." ucap Sabila spontan. Setelah itu Sabila menepuk mulutnya pelan karena berbicara begitu saja. Seharusnya, ia mengatakan sejujurnya saja bahwa tidak bisa, tapi mengapa ia justru mengatakan bisa? Dasar Sabila bodoh.

"Baguslah, kalau begitu buatkan sekarang ya. Ibu penasaran dengan rasanya. Katanya sambal seruit itu juga memang enak dimakan bersama dengan ikan goreng 'kan?"

"Iya, Mom. Itu enak sekali." Sabila sudah ketar-ketir saat ini. Bagaimana ia bisa membut sambal itu, sementara dirinya sama sekali tidak bisa memasak.

"Mom," Xavier ikut masuk ke dapur. "Apa makanannya sudah siap? Aku sudah lapar."

"Ibu barusaja meminta istrimu membuat sambal seruit, katanya itu enak."

"Membuat sambal? Terlalu lama, Mom. Kita makan yang ada saja sekarang, lagipula stok sambal instan masih ada di lemari atas." tunjuk Xavier pada tempat penyimpanan makanan instan.

"Sudah sangat lapar ya?"

"Iya, Mom. Tidak tahan lagi."

"Ya sudah kalau begitu. Bil, lain kali saja membuatnya." ucap Mom Mirna akhirnya.

"Siap, Mom."

Sabila mengangkat jempolnya pada Xavier. Ia benar-benar berterima kasih pada suaminya karena berhasil menyelamatkannya untuk kali ini. Keduanya melakukan tos, seakan telah menyelesaikan suatu misi berat. Setelah itu, Xavier kembali keluar dari dapur.

"Aku akan meminta imbalannya nanti," bisik Xavier, membuat Sabila kembali melotot kesal.

"Bil," panggil Ibu Mirna.

"Ya, Mom?" Secepat kilat, Sabila kembali merubah ekspresi kesalnya.

"Langsung tata masakannya di meja."

"Siap!"

Sabila langsung membawa masakan yang telah ia masak bersama mertuanya. Setelah siap, mereka bertiga langsung makan siang bersama sembari membicarakan banyak hal.

1
murni l.toruan
Bahagia dan terus berusaha untuk yang lebih baik dari sebelumnya
murni l.toruan
Santuy Bil, biar saja mertua tau kamu tidak bisa masak, ntar disuruh masak benar-benar baru tau rasa loh
charis@ŕŕa
semangat vier buat dedek bayi ny....
Cinnn
Selamat hari raya idul adha semuanya.
Cinnn
Tunggui ya, ia 2 bab meluncur.
charis@ŕŕa
selalu ku terima thor ....
lanjut
Aqil Aqil
vote untkmu thor smngt lnjtkan
Triple
wih sudah 16 eps aja. pelan-pelan oy haha cepat amat nulisnya.

tapi baguslah daripada nanti penasaran terus nanggung jadi lebih baik aku tabung aja HAHA.
Triple
jangan bilang kakaknya doyan sama xavier.
Cinnn: Ngakak😁😁
Baca kelanjutanny di bab seanjutnya, Kak.
total 1 replies
Cinnn
Inshaa Allah satu bab lagi nyusul ya, tungguin.
charis@ŕŕa
mencari kesemptan anda xavier
Triple
haha
Nurhayati Nia
Hai _haii aku singgah lagi di karyamu setelah dokter anggi dan dokter njoyyy aku nyimak cerita yng niii.. lanjutttt
Cinnn: Terima kasih, Kak. Semoga betah ya❤
total 1 replies
Triple
adegan ekstrim gk ada?, haha
Triple
caper bet
Kadek Bella
lanjut
Kadek Bella
lanjut thoor
Cinnn: siap kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!