Ayleen gadis 23 tahun yang bekerja di salah satu Perusahaan Food Product. Perusahaan yang mengeluarkan makanan yang di kemas dan biasa terjual di supermarket yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
Ayleen yang sudah bekerja 1 tahun di Perusahaan itu tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang pingsan pada malam hari.
Di awali dari pertemuan itu yang ternyata pria yang di tolong Ayleen adalah CEO pemilik Perusahaan tempat Ayleen bekerja.
Pria yang bermana Alam Andrean Brawijaya, pria berusia 28 tahun. Pria kaya raya, tampan dengan aura dingin seperti pria pembunuh berdarah dingin yang menatap sangat tajam dan terkesan sangat galak.
Akan tetapi membuat Ayleen dengan cepat menyukai atasannya itu dan mengejar sang atasan yang ingin di jadikan target sebagai pacar. Tetapi pasti Alam sangat risih dengan kehadiran Ayleen yang selalu nempel-nempel.
Bagaimana usaha Ayleen merebut hati sang CEO?
Apakah Alam akan luluh pada wanita bar-bar yang terus menghantuinya?
mari kita lihat Noveln
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10 Usaha Ayleen.
Alam memasuki kamar dan meletakkan nasi goreng itu di atas meja yang sejak tadi masih tetap dipegang dan dibawa Alam, bahkan tidak jadi dibuang sama sekali. Mungkin sayang dan tidak tega.
Alam duduk di sofa dan mengeluarkan bungkus nasi goreng tersebut dari dalam kantung plastik itu. Lalu kemudian alam membuka nasi goreng itu.
Alam menghela nafas yang kemudian langsung mencicipi dengan ragu-ragu. Tidak tahu juga kenapa tiba-tiba alam harus memakan nasi goreng itu yang padahal sebelumnya alam sama sekali tidak pernah memakan makanan dalam bungkusan seperti itu.
Dia seorang pria yang steril dan apa-apa harus dipastikan bersih apa tidak. Jadi jelas bagi Alam perlu mempertimbangkan untuk memakan makanan yang dibeli di pinggir jalan.
"Tidak buruk rasa makanan ini," gumam Alam sembari mengunyah. Dia justru menikmati makanan yang tadi sempat ditolak beberapa kali. Namun di paksa Ayleen untuk memakan nasi goreng itu.
*********
Perusahaan Food Product
Ayleen baru sampai Perusahaan dan bersama dengan mobil Mona yang juga berhenti di depan Perusahaan dan bodyguard langsung membuka pintu. Mona selalu tampil dengan style kekinian, meski berumur. Tetapi Mona tidak kalah gaul dengan anak-anak zaman now.
Ayleen yang berada di lobby menoleh ke belakang dan melihat wanita yang sempat marah pada dia waktu itu dan bahkan hampir saja Ayleen menjilat sepatu Mona.
"Ya ampun mak lampir itu, Aissss sebaiknya aku buru-buru pergi sebelum aku menjadi sasaran kekejaman wanita penjajah itu!" sahut Ayleen yang langsung berlari dengan cepat yang tidak ingin mendapatkan masalah untuk yang kedua kali nya
Bruk
Lagi-lagi dan lagi Ayleen adalah wanita yang sangat ceroboh dan harus menabrak tubuh tegap Alam.
"Astaga wanita ini lagi!" batin Dellon berdiri di samping Alam. Dellon terlihat kesal dan tidak menyukai Ayleen.
"Maaf aku tidak sengaja!" ucap Ayleen dengan menundukkan kepala.
"Kamu bukan anak kecil. Jadi berjalan dengan baik tanpa harus lari kesana kemari. Ini bukan taman bermain," ucap Alam mengingatkan dengan suara dingin.
"Aku tadi buru-buru. Karena ada Mak Lampir di sana!" tunjuk Ayleen pada lobi. Mata Dellon dan Alam bersamaan melihat arah jari Ayleen ternyata yang masuk ke dalam Perusahaan adalah Mona.
Tiba-tiba Dellon langsung tertawa dengan spontan membuat Alam menoleh kearah Dellon dan Dellon langsung menghentikan tawa itu dengan menutup mulut dan menundukkan kepala.
"Aku takut dia menyuruhku kembali untuk melakukan hal yang tidak harus aku lakukan," ucap Ayleen.
"Maka dari itu lain kali hati-hati. Bukan hanya dia, orang lain juga akan melakukan hal-hal yang sama jika kamu ceroboh," tegas Alam.
"Terima kasih lagi dan lagi kamu telah mengkhawatirkanku dengan terus mengingatkanku," ucap Ayleen yang jika tidak percaya diri maka namanya bukan Ayleen.
"Hah!" Alam sampai membuang nafas kasar mendengar perkataan Ayleen dengan dahi Alam mengkerut dan sementara Dellon yang menunduk tetap tertawa.
"Hmmm, mungkin kita berdua memang sudah digariskan untuk berjodoh. Lihatlah kita kembali dipertemukan dengan cara yang sangat manis seperti ini. Seperti drama Korea," lanjut Ayleen.
"Astaga wanita ini!" batin Alam lagi dan lagi tidak bisa berkutik jika Ayleen sudah penuh dengan kata-kata percaya diri.
"Menyesal aku bicara!" sahut Alam yang langsung pergi dari hadapan Ayleen.
"Hey kamu mau kemana? Jangan lupa menjalankan hari-hari kamu dengan baik dan jangan marah-marah terus!" teriak Ayleen dengan tersenyum. Ayleen ? membalikkan tubuh dan berhadapan dengan Dellon.
Dellon menatap Ayleen dengan dahi yang mengkerut.
"Kenapa melihatku seperti itu?" tanya Ayleen.
Dellon tidak bicara apa-apa dan meletakkan jari telunjuk di dahi dengan garis miring setelah itu Dellon pergi.
"Apa maksud dia seperti itu. Apa dia pikir aku gila, dia yang gila, tidak tahu apa-apa tapi sudah membuat orang seperti itu dasar aneh," oceh Ayleen dengan sewot dan langsung pergi.
**********
Tidak terasa hari begitu cepat berlalu, sekarang hari sudah mulai gelap, orang-orang kantor sejak tadi sudah mulai berpulangan satu persatu. Sama dengan Ayleen hari ini dia tidak lembur dan bisa pulang cepat walau tidak pulang sore.
"Huhhh melelehkan sekali hari ini!" keluh Ayleen dengan dahi mengkerut dan memiring- miringkan kepala yang terasa sangat pegal.
"Jam segini aku harus pulang naik apa ya. Malah Ruka sudah pulang lagi, seharusnya aku tadi bisa menumpang dengan dia," keluh Ayleen dengan menghela nafas.
Tiba-tiba pandangan mata Ayleen melihat ke arah kanan, sekitar 10 meter dari tempat dia berdiri. Di mana ada Alam yang berbicara dengan asistennya Dellon, Dellon yang membukakan pintu mobil bagian belakang untuk Alam.
Ayleen tiba-tiba tersenyum seperti memiliki ide dan langsung berlari seperti ada mangsa yang ingin diterkam.
"Kita kemana tuan?" tanya Dellon.
"Kerumah sakit, aku ada pertemuan dengan Dokter Ibram hari ini," jawab Alam.
"Baik tuan!" sahut Dellon yang ingin menarik gas mobil.
Tok-tok-tok-tok.
Tiba-tiba ada yang mengetuk kaca mobil di samping Alam. Dari dalam Alam sudah melihat wanita yang membungkuk itu yang tak lain adalah Ayleen.
"Apalagi mau wanita itu," batin Alam dengan dahi yang mengkerut.
Alam sudah tahu jika memberikan peluang untuk Ayleen akan mendapatkan masalah. Tetapi, Alam malah menurunkan kaca mobil.
"Ada apa?" tanya Alam.
"Aku boleh menumpang tidak, soalnya jam begini sangat susah sekali gojek dan juga rawan begal," ucap Ayleen dengan mengeluh.
"Tidak bisa aku ingin kerumah sakit," tolak Alam.
"Kerumah sakit mana?" tanya Ayleen.
"Cipta karya!" jawab Alam.
"Rumah sakit itu melewati rumahku, jadi bisa sekalian," ucap Ayleen yang masih saja berusaha. Namun Alam terlihat diam.
"Kamu tidak mau memberikan tumpangan kepada wanita yang dua kali menyelamatkan nyawamu?" tanya Ayleen yang pasti mengungkit dengan pengorbanan yang sudah dia lakukan. Alam sampai menatap Ayleen yang sudah tidak bisa berkata-kata. Jika Ayleen selalu saja mengungkit masalah penyelamatan.
Memang satu-satunya wanita yang pamrih yang pertama kali ditemui Alam adalah Ayleen pamrih tingkat tinggi dan terus mengungkit.
"Kamu itu orang baik dan tidak mungkin melakukan hal itu, aku menumpang ya!" tanpa ada yang menginjinkan Ayleen langsung membuka pintu mobil dan duduk begitu saja di samping Alam yang bahkan tidak ada sopannya membuat Alam harus bergeser kepinggir. Karena tubuh mereka begitu rapat.
Alam menghela nafas yang tidak bisa berbicara banyak dan mau tidak mau harus bergeser karena Ayleen yang terus memaksa.
"Makasih tumpangannya!" ucap Ayleen dengan tersenyum yang menutup pintu mobil dan tidak lupa tersenyum pada Alam, senyum tanpa dosa.
Sementara Dellon sejak tadi hanya memperhatikan dari kaca spion melihat wanita yang sangat berani kepada sang atasan.
"Bos apa saya perlu panggil Security?" tanya Dellon.
"Hey apa yang kau katakan, kenapa kau ingin memanggil Security kau pikir aku maling," sahut Ayleen yang merasa tersinggung yang marah pada Dellon.
"Sudah ayo jalan!" titah Alam yang tidak mau ribut.
"Huhhh dasar!" kesal Ayleen.
"Astaga wanita itu berasal dari planet mana dan kenapa tuan Alam hanya diam saja seperti tidak bisa melakukan apa-apa dengan tingkah wanita itu," batin Dellon yang justru kesal dengan Ayleen. Tetapi Dellon bisa melakukan apa-apa dan hanya menyetir dengan kecepatan santai.
Bersambung
penasaran nih apa yg dilakukan Ayleen 🤭🤭😜😜