NovelToon NovelToon
System Fantasy

System Fantasy

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: HuaHuaHuaCry

Kehidupan dewasa hendak dijalani Klein, tapi karena suatu hal, dia malah meninggal dan dipindahkan ke dunia lain. Siapa yang memindahkan Klein? Lalu apa tujuannya?

*Update setiap hari, jam 07:00 Wib.
Jika suka dengan karyaku, mungkin bisa dilike? hehe ... ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HuaHuaHuaCry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Magic

[Statistik Magic terbuka!]

Dering notif sistemnya itu membuat Klein terbangun. Dia tersadar saat langit sudah mulai gelap.

Constantinius di depan sana, terlihat sedang mengarahkan rombongannya untuk berhenti.

Mereka mulai membangun tenda, memotong pepohonan, dan Klein hanya duduk diam di dalam keretanya.

"Ke-Keren ...."

[Status]

[Name: Klein]

[Level: 10 (0/100)]

[Mana: 100]

[Title: The One Who has a Bright Future (L), The One Who has Five Elements]

[Power: 225 (×5) ]

[Endurance: 400 (×5)]

[Agility: 300 (×5)]

[Magic: 100]

[Exclusive Skill:

- The Miracle of Happiness God]

[Status Point: 0]

[The One Who has Five Elements]

[Rank: SSS]

[Semua serangan elemen yang dimiliki akan ditingkatkan sebesar 50%]

[Mana mulai mengalir dalam tubuh anda]

[Endurance (+50)]

"Hebat ...." Klein tidak hisa berhenti memandangi statusnya. Sebelum perhatian Klein teralihkan oleh Elizabeth yang memanggil.

"Klein, ayo ajari aku."

"Siap!"

....

Kali ini Klein dan Elizabeth berlatih di tempat yang tak terlalu jauh. Constantinius juga berjanji, tidak ada seorangpun yang akan mengganggu mereka.

"Liz, apa kau masi ingat dengan yang ku peragakan kemarin?"

"Sedikit lupa, boleh diulangi?"

"Tentu saja."

Klein kembali melakukan gerak kaki yang cepat dan tepat. Elizabeth dengan baju zirahnya yang lengkap, memperhatikan secara serius.

Elizabeth tidak mau kecolongan lagi, oleh sebab itu dia juga membawa tombak kesayangannya.

"Bagaimana? Bisa?"

Elizabeth tidak langsung menjawab, dia berpikir terlebih dahulu. "Aku akan mencobanya."

Dengan tombak ditangan, Elizabeth mulai menggerakkan kakinya. Langkah demi langkah dirinya lakukan.

Walaupun masih terlihat kaku, Elizabeth berusaha untuk menerapkan langkah kaki Klein, untuk zirah dan tombaknya.

"Klein, coba serang aku, pelan-pelan."

Klein menyetujuinya, teori dan gerakan sederhana tidak akan semulus itu ketika dipraktekkan.

Dengan ancang-ancang, Klein melayangkan tinju cepat secara bertubi-tubi.

Elizabeth nampak kesulitan menghindari semua serangan Klein, sampai perutnya harus menahan perih akibat pukulan Klein.

"Liz, kau harus perhatikan langkah kaki lawanmu juga. Jika ingin memukul, lawan cenderung akan menggerakan bahunya, perhatikan setiap gerakan kecil yang lawanmu lakukan."

Elizabeth mengangguk, dan kembali berdiri. "Ayo, serang aku lagi."

Tanpa basa-basi, Klein melesatkan pukulan cepat.

"Perhatikan gerakan kecil ...." Elizabeth mengamati bahu, kaki, bahkan tatapan Klein.

"Kanan!" Dengan langkah kecil, Elizabeth berhasil menghindari pukulan Klein.

Klein tersenyum lebar. "Bagus! Lagi!"

Satu-persatu pukulan dilancarkannya. Walaupun kesulitan, Elizabeth mampu menghindari sebagian besar serangan Klein.

"Kerja bagus, Liz. Setidaknya kau bisa melawan teman-temanmu."

"Terimakasih ...." Elizabeth tersenyum senang. Tidak dia sangka, dia bisa berkembang hanya dengan melatih langkah kakinya.

Klein merasa langit semakin gelap, dia merasakan firasat yang sangat buruk. "Liz! Ayo kita segera kembali."

"Ya, ayo!"

....

Situasi di tempat rombongan keluarga Glant berada begitu mencekam.

Angin kencang menggoyangkan tenda mereka, bahkan ada anak kecil yang tidak sengaja terbang.

Constantinius secara langsung menatap langit di atasnya. "Siapa kau?"

Awan terbelah, muncul sosok pria berjubah emas dengan pedang hologram di kakinya.

"Haha, badut-badut Glant!" Tawanya menggema sampai menggugurkan dedaunan.

Constantinius dan Cere Bella tahu, betapa kuatnya pria yang sedang melayang itu.

"Jika ingin ke Gunung Bara Api, setidaknya kalian harus bertahan dari ini."

Cahaya biru menyinari langit, jumlahnya bukan hanya satu, tapi ribuan.

Cahaya itu membentuk pedang yang begitu banyak. Berputar mengelilingi langit seperti badai.

"Bella!"

"Aku tahu bocah!"

Cere Bella mengalirkan petir ungu ke tangannya. Petir itu berkumpul dan terus memadat sampai seukuran bola tenis.

[Advanced Technique: Lightning Field]

Kubah ungu raksasa menyelimuti semua area rombongan Glant.

Orang-orang panik dan memilih untuk menutup matanya.

"Rasakan ini, badut!"

Ribuan pedang menghujani kubah buatan Cere Bella. Udara menipis, dan ledakan demi ledakan tercipta akibat pedang itu.

Daratan terasa bergetar, dan Constantinius tidak tinggal diam.

Aliran petir kuning memercik dikakinya.

[Major Technique: Infinite Lightning Steps]

Kilatan cahaya kuning melesat . Cahaya itu meliuk-liuk dan mengarah tepat pada sang pria misterius.

"Lambat."

Tinjuan Constantinius berhasil dibaca, dengan satu ayunan tangan, sang pria misterius membuat kakak Elizabeth itu terhempas, dan bahunya tertusuk oleh pedang hologram raksasa.

"Ingatlah namaku, Reus! Calon Saint di masa depan!"

Setelah suara itu menghilang, semua pedang hologram hancur. Walaupun serangan itu kuat, tidak menimbulkan banyak kerusakan serius, korbannya pun hanya Constantinius.

***

Elizabeth dan Klein melongo melihat keadaan camp yang sudah acak-acakan.

Banyak tenda yang rusak, dan tanah-tanah di sekitar hancur akibat tusukan pedang.

"Apa yang terjadi?" Klein pelan bertanya.

"Mari kita tanya pada kakak,"

Elizabeth tidak percaya saat melihat Constantinius dibalut perban. Bahkan kakaknya itu meringis kesakitan.

"Jangan manja, hanya luka kecil!" Ketus Cere Bella sembari membalut luka adiknya dengan perban.

"Luka kecil apanya?! Aku tertusuk pedang sebesar gunung!"

"Kak, apa yang terjadi?"

Cere Bella menjelaskan semua yang terjadi. Elizabeth nampak sedih dan menyentuh luka kakaknya.

"Aku akan membalas lukamu ini kak,"

"Kau diam saja di kereta, bocah."

Klein lebih fokus pada Chaleristha yang duduk di sebelah Constantinius.

"Itu kulit atau salju sih?"

Chaleristha menyadari tatapan Klein, dia segera membalasnya dengan tatapan tajam.

"Seram ...." Setelah mendapatkan statistik magic, Klein penasaran, dan segera mencoba menganalisa gadis itu.

[Chaleristha de Swan't]

[Title: Swan Princess (S)]

[Power: 5]

[Endurance: 5]

[Agility: 5]

[Magic: 7.000]

"Sudah kuduga!" Klein mengetahui jika Chaleristha adalah tunangan Constantinius, "Tunangan putra ketiga keluarga Glant pasti bukan orang selemah itu!"

Klein lalu mengalihkan pandanganya pada Cere Bella. "Kalau kakak iparku berapa?"

[Cere Bella Glant]

[Title: Motion Doctor (S), Second Daughter Glant Family (-)]

[Power: 300]

[Endurance: 500]

[Agility: 7000]

[Magic: 11.000]

"Gila ... dia bahkan lebih gila lagi ...."

....

Setelah berbincang sebentar dengan calon kakak iparnya, Klein kembali ke dalam kereta kuda.

Klein merasa lebih nyaman tidur di dalam kereta kuda.

"Malam ini aku akan mempelajari Lightning Step."

Setelah membaca panduan dari buku pemberian Gilbert Shaun, Klein segera mencoba.

"Untuk mendapatkan kekuatan petir, aku harus terbiasa dengan elemen petir."

Klein memejamkan mata. Kini, di sekitar otaknya, terdapat lima bola kecil yang berputar-putar.

Masing-masing dari bola itu menunjukkan elemen apa saja yang dia punya.

"Petir, keluarlah." Klein mengendalikan bola kuning menyimbolkan petir.

Bola itu lalu dibawa Klein masuk ke dalam otaknya. Terasa sensasi tersengat petir saat Klein melakukannya.

Aliran petir mulai memenuhi pembuluh darah Klein. Jika Klein ingin menggunakan Lightning Step, maka dia harus mengarahkan aliran itu ke bagian kakinya.

"Hebat! Aku berhasil!" Kilatan-kilatan putih saling bersahutan di sepatunya.

[Exclusive Lightning Steps ditambahkan!]

Dahi Klein mengernyit, "Apa? Kenapa namanya beda?"

____________________

1
Taufiq Qurahman
first
Vemas Ardian
lah kok kenal?
just a dream: kn ada di tabel ranking
total 1 replies
syirubin nadzri
bang up bang
syirubin nadzri
up lah bang sudah ku tonton video untukmu bang
just a dream: setiap jam 7 bg
total 1 replies
Banak Bincir
MCnya rada eror dikit..
Razali Azli
niat berbagi membawa bencana pada yg menerima. kasihan si wanita
Saman
menarik, tak simak kelanjutannya borr
just a dream: makasiiiiiii
total 1 replies
Ziren
keren
Ziren
floria 😢😢
Ziren
keren thor, lanjut terus
just a dream: makasiii /Whimper//Whimper/
total 1 replies
Ziren
seru nih, semangat thor !
Mahlubin Ali
Keterangan dapat poin nya gimana?
just a dream: ada kok
total 1 replies
Vemas Ardian
anjr, mc nya mati wowkwok
Aryanti endah
Luar biasa
just a dream: makasiiiii
total 1 replies
Vemas Ardian
bjiirr jdi starboy
just a dream: ssttt
total 1 replies
kartika rchmdni
seruu bangett ceritanyaa, tetep semangatt! ❤
just a dream: makasi ayang 😍😍
total 1 replies
Anton Saputra Idola
lanjut Thor, ceritanya bagus
just a dream: tengkyu somachhh
total 1 replies
Nino Ndut
aish bener2 g ada otak mc nya..
Nino Ndut
asli bodoh bener mc nya..mc model begini sih harusnya mc yg bakalan mati cepet y..apalagi klo keberuntungannya ilang pasti langsung tamat novelnya..wkwkwkwk
kartika rchmdni
semangatttttt, rajin postt yaa, seruu ceritanyaa😍
just a dream: ayang 😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!