orang tua mana yang sangat khawatir, anak perempuan nya belum menemukan jodohnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon k.amatul wahid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
rintik hujan menyambut udara pagi. Terasa sejuk udara hari ini. Hari pernikahan itu telah tiba. Andai sahabat sahabat ku ada di sini.
"kakak, muanya sudah datang, " ucap Lisa
"harus tersenyum, kan udah mau jadi istri." ucap mua.
aku pun tersenyum, saat di komen sama mua.
"Anisa baru sehat, mba." ucap ibu
yang tiba tiba hadir.
"owalah, pengantin habis sakit. Di jaga kesehatan nya neng. " ucap mua
" iya mba." ucap ku
Hampir dua jam aku di make up, bikin ngantuk. Namun ternyata hasilnya MasyaALLAH, cantik menurut ku . Dengan balutan kebaya putih namun syar'i.
"coba kamu ngaca dulu neng, " ucap mua
"ih, ini mah cantik banget mba."ku
",kaya bukan aku nya." ucap ku
"neng mah dah cantik, di poles makin cantik. Beautiful." ucap mua sambil bercanda
"kakak , udah belum . Itu kak Al dan keluarga udah datang. " ucap Lisa panik
"pangeran aku mau nikah. Aku di tinggal nikah " ucap Lisa. Sambil menangis sedih
"hah." ucap ku kaget mendengar Ade ku Lisa komen seperti itu.
"ayo Kaka, aku tuntun." ucap Lisa
karena aku
Aku tidak marah, karena Lisa itu adik ku. Dia masih SD, namun sepertinya dia sudah puber.
"Kaka , ayo aku tuntun ." ucap Lisa
"iya boleh." ucap ku
Aku menoleh ke mba mua nya.
"sudah rapi dan selesai make up mba." ucap ku
"sudah, pengantin boleh di bawa." ucap mua.
Saat ku melangkah kaki ku pelan perlahan, terdengar suara.
"saya terima nikahnya Anisa Aulia, mas kawin tersebut di bayar tunai." ucap Al.
"sah.." "sah."
"Alhamdulillah." ucap ibu
"ayo kak." ucap Lisa
"malu" ucap ku
Tiba tiba terdengar langkah kaki menuju arah ku dan Lisa dan ternyata yang datang adalah Al.
"yaa Allah, di jemput pangeran." ucap Lisa
Lisa ini ucapan makin deg deg kan, udah tau kakak nya ini nervous.
"assalamualaikum, istri ku. Ayo kita turun kebawah. Dah banyak tamu yang nunggu." ucap Al
"walaikumsalam, suami ku.iya baik." ucap ku malu.
Al mengulurkan tangannya untuk menyuruh ku Salim kepadanya. Aku pun nurut, kepadanya karena sekarang Al adalah suami ku. Beneran dah saat pertama Salim , malunya minta ampun, nervous dan gugup. Apa lagi saat Al mengandeng ku dan menuntun turun.
Semua mata tertuju pada aku dan Al. Aku dan Al menandatangani buku nikah dan kita foto foto bersama.
Selesai acara , kami makan bersama dan malemnya kami mengadakan acara syukuran pengajian.
selesai acara aku dan Al , pamit ke kamar. Aku membersihkan make up ku, dan ku bersih bersih.
"nis , kamu sekalian wudhunya." ucap Al dari luar kamar mandi
"hmm iya, " ucap ku
selesai aku dr kamar mandi, sekarang giliran Al. malam terasa sunyi, aku menunggu Al yang masih di dalam kamar mandi dengan balutan mukena ku tunggu Al di atas sajadah.
Beberapa menit Al , keluar dan menyusul ku di barisan sholat. Sebelum aku dan Al sholat berjamaah, Al memandangi ku. Sangat hangat pandangan nya , senyum sangat manis. Dia memperhatikan ku , dan memberitahu jika ada rambut yang keluar dari hijab.
"rambut mu sedikit keluar, sayang." ucap Al
"iya sayang , makasihnya." ucap ku malu.
Al tersenyum, apa mungkin dia tau. Kalau aku sangat malu. selesai aku dan dia sholat berjamaah. Ku Aamiin doanya.
Indahnya lantunan doanya,
yaa ALLAH, engkau kirimkan seorang imam yang Sholeh. Yang baik sama istri. Lembut sekali kata dan indah akhlaq nya.
Tanpa ku sadari ku, keluar air mata ku dan terseguk seguk. Al menoleh, dan mendekati ku.
"kamu kenapa nis, apa ada yang sakit." tanya Al panik.
Tangisan ku semakin kencang, dan tanpa henti. Ku peluk Al , yang membuat ku reflek. Namun hatiku berdebar,
"apa kamu sakit." tanya Al. Panik
"kenapa Allah , sayang banget sama aku." ucap ku
"karena , kamu itu baik. Sholehah dan rajin ibadah." ucap Al. Tersenyum
"mengapa Allah titipkan, pasangan yang sangat terbaik . Sholeh dan lembut sama istrinya." ucap ku sambil menangis.
Al pun menghapus air mata ku, yang jatuh di pipi ku. Dan memeluk ku kembali.
"jodoh yang baik untuk jodoh yang baik. Bila Allah titipkan kamu pasang yang baik berarti kamu itu baik." ucap Al.
"jangan menangis lagi nya, kamu tidak sendirian. Ada aku, kamu cerita sama aku. Kamu sedih karena tidak memiliki sahabat saat hati yang penting buat mu." ucap Al
"iya, kenapa kamu tau." ucap Al
"karena aku mengerti perasaan mu, tapi sekarang aku ini sahabat dunia akhirat mu. Sekaligus , pasangan halal mu. Sayang aku sayang banget sama istri ku." ucap Al sambil tersenyum
Al memeluk dan mencium ku. Pertama kali di sayang seseorang seperti ini.
"yuk kita bobo nya." ucap Al.
"ayu.." ucap ku.
Dan aku dan Al tarik selimut.
Selamat malam ..
Ga terasa udara pagi menyambut indahnya hari ini.
"aduh, kesiangan. " ucap ku
Aku melihat Al , udah tidak ada di kamar . Aku cek di kamar mandi juga tidak ada.
"aduh, dia kemana si." ucap ku.
aku pun mandi dan bersih bersih . Dan sholat.
padahal baru setengah 6, apa Al pergi ke masjid. Namun pas aku turun tangga ternyata ada seseorang yang sedang di dapur. Tumben ibu masak sarapan pagi banget.
Ku tenggok lah dapur, betapa kagetnya aku. Ternyata yang sedang di dapur dan lagi memasak adalah Al suami aku sendiri.
"kamu itu sedang apa." tanya ku heran.
"aku sedang buat sarapan , tadinya buat kamu saja. Tapi aku pikir, aku pengen semua keluarga mu juga merasakan masakan ku." ucap Al sambil tersenyum.
"aku bantuin nya , " ucap ku
"jangan di bantuin, cium aku saja. buat kasih aku semangat." ucap Al.
Muaaaaah..
"asyik ada yang kiss kiss." ucap Lisa
"ihh anak kecil," ucap ku
Aduh kenapa bisa ketahuan si , sama bocah.
"Kakak Al sedang apa." ucap Lisa sambil melirik
"lagi buat sarapan pagi, Lisa mau tidak nyobain masakan kak Al." ucap Lisa
" mau banget." ucap Lisa
Aku membantu menyiapkan peralatan makan dan Al menyajikan nya.
"Lisa, tolong bangun semua orang." ucap Al
"siap pangeran ku." ucap Lisa
aku kesal sekali, saat Lisa bilang pangeran. Dan Al tersenyum melihat istrinya cemburu sama adiknya yang masih SD.
"jangan cemburu, dia cuma anak anak." ucap Al menenangkan ku
"aku tidak cemburu kq" ucap ku namun wajah ku masih cemberut
tiba tiba Al mencium ku.
"masih cemburu." ucap Al
"ga, " ucap ku tapi masih cemberut.
dan di cium lah berkali kali.
"Al, jangan takut ketahuan orang rumah. Malu." ucap ku
"udah ga cemburu." ucap Al
"ga kq." ucap ku sambil tersenyum.
"terimakasih Sayang, sayang istri ku." ucap Al
"sayang suami ku"ucap ku tersenyum.