Semua KARENA Kamu
BUG BUG BUG
Suara pukulan yang saling beradu dari dua pemuda tampan diatas ring, terdengar disebuah ruangan luas yang banyak dilengkapi alat untuk melatih kekuatan fisik.
Bukan hanya kedua pemuda itu saja yang disana, ada sekitaran sepuluh pemuda yang memiliki ketampanan juga bentuk badan kekar yang nyaris sepadan, serta dua orang pria dewasa yang disinyalir pelatih para pemuda itu.
Nafas terengah engah dengan keringat bercucuran membasahi wajah serta seluruh badan, ketika Okan menghentikan pertarungannya dengan sang sahabat Kenan.
"Leher naga enggak mau diasah malam ini..? besok kan tanding, enggak butuh suplemen..?" goda Abra setelah mereka duduk dikursi panjang seraya melepas sarung tangan tinju yang ia pakai.
Sama halnya dengan Okan, pemuda itu juga sedang melepas sarung tangannya. "Enggak ada lawan, itu menyan enggak ada yang telpon." jawabnya.
"Terus kemana kita habis ini." tanya Abra lagi.
"Kafe aja."
"Oke...!"
Okan dan Abra mengeringkan tubuh mereka, lalu meminum sebotol air mineral. Setelah berganti pakain, kedua pemuda itu langsung melajukan kendaraan mereka menuju Kafe & Resto Esra.
Okan Abimana, putra dari Benny Abimana dan Galuh Pramesti, yang memiliki hobby bertarung diatas ring seperti sahabatnya Abra Pamungkas, putra dari Tio Pamungkas dan Yasmin Pramana.
Persahabat antara Okan dan Abra bukan hanya persahabatan biasa saja, mereka sudah layaknya saudara sedarah. Semua itu diwariskan oleh orang tua mereka yang sudah bersahabat sejak balita.
Okan memiliki dua adik kembar perempuan yang bernama Ratu dan Queen. Sementara Abra adalah kakak dari Esra dan Rinjani.
Bahkan karena persahabatan yang sudah seperti saudara, serta kisah pelik dimasa lalu, membuat para orang tua mengikrarkan janji yang pada akhirnya membuat anak anak mereka terlibat konflik batin.
Okan dan Abra yang memiliki usia dua puluh empat tahun, selain masih mengenyam pendidikan dibangku universitas, juga sudah turut andil dalam mengelola perusahaan keluarga.
Sementara Esra yang sekarang berusia dua puluh dua tahun, setelah lulus kuliah, tidak lagi melanjutkan studinya karena langsung mewarisi Kafe & Resto milik sang ibu.
Empat puluh menit berlalu, Okan dan Abra tiba ditempat tujuan. Mereka langsung menuju kemeja kasir, dimana Esra berdiri. Tempat yang akan selalu ramai pengunjung disetiap harinya, membuat Esra lebih banyak menghabiskan waktu disana.
"Selamat malam cantik...!"
"Selamat malam calon istri..!"
Sapa Okan dan Abra yang langsung mendapat pelototan dari Esra. Tapi kedua pemuda itu malah terkekeh.
"Mau apa..? enggak ada makanan gratis malam ini." ketus Esra.
"Ya ampun Esra, gue masih sanggup bayar kali. Memberi mahar buat loe sebuah pulau juga gue sangat sanggup." sahut Okan..
"Jangan sampe gue jadiin kurban loe kakak, adek nih adek...!" balas Esra.
"Halah, bukan kakak sedarah ini." balas Okan lagi.
"Ini mulut ya..." gemas Esra seraya memasukan potongan roti kemulut Okan.
"Gue laper alien, onta..! becandanya nanti aja deh." lerai Abra.
"Kakak...!" seru protes Esra akan julukan dari sang kakak, yang malah disambut gelak tawa oleh Abra.
"Malem minggu kencan yuk calon istri..!" ajak Oken tersenyum manis menatap wajah cantik Esra.
"Udah deh bercandanya kak, sana duduk. Nanti dianter makannya." balas Esra..
"Siap calon istri...!"
"Onta...!"
Okan tergelak mendengar teriakan disertai wajah kesal Esra, begitu juga Kenan, sembari melangkah menuju kemerja yang kosong.
Deng deng deng
Suara telefon genggam milik Okan, yang langsung disambut olehnya tanpa melihat siapa sang pelaku panggilan suara itu.
"Halo...!"
"Hai tampan, kamu dimana..? kangen nih aku."
"Oke, ditempat biasa satu jam lagi ya..?" balas Okan yang langsung paham kode dari wanita yang menghubungi dirinya.
"Siapa..?"
"Chika..!"
sepuluh menit berlalu, makanan Okan dan Abra datang. Tanpa mau membuang waktu, mereka langsung menghabiskan makanan yang sudah Esra persiapkan.
Setelahnya, Okan langsung pergi tanpa berpamitan kepada Esra yang sedang duduk bergurau dnegan seorang pria yang entah siapa.
Abra mengekori Okan. Ia tahu kemana tujuan sahabat rasa saudaranya itu akan pergi. Setali tiga uang dengan Okan, Abra juga mendapat telefon dari salah satu wanita yang menjadi temen kencannya.
Ini cerita baru yang lagi lagi aku dapet dari akun kakakku. Karya ini sudah diterbitkan sekitar lima tahunan yang lalu, tapi tidak juga lulus kontrak. Makanya aku pindahkan kelapakku, yang sudah pasti ada bagian yang aku banyak ubah.
Untuk kisah novelku yang lain seperti ISTRI SATU MILIAR dan BERBAGI CAHAYA, aku lagi kehilangan mood buat nerusin setelah kemarin terhenti karena kesibukan direal. Jadi untuk mengembalikan mood itu, aku menulis cerita baru ini dulu.
Mohon dukungannya ya Gaes...!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Erni Fitriana
mampir
2024-08-03
0
ist_goliteratur
Pengen jadi Esra.
2024-06-05
1