NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Istri

Terjerat Cinta Sang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Maia_Icha

Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semakin Terlihat Buruk

Pagi Hari

Hanum sudah terbangun dari tidur nya, tapi dia masih enggan beranjak dari ranjang mewah nya. Karena merasakan nyeri dan perih yang luar biasa pada bagian tubuh bawahnya yang semalaman di jamah oleh sang suami tanpa henti.

"Sshh, aduh.. sakit sekali." Hanum sudah merintih sambil memegangi bagian intimnya, lalu berusaha untuk bangkit menuju toilet.

"Bagaimana ini, sudah jam tujuh. Aku harus berangkat bekerja." dia pun berjalan tertatih tatih sambil menatap sekeliling, yang ternyata suami nya sudah tak berada di kamar nya lagi.

"Pasti Mas Aksa sudah berangkat ke kantor lebih dulu." gumam Hanum, yang sudah hafal sekali. Kalau Bos nya itu akan selalu datang lebih awal dari pada para karyawan nya.

Tak lama, terdengar suara ketukan dari depan pintu kamar nya, Tokk.. Tokk..

"Non Hanum, Non." panggil salah satu pelayan di rumah ini, karena kemarin dia memang sempat mengenalkan diri pada seluruh penghuni rumah.

"Iya bi, silahkan masuk." Hanum tampak kembali terduduk, karena rasa sakit yang semakin menjalar pada tubuh nya.

Ceklek..

Terlihatlah wanita paruh baya yang tengah membawa makan, minum, dan paper bag di tangan. Lalu berjalan mendekat ke arah majikan baru nya.

"Non, ini sarapan nya." dengan sangat ramah Bi Inah sudah menyodorkan nampan yang ia bawa ke tangan wanita cantik di depan nya.

"Makasi ya Bi, maaf Hanum jadi merepotkan." tanpa basa basi lagi, Hanum langsung melahap makanan yang ada. Karena memang perut nya sudah sangat kelaparan sekali.

Ya bagaimana tidak, semalaman Aksa mengurung nya di dalam kamar tanpa memberi jeda dan waktu beristirahat. Bahkan untuk sekedar melepas dahaga sekali pun pria itu tak mengijinkan nya.

"Hati hati non, nanti tersedak." melihat wanita lugu dan polos ini sangat lahap sekali, membuat iba bi Inah. Terlebih lagi saat melihat banyak nya noda darah yang berceceran di kain seprei milik sang majikan, hati kecil nya semakin bertambah meringis saja.

"Baik Bi, tapi makanan ini memang sangat lezat sekali." wajar saja Hanum merasa seperti itu, dia memang jarang sekali bisa menikmati makanan enak. Karena hampir setiap hari hanya mie instan yang setia mengisi perut kecil nya.

"Kalau begitu, Non Hanum habiskan makan nya ya, dan ini ada titipin untuk dari tuan Aksa." Bi Inah segera memberikan paper bag yang sejak tadi ada di tangan nya, yang ternyata berisi beberapa obat pereda nyeri.

"Terima kasih banyak Bi."

"Iya Non, kalau begitu bibi kembali ke dapur dulu." Hanum hanya mengangguk setuju, sedang Bi Inah sudah beranjak dan berjalan keluar dari kamar nya.

Dalam waktu sekejap makanan itu pun tandas tak bersisa "Alhamdulillah.."

Selesai dengan aktifitas nya, Hanum sudah meletakan piring nya di atas nakas dan mencoba bangun kembali untuk membersihkan diri.

Dengan sangat perlahan Hanum melangkah kan kaki ke arah kamar mandi. Dan sebenar nya hari ini dia berniat pergi ke panti asuhan untuk meminta penjelasan pada ibu asuh nya tentang perjanjian yang di tuduhkan Aksa.

Tapi dengan keadaan diri nya yang seperti ini, tentu dia harus menunda nya terlebih dulu.

Saat ini pun, dia masih bimbang harus mengambil keputusan apa? Haruskah mengakhiri atau justru melanjutkan nya.

Setelah berkutat dan merapikan diri.

Akhir nya Hanum pergi ke Kantor menggunakan Taksi Online, karena motor tua yang biasa ia pakai untuk bekerja. Belum sempat ia bawa dari Panti Asuhan.

"Ini pak ongkos nya." Hanum tampak turun dari mobil sambil memberikan beberapa lembar uang puluhan ribu pada sang supir.

"Terima kasih neng." setelah nya mobil itu pun melaju pergi, sedang Hanum mulai berjalan ke arah pintu masuk nya.

Dan untunglah tadi dia sempat meminum obat pereda nyeri, jadi setidak nya saat ini dia bisa beraktivitas seperti biasa.

"Pagi Hanum." sapa salah satu karyawan lain, saat dia sudah berada di dalam Gedung Besar yang Menjulang tinggi nya.

"Pagi juga." jawab nya

Tak aneh lagi, wanita bersahaja ini banyak di kenal. Karena memang di sinilah tempat Hanum bekerja selama tiga tahun terakhir menjadi staff bagian Pemasaran. Kira kira sejak kelulusan kuliah nya.

"Pagi Cantik." sapa pria tampan berkaca mata dengan wajah oriental dan mata sipit nya. Saat melihat Hanum berada di lift yang sama.

"Pagi juga Rey." jawab nya dengan wajah tersenyum ramah, dan hubungan mereka ini memang sangat dekat sekali.

Tak lama lift terbuka, dua muda mudi itu pun keluar bersama dan melangkah menuju ke arah ruangan di depan nya. Tapi di pertengahan jalan, mata Hanum sudah bisa menangkap sosok Sang Bos bersama assisten nya sedang berjalan mendekat. Deg, Deg..

"Tenang Hanum, tenangkan dirimu, jangan sampai yang lain curiga." batin Hanum dengan tubuh sedikit gemetar nya

"Oya Hanum, kemarin kamu tidak masuk. Apa kamu sakit? wajahmu juga terlihat pucat sekali.?" tanya Reyhan, saat memperhatikan secara seksama wajah Hanum yang biasa nya tampak segar dan cantik, kini sangat Letih, Lesu, dan Lunglai sekali. Bahkan jalan pun sedikit terpincang.

"Hem.. A-ku, aku baik baik saja qo Rey, kemarin hanya ada sedikit urusan." kilah Hanum yang mencoba menutupi kebenaran, karena Aksa sendirilah yang meminta dia untuk merahasiakan tentang Pernikahan mereka.

"Syukurlah, kalau kamu baik baik saja." Rey sangat lega mendengar nya, karena memang dia satu satu nya pria yang sangat perhatian dan peduli sekali pada Hanum.

"Oya Hanum, bisakah nanti kita makan siang bersama.?" ujar Rey yang sedikit ragu ragu, padahal setiap hari mereka sudah sering menghabiskan waktu bersama. Tapi kali ini, sebenar nya dia sudah menyiapkan kejutan spesial untuk rekan dan sahabat nya ini tanpa di ketahui.

"Iya baik Rey." baru saja Hanum selesai mengatakan itu, tanpa sengaja kaki nya malah tersandung kursi yang ada di depan nya. Bugh!

"Argh!" teriak Hanum saat tubuh nya ingin jatuh ke lantai, tapi dengan sigap Rey menolong nya dengan cepat. Hap!

"Hati hati Hanum!" cemas Rey saat berhasil menangkap tubuh ramping itu tepat ke dalam pelukan nya.

Dan naas, di saat keadaan seperti itulah. Justru Aksa sudah berada tepat di samping Hanum dan melihat dengan jelas adegan dramatis nya.

"Argh tidak, maaf, maafkan aku." dengan cepat Hanum mendorong tubuh Rey agar menjauh, dan segera menundukkan pandangan.

Tapi sekilas dia masih sempat melihat sorot menyeramkan dari mata Aksa yang mengarah pada nya, dan sudah dipastikan pria itu sedang berpikir buruk tentangnya.

"Hanum, cepat ke ruangan saya sekarang!"

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Shinn Asuka
Mau baca terus, thor, jangan lama-lama hiatus ya!
Maia_Icha: Ashiap! kk/Smile/
total 1 replies
Maki Umezaki
Baper deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!