Takdir sungguh begitu menyesakkan bagi diriku . Takdir membuat hidup ku berubah total . Kamu datang membawa kebahagiaan atau luka aku pun tidak tau itu . Tapi saat kehadiran mu , semua nya berubah . Bahagia, hanya di awal nya saja , hingga luka itu datang seiring berjalan nya dengan waktu . . Tapi ini semua bukan salah mu, tapi ini semua salah ku , yang terlalu terburu-buru menilai sesuatu . Bahkan aku tidak pernah peduli dengan nasihat orang . Waktu itu aku terbuai dengan cinta manis mu . . Ini Kisah ku, kisah Khairunnisa yang mengalami kepahitan setelah aku menikah . . Note : cinta itu tidak selama nya indah , jika kamu mencintai seseorang bukan karena Allah , melainkan karena nafsu dunia mu, tapi cinta itu akan berkali-kali indah , jika kamu mencintai seseorang karena Allah . Karya asli ... No plagiat . . Di larang keras meniru . .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
"Yeye main yuk . Temen main , jangan lari-lari . Oh mau main lari-lari ya ... Boleh ." Wanita gila itu terus saja berlari mengejar Mirna . Dan hal tersebut membuat Mirna menjerit-jerit histeris .
Beberapa orang yang melihat nya tidak berani menolong Mirna , karena mereka juga takut kena amukan orang gila itu .
"Masuk , masuk ... Si Reren kumat " seru seorang ibu-ibu yang ada di sana , lalu mengajak anak-anak mereka untuk masuk .
Si Reren , nama si wanita gila itu.
"Hue, aku capek !!! Hei teman !!! Jangan lari lagi . Ayo main " teriak Reren .
Mirna semakin kalut , beberapa kali melirik ke arah rumah warga , namun tidak ada yang buka . Mereka sangat tau betapa berbahayanya si Reren . Wanita gila itu tidak segan-segan menyakiti siapa pun .
Mirna semakin kesulitan berlari , karena kaki nya terasa sakit sekali , apa lagi kepala nya sungguh pening akibat cuaca matahari yang terik terlebih tadi dirinya terkena lemparan bola wanita gila itu .
"CK, aku harus kemana ? Sembunyi dimana " monolog Mirna , sungguh dirinya tidak tau harus kemana , mau bersembunyi dimana juga dirinya tidak tau.
Mirna semakin kalut saat orang gila itu terus saja berlari ke arah nya. Sedangkan dirinya sudah lelah bukan main, kaki nya sudah terasa sangat sakit untuk di bawa lari .
Buuuukk
"Aaaaaa" Mirna berteriak saat merasakan sesuatu menghantam kepala nya kembali , rasa pening langsung menyeruak di kepala nya .
Mirna mengerjap-ngerjap kan kedua bola mata nya , dunia nya terasa gelap, hingga tidak lama Mirna jatuh tidak sadarkan diri .
Sedangkan orang gila itu berteriak heboh . "Yeyee , teman aku KO ... YEEE" teriak nya lalu berlalu pergi lagi dan tidak lupa mengambil bola yang di gunakan nya untuk menghantam kepala Mirna tadi.
•
"Bang kok ibuk lama banget ya ke pasar nya ? Ini juga udah hampir sore loh. Bang Doni enggak ada niat mau jemput ibuk apa ?" Cetus Kemuning saat melirik jam yang ada di dinding sudah menunjukkan pukul lima sore . Sedangkan ibunya sudah pergi sedari tadi jam sepuluh , kenapa belum pulang juga .
"Alah palingan juga mampir tempat bang Denny . " Sahut Doni santai. Dirinya sangat tau karakter ibu nya itu. Apa lagi sudah tidak ada uang lagi, pasti ibu nya akan pergi ke rumah Denny Abang nya pertama dan meminta uang .
Doni masih kesal dengan Mirna , karena ibu nya itu menghambur-hamburkan uang yang di berikan oleh dirinya. Padahal kan Doni sudah mengatakan sebelum nya jika ibunya harus menyimpan uang tersebut dan digunakan seperlunya saja .
Tapi Mirna seakan tuli dengan perkataan dari anak kedua nya itu .
Bahkan ketika Doni meminta Mirna untuk menjual emas yang di miliki oleh wanita itu, Mirna menolak . Mirna tidak mau menjual nya sama sekali . Padahal Doni meminta Mirna menjual emas itu untuk modal usaha nya .
CK mengesalkan bukan ibu nya itu . Dan Doni malas sekali peduli dengan ibu nya yang gila uang itu .
"Bang kalo iya , ibuk di rumah bang Denny , kalau enggak gimana coba ? Kamu susulin gih bang , Muning khawatir loh . " Ucap Kemuning.
Doni berdecak . "Malas ! Lagian Abang mau nyusulin naik apa coba ? Jalan kaki gitu ? Malas banget Abang di suruh jalan kaki , capek tau . "Cetus Doni .
Kening Kemuning berlipat mendengar nya . "Loh motor Abang mana ? Kan ada di depan ?"
"Motor Abang bocor ban nya , tadi aja jalan ." Sahut Doni , "dahlah !! Abang mau tidur , jangan di ganggu. Kamu berisik banget tau Muning , Abang pusing ini mikirin pekerjaan . Kamu sana kalau mau nyari ibuk, nyaring aja sana . " Ucap Doni , lalu merebahkan tubuh nya di atas kursi rotan panjang yang ada di rumah itu.
Kemuning mendengus mendengar nya. Walaupun dirinya khawatir dengan keadaan ibu nya , tapi kalau di suruh mencari ibunya , Kemuning malas juga . Lah biarin saja ibu nya pergi . Nanti kan kembali sendiri . Kemuning lebih memilih beranjak dari kursi rotan itu dan melangkah masuk ke dalam kamar milik nya yang masih berantakan bukan main . Kemuning memilih tidur karena perut nya terasa sangat lapar .
Ya dari pagi hingga sore dirinya belum makan sama sekali , karena dirinya juga tidak mempunyai uang sepeser pun .
"CK sial !!! Ini semua gara-gara Nisa ! Dasar wanita murahan ! Coba aja dia enggak masuk ke keluarga aku ! Pasti Keluarga ku bakalan enggak kena sial kayak gini. Dasar wanita pembawa sial ." Monolog Kemuning dan masih memegangi perut nya yang terasa sangat perih itu .
Mau memejamkan kedua bola mata nya juga terasa sangat susah , sebab dirinya tidak pernah menahan lapar selama ini. Terlebih badan nya sungguh terasa sangat lelah akibat mencuci pakaian tadi. Biasanya Kemuning bangun tidur langsung makan dan tidak melakukan kegiatan apa pun lagi . Tapi kini semua nya haru di lakukan .
Kamar nya juga berantakan seperti kapal pecah . Rumah nya jangan di tanya lagi seperti apa . Tadi Mirna sudah berpesan sebelum pergi ke pasar , Kemuning di suruh beres-beres rumah. Tapi mana mau Kemuning . Dirinya biarkan saja rumah itu hancur berantakan. Rasa lelah karena habis mencuci baju tadi saja belum hilang , ini di suruh beres-beres rumah. CK malas lah dia...
"Aaaaa" jerit Kemuning tertahan saat merasakan sakit di perut nya. Cacing-cacing nya sudah meronta-ronta hebat minta di isi .
"Sialan ! Ibuk juga kemana sih ." Batin Kemuning .
•
Di rumah nya orang tua Nisa .
"Buk , bapak enggak di anterin bekal ? Kasian loh ini udah sore , bapak belum pulang . Pasti di tempat pangkas bapak banyak loh buk . " Ucap Nisasambil membantu ibu nya membersihkan rumah. Tadi ibunya sudah melarang nya , tapi Nisa tetap memaksa, karena dirinya juga tidak mau hanya makan tidur di rumah kedua orang tua nya itu .
Biasa selalu bergerak , melakukan aktivitas, ini di suruh tiduran saja dan makan, Nisa mana tahan.
Ibu nya Nisa tersenyum mendengar perkataan dari anak nya itu . "Enggak perlu Nis , sebentar lagi bapak mu pasti pulang . " Ucap ibu nya Nisa sambil memotong sayuran lagi .
Nisa mengangguk kan kepala nya , mungkin ibunya sudah hafal dengan jam pulang bapak nya. Tidak seperti dulu bapak nya akan buka tempat pangkas nya sampai malam hari . Dan Nisa lah yang pergi mengantarkan bekal untuk bapak nya.
"Buk, tadi siang juga bapak enggak bawa bekal ? Bapak enggak apa-apa enggak makan siang ?" Tanya Nisa lagi .
Ibu nya tersenyum . "Enggak Nis . Bapak pasti makan di sana . Bapak beli makan nya. Udah kamu jangan khawatirin bapak . Ibuk mau cuci ayam sama sayur nya dulu . Kamu kalau udah capek duduk saja dan nonton tv ya . " Ucap ibunya dan berlalu ke kamar mandi .
Kening Nisa berlipat mendengar nya . Sejak kapan bapak nya mau beli nasi ? Bapak nya itu selalu makan masakan ibunya . Ya kata nya lebih sehat dan menghemat uang .
jual diri kamu 🤭
setelah 🤰 ditelantarkan Joko gemblung
nyohok Lo
keluarga toxic keluarga semleng 🤦
ayo kakak" yg baik 👍 dipencet
bakal menyedihkan melebihi apa yg Nisa rasakan
Joko edan